1
TAK KENAL …..
TAK SAYANG
BIODATA
NAMA LENGKAP YUDI EVRIYANTO, SKM, M.KES
3
ISI MATERI PELATIHAN
Materi Inti 1 Pengukuran Kualitas Data Melalui
Telaah Laporan
1 Konsep PMKDR
2 Pengukuran kelengkapan data
3 Pengukuran akurasi data
4 Pengukuran konsistensi internal data
5 Pengukuran konsistensi eksternal data
Dilengkapi…
Latihan praktik Komputer 4
Pokok Bahasan 1.
KONSEP PMKDR
6
PMKDR
Penilaian Mandiri Kualitas Data Rutin : suatu metode
yang dirancang untuk staf pengolah data dan program
kesehatan pada tingkat nasional, provinsi, atau
kabupaten/kota dalam menilai kualitas data rutin dan
meningkatkan kualitas data.
PMKDR : penilaian yang bersifat mandiri dan berbasis
problem solving (menghasilkan pemecahan masalah)
PMKDR meliputi : kelengkapan, keakuratan,
konsistensi, dan kualitas komponen sistem
pemantauan program.
Tujuan Umum PMKDR
8
Tujuan Khusus PMKDR
10
PENGUKURAN KUALITAS DATA
TELAAH LAPORAN RUTIN:
MELALUI: TELAAH LAPORAN RUTIN
1. KELENGKAPAN
2. AKURASI
3. KONSISTENSI
(internal & eksternal)
11
Pelaksanaan telaah laporan rutin
12
PERSIAPAN TELAAH LAPORAN RUTIN
Sebelum melakukan telaah laporan,
persiapkan hal berikut …..
14
Pokok Bahasan 2.
PENGUKURAN
KELENGKAPAN:
Gambar Kelengkapan dan Ketepatan Waktu Provinsi Melaporkan Capaian CNR Kasus baru TB Per Triwulan
Semua provinsi melaporkan capaian CNR Kasus Baru TB setiap triwulan
sepanjang tahun 2011 (100%). Ketepatan waktu melapor masih rendah,
triwulan-1 sebesar 69,7%, triwulan-2 sebesar 69,7%, triwulan-3 sebesar
48,5%, dan triwulan-4 sebesar 57,6%. Secara nasional ketepatan waktu
18
melapor adalah 61,4%
Pokok Bahasan 3.
PENGUKURAN AKURASI
DATA:
19
Catatan: 1) Data pencilan dapat terjadi jika program tidak berjalan dengan optimal, cakupan terlalu rendah.
2) Data pencilan dapat terjadi jika ada wabah atau KLB atau penyakit yang dipengaruhi oleh
musim, sehingga cakupan terlalu tinggi.
3) Untuk memastikan penyebab pencilan harus dilakukan verifikasi data, karena ukuran kualitas
data menurut pencilan sangat subjektif, bisa jadi data pencilan adalah data yang benar 20
Contoh penyajian akurasi data
25
Contoh Program dan Indikator…
26
Contoh penyajian konsistensi antar indikator
28
Tidak relevan untuk TB dan program lain yang
sasarannya dihitung di tingkat nasional dan
digunakan seragam seluruh Indonesia 29
Tidak relevan untuk TB dan program lain yang
tidak memiliki data survei 30
Contoh penyajian konsistensi sasaran program
Rata-rata rasio sasaran bayi dibanding angka proyeksi adalah 0,98 (garis
Biru) artinya sasaran bayi hampir sama dengan angka proyeksi. 5 provinsi
sasaran bayinya terlalu tinggi (Kepri, Jambi, Sumsel, Lampung, dan Sulbar).
3 provinsi sasaran bayinya terlalu rendah (DKI, Jatim, dan Malut). Ke-8
31
Provinsi tersebut harus diverifikasi.
Contoh penyajian konsistensi cakupan program
Rata-rata rasio adalah 1,1 (garis Biru) artinya cakupan imunisasi laporan
rutin lebih tinggi 10% dari data survei. 2 kabupaten memiliki rasio terlalu
tinggi (Wleri dan Sempur). 2 kabupaten memiliki rasio terlalu rendah
(Pisangan dan Sentulan). Ke-4 kabupaten tersebut perlu diverifikasi untuk
32
mengetahui penyebab terlalu tingginya perbedaan dengan data survei
Contoh penyajian konsistensi cakupan program
Perbandingan Cakupan Imunisasi laporan rutin dibanding hasil survei
Laporan rutin tahun 2000 – 2010 vs hasil survei tahun 2005 dan
2007. Tahun 2005 cakupan K1 laporan rutin lebih tinggi, namun
tahun 2007 laporan data rutin sama dengan data survei.
Dapat disimpulkan kualitas data rutin cukup baik. 34
TERIMA KASIH
35