STATISTIKA SPASIAL
ANALISIS DATA SPASIAL EKSPLORATORI
3. Pada data
daftar harga
tanah (.xls)
pilih data all
4. Pada “data All”
klik kanan dan
klik display
XY data
5. Pada x field
masukkan x
utm, begitu
juga y. Pada z
field masukkan
harga tanah dan
kemudian ok
6. Maka
atampilan akan
seperti di
sebelah. Pada
menu
customize pilih
extension
7. Fitur extension
centang pada
geostatistical
analyst. Itu
berguna agar
toolbar
geostatistical
analyst dapat
dijalankan.
8. Klik kanan
pada toolbar.
Dan centang
geostatistical
analyst.
9. Pada toolbar
tersebut untuk
menampilakn
histogram
seperti gambar
disamping.
10. Begini hasil
histogram
Kemudian
yang terakhir
semivariogram
/ covariance
Semivariogra
m seperti ini
hasilnya
Covariance
seperti ini
hasilnya.
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
4.1. Histogram
Pada histogram diatas, Sumbu X merupakan interval range harga tanah dan
sumbu Y menunjukkan jumlah data range data tersebut disetiap interval. Pada
transformasi log yang merupakan histogram yang paling mendekati sempurna.
Terlihat pada QQ plot, sebaran titik terdapat titik yang menjauhi garis linear
normal.Sehingga data tersebut kemungkinan tidak terdsitribusi normal. Bila ingin
pengujian lanjutan,gunakan detrended normal QQ. Pada detrended normal QQ, bila
semakin banyak titik-titikyang tersebar jatuh pada garis yang menunjukan garis 0,0
maka menunjukan bahwa datasemakin normal, dan bila titik-titik bersebaran jauh
dari garis linear di 0,0 maka data semakin jauh dari normal (tidak normal)
4.3. Voronoi Map
Kania Sari, Dewi., 2010. Pemodelan Harga Tanah Perkotaan Menggunakan Metode
Geostatistika;Daerah Studi Kota Bandung. Jurnal. Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional.
Indarto ., dan Soesanto, Boedi. Variabilitas Spasial Hujan Tahunan Di Jawa Timur;Aplikasi
ESDA. Jurnal. Program Studi Teknik Pertanian Universitas Jember.