Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki dalam

kehidupan manusia. Dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa

terpenuhi secara lebih cepat dan mudah. Merupakan kenyataan bahwa peradaban

manusia sangat berhutang kepada ilmu. Ilmu telah banyak mengubah wajah dunia seperti

hal memberantas penyakit, kelaparan, kemiskinan, dan berbagai kehidupan yang sulit

lainnya. Dengan kemajuan ilmu merupakan sarana membantu manusia dalam mencapai

tujuan hidupnya.

Ilmu pada dasarnya ditunjukkan sebagai kemaslahatan manusia. “Pengetahuan

merupakan kekuasaan, kekuasaan yang dapat dipakai untuk kemaslahatan

manusia”

Etika memang bukanlah bagian dari Ilmu Pengetahuan. Tetapi etika lebih merupakan

sarana untuk memperoleh orientasi kritis yang berhadapan dengan moralitas atau

perwujudan dalam bentuk perilaku yang baik (Akhlak mulia).

Dengan demikian etika tetaplah berperan penting dalam Ilmu Pengetahuan.

Penerapan Ilmu Pengetahuan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari memerlukan

adanya dimensi etis sebagai pertimbangan yang terkadang ikut berpengaruh dalam proses

perkembangan Ilmu Pengetahuan selanjutnya.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, pemakalah mengemukakan beberapa permasalahan


sebagai berikut :

1. Bagaimana pengertian etika ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian etika.


BAB II
PEMBAHASAN.

A. PENGERTIAN ETIKA

Etika adalah salah satu cabang aksiologi yang banyak membahas masalah tentang nilai.
Baik dan buruk adalah bidang etika. Etika mengandung tiga pengertian,yaitu :
1. Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi
pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2. Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral, misalnya kode etik.
3. Etika merupakan ilmu tentang baik atau buruk. Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-
kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik atau buruk) yang
begitu saja diterima dalam suatu masyarakat tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu
penelitian sistematis dan metodis.
Pengertian etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ethos yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika berkaitan erat dengan moral, yang
merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu mos dalam bentuk jamaknya mores, yang berarti
adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan baik (kesusilaan).
Objek material etika adalah tingkah atau perbuatan manusia, yaitu perbuatan yang dilakukan
secara sadar dan bebas. Sedangkan objek formal etika adalah kebaikan dan keburukan atau
bermoral dan tidak bermoral dari tingkah laku tersebut, dengan demikian perbuatan yang
dilakukan secara tidak sadar dan tidak bebas, tidak dapat dikenai penilaian bernilai atau tidak
bernilai. Sebagai ilmu, etika menyelidiki tentang tingkah laku moral yang dapat dihampiri
melalui tiga macam pendekatan, yaitu:
1. Etika Deskriptif
Etika deskriptif adalah cara melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, seperti adat
kebiasaan, anggapan tentang baik atau buruk, tindakan yang diperbolehkan atau tidak
diperbolehkan. Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu,
kebudayaan atau subkultur tertentu.Oleh karena itu, etika deskriptif tidak memberikan
pemikiran apapun, iahanya memaparkan. Etika deskriptif lebih bersifat netral.
Koetjaranigrat (1980) mengatakan, etika deskriptiff tugasnya sebatas menggambarkan atau
memperkenalkan dan sama sekali tidak memberikan penilaian moral. Pada masa sekarang
objek kajian etika deskriptif lebih banyak dibicarakan oleh antropologi budaya, sejarah, atau
sosiologi.
2. Etika Normatif
Etika normatif mendasarkan pendiriannya atas norma. Ia dapat mempersoalkan norma yang
diterima seseorang atau masyarakat secara lebih kritis. Ia juga bisa mempersoalkan apakah
norma itu benar atau tidak. Etika normatif berarti sistem-sistem yang dimaksud untuk
memberikan petunjuk atau penuntun dalam mengambil keputusan yang menyangkut baik
atau buruk. Etika normatif dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a.Etika umum.
b.Etika Khusus.
Etika umum menekankan pada tema-tema umum, seperti: Apa yang dimaksud norma
etis? Mengapa norma moral mengikat kita? Bagaimana hubungan tanggung jawab dengan
kebebasan? Sedangkan etika khusus adalah upaya untuk menerapkan prinsip-prinsip etika
umum ke dalam perilaku manusia yang khusus.
Lorens Bagus dalam Kamus Filsafat (1996) memerinci pandangan beberapa filsuf
mengenai teori etika, antara lain:

a. Socrates beranggapan bahwa, menderita selalu lebih baik dari pada berbuat jahat.
b. Aristoteles memandang bahwa tujuan manusia adalah kebahagian atau eudai monia
(kesejahteraan, kesentosaan).

Etika tidak hanya berkutat pada teori diatas, tetapi juga terkait dengan kehidupan yang
konkret. Ada beberapa manfaat etika dalam keterkaitannya dengan kehidupan yang konkret,
yaitu :
1. Perkembangan hidup masyarakat yang semakin pluralistik, sehingga menghadapkan
manusia pada sekian banyak pandangan moral yang bermacam-
macam sehingga diperlukan refleksi kritis dari bidang etika.
Contohnya, etika medis tentang masalah aborsi, bayi tabung, kloning.
2. Gelombang modernisasi yang melanda segala bidang kehidupanmasyarakat
mengakibatkan cara berpikir masyarakat ikut berubah,misalnya cara berpakaian,
kebutuhan fasilitas hidup modern ( fun, fashion, dan food ), dan sebagainya.
3. Etika juga menjadikan kita sanggup menghadapi ideologi asing yang memengaruhi
kehidupan kita. Artinya, kita tidak boleh tergesa-gesa menerima pandangan yang belum
jelas, namun tidak pula tergesa-gesa menolak karena lantaran belum terbiasa.
4. Etika diperlukan oleh penganut agama manapun, untuk menemukan dasar kemantapan
dalam iman dan kepercayaan sekaligus memperluas wawasan terhadap semua dimensi
kehidupan yang selalu berubah

Anda mungkin juga menyukai