tingkat kecemasan ringan hanya membuat seseorang menjadi lebih waspada dan memotivasi
untuk menghasilkan perubahan, pada kasus ini klien memiliki harapan ingin segera operasi dan
diabetes melitusnya stabil, diikuti juga dengan tanda-tanda lain yang menyatakan klien dalam
keadaan tingkat kecamasan ringan yaitu :
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal:
Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Nadi : 92x/menit
Pernafasan : 18x/menit
Suhu : 36,6 derajat celcius
2. Klien tampak sedikit gelisah
3. Memiliki harapan ingin segera sembuh
4. Menerima sakit yang dialaminya
5. Tampak tenag, dan percaya diri
6. Aktivitas mandiri
7. Waspada dan memperhatikan banyak hal
Berdasarkan teori kecemasan, terdapat 4 tingkatan kecemasan Menurut Stuart dan Sundden
(1998) tingkat kecemasan yaitu :
1. Kecemasan Ringan
Kecemasan ini berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan
meyebabkan seseorang menjadi waspada serta meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan
dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas. Kecemasan ini
normal dalam kehidupan karena meningkatkan motivasi dan membuat individu siap
bertindak. Stimulus dari luar siap di internalisasi dan pada tingkat individu mampu
memecahkan masalah secara efektif, misalnya seseorang yang menghadapi ujian akhir,
individu yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, pasangan dewasa yang
akan masuk ke jenjang pernikahan.
2. Kecemasan sedang
Kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan
mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang yang mengalami perhatian yang selektif
namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. Cemas sedang ditandai dengan lapang
persepsi mulai menyempit. Pada kondisi ini, individu masih bisa belajar dari arahan orang
lain. Stimulus dari luar tidak mapu diinternalisasikan dengan baik, tetapi individu sangat
memperhatikan hal-hal yang menjadi pusat perhatian.
3. Kecemasan Berat
Kecemasan berat sangat mengurangi lahan persepsi orang yang cenderung untuk memusatkan
pada sesuatu yang terinci dan spesifik serta tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua
perilaku ditunjukkan untuk mengurangi ketegangan. Seseorang memerlukan banyak
pengarahan untuk dpaat memusatkan pada suatu area lain. Lapang persepsi individu sangat
sempit. Pusat perhatiannya pada detailyang kecil (spesifik) dan tidak berfikir tentang hal-hal
lain. Seluruh perilaku dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dan perlu banyak perintah
atau arahan untuk berfokus pada area ini, misalnya individu yang mengalami kehilanga harta
benda dan orang yang dicintai karena bencana alam, individu dalam penyanderaan.
4. Panik
Pada tingkat panik dari kecemasan berhubungan denga terperangah, ketakutan dan teror.
Karena mengalami kehilangan kendali, orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan
sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik menyebabkan peningkatan aktivitas motorik,
menurunnya kemmapuan untuk berhubungan dengan orang lain., persepsi yang menyimpang,
dan kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat kecemasan ini tidak sejalan dengan
kehidupan dan jika berlangsung dala waktu yang lama dapat terjadi kelelahan yang sangat
bahkan kematian. Individu kehilangan kendalu diri dan detail perhatian hilang karena
hilangnnya kontrol, amka tidak mampu melakukan apapun meski dengan perintah, terjadi
peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya kemampuan berhubungan dengan orang lain,
penyiompanan persepsi dan hilangnnya pikiran rasional, tidak mampu berfungsi secara
efektif.
Untuk menentukan kecemasan dapat pula melihat rentang respon kecemasan yaitu:
a. Kecemasan Ringan
Menurut Videbeck (2008), respon dari kecemasan ringan adalah sebagai berikut:
1) Respon fisik dari kecemasan ringan adalah:
a) Ketegangan otot ringan
b) Sadar akan lingkungan
c) Rileks atau sedikit gelisah
d) Penuh perhatian
e) Rajin
2) Respon kogniif dari kecemasan ringan adalah:
a) Lapang persepsi luas
b) Terlihat tenang, percaya diri
c) Perasaan gagal sedikit
d) Waspada dan memperhatikan banyak hal
e) Mempertimbangkan informasi
f) Tingkat pembelajaran optimal
b) Hiperventilasi
c) Kontak mata buruk
d) Pengeluaran keringat meningkat
e) Bicara cepat, nada suara tinggi
f) Tindakan tanpa tuuan dan serampangan
g) Rahang menegang, mngertakan gigi
h) Mondar-mandir, berteriak
i) Meremas tangan, gemetar
2) Respon kognitif kecemasan berat adalah:
a) Lapang persepsi terbatas
b) Proses berpikir terpecah-pecah
c) Sulit berpikir
d) Penyelesaian masalah buruk
e) Tidak mampu mempertimbangkan informasi
f) Hanya memperhatikan ancaman
g) Preokupasi dengan pikiran sendiri
h) Egosentris
3) Respon emosional kecemasan berat adalah:
a) Sangat cemas
b) Agitasi
c) Takut
d) Bingung
e) Merasa tidak adekuat
f) Menarik diri
g) Penyangkalan
h) Ingin beban
d. Panik
Menurut Videbeck (2008), respon dari panik adalah sebagai berikut:
1) Respon fisik dari panik adalah:
a) Fight, fight, atau freeze
b) Ketegangan otot sangat berat
c) Agitasi motorik kasar
d) Pupil dilatasi
e) Tanda-tanda vital meningkat kemudian menurun
Sumber : Yusuf Ah., Rizky Fitryasari PK., & Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Aajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika