Anda di halaman 1dari 22

CARA ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

SURVEILANS
Oleh:
AINUL HASANAH
P1012102
KELAS A KESMAS
MATA KULIAH SURVAILENS KESMAS
CARA ANALISI DATA SURVEILANS

Surveilans kesehatan didefinisikan sebagai kegiatan pengamatan data


dan informasi secara sistematis dan berkesinambungan tentang
terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan dan kondisi yang
mempengaruhi peningkatan dan penularan penyakit atau gangguan
kesehatan, guna memperoleh dan memberikan informasi dalam rangka
penanggulangan secara efektif dan penanggulangan yang efisien.
Analisis data surveilans yang dilakukan di Puskesmas, Rumah
Sakit dan Dinas Kesehatan.

1. Kegiatan Analisis di Puskesmas


Unit Surveilans Puskesmas melakukan analisis mingguan potensi KLB penyakit di
wilayahnya dalam bentuk tabel Desa/Kelurahan dan grafik tren mingguan,
kemudian mengkomunikasikan hasil analisis tersebut kepada kepala Puskesmas
untuk pelaksanaan pemantauan Wilayah setempat (PWS).
2. Kegiatan analisis di rumah sakit
Unit surveilans rumah sakit melakukan analisis mingguan kemungkinan
wabah penyakit di wilayahnya dalam bentuk table oleh desa/Kelurahan
atau Puskesmas (kecamatan) dan grafik tren mingguan, kemudian
mengkomunikasikan hasil analisis tersebut kepada kepala rumah sakit.
3. Kegiatan analisis di Kesehatan Kota/Kabupaten
Unit pemantau dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan analisis
mingguan kemungkinan wabah penyakit di wilayahnya dalam bentuk
tabel dan peta sesuai puskesma (kecamatan) dan grafik tren mingguan,
kemudian membagikan hasil analisis tersebut dengan puskesma, rumah
sakit dan program terkait di lingkungan dinas kesehatan, seperti
melakukan pelaksanaan pemantauan wilayah setempat (PWS) atau
sistem peringatan dini potensi wabah penyakit di dinas kesehatan
kabupaten/kota. Jika peningkatan penyakit tertentu terdeteksi, kepala
rumah sakit memberi tahu layanan kesehatan negara.
4.Kegiatan Analisis di Dinas Kesehatan Negara
Unit Surveilans Pelayanan Kesehatan Nasional melakukan analisis bulanan potensi
wabah penyakit di wilayahnya dalam bentuk tabel dan peta kabupaten atau kota
dan grafik tren bulanan, kemudian membagikan hasil analisis tersebut kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Departemen kesehatan dan departemen
kesehatan nasional di daerah perbatasan, seperti pelaksanaan pemantauan
wilayah setempat (PWS) atau sistem peringatan dini kemungkinan wabah
penyakit di layanan kesehatan negara. Unit surveilans Dinas Kesehatan Provinsi
melakukan analisis tahunan perkembangan penyakit dan menghubungkannya
dengan faktor risiko, perubahan lingkungan, dan program serta kinerja Dinas
Kesehatan Provinsi.
ANALISIS PERBANDINGAN DAN ANALISIS TREND
1. Analisis Perbandingan
Analisis komparatif dilakukan dengan membandingkan standar program
dan/atau ruang lingkup kegiatan. Analisis komparatif juga dapat
menggambarkan perbandingan antara suatu penyakit dengan penyakit lain,
atau menunjukkan hubungan antar intervensi, seperti hubungan antara
pemeriksaan rutin dan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan.
2. Analisis trend
Jika dideskripsikan trend penyakit atau trend penyakit menurut periode yang
sesuai dengan masa inkubasi, maka dapat diberikan dalam bentuk “jam” jika
terjadi KLB keracunan, “harian” jika terjadi KLB DBD, diare, “mingguan” " kasus
campak, demam berdarah, malaria, "bulanan" bahkan "tahunan" misalnya pada
TBC, kanker, DM, darah tinggi, PJK dll. Analisis tren memberikan informasi tentang
kemungkinan hal-hal (masalah kesehatan) yang terjadi di masa depan. Pentingnya
analisis tren menggunakan grafik pola maksimum-minimum, berguna sebagai
sistem alarm wabah (SKD-KLB) dan untuk menilai tren/tren pola penyakit.
PENYAJIAN DATA SURVEILANS

Setelah data dikumpulkan dan diolah hal penting lainnya adalah bagaimana
memahami cara penyajian data yang benar. Penyajian data tidak hanya
sekedar menyajikan angka, tetapi menyajikan data akan bermanfaat untuk
menarik kesimpulan dengan cepat dan tepat, serta mempercepat
mengambil keputusan (Swarjana, 2016).
1. PENYAJIAN DATA MENGGUNAKAN TEKS
Penyajian data atau informasi dapat menggunakan teks atau textular. Cara ini
dilakukan dengan menjelaskan atau mendeskripsikan data yang berupa angka
baik data kategorikal, maupun data yang bersifat numerik menggunakan teks.
Sebetulnya penyajian data secara teks merupakan penyajian data atau informasi
yang baik, terutama untuk data kualitatif yang tidak berisikan angka-angka.
2. PENYAJIAN DATA MENGGUNAKAN TABEL
Penyajian data menggunakan tabel adalah cara yang sangat umum
digunakan. Namun tidak jarang pembuatan tabel atau penyajian data
secara tabel tidak tepat sehingga akan membingungkan orang atau
pihak yang menggunakan tabel tersebut.Penyajian data menggunakan
tabel merupakan informasi yang disajikan ke dalam bentuk baris dan
kolom, dan sebaiknya digunakan jika ingin meringkas informasi
sehinggainformasi tersebut menjadi nilai yang spesifik sehingga dapat
dipahami dengan cepat dan mudah (Brown dan Saunders, 2008).
3. PENYAJIAN DATA MENGGUNAKAN DIAGRAM ATAU GRAFIK
Data yang telah dikumpulkan, baik berasal dari populasi ataupun dari sampel,
untukkeperluan laporan dan atau analisis selanjutnya, perlu diatur, disusun,
disajikan dalambentuk yang jelas dan baik. Cara penyajian data lainnya yaitu
dengan menggunakan grafik. Grafik atau graph sering dikenal dengan sebutan
diagram maupun chart. Grafik atau diagram merupakan penyajian data
kategorikal maupun numerik melalui sebuah gambar. Pembuatan grafik
maupun diagram perlu memperhatikan persyaratan persyaratan yang
seharusnya dipenuhi agar data yang disajikan dapat dengan mudah dipahami
dan menarik untuk disimak oleh yang membutuhkannya.
INTERPRETASI DATA SURVEILANS

Interpretasi data adalah upaya peneliti memaknai data yang


dapat ditempuh dengan cara meninjau kembali gejala-gejala
berdasarkan sudut pandangnya, perbandingan dengan
penelitian yang pernah dilakukan (misanya oleh peneliti lain).
Interpretasi adalah proses memberi arti dan signifikansi
terhadap analisis yang dilakukan, menjelaskan pola-pola
deskriptif, mencari hubungan dan keterkaitan antar deskripsi-
deskripsi data yang ada (Barnsley & Ellis, 1992)
1. Penafsiran data
Penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses analisis data
penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari
kualitas penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data. Penafsiran
adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi
yang dipaparkan. Penafsiran berkehendak untuk membangun suatu konsep
yang bersifat menjelaskan
2. Fungsi Interpretasi Data
Fungsi interpretasi data adalah untuk mengevaluasi atau merefleksi proses
dan hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan.

3. Kajian Penting Interpretasi Data


-Diskusi
-Kesimpulan,dan
-Implikasi
4. Teknik Interpretasi Data

Ada berbagai teknik dalam melakukan interpretasi data, antara lain


dengan:
1. menghubungkan data dengan pengalaman peneliti,
2. mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian pustaka atau teori
terkait,
3. memperluas analisis dengan mengajukan pertayaan mengenai
penelitian dan implikasi hasil penelitian, dan/atau
4. meminta nasihat teman sejawat jika mengalami kesulitan
5. Membuat Interpretasi Yang Sistematik Dari Data Surveilens

Analisis data diperlukan untuk menjamin bahwa sumber data dan proses pengumpulan data adalah adekuat. Untuk menganalisis data
surveilans kita harus memperhatikan beberapa hal berikut:
· Apa keistimewaan atau kekhasan data yang didapat.
· Memulai dari data yang paling sederhana ke data yang paling kompleks.
· Menyadari bila ketidaktepatan dalam data menghalangi analisis-analisis yang lebih canggih. Jika ada data yang bias maka data
tersebut tidak perlu digunakan.
· Sifat data surveilans.
· Perubahan dari waktu ke waktu.
· Beberapa sumber-sumber informasi.
· Masalah kualitas dan kelengkapan.
· Butuh pengetahuan yang mendalam tentang sistem evaluasi.
PENDEKATAN METODOLOGIS DAN PRAKTIS DALAM ANALISIS DATA
SURVEILANS

Analisis data surveilans menggunakan dua jenis pendekatan metodologis yaitu:


1. Pendekatan Statistik Sederhana
2. Pendekatan Epidemiologi
A. PENDEKATAN STATISTIK SEDERHANA

Dalam pendekatan Statistik Sederhana terdapat beberapa prinsip umum dari


pendekatan ini :
1. Analisis terhadap 1 variabel (univariat)
Analisa terhadap tiap variable dari hasil penelitian baik variable bebas danvariable
tingkat dalam bentuk distribusi dan presentase dari tiap variable.Misalnya untuk
melihat distribusi frekuensi kasus campak dan cakupanimunisasi campak
berdasarkan variabel orang (umur dan cakupanimunisasi), tempat (propinsi),
dan waktu (tahun dan bulan).
2. Analisis terhadap 2 variabel ( bivariat )
Analisis yang digunakan untuk menjelaskan hubungan dari variable
yaituantara variable bebas dengan variable terikat.Misalnya untuk
melihat korelasi antara cakupan kampanye imunisasicampak
dengan insiden campak sesudah kampanye imunisasi
campakdengan menggunakan uji Korelasi dan Regresi Linear Sederhana.

3. Analisis lanjut ( multivariat )


Analisis yang dipilih untuk variable bebas yang lebih dari satu. Analisis
inidapat digunakan untuk mengetahui determinan suatu kejadian
penyakit.Contohnya, analisis dengan memakai rumus regresi ganda.
B. PENDEKATAN EPIDEMOLOGI

Tahap pelaksanaan dalam pendekatan epidempologi adalah sebagai berikut:


a. Melakukan identifikasi masalah kesehatan yang utama di suatu wilayah
b. Melakukan identifikasi penyebab masalah kesehatan tersebut
c. Melakukan pembuktian analisis penyebab dengan data pendukung
lainnya,baik data yang sudah tersedia atau bahkan harus melakukan
penelitian /survei secra mandiri
d. Penentuan langkah yang tepat untuk mengatasi penyebab
masalahkesehatan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai