Anda di halaman 1dari 28

MIKROPLANING

KEGIATAN IMUNISASI
Prinsip dasar

 Kabupaten/Kota dan Puskesmas merencanakan


bersama-sama
 Perencanaan dari bawah (Bottom up planning)
 Perencanaan berdasarkan data/informasi dan
pengetahuan dari lokal.
 Menggunakan format utama yang seperti : PWS,
Peta, Rencana kerja, Kartu Stok.
 Monitoring dan follow up berkala dalam
pelaksanaan.
Pengertian

Mikroplanning adalah proses penyusunan


perencanaan di masing-masing jenjang
administrasi secara terus menerus mulai dari
analisis situasi, identifikasi masalah,
penetapan tujuan, penentuan strategi,
identifikasi sumber daya dan penyusunan
dokumen perencanaan serta tindak lanjut
Mikroplaning Puskesmas (10 Tahap):

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Monitoring &


Kegiatan (P1) (P2) Evaluasi (P3)

Tahapan 1 :
Analisis Data Kuantitatif

Tahapan 2 :
Penyiapan peta wilayah

Tahapan 3 :
Menyusun rencana khusus untuk
wilayah sulit atau bermasalah

Tahapan 4:
Membuat rencana keg. pelayanan

Tahapan 5 :
Pemecahan masalah strategi GAIN UCI

Tahapan 6
Menyusun rencana kerja tiga bulanan

Tahapan 7
Memanfaatkan PWS

Tahapan 8
Melibatkan masyarakat dan mencari
sasaran

Tahapan 9
Mengelola logistik

Tahapan 10
Membuat laporan bulanan
Mikroplaning Tingkat Puskesmas
Sepuluh langkah mikroplaning :
• Analisa data kuantitatif
• Penyiapan peta wilayah
• Menyusun rencana khusus untuk wilayah sulit atau
bermasalah
• Membuat rencana kegiatan pelayanan
• Merumuskan pemecahan masalah
• Menyusun rencana kerja untuk tiga bulanan
• Melibatkan masyarakat dan mencari sasaran
• Mengelola logistik
• Memanfaatkan PWS
• Membuat laporan bulanan
Mikroplaning Tingkat Kabupaten/Kota

• Enam langkah Mikroplaning:


– Analisis data tingkat Kabupaten/Kota
– Pemetaan wilayah
– Menyusun rencana kerja tiga bulanan
Kabupaten/Kota
– Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya
– Menyusun rencana monitoring dan evaluasi
– Rencana tindak lanjut
Siklus Manajemen Puskesmas

Perencanaan
1. Analisis Data Kuantitatif
2. Penyiapan peta wilayah
3. Menyusun rencana
khusus untuk wilayah sulit
atau bermasalah
4. Membuat rencana
kegiatan pelayanan
5. Menyusun rencana kerja
untuk tiga bulanan

Monitoring Pelaksanaan
dan 1. Pemecahan masalah
dengan menggunakan
Evaluasi strategy GAIN UCI
1. Memanfaatkan 2.Mengatur logistik
PWS 3. Melibatkan
masyarakat dan mencari
2. Membuat sasaran
laporan bulanan
Tahap 1 : Analisa data kuantitatif

1. Data sasaran menurut


Desa/Kelurahan
2. Catat hasil cakupan imunisasi
setahun terakhir
3. Hitung cakupan dan Drop out rate
4. Tentukan kategori masing-masing
wilayah Desa/Kelurahan
Tabel 1: Analisis Data

Data Cakupan Imunisasi Selama Setahun Analisis Masalah


Prioritas
Jumlah Cakupan Imunisasi Jumlah Tidak Angka Drop Out
Nama Kategori Masalah Wilayah
Target DPT-HB1 DPT-HB3 Campak TT2+/Td Terimunisasi (%)
Desa
DPT1- Prioritas
< 1 tahun Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % DPT-HB3 Campak DPT1-Cpk Kategori1,2,3,4
DPT3 1,2,3,4,5…dst
a b c d e f g h i j k l m n 0 p

Ket:
Kategori Keterjangkauan : Baik jika cak DPT1 ≥ 80%, buruk jika cak DPT1 < 80%
Analisis Permasalahan Akses dan
Pemanfaatan

akses pemanfaatan
cakupan
DPT1
kategori
DO <5% 1 BA BA
baik (≥95%)
DO >5% 2 BA BU
cakupan (akses)

DO <5% 3 BU BA
rendah (<95%)
DO >5% 4 BU BU
Table 2 : Analisa masalah akses & utilisasi

Cak DPT1 tinggi (> 95%) Cak DPT1 rendah (<


95%)

DO rate < 5 % DO rate >5%

Kategori 1 Kategori 2 Kategori 3 Kategori 4


DO rate rendah DO rate tinggi DO rate rendah DO rate tinggi
Cakupan tinggi Cakupan tinggi Cakupan rendah Cakupan rendah
Tidak ada Masalah masalah masalah
masalah
Tahap 2 : Penyiapan peta wilayah

• Peta wilayah kerja puskesmas dibuat dengan tulisan


tangan, tidak harus menggunakan komputer. Melalui
pemetaan, kita dalam melihat situasi wilayah kerja yg
akan berguna dalam penentuan strategi untuk
menjangkau wilayah tersebut.
• Peta wilayah yang dibuat harus memuat informasi
diantaranya:
– Semua desa yang ada di wilayah kerja
– Total populasi
– Desa sulit dijangkau
– Jarak tiap desa ke pelayanan kesehatan
Strategi pelayanan
Jenis pelayanan Pelaksanaan Sasaran

Pelayanan statis Dilakukan di Fasilitas Masyarakat yang dekat


kesehatan Puskesmas dengan puskesmas

Pelayanan luar Pelaksanaan imunisasi Masyarakat disekitar


gedung (Posyandu, diluar gedung puskesmas Puskesmas yang dapat
Pustu, Poskesdes) biasa dijangkau 1 hari

Tim kesehatan Pelayanan diluar Untuk daerah yang tidak


bergerak (Mobile jangkauan pelayanan dapat dijangkau 1 hari
team) biasa dan harus menginap.
Tahap 3 : Menyusun Rencana Khusus Untuk
Wilayah Sulit Atau Bermasalah

Dari analisis Tabel 1 diketahui apakah ada desa-desa yang sulit dijangkau dan
masalah-masalah lainnya yang membutuhkan beberapa strategi khusus. Tabel
3 digunakan dalam penentuan apa saja strategi khusus yang diperlukan untuk
menjangkau desa-desa tersebut.

Kriteria wilayah yang sulit dijangkau yaitu:


• Wilayah pedesaan dimana kontak terhadap pelayanan imunisasi rutin
rendah, karena penduduk tinggal sangat jauh dari pelayanan kesehatan
atau populasi nomaden.
• Wilayah perkotaan dimana penduduk tidak kontak dengan pelayanan
kesehatan dengan berbagai alasan meskipun jarak tempat tinggal dengan
pelayanan kesehatan tidak jauh. Kelompok penduduk seperti ini meliputi
penduduk yang tinggal di kawasan kumuh dan pemukiman liar.
• Wilayah dimana penduduknya tidak dapat mengakses pelayanan
kesehatan karena faktor sosial, budaya, ekonomi maupun politik.
Tahap 4 : Membuat Rencana Kegiatan
Pelayanan

Setiap kegiatan yang akan dilakukan harus memanfaatkan waktu


seefisien mungkin dengan memanfaatkan sumber daya lokal termasuk
untuk wilayah-wilayah yang sulit.

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan kegiatan


antara lain sebagai berikut:
• Jumlah petugas kesehatan dan staf lain yang tersedia
• Waktu yang dibutuhkan untuk menjangkau wilayah yang sulit
• Menghindari kegiatan yang terlalu kecil atau terlalu besar
• Tentukan frekuensi kegiatan dengan tepat agar penggunaan sumber
daya pun optimal
Tahapan dalam membuat rencana kegiatan yaitu:

• Daftar nama desa, jumlah penduduk dan jumlah sasaran di


masing-masing desa tersebut
• Tentukan beban kerja berdasarkan jumlah pelayanan yang
dilakukan dalam setahun. Misalnya, pada bayi, penyuntikan
dilakukan 7 kali sampai bayi tersebut terimunisasi lengkap yaitu
untuk imunisasi HB0, BCG 1x, DPT-HB-Hib 3x, IPV 1x dan
campak 1 x, selain itu ditambahkan pula 4 kali penetesan
imunisasi polio. Jumlah pelayanan untuk seorang bayi yang
terimunisasi lengkap ini kemudian dikalikan jumlah sasaran
bayi di wilayah desa tersebut.
• Tentukan beban kerja berdasarkan jumlah pelayanan yang
dilakukan dalam sebulan. Cara menghitungnya adalah jumlah
pelayanan selama setahun dibagi dengan 12 bulan.
Tahapan dalam membuat rencana kegiatan yaitu:

• Hitung rencana jumlah kegiatan baik di desa yang dekat


dengan fasilitas kesehatan maupun desa sulit yang jauh dari
fasilitas kesehatan
• Buat pertimbangan realistis mengenai berapa jumlah kegiatan
yang akan dilakukan per bulannya dengan berdasarkan pada
jumlah petugas kesehatan yang ada, jumlah kader dan jarak
yang harus ditempuh ke wilayah atau desa-desa yang sulit
• Berintegrasi dengan program kesehatan lainnya ke dalam
pelayanan imunisasi, misalnya pemberian obat cacing, malaria
atau pemberian vitamin A.
• Identifikasi desa-desa yang sangat sulit dijangkau  SOS
Tahap 5 : Merumuskan pemecahan
masalah

Empat aspek untuk merumuskan pemecahan


masalah yaitu:
• Pemanfaatan data PWS untuk menganalisa
masalah dan solusi dilapangan
• Perencanaan dan pengelolaan sumber daya
• Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
layanan
• Pengaktifan kembali pelayanan untuk wilayah yang
sulit
Format : Rumusan pemecahan masalah
Komponen masalah Kegiatan pemecahan masalah Waktu Penanggung
Dg SD membutuhkan dan jawab
terbatas bantuan Kab/Kota tempat

Pemanfaatan data - Tenaga tdk ada Memanfaatkan Supervisi Suportif, Lap setiap Penanggung
tenaga yg ada, On the bulan, dan jawab
PWS untuk - Sarana kurang
komputer vs Training/Pelatihan. disesuaikan program
menganalisis - Pedoman tdk ada. manual, pedoman
dengan biaya puskesmas
masalah dan solusi PWS
dan
dilapangan Kab/Kota

Perencanaan dan SD yg ada kurang Integrasi program Dukungan regulasi, Disesuaikan Perencanaa
lain/mikroplaning, Mikroplaning dengan n
pengelolaan memadai
BOK Kab/Kota, DAK, siklus Puskesmas,
sumber daya APBD sumber lain
perencanaan Kab/Kota
APBD, DAK .
Peran serta Tokoh masyarakat Sosialisasi, Sosialisasi, LP/LS, Disesuaikan Pengelola &
pelatihan kader, profesi, LSM, jadual LP/LS, Promkes
masyarakat dalam kurang terlibat, kader
Dukungan LP LS Swasta. LSM dll Puskesmas &
penyelenggaraan tdk ada (Pemerintah Kab/Kota
layanan Kecamatan dan
desa), dana ADD.

Pengaktifan kembali Ada desa sulit, Identifikasi daerah Dukungan teknis Disepakati Puskesmas &
sulit, integrasi (SS), logistik, dan dengan lokasi Kab/Kota
pelayanan untuk masyarakat menolak
program. biaya APBD. setempat.
wilayah yang sulit imunisasi, penduduk
musiman
Tahap 6: Menyusun rencana kerja (POA) untuk tiga
bulanan

 Penetapan jadual
 Kegiatan statis pada hari yang sama setiap minggu
 Kegiatan luar gedung harus hari atau tanggal yang
sama setiap bulan sehingga mudah diingat

 Catat kegiatan yang dilakukan oleh kab/kota


 Beberapa kegiatan membutuhkan sharing/bantuan
kab/kota

 Masukkan kegiatan lain dalam tahapan 3 dan 5


 Kegiatan di daerah sulit & kegiatan lain yang telah
diidentifikasi pada saat perumusan pemecahan
masalah
Tabel 6 : Untuk menyusun rencana kerja (POA) untuk tiga bulanan.

Nama Desa Jumlah Januari Februari Maret


pelayanan bulan
Tgl dijadualkan, Tgl dijadualkan, Tgl dijadualkan,
tgl dilaksanakan, tgl dilaksanakan, tgl dilaksanakan,
Penanggung jawab, Penanggung jawab, Penanggung jawab,
bantuan kab/kota (y/t) bantuan kab/kota (y/t) bantuan kab/kota (y/t)

Tgl dijadualkan, Tgl dijadualkan, Tgl dijadualkan,


tgl dilaksanakan, tgl dilaksanakan, tgl dilaksanakan,
Penanggung jawab, Penanggung jawab, Penanggung jawab,
bantuan kab/kota (y/t) bantuan kab/kota (y/t) bantuan kab/kota (y/t)

Tgl dijadualkan, Tgl dijadualkan, Tgl dijadualkan,


tgl dilaksanakan, tgl dilaksanakan, tgl dilaksanakan,
Penanggung jawab, Penanggung jawab, Penanggung jawab,
bantuan kab/kota (y/t) bantuan kab/kota (y/t) bantuan kab/kota (y/t)

Kegiatan untuk daerah sulit dan Kegiatan Kegiatan Kegiatan


bermasalah Penanggung jawab Penanggung jawab Penanggung jawab

Kegiatan rutin Kegiatan Kegiatan Kegiatan


Penanggung jawab Penanggung jawab Penanggung jawab

Monitoring pelaksanaan pelayanan Kegiatan Kegiatan Kegiatan


Penanggung jawab Penanggung jawab Penanggung jawab
Tahap 7: Melibatkan masyarakat dan
mencari sasaran

1. Bertemu dengan tokoh


masyarakat
2. Mengumpulkan input/masukan
masyarakat terkait kualitas
pelayanan
3. Mencari sasaran yang lolos
Tahap 8: Mengelola logistik

1. Menggunakan buku pencatatan stok


2. Menggunakan Kartu Stok
3. Menggunakan sistem SMS
Tahap 9&10: Memanfaatkan PWS dan
Membuat Laporan bulanan
• Manfaatkan PWS sebagai alat pemantauan kecenderungan
cakupan imunisasi

• Laporan bulanan meliputi data cakupan, surveilans penyakit,


stok logistik, dan data lain yang rutin

• Kunjungan supervisi untuk pemecahan masalah dg melihat


permasalahan dan solusi terakhir

• Catatan kelengkapan kegiatan Kegiatan yang tidak


dilakukan dilakukan evaluasi dan apakah akan direncanakan
kembali
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai