Anda di halaman 1dari 7

Mekanisme Kontra

Golongan Obat Dosis Farmakokinetik Efek samping


kerja indikasi
First line Rifampisin Bersifat bakterisidal Dewasa:  Pemerian: Oral Riwayat  Kulit kemerahan
essential dengan cara  <50 kg = 450  Absorpsi: hipersensitif  Demam, mual dan muntah,
menghambat sintesa mg  Metabolisme: Hati  Gangguan fungsi hati
RNA  >50 kg = 600  Distribusi: Seluruh  Flu-like syndrome
mg sehari sekali tubuh
Anak:  Eksresi: Empedu (Jarang menimbulkan efek
10-20 mg/kg per hari  Kadar puncak: 2-4 yg tidak diinginkan, <4%
jam mengalami efek toksis)
 Waktu paruh: 1,5-5
jam
Isoniazid Kerja paling utama Dewasa:  Pemerian: Oral Riwayat  Hepatitis
menghambat 300 mg per hari  Absorpsi: hipersensitif,  Periperal neuritis
biosintesis asam  Metabolisme: Di gangguan  Neuritis optik
mikolat. Anak: hati mengalami hepar, serta
10 mg/kg per hari asetilasi reaksi berat (keluhan dapat dicegah
*Tuberkulostatik  Distribusi: Terdifusi lainnya dengan pemberian
dan tuberkulosid. ke dalam cairan dan piridoksin)
jaringan tubuh
 Eksresi: Urin
 Kadar puncak: 1-2
jam
 Waktu paruh:
Pirazinamid Mekanisme belum Dewasa:  Pemerian: Oral Riwayat  Paling sering kelainan hati
jelas  <50kg = 1.5 g  Absorpsi: Mudah di hipersensitif,
 50-75kg = 2 g serap gangguan
*Bakterisidal atau  >75kg = 2.5 g  Metabolisme: hepar berat,
bakteriostatik per hari mengalami hidrolisis gout aktif
& hidroksilasi
Anak: menjadi asam
15-30 mg/kg per hari hidropirazinoat
 Distribusi:
 Eksresi: filtrasi
glomerulus
Mekanisme Kontra
Obat Dosis Farmakokinetik Efek samping
kerja indikasi
First line Streptomisin Menghambat sintesa Dewasa:  Pemerian: oral Riwayat  Ototoksik
supplemental protein dengan cara 15 mg/kg 3-5 kali (bioavailabilitas hipersensitif,  Renal toksik
mengganggu fungsi seminggu IM kurang <1%), IM gangguan
ribosom  Absorpsi: baik dan ginjal
Anak: cepat secara IM
*Bakterisidal 20-30 mg/kg  Metabolisme:
 Distribusi:
 Eksresi: Urin
 Kadar puncak:
 Waktu paruh: 2-3
jam
Etambutol Menghambat Dewasa:  Pemerian: Riwayat  Neuritis optika
arabinosyltransferase 15-25 mg/kg per hari  Absorpsi: 75-80 % hipersensitif,  Peninggian asampada 50%
diserap melalui sal. neuritis penderita
*Bakteriostatik Anak: Cerna optika (Dosis 15 mg efek toksik
 Metabolisme: minimal)
 Distribusi: seluruh
tubuh kecuali CSF
 Eksresi: Urin
 Kadar puncak:
 Waktu paruh: 3-4
jam
Second line Kanamisin Menghambat sintesis Dewasa:  Pemerian: IM Riwayat  Gangguan pendengaran
protein mikroba 10-15 mg/kg (3-5 kali  Absorpsi: di serap hipersensitif,  Nefrotoksik
seminggu) baik dan cepat dianjurkan  Neurotoksik
*Bakterisidal  Metabolisme: tidak
Anak:  Distribusi: sukar diberikan
masuk ke CSF pada wanita
 Eksresi: ginjal hamil
 Kadar puncak: trimester
pertama.
 Waktu paruh: 2 jam
Mekanisme Kontra
Obat Dosis Farmakokinetik Efek samping
kerja indikasi
Para Amino Merusak sintesis Dewasa:  Pemerian:  Gangguan gastrointestinal
Salicylic Acid folat 4-6 g (2x1)  Absorpsi: Cepat di  Kerusakan ginjal, hati,
(PAS acid) absorpsi di sal. cerna kelenjar tiroid
*Bakteriostatik Anak:  Metabolisme:  Asidosis (jarang terjadi)
75 mg/kg (2x1)  Distribusi: luas
kecuali ke CSF
 Eksresi: Urin
 Kadar puncak:
 Waktu paruh:
Etionamid *Bakteriostatik Dewasa:  Pemerian: Riwayat  Gangguan gastro intestinal
250-500 mg oral (2x1)  Absorpsi: hipersensitif,  Reaksi neurology
 Metabolisme: obat gangguan  Hepatitis
Anak: di ubah menjadi hepar  Hipotiroidisme
15-20 mg/kg (2x1) senyawa lebih aktif
dalam tubuh
 Distribusi:
 Eksresi:
 Kadar puncak: 3
jam
 Kadar terapi:
bertahan 12 jam
(2x1)
 Waktu paruh:
Sikloserin Menghambat sintesis Dewasa:  Pemerian: Oral Riwayat  Gangguan terhadap SSP,
dinding sel 250-500 mg (2x1)  Absorpsi: Baik hipersensitif, serangan menyerupai
 Metabolisme: psikosis, epilepsi
*Bakteriostatik Anak:  Distribusi: dapat epilepsi,
10-20 mg/kg (2x1) menembus sawar depresi,
otak gangguan
 Eksresi: urin renal,
 Kadar puncak: 3-4 alcoholism
jam
 Waktu paruh:
Viomisiun

Tiasetazon

Protionamid

Kapreomisin

Amikasin

Ofloksasin

Siprofloksasin

Levofloxacin

klofazimin
Golongan Obat Keterangan Mekanisme kerja Dosis Farmakokinetik Efek Samping
Sulfon 1. Dapson Aktivitas sulfon secara Mekanisme sama  Pemerian:  Hemolisis
in vitro belum bisa di seperti sulfonamid =  Absorpsi:  Anoreksia
*Turunan 2. Sulfokson ukur karena basil ini menghambat PABA Dapson lambat di saluran  Mual &
4,4’diamino belum dapat dibiakkan sehingga menghambat cerna, sulfokson kurang muntah
difenilsulfon dalam media buatan asam folat sempurna  Reaksi
 Metabolisme: lepromatosis
*Bakteriostatik (thd  Ikatan protein: 50-70% dan
basil TB) mengalami siklus
enterohepatik
 Distribusi:
 Eksresi: urin, sulfokson
banyak teruang di feses
 Kadar puncak:
 Waktu paruh: 10-50 jam,
rata-rata 28 jam
Rifampisin
Klofazimin Efektif untuk lepra *Bakterisid (baru 100 mg sehari.
jenis lepromatosis, terlihat setelah 50 hari Lepromatosis
*Turunan juga memiliki efek terapi) bisa 3x100
fenazin radang mg/hari
Amitiozon Efektif untuk lepra 50  Pemerian:  Anoreksia
jenis tuberkuloid mg/hariselama  Absorpsi: mudah melalui sal.  Mual
*Turunan 2 minggu. cerna  Muntah
tiosemikarba Kemudian  Metabolisme:
zon ditingkatkan  Distribusi:
sampai 200 mg  Eksresi: urin
 Kadar puncak:
 Waktu paruh:

Obat lain Tiambutosin Digunakan untuk


penderita yang tidak
tahan terhadap efek
samping dapson
Talidomid Terapi teratogenik
Sulfonamid

Kelas Obat Keterangan Farmakokinetik


Absorbsi Sulfisoksazol  Merupakan prototype golongan  Pemerian:
dan ini dgn efek antibakteri kuat  Absorpsi:
ekskresi  Bakterisida (kadar dalam urin  Metabolisme:
cepat lebih tinggi dari kadar dalam  Distribusi: hanya sampai cairan ekstrasel, sebagian terikat pada protein plasma
plasma)  Eksresi: 95% di urin dalam 24 jam setelah dosis tunggal
 Kadar dalam SSP hanya 1/3 dari  Kadar puncak: dalam plasma 2-4 jam setelah dosis oral 2-4 gram
kadar darah  Waktu paruh: 5-6 jam
 Kelarutan: dalam urin lebih tinggi daripada sulfadiazin sehingga resiko kristal
urea dan hematuria jarang terjadi

Sulfametoksazol  Merupakan derivat dari  Waktu paruh: 11 jam


sulfisoksazol yang absorpsi dan
ekskresinya lebih lambat, maka
 Dikombinasi dengan
trimetoprim untuk meningkatkan
efek
Sulfadiazin  Kadar maksimum dalam darah  Pemerian:
setelah 3-6 jam  Absorpsi: cepat di sal. cerna
 Dikombinasi dengan  Metabolisme:
sulfamerazin dan sulfamezatin,  Distribusi:
yang disebut trisulfapirimidin /  Eksresi:
trisulfa (untuk mencegah kristal  Kadar puncak:
urea)  Waktu paruh: 10 jam
 Kelarutan: sukar larut dalam urin sehingga dapat timbul kristal uria. Harus
banyak minum sehingga jumlah urin min. 1200 mL atau ditambah Na
bikarbonat

Sedikit di Sulfasalazin Digunakan untuk terapi ulcerative coliis  Absorpsi: di sal. cerna sangat lambat
absorbsi (ringan-sedang) dan regional enteritis
Untuk
topikal Sulfasetamid  Merupakan turunan sulfonamida
 Larutan garamnya digunakan
untuk infeksi mata

Ag-sulfadiazin  Untuk mencegah infeksi luka


bakar

Kerja Sulfadoksin  Massa kerja: 7-9 hari  Waktu paruh: 100-230 jam
panjang  Digunakan untuk kombinasi
dengan pirimetamin untuk
antimalaria yang resisten
terhadap klorokuin

Anda mungkin juga menyukai