Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 ANALISIS KARAKTERISTIK MADRASAH

Kurikulum Operasional MI NU Khoiriyah Getas Pejaten Jati Kab. Kudus


disusun sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum
Operasional Madrasah (KOM) ini dikembangkan dengan mengacu pada Capaian
Pembelajaran (CP) yang sudah disusun secara Nasional kemudian
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran berdasar Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP) yang sudah disusun. Penyusunan Kurikulum Operasional MI NU Khoiriyah
Getas Pejaten Jati Kab. Kudus Kudusini mengakomodir kebutuhan para pelajar
mengembangkan kemampuan keterampilan abad 21 yang meliputi integrasi PPK,
literasi, 4C (Creative, Critical thinking, communicative, dan Collaborative), dan
HOTS (Higher Order Thinking Skill).
Berdasarkan analisis konteks yang dilakukan, MI NU Khoiriyah Getas Pejaten
Jati Kab. Kudus sebagai satuan pendidikan yang diminati mayoritas penduduk di
Kabupaten Kudus, dengan potensi wilayah/letak di Pedesaan memiliki beberapa
kekuatan diantaranya:
1) input peserta didik berasal dari keluarga yang peduli terhadap kepentingan
pendidikan islam; 2) lingkungan kampus di kawasan pendidikan yang memudahkan
madrasah untuk melakukan koordinasi dan komunikasi; 3) sarana pendukung layanan
proses pembelajaran yang memadai; 4) semua ruang kelas tersedia media
pembelajaran digital dan akses internet yang memadai; 5) perpustakaan digital; 6)
merupakan salah satu madrasah rujukan yang terletak di jantung kota dengan
lingkungan yang asri dan rindang; dan 7) letak kampus madrasah sangat strategis
karena akses yang mudah.
Selain kekuatan/kelebihan sebagaimana tersebut di atas, MI NU Khoiriyah
Getas Pejaten Jati Kab. Kudus juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu: 1) sarana
pendukung untuk pengembangan potensi/skill yang terbatas (belum memiliki
lapangan olahraga yang sesuai standar SNP) dan 2) laboratorium Komputer yang
belum representatif; namun hal tersebut tidak mengurangi semangat warga madrasah
dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang pernah diperoleh baik itu
akademik maupun non-akademik.
Kabupaten Kudus merupakan salah satu kota kecil yang ada di Provinsi Jawa
Tengah. Kota besar umumnya lebih produktif & kompetitif secara ekonomi. Kegiatan
perekonomian diperkotaan berfkokus pada kegiatan perindustrian, serta
perdagangan dan jasa. Kedua kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang paling
banyak menyerap tenaga kerja dan memanfaatkan teknologi di dalam proses
kegiatannya untuk dapat menghasilkan barang. Kedua kegiatan tersebut juga
termasuk penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Kudus. Input peserta didik yang
mayoritas dari dalam Kabupaten Kudus, maka profil pelajar yang dihasilkan adalah
pelajar yang memiliki potensi mengkreasi ide dan keterampilan untuk mewujudkan
daerahnya menjadi destinasi wisata wirausaha.
Wisata wirausaha tersebut diantaranya adalah kerajinan batik, kuliner khas
daerah. Dalam rangka meningkatkan potensi tersebut, MI NU Khoiriyah Getas
Pejaten Jati Kab. Kudus mengadakan kerjasama dengan dunia usaha dan Sumber
daya alam/lingkungan lain yang ada.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali potensi pendidik dan peserta didik
dalam pembentukan karakter peserta didik yang mampu bersaing dalam dunia global.

Untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan masa depan peserta didik agar
menjadi insan yang memiliki kemampuan daya saing di era generasi 4.0, dengan
tetap menjunjung tinggi nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila-sila Pancasila
serta mengembangkan cinta budaya daerah dan bangsa, maka MI NU Khoiriyah
Getas Pejaten Jati Kab. Kudus Kudus menyusun Kurikulum Operasional sesuai
dengan karakteristik peserta didik dan budaya lokal daerah setempat.
Peserta didik MI NU Khoiriyah Getas Pejaten Jati Kab. Kudus diharapkan
mempunyai life skill yang berguna dan mampu mengaplikasikannya dalam
masyarakat dan dunia Pendidikan. Sehingga harapan dari MI NU Khoiriyah Getas
Pejaten Jati Kab. Kudus untuk mendidik generasi yang mampu berdaptasi dengan
perkembangan jaman akan terwujud. Salah satu upaya untuk mencapai harapan
tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi pada peserta didik. Sehingga peserta
didik mampu menghasilnya salah satu karya yang mencerminkan profil pelajar
Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin yang mampu bernalar kritis dan
berkebhinekaan global. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya
profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan
berakhak mulia, yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan
berkebhinekaan global.
Secara yuridis, Kurikulum Operasional MI NU Khoiriyah Getas Pejaten Jati
Kab. Kudus disusun dengan mengacu pada peraturan perundangan terkait pendidikan
yang berlaku baik itu dari pusat ataupun dari daerah. Sedangkan secara pedagogis,
kurikulum Operasional MI NU Khoiriyah Getas Pejaten Jati Kab. Kudus mengacu
pada kemampuan guru sebagai tenaga professional dalam pembelajaran dan
penilaian.
Peningkatan profesionalisme guru, dilakukan dalam bentuk pelatihan bersifat praktik
secara berkesinambungan. Hal tersebut merupakan komitmen untuk menjadi
professional dalam layanan pada peserta didik.
Hal lain, dari perspektif pedagogis, yang dijadikan pertimbangan adalah
Undang- Undang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa guru memiliki
kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
belajar sepanjang hayat.Dari landasan pedagogis dalam konteks merdeka belajar,
proses belajar di MI NU Khoiriyah Getas Pejaten Jati Kab. Kudus berorientasi pada
peserta didik dan bentuknya beragam, pembelajaran sebagai aktivitas tim yang
bersifat kolaboratif.
Pembelajaran di MI NU Khoiriyah Getas Pejaten Jati Kab. Kudus yang
terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil
‘Alamiin secara umum bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang
yang bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan berakhakul karimah,
berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif,
inovatif yang mampu mengkreasikan ide atau gagasan berdasarkan kekhasan daerah
yang tetap berakar pada budaya bangsa.

1.1.1 Profil Madrasah

MI NU Khoiriyah Getas Pejaten Jati Kab. Kudus berdiri sejak tahun ............,
merupakan salah satu dari tiga madrasah ....................... di Kab. Kudus, menempati
tanah seluas 4.301 m², yang teletak di Jalan ..... Getas Pejaten Jati Kudus Kab.
Kudus. Keterbatasan lahan untuk pembangunan sarana prasarana, menyebabkan
madrasah belum bisa meyediakan lapangan.. olah raga, masjid dan ruang terbuka
hijau yang memadai, sehingga perlu dukungan Orang tua/Wali, Komite Madrasah
dan Kementerian Agama sehingga kekurangan sarana prasarana segera terwujud.
Madrasah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan
kondusif dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan,
serta membentuk sikap belajar yang baik dari siswa. Lingkungan Madrasah
dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai
sumber belajar. Pendampingan aktif dari guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi
untuk memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai yang diharapkan.
MI NU Khoiriyah Getas Pejaten Jati Kab. Kudus meyakini bahwa literasi
merupakan kebutuhan dasar dalam belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan
berkembang maksimal apabila siswa berada dalam lingkungan belajar yang literat
(literate environment). Untuk mewujudkan hal ini, madrasah memperkaya
lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat ditemukan siswa di
dalam maupun di luar kelas. Lingkungan madrasah memiliki, sarana olah raga dan
tanaman mulai dari tanaman buah, hias, dan apotek hidup yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber belajar siswa.
1.1.2 Karakteristik Madrasah Hasil Analisis Internal

Kajian internal atau kondisi madrasah dalam pelaksanaan penyusunan Kurikulum


Oprasional Madrasah (KOM) terwujud atas dasar hasil evaluasi diri (self evaluation)
terhadap madrasah. Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan pendekatan SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats). Dalam hal ini dapat diterapkan
kajian lingkungan internal untuk memahami Strengths atau kekuatan dan
Weaknesses atau kelemahan.
Dari hasil analisis internal madrasah pada tahun pelajaran 2023/2024 dapat
disampaikan bahwa karakteristik MI NU Khoiriyah adalah :
1. Strengths atau kekuatan
Situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki MI NU Khoiriyah
yang bisa memberikan pengaruh positif pada saat ini atau pun di masa yang
akan datang adalah sebagai berikut :
a. Penerapan pendidikan karakter agar peserta didik memiliki budi pekerti
yang luhur dan dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
b. Berupaya membentuk sifat eksplorasi agar peserta didik dapat mencari
berbagai informasi serta mengetahui ilmu pengetahuan lebih luas dan
mendalam.
c. Memiliki koleksi perpustakan yang memadai dak di kelola dengan sistem
otomatisasi perpustakaan serta mendukung peroses pembelajaran.
d. Memiliki prasarana koleksi tanaman buah dalam pot guna mendukung
peroses pembelajaran.
e. Pendidik dan tenaga kependidika memiliki semangat kerja yang baik dan
mampu berkolaborasi untuk mewujudkan visi misi madrasah.
f. Memiliki sarana TIK yang memadai untuk media pembelajaran.
g. Jumlah siswa yang sedikit sehingga dalam pengelolan kelas dan proses
pembelajaran lebih mudah.
h. Dst…
i.

2. Weaknesses atau kelemahan


Situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki MI NU
Khoiriyah yang bisa memberikan pengaruh negatif pada saat ini atau pun di
masa yang akan datang adalah sebagai berikut :
a. Jumlah guru yang belum memenuhi dan sesui dengan klasifikasi sehingga
berpengaruh kepada pelaksanaan proses pembelajaran.
b. Tugas tambahan guru di luar tugas pokoknya sehingga mempengaruh
kualitas proses pembelajaran.
c. Kualitas numersi dalam rapot pendidikan masih dibawah kompetensi
minimal sehingga perlu mendapat perhatian khusu dan meningkatkan
kualitas proses pembelajaran.
d. Keterbatas sumber dana madrasah sehingga harus mengorbankan
beberapa fasilitas madrasah yang tidak dapat terpenuhi seperti fasilitas
UKS yang belum memadai.
e. Dst…
f.
g.
h.

1.1.3 Karakteristik Madrasah Hasil Analisis Eksternal

Kajian eksternal atau situasi madrasah dalam pelaksanaan penyusunan


Kurikulum Oprasional Madrasah (KOM) terwujud atas dasar hasil evaluasi diri (self
evaluation) terhadap madrasah. Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan
pendekatan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats). Dalam hal
ini dapat diterapkan kajian lingkungan eksternal untuk mengungkap opportunities
atau peluang dan threats atau tantangan.
Dari hasil analisis eksternal madrasah pada tahun pelajaran 2023/2024 dapat
disampaikan bahwa karakteristik MI NU Khoiriyah adalah :
1. Opportunities atau peluang
Situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan yang dimiliki MI
NU Khoiriyah yang bisa memberikan peluang untuk berkembang di kemudian
hari adalah sebagai berikut :
a. Lokasi madrasah di daerah pegunungan yang jauh dari keramaian
sehingga penanaman sosial budaya lebih mudah dilaksanakan.
b. Orangtua siswa dan masyarakat sekitar memiliki kepedulian yang tinggi
program / kegiatan madrasah.
c. Lingkungan sekitar madrasah sangat asri dah hijau lingkunga perkebunan
berpeluang untuk digunakan sebagai menanamkan budaya cinta
lingkungan hidup.
d. Dst…

2. Threats atau tantangan


Situasi atau kondisi yang merupakan ancaman atau tantangan yang akan
dihadapi MI NU Khoiriyah yang bisa menghambat laju perkembangan madrasah
adalah sebagai berikut :
a. Perekonomian orang tua siswa tidak menentu sehingga fasilitas yang
dimiliki siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan terbatas.
b. Lokasi madrasah yang jauh dari pusat kota sehingga dapat mempengaruhi
lambannya informasi dan perkembangan IPTEK.
c. Sedikitnya jumlah penduduk di sekitar madrasah sehingga mempengaruhi
jumlah siswa yang tidak mencapai jumlah ideal.
d. Dst…

1.1.4 Kekhasan/ Keunggulan Madrasah


Program prioritas/ keunggulan MI NU Khoiriyah mencakup pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan
daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik.
Dalam pengembangan kecakapan hidup spesifik vocational dilaksanakan melalui
pendidikan berbasis program keunggulan lokal dan global yaitu :
a. Program Unggulan Lokal
Program Unggulan Lokal yang dilaksanakan di MI NU Khoiriyah dalah
Keterampilan Pertanian dan Pemasarannya. Program kegiatannya dapat dilihat
pada tabel berikut :

Tabel 1.1
Program Unggulan Lokal
Xxxx
Waktu
No. Kelas Materi Kegiatan
Kegiatan
Mengenal jenis-jenis bibit
1.
1 I unggul
2. Mengenal jenis-jenis pupuk
Mengenal cara pengolahan
1.
2 II tanah.
2. Mengenal jenis obat/pestisida

1. Menentukan waktu penanaman


3 III Mengenal cara pemberantasan
2.
hama
Mengenal alat pertanian
1.
modern
4 IV
Mengenal alat memanen
2.
modern
1 Mengenal cara penanaman kopi
5 V Mengenal cara pemeliharaan
2.
kopi
1. Mengolah hasil pertanian
6 VI
2. Pemasaran hasil pertanian

b. Program Unggulan Global


Program Unggulan Global yang dilaksanakan di MI NU Khoiriyah
adalah Keterampilan Komputer dan Internet. Program kegiatannya
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.2
Program Unggulan Global

Waktu
No. Kelas Materi Kegiatan
Kegiatan
1. Pengenalan bagian-bagian
komputer
1 I 2. Menyalakan dan mematikan
computer
3. Memainkan salah satu game

2 II 1. Menyalakan dan mematikan


computer dengan urutan
secara tepat
2. Memainkan salah satu game

1. Mengetik huruf dan angka


3 III 2. Memainkan beberapa macam
game
4 IV 1. Membuat dan mengetik surat
dan menggambar
2. Membuat kolom/ tabel jadwal
pelajaran mengetik naskah
surat
3. Memainkan beberapa macam
game
1. Membuat ketikan word

5 V 2. Membuat exel

3. Mengoperasikan CD interaktif

1. Menguasai word dan exel

6 VI 2. Membuat power point

3. Mengenal internet

c. Program Unggulan Madrasah


Program Unggulan Madrasah yang dilaksanakan di MI NU
Khoiriyah adalah …....................................... Program kegiatannya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.3
Program Unggulan Madrasah

Waktu
No. Kelas Materi Kegiatan
Kegiatan
1.

1 I 2.

3.

2 II 1.

2.

1.
3 III
2.

1.

4 IV 2.

3.

1.

5 V 2.

3.
1.

6 VI 2.

3.

1.1.5 Peta Profil Pendidik, Tenaga Kependidikan, Siswa, dan


Orangtua di Madrasah
a. Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Profil pendidik dan Tenaga Kependidikan di MI NU Khoiriyah pada
tahun pelajaran 2023/2024 dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 1.4
Data Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tahun Pelajaran 2023/2024

Status Sertifikasi
Pend.
No Nama NIP / NUPTK Prodi./ Jur.
Terakhir

GTT
1 PNS

10

Rekapitulasi Data Siswa


1) Rekapitulasi Data Siswa (3 tahun terakhir)
Rekapitulasi data siswa MI NU Khoiriyah pada tiga tahun terakhir
dapat dilahat pada tabel berikut:
Tabel 1.5
Rekapitulasi Siswa Madrasah pada Tiga Tahun Terakhir

No. Tahun Kelas Jumlah


Pelajaran I II III IV V VI
1 2021/2022 0
2 2022/2023 0
3 2023/2024 0

2) Data Tamatan Siswa Madrasah


Data tamatan siswa MI NU Khoiriyah pada tiga tahun terakhir
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.6
Rekapitulasi Siswa Madrasah pada Tiga Tahun Terakhir

Siswa
Melanjutkan
Tahun Lulus
No.
Pelajaran
L P JML MTs SMP Tdk Melanjutkan

1 2020/2021 0
2 2021/2022 0
3 2022/2023 0

Data Prestasi Siswa Madrasah


Prestasi Siswa MI NU Khoiriyah yang diraih baik oleh siswa maupun
oleh lembaga MI dapat dilihat rinciannya dalam tabel berikut :

Tabel 1.7
Data Prestasi Madrasah
0
Tanggal Jenis Tingk
No. Nama Siswa Juara Ke
Kegiatan Lomba at
1

Tahun Kelas Ju
Pelajaran ml
ah
I II III IV V VI

2021/2022 0

2022/2023 0

2023/2024 0

Rekapitulasi Data Orang Tua Siswa Berdasarkan Pendidikan Formal


Terakhir.

Tabel 1.9
Rekapitulasi Data Orang Tua Siswa Berdasarkan Pendidikan
Formal Terakhir.
Tahun Pelajaran 2023/2024
No. Uraian Ju
ml
ah
1 SD/MI Sederajat

2 SMP/MTs Sederajar

3 SMA/SMK/MA Sederajat

4 S.1

5 S.2

6 S.3

Jumlah

Rekapitulasi Data Orang Tua Siswa Berdasarkan Pekerjaan


Tabel 1.10
Rekapitulasi Data Orang Tua Siswa Berdasarkan Pekerjaan
Tahun Pelajaran 2023/2024

No. Uraian Ju
ml
ah
1 PNS

2 Pegawai Swasta
3 Pedagang/Wiraswasta

4 Petani

5 Nelayan/Sopir

6 Buruh/ Lainnya

Jumlah

1.2 Landasan Hukum Pengembangan KOM-KTSP

a.Landasan Filosofis
Madrasah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang
dianut oleh suatu bangsa sebagai kristalisasi nilai-nilai agama yang dianut. Bangsa
Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup
berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum madrasah.
Madrasah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan, kondisi
sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi pertimbangan
dalam penentuan Struktur Kurikulum Madrasah ini

b.Landasan Yuridis

Adapun Landasan Yuridis yang kami pakai dalam penyusunan Kurikulum Oprasional
Madrasah tahun pelajaran 2023/2024 adalah sebagai berikut :

1) Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


2) PP.Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional pendidikan (SNP)
Perubahan PP. Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional pendidikan (SNP)
3) Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Kurikulum
Kompetensi SD/MI
4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
5) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2022 Tentang Standar  Kompetensi  Lulusan  Pendidikan  Dasar dan Menengah
6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2022 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2022 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
8) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
9) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2018 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 tahun 2018 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal
11) Keputusan Menteri Agama RI Nomer 183 tahun 2019 tentang Kurikulum
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah
12) Keputusan Menteri Agama RI Nomor 184 tahun 2019 tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum pada Madrasah
13) Keputusan Menteri Agama. Nomor 624 Tahun 2021 Supervisi Pembelajaran pada
Madrasah
14) Permendibudristek Nomor 262 Tahun 2022 perubahan atas Kep.
Permendibudristek Nomor 56 tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
15) Keputusan Menteri Agama. Nomor 347 Tahun 2022 tentang pedoman
Implementasi Kurikulum Merdeka
16) Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan
Penguatan Pendidikan Karakter
17) Keputusan Dirjen Pendis. No.7272 Tahun 2019 tentang Pedoman Moderasi
beragama pada Pendidikan Islam
18) Keputusan Dirjen Pendis. No.1891 Tahun 2021 tentang Juknis penanaman dan
penguatan karakter moderat siswa Madrasah.
19) Keputusan Dirjen Pendis. No.3211 Tahun 2022 tentang Capaian pembelajaran PAI
dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada Madrasah
20) Keputusan Kepala BSKAP No. 033/H/KR/2022 tentang Capaian pembelajaran
pada PAUD,jenjang Dasar dan jenjang menengah pada Kurikulum Merdeka
21) Keputusan Kepala BSKAP No. 009/H/KR/2022 tentang Demensi,elemen dan sub
elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
22) Keputusan Dirjen Pendis. No.1443 Tahun 2023 tentang Madrasah Pelaksana
Kurikulum Merdeka Tahun Pelajaran 2023/2024
23) Surat Dirjen Pendis Nomor B-3020/DJ.I/Dt.I.I./PP.00/10/2022 tentang Panduan
Implementasi kurikulum Merdeka pada Madrasah
24) Keputusan Dirjen Pendis. Nomor 2762 Tahun 2023 tentang Kaleder Pendidikan
Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024
25) Surat Edaran Kanwil Nomor 19.30/Kw.112/1/PP.00/06/2023 tentang
Pembelajaran dan Pengesahan Dokumen KOM dan KTSP
26) Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Tengah
Nomor 2762 Tahun 2023 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan
Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024.
27) Surat Edaran Kemenag Kab. Kudus Nomor 4027/Kk.11.19/2/PP.00/07/2023
tentang Pembelajaran dan Pengesahan Dokumen KOM dan KTSP
28) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor 423.5/04678 Tahun 2022  tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal
Bahasa Daerah Jenjang Pendikan Dasar dan Pendikan Menengah di Provinsi Jawa
Tengah
29) Keputusan Kepala Madrasah Nomor…............... tentang Penetapan Kurikulum
KOM-KTSP MI NU Khoiriyah Tahun Pelajaran 2023/2024

c. Landasan Sosiologis

Madrasah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab terhadap proses
belajar siswa, memiliki tujuan yang mulia dalam mengembangkan pendidikan anak – anak
Indonesia di lingkungannya. Sebagai bangsa Indonesia, pendidikan yang mereka dapatkan
berlandaskan pada agama dan nilai-nilai luhur yang dianut oleh bangsa serta tidak
melupakan akar budaya dalam perjalanan belajar mereka. Siswa Indonesia diharapkan
menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab, menghargai kebhinekaan,
mengedepankan berpikir positif dan kritis, serta mampu berkolaborasi. Hal tersebut
bertujuan untuk melahirkan generasi pelurus yang tangguh.

d. Landasan Pedagogis
Siswa di madrasah tsanawiyah membutuhkan pengenalan pendidikan karakter. Proses
penanaman pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan yang diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang mereka lihat di sekitar mereka
menjadi sangat penting. Madrasah dan rumah harus memberikan contoh baik sehingga siswa
dapat belajar langsung dan meneladaninya. Proses belajar ini menjadifondasi yang sangat
penting dan menjadi bekal menuju jenjang pendidikan selanjutnya.
Pengalaman belajar yang beragam dan kontekstual akan membantu siswa memahami
konsep yang diberikan. Belajar bagi siswa harus menyenangkan, bermakna, sekaligus
menantang. Kesempatan untuk bereksplorasi membantu siswa menumbuhkan rasa ingin
tahu.
Keberhasilan proses belajar setiap siswa akan tercapai dengan dukungan dari semua pihak.
Manajemen madrasah yang responsif, guru yang memahami kebutuhan siswa, serta
dukungan positif dari orang tua akan membantu setiap anak memaksimalkan potensinya.
1.3. Tujuan Pengembangan KOM-KTSP

Secara umum tujuan diterapkan KOM-KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan
pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada satuan pendidikan dan mendorong untuk
melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Sedangkan secara
khusus tujuannya adalah: (a) meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif madrasah
dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia; (b)
meningkatkan kepedulian warga madrasah dalam mengembangkan kurikulum melalui pengambilan
keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan madrasah; dan (c) meningkatkan kompetisi yang
sehat antar satuan pendidikan.
Pengembangan KOM-KTSP diserahkan kepada satuan pendidikan dengan pertimbangan sebagai
berikut: (a) madrasah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga
dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan lembaganya; (b)
madrasah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan
dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan
peserta didik; (c) pengambilan keputusan yang dilakukan oleh madrasah lebih cocok untuk memenuhi
kebutuhan madrasah karena pihak madrasahlah yang paling tahu apa yang terbaik bagi madrasahnya; (d)
keterlibatan semua warga madrasah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum menciptakan
transparansi dan demokrasi yang sehat, serta lebih efisien dan efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat
setempat; (e) madrasah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masingmasing kepada
pemerintah, orang tua peserta didik dan masyarakat pada umumnya, oleh karena itu madrasah akan
berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan mencapai sasaran KOM-KTSP; (f) madrasah
dapat melakukan persaingan sehat dengan satuan pendidikan lain untuk meningkatkan mutu pendidikan
melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan orang tua peserta didik, masyarakat dan pemerintah
setempat; (g) madrasah dapat secara cepat merespon perkembangan zaman, aspirasi masyarakat dan
lingkungannya yang berubah dengan cepat dan sulit diduga pada saat sekarang dan yang akan datang.
1.4 Prinsip-prinsip Pengembangan KOM-KTSP

1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.

2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik madrasah, konteks


sosial budaya dan lingkungan serta dunia kerja dan industri (khusus MAK) dan menunjukkan
karakteristik atau kekhususan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (khusus madrasah inklusif).
3.Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di madrasah. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas dan mudah dipahami.
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum madrasah
melibatkan komite madrasah dan berbagai pemangku kepentingan, antara lain orang tua, organisasi,
berbagai sentra dan dunia kerja (untuk MAK), di bawah koordinasi dan supervisi Kementerian

KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta
didik secara utuh. Kurikulum disusun untuk memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.
2. Penguatan pendidikan karakter
Penguatan Pendidikan Karakter merupakan upaya membangun dan membekali peserta didik
sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan,
mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama
dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia dan merevitalisasi serta memperkuat potensi dan
kompetensi pada lingkungan pendidikan.

3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik
yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor ) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan minat, kecerdasan
intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan dan keragaman karasteritik lingkungan. Masing-
masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-
hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

5.Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan
demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendrong partisipasi masyrakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus di tampung secara berimbang dan saling
mengisi.

6.Tuntutan dunia kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang
berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama
bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis


pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus
terus-menerus
melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

8.Moderasi Beragama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan
kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung perilaku kehidupan beragama yang moderat.
9.Dinamika perkembangan global

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

10.Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang
menjadi landasan penting bagi upaya pemeliharaan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka
NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong perkembangan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

11.Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Pendidikan diharapkan menjadi penguat budaya antikorupsi. Kurikulum harus dikembangkan


dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan
sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

12.Kesetaraan Gender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan
kesetaraan gender.

13.Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan

14.Pendidikan Anti Korupsi

Kurikulum diarahkan pada pembentukan karakter termasuk mengembangkan kejujuran dan nilai
integritas sedini mungkin agar anak menjadikannya sebagai kebiasaan dan pandangan hidup termasuk di
dalamnya pendidikan anti korupsi.
15.Pendidikan Anti Narkoba

Dalam upaya mencegah permasalahan sosial global saat ini kurikulum harus menjamin
terwujudnya karakter peserta didik yang tangguh dan tidak mudah terbawa pada perilaku
menyimpang termasuk penggunaan narkoba

Anda mungkin juga menyukai