Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

MATA KULIAH FIQIH MAWARIS

A. Identitas
1. Data Pribadi :
a. Nama Dosen : Anis Wahdi. M.Pd.I
b. Alamat Kantor : STAI Sayid Sabiq, J. Raya Panyindangan Wetan No. 1 Sindang
Indramayu
c. Alamat Rumah : Perum BTN Jatibarang Baru Indah Blok 13 No. 19 Jatibarang
d. Telp/ HP : 081337781997
e. E-mail : aniswahdi.unipdu@gmail.com
2. Mata Kuliah :
a. Kode/ Nama MK : MPS0070219/Fiqh al-Mawaris/Ilmu Faraid
b. Komponen : MKKA (Mata Kuliah Keahlian Alternatif)
c. Fakultas/ Prodi : Perbankan Syariah/ P. Sy
d. Bobot : 3 SKS
e. Semester : Ganjil/ 7 (Tujuh)

B. Deskripsi Mata Kuliah dan Metode Pembelajaran:


Mata kuliah Fiqh Mawaris merupakan komponen Mata Kuliah Keahlian Alternatif (MKKA)
dengan bobot 3 SKS yang dipilih oleh mahasiswa Program Studi PSy. Dalam mata kuliah ini dibahas
berbagai materi yang berkaitan dengan aturan pewarisan (ilmu faraid) dalam Islam menurut al-
Qur’an, Hadis dan ijtihad. Untuk mendukung integrasi dan interkoneksi, dilakukan perbandingan
dengan hukum/tata aturan kewarisan yang lain, misalnya hukum perdata, hukum adat dan hukum
positif.
Mengingat sedemikian rumitnya aturan kewarisan dalam Islam, seperti identifikasi ahli
waris, besar kecilnya bagian, hajib dan mahjubnya maupun cara penyelesaiannya, maka sebagai
modal awal untuk membagi warisan aturan-aturan tersebut harus dikenali (dihafalkan). Adapun
untuk masalah-masalah kasuistik, penyelesaiannya merujuk kepada cara-cara yang ditempuh para
ulama ahli hukum kewarisan maupun dengan menggali kearifan lokal. Secara umum perkuliahan
mata kuliah ini menggunakan strategi belajar aktif. Di sini mahasiswa bukan sekedar obyek
pembelajaran, tetapi aktif terlibat dalam proses pembelajaran bersama-sama dengan dosen.
Dengan strategi ini diharapkan mahasiswa di samping memahami tata aturan hukum kewarisan
Islam juga dapat mendalami, mensikapi dan mengapresiasi secara kritis terhadap berbagai
persoalan kewarisan yang muncul di masyarakat. Untuk mewujudkan hapan ini, strategi
pembelajaran yang ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing.

1
C. Standar Kompetensi :
Mahasiswa mampu mengetahui, mengidentifikasi, dan menjelaskan tata aturan kewarisan dalam
Islam, mengaplikasikan rumusan faraid dan menyelesaikan masalah-masalah kewarisan sesuai
dengan tata aturan hukum kewarisan Islam.
NO Kompetensi Dasar Indikator Kompetensi
1 Mahasiswa mampu memahami ruang Mahasiswa dapat:
lingkup Hukum Kewarisan Islam. 1. Menjelaskan pengertian Hukum Kewarisan
Islam, hukum mempelajari dan
mengajarkannya, sejarah perkembangannya,
sumber hukumnya, dan asas-asasnya.
2. Menjelaskan posisi dan hubungan Hukum
Kewarisan Islam dengan hukum kewarisan
nasional.
3. Menjelaskan konsekuansi pluralisme hukum
kewarisan di Indonesia
2 Mahasiswa mampu memahami sebab, Mahasiswa dapat:
rukun dan syarat kewarisan. 1. Menjelaskan sebab-sebab pewarisan pada
masa jahiliyah yang tidak memberi bagian
kepada perempuan.
2. Menjelaskan sebab-sebab pewarisan pada
masa awal Islam yang juga tidak memberi
bagian kepada perempuan.
3. Menjelaskan sebab-sebab pewarisan
menurut Islam yang memberi bagian kepada
semua ahli waris baik laki-laki maupun
perempuan.
4. Menjelaskan sebab-sebab pewarisan dalam
hukum adat dan hukum perdata yang
memberi bagian kepada semua ahli waris
baik laki-laki maupun perempuan.
5. Menjelaskan rukun-rukun pewarisan.
6. Menjelaskan syarat-syarat pewarisan, yakni
matinya pewaris, hidupnya ahli waris, baik
laki-laki maupun perempuan, bahkan bayi
yang masih dalam kandungan, dan tidak
adanya penghalang kewarisan.
7. Membandingkan dengan rukun dan syarat
kewarisan dalam aturan hukum lain.
3 Mahasiswa mampu memahami Mahasiswa dapat:
penghalang-penghalang kewarisan 1. Menjelaskan hal-hal yang menjadi
pengha-lang kewarisan baik karena adanya
penghalang kewarisan maupun karena
adanya ahli waris yang lebih utama.
2. Menjelaskan hibah dan wasiat wajibah
sebagai jalan memberi bagian kepada ahli

2
waris yang terhalang untuk menerima
warisan.
3. Relevansi beda agama sebagai penghalang
kewarisan dengan Universal Declaration of
Human Right dan berbagai aturan HAM di
Indonesia.
4 Mahasiswa mampu memahami hak- a. Mahasiswa dapat:
hak terhadap harta peninggalan Menjelaskan hak-hak terkait dengan
tirkah/harta peninggalan
b. Membandingkan dengan hak-hak tirkah
dalam aturan hukum lain
5 Mahasiswa mampu memahami Mahasiswa dapat:
macam-macam ahli waris dan a. Menjelaskan ahli waris nasabiyah dan
bagiannya bagiannya
b. Menjelaskan ahli waris sababiyah dan
bagiannya
c. Menjelaskan furudh al- muqaddarah dan
macam-acamnya
d. Menjelaskan ahli waris ashab al-furud dan
haknya
e. Menjelaskan ahli waris asabah dan macamnya
f. Menjelaskan ahli waris zawil arham
g. Memahami hajib dan mahjubnya
h. Membandingkan dengan aturan hukum lain.
i. Menjelaskan bagian warisan 2:1 atau 1:1
antara laki-laki dengan perempuan sesuai
dengan situasi dan kondisi yang melingkupi.
j. Menjelaskan bagian masing-masing ahli waris
secara adil
6 Mahasiswa memahami metode Mahasiswa dapat mempraktikkan cara membagi
penghitungan pembagian warisan warisan dengan metode usul al-masail
7 Mahasiswa mampu menghitung Mahasiswa dapat mempraktikkan cara membagi
warisan terhadap ahli waris ashabul warisan jika ahli waris hanya terdiri dari ashab
furud al-furud
Mahasiswa mampu mneghitung Mahasiswa dapat mempraktikkan cara membagi
warisan terhadap ahli waris ashabul warisan jika ahli waris terdiri dari ashab al-furud
furud dan asabah dan asabah
8 Mahasiswa mampu memahami 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membagi
masalah kewarisan anak dalam warisan anak yang masih dalam kandungan
kandungan, anak zina dan anak li’an. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membagi
warisan anak zina.
9 Mahasiswa memahami cara membagi Mahasiswa dapat menjelaskan status orang
warisan orang mafqud , banci dan mafqud dan banci serta cara penyelesaian
musyarakah kewarisannya

3
10 Mahasiswa mampu memahami 1. Mahasiswa dapat menjelasakn wasiat
masalah wasiat wajibah dan wajibah dan cara penyelesaiannya
penggantian kedudukan/tempat 2. Mahasiswa dapat menjelaskan penggantiian
kedudukan dan cara penyelesaiannya
11 Mahasiswa mampu menjelaskan 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pembagian
gagasan pembaruan dalam pembagan warisan dengan cara damai
warisan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan status hukum
pembagian harta sebelum pemiliknya
meninggal dunia
3. Mahasiswa mampu menjelaskan status
gono-gini sebagai warisan dan cara
penyelesaiannya

D. Materi dan Time Line Perkuliahan


NO Pertemuan ke- Materi Time Line
1 I Introduction to Subject; SAP dan Kontrak
Belajar
2 II Ruang Lingkup Fiqh Mawaris; Pengertian
Hukum Waris, Hukum Mempelajari, Sejarah,
Sumber Hukum, Asas Hukum Waris Islam
3 III Hukum Waris Islam di Indonesia;
Pemberlakuan hukum waris Islam di
Indonesia; dalam KHI dan beberapa hukum
adat di Indonesia, berhubungan dengan
konsep kekeluargaan Matrelineal dan
Patrelineal, Posisi Waris Islam dan Nasional,
Konsekuensi Pluralisme hukum Kewarisan di
Indonesia
4 IV Sebab, Rukun dan Syarat Kewarisan;
Pewarisan sebelum Islam, Pewarisan Islam
Awal, dan Waris Islam yang memberikan
porsi kewarisan kepada laki-laki dan
perempuan,
Membandingkan dengan Syarat Hukum
Waris Islam dengan waris yang lainnya
5 V Mawani’ al-Irth :
1. hal-hal yang menjadi pengha-lang
kewarisan baik karena adanya penghalang
kewarisan maupun karena adanya ahli
waris yang lebih utama.
2. Hibah dan wasiat wajibah sebagai jalan
memberi bagian kepada ahli waris yang
terhalang untuk menerima warisan.
3. Relevansi beda agama sebagai penghalang
kewarisan dengan Universal Declaration

4
of Human Right dan berbagai aturan HAM
di Indonesia.
6 VI Hak-Hak terhadap Harta Peninggalan;
Hak yang berkaitan dengan Tirkah,
membandingkan dengan hukum lain
7 VII Pengelolaan Ahli Waris dan Bagiannya;
ahli waris nasabiyah dan bagiannya, ahli waris
sababiyah dan bagiannya
Menjelaskan ahli waris ashab al-furud dan
haknya
Menjelaskan ahli waris asabah dan
macamnya
Menjelaskan ahli waris zawil arham
Memahami hajib dan mahjubnya
Membandingkan dengan aturan hukum lain.
Menjelaskan bagian warisan 2:1 atau 1:1
antara laki-laki dengan perempuan sesuai
dengan situasi dan kondisi yang melingkupi.
Menjelaskan bagian masing-masing ahli
waris secara adil
8 VIII Metode Usul al-Masail dan aplikasinya; Cara
Pembagian
9 IX Pembagian warisan jika ahli waris hanya
terdiri dari ashab al-furud;
10 X Pembagian warisan jika ahli waris terdiri dari
ashab al-furud dan asabah
11 XI Kewarisan anak yang masih dalam
kandungan, Kewarisan anak hasil zina
12 XII Kewarisan orang mafqud dan banci
13 XIII Wasiat wajibah, Penggantian Kedudukan,
Tasaluh
14 XIV Review Materi

E. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian Persentase
Ujian Akhir Semester 40 %
Ujian Tengah Semester 20
%

Tugas Mandiri 30 %
Presensi, Partisipasi 10 %
Komposisi Lain (jika ada)

Rumus Nilai Akhir Mata kuliah, NA =(10 P + 20 UTS + 30 T + 40 UAS)

100

5
F. Daftar Referensi
Muhammad Yusuf Musa, Ahkam at-Tirkah wa al-Miras, Beirut: Dar al-Fikr, tt
Muh. Ali ash-Shabuni, al-Mawaris fi Syari’at al-Islam, Beirut: Alam al-kutub, tt.
Fathurrahman, Ilmu Waris, Bandung, Bulan Bintang, 1978.
Hasbi ash-Shiddieqy, Fiqhul Mawaris, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2001
Ahmad Rofiq, Fiqh Mawaris, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1993.
Abdul Ghofur Anshori, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Yogyakarta: Ekonomisia UII,
2005
Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam
Amir Syarifudin, Hukum Kewarisan Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, tt
Ahmad Azhar Basyir, MA, Hukum Waris Islam, Yogyakarta: BPFE UII, 1990.
Rahmad Budiono, Pembaruan Hukum Kewarisan Islam, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999
Thaha Abdurrahman, Pembahasan Waris dan Wasiat menurut Hukum Islam, Yogyakarta:
Sumbangsih, tt.
Suparman Usman, Fiqh Mawaris, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002.
Sukris Sarmadi, Transendensi Hukum Waris Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
Muh Arif, Hukum Warisan dalam Islam, Surabaya: Bina Ilmu, 1986.
Idris Ramulyo, Hukum Kewarisan Islam , Ttp.: In Hill Co, tt.

Indramayu, 01 Februari 2019


Mengesahkan,
Dosen Pengampu Ketua Prodi P. Sy

Anis Wahdi, M.Pd.I Anis Wahdi, M.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai