KATAPENGANTAR................................................................................................................................ I
I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 2
A. Latar belakang ................................................................................................................................ 2
1. Gambaran umum organisasi ....................................................................................................... 2
2. Visi ............................................................................................................................................. 2
3. Misi............................................................................................................................................. 2
4. Struktur organisasi ...................................................................................................................... 2
5. Moto ........................................................................................................................................... 4
6. Tata nilai ..................................................................................................................................... 4
B. Tujuan: ........................................................................................................................................... 4
C. Istilah dan definisi : ........................................................................................................................ 4
D. Ruang Lingkup:.............................................................................................................................. 4
II. KEBIJAKAN MUTU: ....................................................................................................................... 6
III. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN:........................................................................................ 8
IV. PENGORGANISASIAN ............................................................................................................... 9
V. KEGIATAN ..................................................................................................................................... 13
VI. METODA: ................................................................................................................................... 23
VII. PENCATATAN DAN PELAPORAN ......................................................................................... 24
VIII. MONITORING DAN EVALUASI ............................................................................................. 25
2. Visi
Terwujudnya Masyarakat Sumberpucung yang sehat secara menyeluruh
3. Misi
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
4. Struktur organisasi
Struktur organisasi Puskesmas Sumberpucung sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas
2. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu kepala Puskesmas dalam Pengelolaan :
6. Tata nilai
EKSOTIK : Energik, Komunikatif, Sopan, Tulus, Ikhlas kepada Masyarakat
B. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun system
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya puskesmas maupun untuk
penyelenggaraan pelayanan klinis
f Koreksi : Pembetulan
i Sasaran Mutu : Target dari masing – masing bagian yang ingin dicapai
dalam jangka waktu tertentu
D. Ruang Lingkup:
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 dan standar
akreditasi pukesmas, yang meliputi: persyaratan umum system manajemen mutu, tanggung
jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari
penyelenggaraan Upaya Puskesmas, dan Pelayanan Klinis.
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomer
KEP/25/M.PAN/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit
Pelayanan Instansi Pemerintah dan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Republik Indonesia Nomer KEP/25/M.PAN/2/2012 Tentang pelayannan Publik. Acuan yang
digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah: standar akreditasi puskesmas dan
persyaratan ISO 9001:2008
9. Membahas dan menganalisa tindak lanjut bersama dengan Ketua Tim Mutu dan
unit terkait.
10. Menganalisis dan menindak lanjuti umpan balik dan keluhan sasaran UKM dan
Masyarakat
11. Publikasi tindak lanjut
b. Keterlibatan masyarakat dan pengguna pelayanan Puskesmas, serta lintas sector terkait
Masyarakat dan pengguna perlu dilibatkan dalam upaya perbaikan mutu dan keselamatan
pasien. Masukan dari masyarakat dan pengguna didapatkan melalui workshop dengan
masyarakat dan lintas sector terkait, adanya kotak saran, survey kebutuhan dan kepuasan,
umpan balik masyarakat baik melalui sms maupun complain yang diajukan.
g. Komunikasi internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya), pertemuan,
diskusi, email, sms, whatsup (WA) group, memo dan media lain yang tepat untuk
melakukan komunikasi.
f Implementasi Manajemen Risiko baik pada pelayanan UKM maupun pelayanan UKP
Manajemen risiko dilakukan baik sebagai upaya reaktif maupun preventif. Risiko yang
diperkirakan dapat ditimbulkan baik akibat pelayanan UKM maupun UKP harus diidentifikasi
dan ditindak lanjuti. Jika terjadi kejadian baik akibat pelayanan UKM maupun UKP harus
ditindak lanjuti dengan mitigasi dan upaya pencegahan agar tidak terjadi lagi. Puskesmas
wajib menyusun register risiko baik risiko fasilitas, maupun risiko yang mungkin diakibatkan
oleh pelayanan yang disediakan.
Metoda dalam peningkatan mutu puskesmas dan keselamatan pasien adalah sebagai berikut:
a. Penilaian kinerja dan tindak lanjut dengan melalui analisis terhadap capaian kinerja
kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana perbaikan, pelaksanaan perbaikan,
memonitoring dan menilai hasil perbaikan, dan tindak lanjut, mengikuti siklus PDCA.
b. Menindak lanjut masukan dan keluhan pengguna dan masyarakat megikuti siklus
PDCA
c. Menerapkan manajemen risiko baik pada pelayanan manajerial, UKM, dan UKP,
dengan tahapan: menetapkan lingkup manajemen risiko, melakukan analisis risiko, dan
menindak lanjuti. Manajemen risiko diterapkan baik secara reaktif maupun proaktif.
Upaya proaktif dilakukan sebelum ada kejadian dengan menganalisis kemungkinan
terjadinya risiko dengan menggunakan metoda FMEA, sedangkan upaya reaktif
dilakukan untuk mengatasi kejadian yang sudah terjadi dan mencegah terulangnya
kejadian dengan menggunakan metoda RCA.
Seluruh kegiatan perbaikan mutu dan keselamatan pasien dicatat dan dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas setiap bulan, dan oleh Kepala Puskesmas dilaporkan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten setiap tiga bulan sekali.
Monitoring keseluruhan upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien dilakukan oleh
para penanggung jawab UKM dan UKP. Penanggung jawab mutu berkewajiban memonitor
keseluruhan pelaksanaan program mutu.
Evaluasi keseluruhan upaya perbaikan mutu puskesmas dan keselamatan pasien
dilakukan minimal setahun sekali, dan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten.