Aset Tetap

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

ASET TETAP

DEFINISI ASET TETAP

PSAK 16 Aset tetap adalah mengatur tentang perlakuan akuntansi untuk property, pabrik,
dan perlengkapan dan akuntansi untuk penyusutan terkait.

Namun dalam PSAK tidak berlaku untuk:

a. Asset tetap yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual


b. Properti investasi yang diperhitungkan menggunakan metode nilai wajar
c. Asset biolijik terkait dengan aktivitas agricultural
d. Hak-hak atas mineral

Karakteristik asset tetap

Asset tetap didefinisikan dalam PSAK 16 sebagai asset tak terwujud yang:

a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa, untuk
disewakan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif
b. Diharapkan digunakan selama lerbih dari satu periode(paragraph 6)

Dengan demikian, agar dapat diklasifikasikan sebagai asset tetap menurut PSAK 16,
suatu asset harus memiliki karakteristik-karakteristik berikut.

 Asset tersebut digunakan dalam operasi.


 Asset tersebut memiliki masa (umur) manfaat yang panjang.
 Asset tersebut memiliki substansi fisik.

PENGAKUAN

Pengakuan asset tetap pada PSAK 16 menyatakan asset harus diakui jika dan hanya jika
(paragrap 7):

 Manfaat ekonomis akan berhubungan dengan besar kemungkinan dengan set tersebut
akan mengalir ke perusahaan,
 Asset dapat diukur dengan andal dengan biaya perolehan.

Pada pengakuan awal dalam Kriteria yang pertama dipenuhi apabila tingkat kepastian
aliran manfaat ekonomis pada saat pengakuan awal.

Asset tetap yang diperoleh dari pasar akibat adanya transaksi eksternal dalam memenuhi
kriteria kedua.

Asset tak terwujud akan menjadi lebih mudah pada umumnya yang memungkinkan
bentuk fisik pada umumnya pada kriteria keduanya tersebut.
PENGUKURAN

Pengukuran aset tetap dalam laporan keuangan dibagi menjadi dua yaitu: pengukuran
saat pengakuan awal dan pengukuran setelah pengakuan awal. Pengukuran saat pengakuan awal
harus diukur dengan biaya perolehan. Dalam PSAK 16 menyatakan biaya perolehan meliputi:
harga perolehan aset, biaya disalurkan secara langsung untuk membawa aset ke kondisi yang
diinginkan agar siap digunakan sesuai keinginan dan maksud manajeman. Liabilitas atas biaya
timbul ketika aset diperoleh pada biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi aset.

Dalam pengukuran setelah pengakuan awal suatu entitas harus menentukan kebijakan
akuntansinya dalam model biaya atau model revaluasi terhadap keseluruhan aset tetap yang
sama. Apabila menggunakan model biaya aset tetap dicatat sebesar biaya perolehannya dikurangi
akumulasi penyusutan dan semua akumulasi rugi penurunannilai aset jika ada. Model biaya
perolehan memiliki dua komponen yaitu: biaya perolehan awal dan biaya-biaya setelah
perolehan awal. Dalam PSAK 16 menyatakan bahwa aset tetap disusutkan pada saat aset tersebut
siap untuk digunakan dan penyusuta dapat dihentikan hanya pada saat aset di klasifikasikan siap
untuk dijual. Penentuan beban penyusutan memiliki tiga faktor yang harus dipertimbangkan
yaitu: jumlah yang bisa disusutkan, umur manfaatnya,dan metode alokasi.

Sedangkan model revaluasi aset tetap diukur pada nilai wajar pada tanggal revaluasi
dikurangi semua akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah
tanggal revaluasi. Dalam PSAK 16 menyatakan bahwa jumlah kenaikan yang tercatat neto harus
langsung dikredit pada saat revaluasi pertama kali ke cadangan surplus revaluasi. Sedangkan
penurunan yang tercatat neto langsung didebit ke laporan laba rugi komprehensif. Sementara
pada revaluasi berikutnya menyatakaan apabila surplus revaluasinya positif, defisit tahun
sebelumnya dapat dibalikjika terdapat sisa dapat dimasukkan ke cadangan surplus revaluasi.
Sebaliknya apabila revaluasi berikutnya berikutnya menghsilkan angka yang lebih
rendah,surplus positif tahun sebelumnya dibalik, dan jika sisa maka sisa defisit dimasukkan
dalam laba rugi komprehensif sebagai beban.

Anda mungkin juga menyukai