R. KOHAR *)
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti Palembang
Jalan Kapten Marzuki No. 2446 Kamboja Palembang, 30129
Abstrak
Baja yang mengalami perlakuan panas pada suhu Austenit, maka ketahanan korosinya akan menurun. Korosi
merupakan gejala alamiah yang tidak dapat dihindari, namun dapat dikendalikan.
Dalam penelitian ini, benda uji adalah baja karbon menengah yang mendapat perlakuan panas pada suhu 750oC,
800 C dan 850oC yang ditahan selama 15 menit dan dilanjutkan dengan pendinginan cepat di dalam air.
o
Pengujian korosi dilakukan dengan cara merendam benda uji di dalam larutan NaCl 3N, selama 1, 2, 3, 4 dan 5
hari. Diperoleh bahwa dengan memberikan perlakuan panas austenit pada benda uji, maka laju korosi akan meningkat.
Semakin tinggi suhu austenit yang diberikan, laju korosi akan membesar dan bentuk korosi yang diperoleh adalah korosi
merata.
Abstract
Steel by heat treatment at an austenite temperature, the corrosion resistancy decreases. Corrosion is a natural
phenomenon that can not be avoided, but it can be controlled.
In this research, speciments are medium carbon steel that have been treated at temperature of 750oC, 800oC and 850oC
hold for 15 minutes and tast colded under water.
Corrosion testing has been done by immersing the speciments in NaCl 3N solution , for 1, 2, 3, 4 and 5 days. So
it can be conclude that heat treatment with austenite temperature, can amplity the corrosion rate. The higher the austenite
temperature is the higher the corrosion rate and then the uniform corrosion is obtained.
44
semua dalam austenit. Hal tersebut tergantung
I. PENDAHULUAN pada tingginya temperatur pemanasan, lama
Pemakaian baja pada komponen mekanik waktu tahan dan laju pendinginannya.
salah satunya adalah Baja Karbon Menengah. - Pendinginan Cepat (Quenching)
Indikasi utama dalam pemakaian baja jenis ini Proses pendinginan cepat dapat dilakukan
umumnya hanya meninjau kekuatan dan dengan cara memanaskan baja pada suhu
kekerasannya saja. Kekuatan dan kekerasan pada austenit, kemudian dilakukan pencelupan cepat
baja jenis ini dapat ditingkatkan dengan proses ke dalam media pendingin. Tujuan dari proses
perlakuan austenisasi, yaitu perlakuan panas baja ini adalah untuk mendapatkan sifat yang keras.
pada suhu austenit pada rentang waktu tertentu Jika pendinginan dilakukan berjalan
dan dilanjutkan dengan pendinginan cepat di sangat cepat maka atom-atom C dalam austenit
dalam media pendingin. Perlakuan inilah yang tidak sempat berdifusi, sehingga terbentuk fasa
diterapkan oleh industri logam untuk metastabil yang disebut sebagai martensit yang
memproduksi komponen mekanik seperti roda keras, namun ketahanan korosinya akan
gigi, dengan kekerasan dan kekuatan yang tinggi. menurun.
Akan tetapi jika pemakaian logam tersebut
berada di lingkungan korosif akan rawan - Proses Korosi pada Logam Besi.
terhadap serangan korosi. Korosi dapat didefinisikan sebagai
Bertitik tolak dari perlakuan tersebut, penurunan mutu material terutama logam
penulis meneliti korosi pada baja karbon karena berinteraksi dengan lingkungan. Korosi
menengah yang mendapat perlakuan pada suhu logam dalam larutan aqueous didapatkan
austenit, yang dilanjutkan dengan pendinginan dengan melibatkan reaksi perpindahan muatan.
cepat dalam air. Dengan perlakuan ini diharapkan Suatu perubahan dalam potensial elektrokimia
dapat merubah laju korosi yang terjadi. Untuk atau aktivitas elektron sangat mempengaruhi
menunjang penelitian tersebut akan diamati laju korosi logam dalam lingkungannya. Oleh
struktur mikro. karenanya logam dalam larutan aqueous
dikatakan berlangsung secara elektrokimia.
II. LANDASAN TEORI Korosi besi (Fe) dalam lingkungan asam
- Perlakuan Panas Austenisasi akan membentuk ion Fe2+ yang masuk
Austenisasi adalah suatu proses yang lingkungan, ini terjadi pada permukaan yang
dilakukan dengan cara memanaskan baja bersifat lebih anodik. Elektron yang dilepas
hingga mencapai temperatur austenit, kemudian saat pembentukan ion Fe2+ mengalir melalui
pada temperatur tersebut ditahan logam menuju permukaan yang bersifat katodik
untuk beberapa saat, lalu di dinginkan cepat, dan terjadi reaksi (reaksi pengikatan elektron)
sehingga akan diperoleh struktur martensit berlangsung.3)
yang bersifat keras. Reaksi ini dapat dituliskan sebagai berikut :
Kekerasan maksimum yang akan dicapai - Pada permukaan yang bersifat anodik
setelah austenisasi tergantung pada kandungan (anoda): Fe Fe2+ + 2e-
kadar karbon, karena makin tinggi kandungan - Pada permukaan yang bersifat katodik
kadar karbon, maka makin tinggi pula (katoda) : 2 H+ + 2e- H2
kekerasan maksimum yang akan dicapai. +
Tetapi kandungan karbon sampai batas tertentu Reaksi sel : Fe + 2 H Fe2+ + H2
sekitar 0,4 %, kenaikan kekerasan akan
menurun. Hal ini dapat terjadi karena dengan
kadar karbon dalam austenit yang makin tinggi
akan menyebabkan austenit sisa akan makin
banyak, sehingga akan dapat mengurangi
kenaikan kekerasan.
Pada suatu kondisi pemanasan belum
tentu semua unsur karbon dalam baja akan larut
45
BAJA KARBON MENENGAH
+ (24 buah dgn ukuran yang sama)
H
Katodik PENGAMATAN
e- H2 STRUKTUR MIKRO (1 buah)
Fe2+
Anodik Fe2+ Elektrolit
Fe2+ PERLAKUAN pada suhu AUSTENIT
TANPA PERLAKUAN
e- H2 (5 buah) T = 800Oc (6 buah)
T = 850Oc (6 buah)
Katodik T = 900Oc (6 buah)
Yang ditahan selama 15 menit,
H+
kemudian didinginkan cepat dalam air
W mgram
mdd ANALISA DATA
Axt dm2 hari
dimana : KESIMPULAN
W = kehilangan berat (miligram)
A = luas permukaan logam (dm2) Gambar 2 : Diagram Alir Penelitian
t = waktu pengujian (hari)
46
180
Laju Korosi (mdd)
160
140
120
100
80
60
Gambar 4 : Makroskopis benda uji setelah di uji c.Benda Uji dengan perlakuan pada suhu 8500C
korosi di dalam larutan NaCl 3N yang ditahan selama 15 menit, lalu di
selama 5 hari (Tanpa Etsa, quenching dengan media air. Struktur mikro
Pembesaran 400 X) mulai terbentuk karbida kasar yang banyak,
tetapi struktur ini sudah mendekati martensit
- Pengamatan Struktur Mikro. yang halus, seperti yang terlihat pada gambar
a.Struktur mikro benda uji tanpa perlakuan, 7.
berupa Ferrit (putih) dan Pearlit (hitam) yang
halus dan seragam, yang terlihat pada gambar
5.
47
membesar. Demikian juga dengan
meningkatkan suhu austenit maka laju korosi
akan meningkat. Pemicu dari peningkatan ini di
sebabkan oleh banyaknya ion Fe2+ dan elektron
yang lepas di dalam lingkungan (NaCl), yang
bersifat lebih anodik, sehingga berat benda uji
akan semakin berkurang yang mengakibatkan
laju korosinya semakin tinggi.
48
M. Pourbaix , A Pourbaix. :”Recent Progress in
- Semakin tinggi suhu austenit yang diberikan Atmospheric Corrosion Testing”. Journal
pada benda uji dan semakin lama waktu Corrosion, January 1989.
pengujian, maka laju korosi akan semakin
meningkat, yang di sebabkan oleh banyaknya Avner. " Introduction to Physical Metallurgy ",
ion Fe2+ dan elektron yang lepas di dalam Mc Graw-Hill., 1987
lingkungan (NaCl), yang bersifat lebih anodik,
sehingga berat benda uji akan semakin Carter GF. " Principles of Physical and Chemical
berkurang yang mengakibatkan laju korosinya Metallurgy ", American Society for
semakin tinggi. Metal, Ohio, 1979.
- Dengan perlakuan pada suhu 8000C , 8500C,
dan 9000C, maka akan merubah struktur mikro Thelning, "Steel and it’s Heat Treatment ", Mc.
maupun ketahanan korosinya. Graw Hill, 1986.
- Bentuk korosi yang terjadi pada semua benda
uji setelah pengujian korosi adalah korosi Metal Handbook. ”Atlas of Microstructures of
merata. Industrial Alloys“, Vol. 7, American
Society for Metal, Metal Park, Ohio,
1972.
VI. DAFTAR PUSTAKA
49