yaitu proses persiapan bahan baku, proses karbonasi, proses hidrolisis, dan proses pemurnian
etilen glikol.
Proses Karbonasi
Pembuatan etilen glikol dihasilkan melalui proses karbonasi etilen oksida dan karbon
dioksida dengan katalis molybdenum yang menghasilkan senyawa intermediet yaitu etilen
karbonat. Reaksi berlangsung secara eksotermik sehingga untuk menyerap kelebihan panas
reaksi digunakann multitube fixed bed reactor dilengkapi dengan pendingin. Reaksi yang
berlangsung adalah :
Proses karbonasi ini berlangsung pada tekanan 5507 kPa dengan temperatur operasi
100oC. jika temperatur operasi terlalu rendah maka lau reaksi akan lambat, reaksi akan
berlangsung sangat lama, ukuran reaktor akan lebih besar sehingga tidak ekonomis. Di sisi
lain, jika proses dioperasikan pada temperatur tinggi maka banyak panas yang akan hilang
dan memberikan efek buruk pada kualitas produk yang dihasilkan. Dari pertimbangan diatas
maka temperatur operasi yang digunakan adalah 100oC. konversi reaksi etilen oksida menjadi
etilen karbonat pada proses ini adalah 99,5%. Kemudian, produk dari reaktor karbonasi
dialirkan
dengan menggunakan pompa 2 (P-02) ke reaktor hidrolisis (R-02) yang sebelumnya
dilewatkan pada heater 3 (H-03) untuk mencapat temperatur 130oC.
Proses Hidrolisis
Air pada temperatur 30oC dialirkan dengan menggunaka pompa 1 (P-01) menuju ke
reaktor hidrolisis (R-02) yang sebelumnya temperaturnya dinaikkan hingga 80oC dengan
dilewatkan heater 4 (H-04).
Sama seperti pada reaksi karbonasi, reaksi hidrolisis juga berlangsung secara eksotermik
sehingga diperlukan multitube fixed bed reactor yang dilengkapi dengan pendingin. Reaksi
yang berlangsung adalah :
Reaksi dalam reaktor hidrolisis berlangsung pada temperatur 150oC dan tekanan 709
kPa. Kondisi ini diharapkan agar etilen karbonat terkonversi hingga mendekati 100% (99%
menjadi etilen glikol dan 1% mejadi dietilen glikol).
Produk yang dihasilkan pada reaktor ini adalah etilen glikol, dietilen glikol, gas CO2, dan air
yang tidak beraksi.
Pemurnian Produk
Produk yang dihasilkan dari reaktor hidrolisis dialirkan dengan menggunakan pompa
3 (P-03) menuju flash drum yang sebelumnya didinginkan dengan cooler 1(C-01) hingga
temperaturnya 80oC. Dalam flash drum, gas karbon dioksida dipisahkan sebagai gas buang,
dan produk lain dialirkan menuju evaporator 1 (EV-01) dan evaporator 2 (EV-02) untuk
memisahkan kandungan airnya. Hasil pemisahan pada evaporator 2 (EV-02) dialirkan
menuju kolom detilasi untuk memisahkan etilen glikol sebagai produk atas dan dietilen glikol
produk bawah. Etilen glikol sebagai produk utama ditampung pada tangki etilen glikol (T-04)
dan dietilen glikol sebagai produk samping ditampung pada tangki dietilen glikol (T-05) yang
sebelumnya masing – masing produk akan didinginkan terleboh dahulu melewati cooler 3 (C-
03) dan cooler 4 (C-04).
Gambar 3. Diagram Alir Proses Pembuatan Etilen
Glikol
Sistem Kontrol Pada Pabrik etilen oksida
Level dari liquida adalah suatu variabel yang penting untuk dikontrol dalam
suatu unit operasi seperti flash, tower/kolom dan vessel. Kurangnya level kontrol
menyebabkan terjadinya over flow, aliran proses terkontaminasi dan flow rate
tidak dapat diprediksi. Sebagai contoh level control adalah pada flash kolom (V-
101). Flash merupakan suatu unit operasi dimana terjadi proses pemisahan antara
uap dan liquida, Uap akan naik keatas dan liquida turun ke bawah dimana volume
maksimum dari liquida harus diperhitungkan sehingga perlu adanya LIC (Level
Indicator Control).
Gambar 4. Beberapa peralatan yang memerlukan Kontrol Level
LIC (Level Indicator Control) dalam unit ini untuk mengidentifikasi apakah
level dari liquida terlalu tinggi atau terlalu rendah dari range yang dikehendaki.
Untuk itu LIC dihubungkan pada badan flash dengan valve dari aliran keluaran
flash. Apabila level ketinggian pada flash drum melebihi batas maksimumnya
maka akan ada sinyal yang dikirim ke LIC kemudian LIC akan melakukan kontrol
dengan membuka valve keluaran produk sehingga liquida di dalam drum flash
akan dikeluarkan dan tinggi liquida menurun, sedangkan jika valve pada aliran
keluar fluida ditutup maka liquida didalam flash drum ketingiannya akan
meningkat.