Anda di halaman 1dari 5

BAB IV – SISTEM PENGENDALIAN ALAT UTAMA

36
PRA RANCANGAN PABRIK ISOSORBIDE DINITRATE

BAB IV
PENGENDALIAN PROSES

4.1 Sistem Pengendalian Reaktor Dehidrasi (R-001)


Reaktor I (R-001) merupakan Reaktor Tangki Berpengaduk (RTB) yang dilengkap i
dengan 1 buah pengaduk berjenis Three-Blade Marine Propeller. Reaktor I digunakan untuk
reaksi pelepasan molekul air dari sorbitol membentuk isosorbide menggunakan katalis asam
p-toluena sulfat dan asam asetat anhidrat.
Pada reaksi dehidrasi ini berlangsung pada temperatur 250 o C dan tekanan 65 bar, hal ini
disebabkan reaksi ini bersifat endotermis, sehingga dipilihlah temperatur reaksi tertinggi dan
tekanan reaksi terendah agar kesetimbangan reaksi bergerak ke arah produk dengan
koefisien reaksi terendah. Dengan demikian set point temperatur yang digunakan sebesar
250o C dan set point tekanan 65 bar. Pada proses ini tekanan dan temperatur perlu dijaga agar
tidak menimbulkan gangguan selama proses reaksi berlangsung.
Perancangan proses memerlukan pengendalian untuk menjaga dan meyakinkan bahwa
proses yang terjadi akan berlangsung sesuai yang diinginkan. Oleh sebab itu pengendalia n
proses penting dalam rangka perancangan proses berdirinya pabrik. Variabel yang dikontrol
pada Reaktor I (R-001) disajikan pada Tabel IV.1.
Tabel IV. 1 Pengendalian Proses pada Reaktor I (R-001).
Unit Tujuan Proses Variabel Set Point
Reaktor I Mengontrol kondisi Temperatur cairan didalam reaktor 250o C
(R-001) operasi pada proses
Tekanan didalam reaktor 65 bar
Skema pengendalian proses yang terpasang kepada Reaktor I (R-001) dapat dilihat pada
Gambar IV.1

Gambar IV. 1 Pengendalian Proses Reaktor I (R-001)

Program Studi Teknik Kimia Mutiara Trisaktiputri (1141400003)


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA Equiline Excellentta Hartono (1141400049)
BAB IV – SISTEM PENGENDALIAN ALAT UTAMA
37
PRA RANCANGAN PABRIK ISOSORBIDE DINITRATE

Untuk memastikan kualitas produk serta menjaga keberlangsungan proses produksi perlu
dilakukan pengendalian terhadap kualitas isosorbide. Beberapa parameter yang diukur
adalah sebagai berikut:
Tabel IV. 2 Parameter Kualitas Produk Reaktor I (R-001)
Parameter Set Point
Viskositas (centipoise) 0,579
Densitas (g/ml) 1,326
Reaktor I (R-001) melibatkan 3 pengendalian proses. Sistem pengendalian tersebut
bertujuan untuk mendapatkan konversi optimum dari isosorbide. Pengendalian proses
tersebut terdiri dari :
 Temperature Controller (TC)
Objective : Menjaga suhu cairan di dalam Reaktor I (R-001)
Control Variable : Temperatur
Manipulater Variable : Control Valve (VL-100)
Set Point : 250o C
Gangguan (Disturbance) pada proses ini dapat mengakibatkan suhu cairan di
dalam reaktor I mengalami perubahan, sehingga dapat mempengaruhi kualitas
produk reaktor I. Meningkatnya suhu (tekanan tetap) di dalam reaktor
mengakibatkan menurunnya nilai viskositas dan densitas produk reaktor I. Alat ini
mengatur laju alir pemanas atau laju alir pendingin agar temperatur reaktor tetap
stabil.
Perbaikan yang dilakukan oleh Temperature Controller (TC) memaksa
controlled variable untuk kembali ke set point. Akibatnya sistem untuk sementara
berosilasi di sekitar set point sebelum akhirnya stabil.
Jika kondisi temperatur cairan di dalam Reaktor I diatas 250°C, maka TC akan
memperbesar bukaan control valve (VL-100) pada aliran nitrogen masuk. Semakin
besar bukaan valve maka laju alir nitrogen akan bertambah. Bertambahnya laju alir
nitrogen akan mengakibatkan suplai pendingin dari nitrogen ke fluida panas akan
bertambah, begitupun sebaliknya.
 Pressure Controller (PC)
Objective : Mengetahui dan menjaga tekanan di dalam
Reaktor I (R-001) agar tetap 65 bar.
Control Variable : Tekanan
Manipulater Variable : Control Valve (VL-101)
Set Point : 65 bar
Control valve otomatis akan membuka secara perlahan jika terjadi kelebiha n
tekanan (excess pressure) sesuai sinyal error dan akan menutup kembali apabila
tekanan sudah sesuai dengan set point. Sedangkan jika tekanan di dalam reaktor
kurang dari set point maka control valve laju alir gas N 2 akan diperbesar sampai

Program Studi Teknik Kimia Mutiara Trisaktiputri (1141400003)


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA Equiline Excellentta Hartono (1141400049)
BAB IV – SISTEM PENGENDALIAN ALAT UTAMA
38
PRA RANCANGAN PABRIK ISOSORBIDE DINITRATE

tekanan di dalam reaktor 65 bar. Alat ini bertujuan untuk mengatur laju alir gas
nitrogen.
Perbaikan yang dilakukan oleh control valve (VL-101) memaksa sinyal error
untuk kembali ke set point. Akibatnya sistem untuk sementara berosilasi di sekitar
set point sebelum akhirnya stabil.
Jika kondisi tekanan di reaktor I diatas 65 bar (excess pressure), maka control
valve (VL-101) akan membuka perlahan-lahan dan akan menutup kembali apabila
tekanan telah kembali normal.
 Level Controller (LC)
Objective : Mengetahui dan menjaga level cairan di dalam
Reaktor I (R-001) agar tetap 1 m.
Control Variable : Level cairan
Manipulater Variable : Control Valve (VL-010)
Set Point : 1m
Level Controller otomatis akan menutup secara perlahan jika terjadi kekurangan
cairan sesuai sinyal error dan akan membuka kembali apabila level sudah sesuai
dengan set point. Perbaikan yang dilakukan oleh control valve (VL-010) memaksa
sinyal error untuk kembali ke set point. Akibatnya sistem untuk sementara berosilas i
di sekitar set point sebelum akhirnya stabil. Alat ini bertujuan mengatur laju alir
keluaran produk.

4.2 Sistem Pengendalian Reaktor Nitrasi (R-002)


Reaktor II (R-002) merupakan Reaktor Tangki Berpengaduk (RTB) yang dilengkap i
dengan 1 buah pengaduk berjenis Three-Blade Marine Propeller. Reaktor II digunaka n
untuk reaksi nitrasi untuk membentuk produk isosorbide dinitrate dengan menggunaka n
katalis asam sulfat.
Pada reaksi nitrasi ini berlangsung pada temperatur 20 o C dan tekanan 1 atm, hal ini
disebabkan reaksi ini bersifat eksotermis, sehingga dipilihlah temperatur reaksi terendah
agar kesetimbangan reaksi bergerak ke arah produk. Dengan demikian set point temperatur
yang digunakan sebesar 5o C dan set point tekanan 1 atm. Pada proses ini tekanan dan
temperatur perlu dijaga agar tidak menimbulkan gangguan selama proses reaksi
berlangsung.
Perancangan proses memerlukan pengendalian untuk menjaga dan meyakinkan bahwa
proses yang terjadi akan berlangsung sesuai yang diinginkan. Oleh sebab itu pengendalia n
proses penting dalam rangka perancangan proses berdirinya pabrik. Variabel yang dikontrol
pada Reaktor II (R-002) disajikan pada Tabel IV.3.

Program Studi Teknik Kimia Mutiara Trisaktiputri (1141400003)


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA Equiline Excellentta Hartono (1141400049)
BAB IV – SISTEM PENGENDALIAN ALAT UTAMA
39
PRA RANCANGAN PABRIK ISOSORBIDE DINITRATE

Tabel IV. 3 Pengendalian Proses pada Reaktor II (R-002).


Unit Tujuan Proses Variabel Set Point
Untuk memperoleh Temperatur cairan didalam reaktor 20o C
Reaktor I
konversi isosorbide
(R-002) Tekanan didalam reaktor 1 atm
dinitrate maksimum
Skema pengendalian proses yang terpasang kepada Reaktor I (R-002) dapat dilihat pada
Gambar IV.2

Gambar IV. 2 Pengendalian Proses Reaktor I (R-002)


Untuk memastikan kualitas produk serta menjaga keberlangsungan proses produksi perlu
dilakukan pengendalian terhadap kualitas isosorbide. Beberapa parameter yang diukur
adalah sebagai berikut:
Tabel IV. 4 Parameter Kualitas Produk Reaktor II (R-002)
Parameter Set Point
Viskositas (centipoise) 0,321
Densitas (g/ml) 1,631
Reaktor II (R-002) melibatkan 2 pengendalian proses. Sistem pengendalian tersebut
bertujuan untuk mendapatkan konversi optimum dari isosorbide. Pengendalian proses
tersebut terdiri dari :
 Temperature Controller (TC)
Objective : Menjaga suhu cairan di dalam Reaktor II (R-002)
Control Variable : Temperatur
Manipulater Variable : Control Valve (VL-300)
Set Point : 5o C
Gangguan (Disturbance) pada proses ini dapat mengakibatkan suhu cairan di
dalam reaktor II mengalami perubahan, sehingga dapat mempengaruhi kualitas
produk reaktor II. Meningkatnya suhu (tekanan tetap) di dalam reaktor
mengakibatkan menurunnya nilai viskositas dan densitas produk reaktor II. Alat ini
bertujuan untuk mengatur temperatur reaktor dengan cara mengatur laju alir dari
pemanas.

Program Studi Teknik Kimia Mutiara Trisaktiputri (1141400003)


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA Equiline Excellentta Hartono (1141400049)
BAB IV – SISTEM PENGENDALIAN ALAT UTAMA
40
PRA RANCANGAN PABRIK ISOSORBIDE DINITRATE

Perbaikan yang dilakukan oleh Temperature Controller (TC) memaksa


controlled variable untuk kembali ke set point. Akibatnya sistem untuk sementara
berosilasi di sekitar set point sebelum akhirnya stabil.
Jika kondisi temperatur cairan di dalam Reaktor II diatas 5°C, maka TC akan
memperbesar bukaan control valve (VL-300) pada aliran nitrogen masuk. Semakin
besar bukaan valve maka laju alir nitrogen akan bertambah. Bertambahnya laju alir
nitrogen akan mengakibatkan suplai pendingin dari nitrogen ke fluida panas akan
bertambah, begitupun sebaliknya.
 Pressure Controller (PC)
Objective : Mengetahui dan menjaga tekanan di dalam
Reaktor II (R-002) agar tetap 1 atm.
Control Variable : Tekanan
Manipulater Variable : Control Valve (VL-103)
Set Point : 1 atm
Control valve otomatis akan membuka secara perlahan jika terjadi kelebiha n
tekanan (excess pressure) sesuai sinyal error dan akan menutup kembali apabila
tekanan sudah sesuai dengan set point. Sedangkan jika tekanan di dalam reaktor
kurang dari set point maka control valve laju alir gas N 2 akan diperbesar sampai
tekanan di dalam reaktor 1 atm. Alat ini bertujuan untuk mengatur tekanan yang
dihasilkan oleh gas selama reaksi berlangsung.
Perbaikan yang dilakukan oleh control valve (VL-103) memaksa sinyal error
untuk kembali ke set point. Akibatnya sistem untuk sementara berosilasi di sekitar
set point sebelum akhirnya stabil.
Jika kondisi tekanan di reaktor II diatas 1 atm (excess pressure), maka control
valve (VL-103) akan membuka perlahan-lahan dan akan menutup kembali apabila
tekanan telah kembali normal.
 Level Controller (LC)
Objective : Mengetahui dan menjaga level cairan di dalam
Reaktor I (R-001) agar tetap 0,8 m.
Control Variable : Level cairan
Manipulater Variable : Control Valve (VL-013)
Set Point : 0,8 m
Level Controller otomatis akan menutup secara perlahan jika terjadi kekurangan
cairan sesuai sinyal error dan akan membuka kembali apabila level sudah sesuai
dengan set point. Perbaikan yang dilakukan oleh control valve (VL-013) memaksa
sinyal error untuk kembali ke set point. Akibatnya sistem untuk sementara berosilas i
di sekitar set point sebelum akhirnya stabil. Alat ini bertujuan untuk mengontrol laju
alir keluaran produk.

Program Studi Teknik Kimia Mutiara Trisaktiputri (1141400003)


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA Equiline Excellentta Hartono (1141400049)

Anda mungkin juga menyukai