1 PB
1 PB
2017
ABSTRACT
Until this time, peeling of pineapple fruit is known only through manual tools by kitchen knife. However, later on pineapple
peeler has begun to be developed in the form of pineapple peeler manually press by using human operator. Therefore
through this research design, the author tried to ease the peeling of pineapple peel by designing a pineapple peeler
equipment which had a larger capacity which to be more effective and efficient in pineapple peeling. This principle of the
manual pineapple peeler and cutting was worked by moving the blades to the pineapple after cutted both of its end, then
the cutted pineapple was place parallel on the pedestal tools with the bladesdirection move by manuallypressed. The
capacity of the pineapple peeler was 139,86 kg/hour, 147,71 kg/hour and 152,67 kg/hour.
ABSTRAK
Selama ini pengupasan buah nanas diketahui hanya melalui alat manual berupa pisau dapur. Namun, belakangan ini
telah mulai dikembangkan berupa alat pengupas nanas secara manual dem ngan menggunakan operator manusia. Oleh
karena itu melalui rancangan penelitian ini , penulis berusaha untuk mempermudah pekerjaan dalam pengupasan kulit
nanas dengan cara merancang mesin pengupas buah nanas yang memiliki kapasitas lebih besar agar efektif dan efisien
dalam pengupasan kulit nanas tersebut. Alat pengupas kulit dan pemotong buah nanas tipe manual ini bekerja dengan
prinsip menggerakkan tuas penekan mata pisau pada nanas yang terlebih dahulu dipotong kedua ujungnya, kemudian
bahan baku berupa nanas diletakkan diatas alas alat sejajar dengan arah mata pisau pada tuas penekan yang
digerakkan dengan cara ditekan secara manual menuju bahan. Kapasitas alat pengupas kulit dan buah nanas ini
sebesar 139,86 kg/jam, 147,71 kg/jam dan 152,67 kg/jam.
Kata kunci : modifikasi, pengupas kulit dan buah nanas, mata pisau
626
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 3 Th. 2017
Dalam meningkatkan mutu produk ada hal digunakan adalah studi literatur (kepustakaan),
yang perlu diperhatikan yaitu mengenai melakukan eksperimen tersebut dan melakukan
penanganan pasca panen, dimana kehilangan pengamatan tentang alat pengupas kulit nanas
hasil atau mutu saat ini dirasakan cukup besar. ini. Kemudian dilakukan perancangan bentuk dan
Untuk mengatasi permasalahan hal tersebut pembuatan alat atau perangkaian komponen-
sangat diperlukan usaha-usaha perbaikan, komponen alat. Setelah itu, dilakukan pengujian
diantaranya melalui penanganan atau penerapan alat dan pengamatan parameter.
teknologi pasca panen yang bertujuan untuk
mempertahankan, meningkatkan mutu komoditi Kapasitas alat
dan menekan tingkat kehilangan secara Kapasitas alat dilakukandengan
kuantitatif dan kualitatif. Salah satu komponen menghitung banyaknya nanas yang telah
yang menentukan penanganan teknologi pasca terkupas (buah) tiap satuan waktu yang
panen yaitu penggunanan alat-alat pasca dibutuhkan selama proses pengupasan
panen,misalnya alat pengupas kulit nanas berlangsung (jam). Kapasitas alat dapat dihitung
(Satuhu, 1996). dengan persamaan
Pengupasan kulit buah merupakan salah
Produk yang dihasilkan
satu proses pasca panen yang bertujuan untuk KA= kg/jam..........(1)
waktu
melepaskan kulit buah dari daging buah agar
dapat diolah lebih lanjut. Pengupasan secara Analisis ekonomi
manual umumnya membutuhkan waktu yang 1. Biaya pengupas kulit nanas
relatif lama dan membutuhkan tenaga yang juga Perhitungan biaya pengupas kulit
relatif besar jika diolah dalam jumlah besar nanas dilakukan dengan cara menjumlahkan
(Rukmana, 1996). biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tetap dan
Proses pengupasan sangat diperlukan biaya tidak tetap, atau lebih dikenal dengan biaya
untuk pengolahan komoditi nanas yakni untuk pokok. Hal ini dapat dihitung berdasarkan
membuang kulit nanas yang tidak dapat dimakan, persamaan berikut.
untuk meningkatkan penampilan produk akhir, BT
Biaya Pokok = .......... (2)
mengurangi energi, dan mengurangi tenaga w×k
kerja. Pengupasan kulit nanas bertujuan a. Biaya tetap
memperoleh nanas tanpa kulit agar lebih mudah Menurut Darun (2002), biaya tetap terdiri dari :
dalam pengolahan lebih lanjut (Daywin, 2008). 1. Biaya penyusutan (metoda Sinking Fund).
Penanganan pasca panen nanas dalam hal Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan
pengupasan kulit di tingkat petani umumnya sebagai berikut.
masih dilakukan secara manual yakni Dn= (P-S) (A/F, i, N) (F/P, i, n-1) .......... (3)
menggunakan pisau. Maka untuk mengatasi 2. Biaya bunga modal dan asuransi. Hal ini dapat
kelemahan dan kekurangan dari pengupasan dihitung berdasarkan persamaan sebagai berikut.
iሺPሻ(n+1)
kulit nanas secara manual maka dibuatlah alat I= .......... (4)
2n
pengupas kulit nanas yang mampu mengupas
3. Biaya pajak. Diperkirakan bahwa biaya pajak
kulit nanas dengan waktu pengupasan yang
adalah 1% pertahun dari nilai awalnya
relatif lebih cepat sehingga meningkatkan
4. Biaya gudang atau gedung Biaya gudang atau
kapasitas kerja, hasil kupasan yang lebih rapi,
gedung diperkirakan berkisar antara 0,5 – 1 %,
mengurangi tenaga kerja serta dapat digunakan
rata-rata diperhitungkan 1 % dari nilai awal (P)
oleh siapa pun. Diharapkan dengan adanya alat
pertahun.
pengupas kulit nanas ini dapat membantu
b. Biaya tidak tetap
pelaku-pelaku usaha tani nanas dalam hal
Biaya tidak tetap terdiri dari:
meningkatkan efisiensi produksi pengolahan
1. Biaya perbaikan alat. Biaya perbaikan ini dapat
nanas (Prihatman, 2000). Penelitian ini bertujuan
dihitung dengan persamaan sebagaiberikut.
untuk mendesain, membuat, menguji serta 1,2% (P-S)
menganalisis nilai ekonomis alat pengupas kulit Biaya reparasi = .......... (5)
1000 jam
nanas. 2. Biaya Operator
Biaya operator tergantung pada kondisi lokal,
BAHAN DAN METODE dapat diperkirakan dari gaji bulanan atau gaji
pertahun dibagi dengan total jam kerjanya. Biaya
Bahan-bahan yang digunakan dalam operator ini dapat dihitung dengan persamaan
penelitian ini adalah nanas, baja siku, plat sebagaiberikut.
besi,baut dan mur,mata pisau dari bahan stainles Biaya operator = Wt x Uop .......... (6)
steel. Dalam penelitian tersebut metode yang 1. Break even point
627
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 3 Th. 2017
628
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 3 Th. 2017
tiap mata pisau dimana diameter tiap-tiap mata Prinsip Kerja Alat Pengupas Kulit Nanas
pisau yakni 7,5 cm, 10 cm, dan 11 cm. Ketebalan Sistem Press Manual
tiap-tiap mata pisau yakni 1 mm, 2 mm dan 3 Alat pengupas kulit dan pemotong buah nanas ini
mm. Tinggi tiap-tiap mata pisau yakni 10,4 cm, 6 bekerja dengan prinsip menggerakkan tuas
cm dan 6 cm. Pemasangan mata pisau dilakukan penekan mata pisau padananas yang terlebih
dengan sistem bongkar pasang pada holding dahulu dipotong kedua ujungnya. Setelah alat
(gagang penahan) dengan menggunakan baut dipastikan dalam keadaan siap pakai, bahan
sebanyak empat buah yang berhubungan baku berupa nanas diletakkan diatas alas alat
langsung dengan tuas penekan. Penggunaan sejajar dengan arah mata pisau. Tuas penekan
baut sebanyak empat buah bertujuan agar mata alat dipastikan dalam keadaan siap pakai,
pisau terkunci dengan kuat agar tidak ada gaya bahbaku berupa nanas diletakkan diatas alas alat
yang terjadi di kedua sisi penahan mata pisau sejajar dengan arah mata pisau. Tuas penekan
pada saat pengoperasian sehingga mata pisau mata pisau digerakkan dengan cara ditekan
diharapkan bekerja sempurna. secara manual menuju bahan.
Tabel 1. Data Pengupasan dan Pemotongan Buah Nanas dengan 3 Variasi Diameter Mata Pisau
Diameter mata Berat setelah dikupas Berat kulit
Berat awal (kg) Berat Bonggol (kg)
pisau (cm) (kg) (kg)
11 16,26 8,30 6,42 0,62
10 13,85 7,09 5,61 0,53
7,5 7,86 3,70 3,28 0,38
629
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 3 Th. 2017
Diameter mata Jumlah nanas Waktu pengupasan rata- Total waktu Kapasitasalat
pisau(cm) (buah) rata per buah (detik) (menit) (kg/jam)
11 10 25,74 4,290 139,86
10 10 24,38 4,063 147,71
7,5 10 23,59 3,931 152,67
630
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 3 Th. 2017
sebanyak : Tahun 1 = 203 Kg/tahun, Tahun Daywin, F. J., dkk., 2008. Mesin-mesin Budidaya
2 = 215 Kg/tahun, Tahun 3 = 228 Kg/tahun Pertanian di Lahan Kering. Graha Ilmu,
,Tahun 4= 241 Kg/tahun, Tahun 5= 256 Jakarta.
Kg/tahun
4. Net present value alat ini dengan suku Prihatman, K. 2000. Tentang Budidaya Pertanian
bunga 6% adalah Rp. 13.283.854.558,72 Nanas (Ananas comosus). Sistim
yang berarti usaha ini layak untuk Informasi Manajemen Pembangunan di
dijalankan. Perdesaan, BAPPENAS. Jakarta
5. Internal rate of return pada alat ini adalah
sebesar 48,73%. Rukmana, R. 1996. Nenas Budidaya dan
Pascapanen. Kanisius, Yogyakarta.
631