Anda di halaman 1dari 3

GIZI DALAM POSYANDU

Pengertian Gizi adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan,
pemeliharaan dan memperbaiki jaringan tubuh. Oleh karena pentingnya zat gizi, balita maka
diperlukan pemantauan setiap bulan usia 0 sampai 5 tahun, dengan jalan balita hadir ke
Posyandu.

Cara memantau pertumbuhan Balita

Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan
dicatat di KMS, dan antara titik berat badan KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil
penimbangan bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis. Rangkaian garis-garis pertumbuhan
anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya akan
selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya.
a. Balita naik berat badannya bila :
- Garis pertumbuhan-nya naik mengikuti salah satu pita warna ,atau
- Garis pertumbuhan-nya naik pindah ke pita warna diatasnya
b. Balita tidak naik berat badannya bila :
- Garis pertumbuhan-nya turun, atau
- Garis pertumbuhan-nya mendatar, atau
- Garis pertumbuhan-nya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya
c. Berat badan balita dibawah garis merah :
Artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu
perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
d. Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak nail (3T), artinya balita mengalami
gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
e. Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.
f. Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita warna atau
pindah ke pita warna diatasnya.
Beberapa kemungkinan dari hasil pencatatan berat badan balita pada KMS adalah:
1. Grafik pertumbuhan anak naik berkaitan dengan nafsu makan anak yang baik/meningkat
berarti ibu telah cukup memberikan makanan dengan gizi seimbang.
2. Grafik pertumbuhan tidak naik bisa dikaitkan dengan nafsu makan anak menurun karena
sakit, atau karena ibunya sakit (pola asuh tidak baik), atau sebab lain yang perlu digali
dari ibu.

Kegiatan Posyandu ada lima meja:


1. Meja 1, yaitu bertugas mendaftar bayi atau ballita, yaitu menuliskan nama balita pada
KMS dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS dan mendaftar ibu hamil, yaitu
menuliskan nama ibu hamil pada Formulir atau Register ibu hamil.
2. Meja 2, yaitu bertugas menimbang bayi atau balita dan mencatat hasil penimbangan pada
secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS.
3. Meja 3, yaitu bertugas untuk mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan
balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.
4. Meja 4, yaitu bertugas menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data
kenaikan berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dari anak yang
bersangkutan dan memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada data
KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran.
5. Meja 5, merupakan kegiatan pelayanan sektor yang biasanya dilakukan oleh petugas
kesehatan, PLKB, PPL, dan lain-lain. Pelayanan yang diberikan antara lain : Pelayanan
Imunisasi, Pelayanan Keluarga Berencana, Pengobatan Pemberian pil penambah darah
(zat besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya.

Tugas-tugas kader posyandu pada H- atau saat persiapan hari buka Posyandu, meliputi:
1. Menyiapkan alat dan bahan, yaitu alat penimbangan bayi, KMS, alat peraga, LILA, alat
pengukur, obat-obat yang dibutuhkan (pil besi, vitamin A, oralit), bahan atau materi
penyuluhan.
2. Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberitahu ibu-ibu untuk datang ke
Posyandu.
3. Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas di antara kader
Posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan.
Tugas-tugas kader setelah hari buka Posyandu (setelah pelayanan bulanan Posyandu):
1. Memindahkan catatan-catatan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) ke dalam buku register
atau buku bantu kader.
2. Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari Posyandu pada
bulan berikutnya. Kegiatan diskusi kelompok (penyuluhan kelompok) bersama ibu-ibu
yang rumahnya berdekatan (kelompok dasawisma).
3. Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan) merupakan tindak lanjut dan
mengajak ibu-ibu datang ke Posyandu pada kegiatan bulan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai