DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
MUHAMMAD ASWAN NUR 33117001
AINUN TASBIH 33117007
FARDIMAN JAMHAL 33117017
SABIL 33117024
KELAS 3A
Proses Produksi
Proses produksi etilen glikol (C2H6O2) dapat dibagi menjadi empat tahapan
proses yaitu proses persiapan bahan baku, proses karbonasi, proses hidrolisis, dan
proses pemurnian etilen glikol.
2. Proses Karbonasi
Pembuatan etilen glikol dihasilkan melalui proses karbonasi etilen oksida
dan karbon dioksida dengan katalis molybdenum yang menghasilkan senyawa
intermediet yaitu etilen karbonat. Reaksi berlangsung secara eksotermik sehingga
untuk menyerap kelebihan panas reaksi digunakann multitube fixed bed reactor
dilengkapi dengan pendingin. Reaksi yang berlangsung adalah :
3. Proses Hidrolisis
Air pada temperatur 30oC dialirkan dengan menggunaka pompa 1 (P-01)
menuju ke reaktor hidrolisis (R-02) yang sebelumnya temperaturnya dinaikkan
hingga 80oC dengan dilewatkan heater 4 (H-04).
Sama seperti pada reaksi karbonasi, reaksi hidrolisis juga berlangsung secara
eksotermik sehingga diperlukan multitube fixed bed reactor yang dilengkapi
dengan pendingin. Reaksi yang berlangsung adalah :
4. Pemurnian Produk
Produk yang dihasilkan dari reaktor hidrolisis dialirkan dengan
menggunakan pompa 3 (P-03) menuju flash drum yang sebelumnya didinginkan
dengan cooler 1(C-01) hingga temperaturnya 80oC. Dalam flash drum, gas karbon
dioksida dipisahkan sebagai gas buang, dan produk lain dialirkan menuju
evaporator 1 (EV-01) dan evaporator 2 (EV-02) untuk memisahkan kandungan
airnya. Hasil pemisahan pada evaporator 2 (EV-02) dialirkan menuju kolom
detilasi untuk memisahkan etilen glikol sebagai produk atas dan dietilen glikol
produk bawah. Etilen glikol sebagai produk utama ditampung pada tangki etilen
glikol (T-04) dan dietilen glikol sebagai produk samping ditampung pada tangki
dietilen glikol (T-05) yang sebelumnya masing – masing produk akan didinginkan
terleboh dahulu melewati cooler 3 (C-03) dan cooler 4 (C-04).
Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Etilen Glikol
Flow controller
Mengontrol laju alir gas dalam
(FC) pipa
2 Blower
Pressure controller
Mengontrol tekanan dalam
(PC) blower
Temperature
Heater, Kondenser, Mengontrol suhu pada alat
Indicator (TC)
3 Reboiler, dan
Pressure controller
Cooler Mengontrol tekanan dalam
(PC) alat
Pressure controller
Mengontrol tekanan gas dalam
(PC) alat
4 Ekspander
Temperature
Indicator (TC) Mengontrol suhu dalam alat
Pressure controller
Mengontrol tekanan dalam
(PC) reaktor
Flow controller
5 Reaktor Mengontrol laju alir dalam
(FC) reaktor
Temperature
Menunjukkan suhu dalam
Indicator (TI) reaktor
Mengontrol ketinggian cairan
Level controller
dalam
(LC)
Separator tekanan Separator
6 Pressure indicator
rendah
controller alarm Mengontrol, menunjukkan dan
Temperature
Menunjukkan temperatur
indicator (TI) dalam separator
Temperature Menunjukkan temperatur
indicator (TI) dalam kolom distilasi
7 Kolom destilasi
Pressure controller Mengontrol tekanan dalam
(PC) kolom distilasi
Temperature
8 Evaporator Mengontrol suhu dalam alat
Controller (TC)
Level dari liquida adalah suatu variabel yang penting untuk dikontrol dalam
suatu unit operasi seperti flash, tower/kolom dan vessel. Kurangnya level kontrol
menyebabkan terjadinya over flow, aliran proses terkontaminasi dan flow rate
tidak dapat diprediksi. Sebagai contoh level control adalah pada flash kolom (V-
101). Flash merupakan suatu unit operasi dimana terjadi proses pemisahan antara
uap dan liquida, Uap akan naik keatas dan liquida turun ke bawah dimana volume
maksimum dari liquida harus diperhitungkan sehingga perlu adanya LIC (Level
Indicator Control).
Gambar 3. Beberapa peralatan yang memerlukan Kontrol Level
LIC (Level Indicator Control) dalam unit ini untuk mengidentifikasi apakah
level dari liquida terlalu tinggi atau terlalu rendah dari range yang dikehendaki.
Untuk itu LIC dihubungkan pada badan flash dengan valve dari aliran keluaran
flash. Apabila level ketinggian pada flash drum melebihi batas maksimumnya
maka akan ada sinyal yang dikirim ke LIC kemudian LIC akan melakukan kontrol
dengan membuka valve keluaran produk sehingga liquida di dalam drum flash
akan dikeluarkan dan tinggi liquida menurun, sedangkan jika valve pada aliran
keluar fluida ditutup maka liquida didalam flash drum ketingiannya akan
meningkat.
Gambar 4. Kontrol Level pada Flash Drum saat valve dibuka
Kontrol proses yang sama dari LIC terjadi pada kolom destilasi. Hal yang
penting untuk mendapatkan produk dalam jumlah yang tepat dalam suati oproses
yaitu jika rate terlalu tinggi atau terlalu rendah khususnya pada aliran proses awal
maka proses pada equiment selanjutnya tidak akan berjalan optimal dengan kata
lain bila proses awal tidak dikontrol dengan baik maka akan dihasilkan produk
akhir diluar dari yang diharapkan.
Gambar 6. Kontrol Level pada kolom destilasi
Pada kolom destilasi ketinggian liquida pada bottom produk dijaga agar
ketingiannya 5-10 ft untuk itu dipasang LIC (Level Control Indicator). LIC
dihubungkan pada badan kolom destilasi dengan valve dari aliran keluaran kolom
destilasi. Apabila level ketinggian pada daerah bottom kolom destialsi melebihi
batas maksimumnya maka akan ada sinyal yang dikirim ke LIC kemudian LIC
akan melakukan kontrol dengan membuka valve keluaran produk sehingga liquida
didaerah bottom akan dialirkan keluar kolom destilasi.