7
DESKRIPSI MODUL
Pada modul ini dijelaskan bagaimana beberapa konsep dasar analitis
yang telah dipelajari pada modul-modul sebelumnya diaplikasikan
untuk mempelajari realitas perilaku usahatani yang dikelola oleh
petani gurem berlahan sempit dalam memaksimalkan keuntungan
usahataninya.Sebagaimana diketahui, usahatani di Indonesia seperti
DEVELOPMENT (SPEED)
Dengan memanfaatkan pendekatan grafis yang telah dipelajari,
mahasiswa diharapkan dapat membangun pemahaman akademik
yang relevan pada kasus maksimalisasi keuntungan usahatani dari
sudut pandang petani gurem. Bahan kajian dalam modul 7 ini
direncanakan untuk dipelajari pada tatap muka ke 9, selanjutnya
pengembangan kompetensi dilakukan melalui diskusi kelompok pada
praktikum 2 di bawah koordinasi asisten.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi dasar yang harus dikuasai mahasiswa setelah:
1. Membaca modul dan pustaka yang disarankan
2. Mengerjakan tugas terstruktur mandiri
3. Melaksanakan tutorial online
adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan konsep efisiensi alokatif, teknis dan ekonomis dari
perspektif petani gurem
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan inefisiensi
produksi usahatani berskala kecil
3. Membangun argumentasi atas hipotesis yang menyatakan
bahwa petani gurem efisien tetapi miskin
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012
MATERI PEMBELAJARAN
7.1. Petani Gurem dan Efisiensi Ekonomi
Salah satu hipotesis tentang rumahtangga petani gurem yang telah
diterima secara luas dalam dua dekade terakhir adalah hipotesis T.W.
Schultz yang menyatakan bahwa keluarga petani gurem adalah “efisien
tetapi miskin”. Hipotesis ini bertahan cukup lama dan mempengaruhi para
ekonom dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan upaya
perbaikan taraf hidup petani gurem. Pendapat yang mengatakan bahwa
petani gurem efisien dikaitkan pada motivasi mereka untuk
memaksimumkan keuntungan. Hal ini dapat dipahami mengingat
maksimasi profit dan efisiensi bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain.
Definisi efisiensi ekonomi tidak dapat dipisahkan dari pasar
persaingan, sebab tak satupun pelaku pasar akan efisien jika mereka
menghadapi tingkat harga yang berbeda atau jika terdapat pelaku ekonomi
tertentu yang dapat mempengaruhi harga dan pendapatan pelaku ekonomi
lainnya. Di sisi lain sesuai dengan definisi petani gurem yang telah
dibangun sebelumnya, kelompok ini selalu menghadapi pasar persaingan
tidak sempurna. Namun demikian, terdapat beberapa alasan penting untuk
mengkaji pengertian efisiensi ekonomi dalam mempelajari petani gurem
yakni:
a) Teori ekonomi rumah tangga
b) Kontribusi petani gurem dalam pertumbuhan ekonomi
c) Kebijakan ekonomi untuk petani gurem.
d) Konsep neoklasik tentang hubungan antara ukuran usahatani dan
efisiensi ekonomi
e) Kebijakan ekonomi baik jangka pendek dan menengah pada
umumnya diarahkan untuk meningkatkan output.
Terdapat tiga hal penting yang harus diklarifikasi terlebih dahulu dalam
upaya mengkaji perilaku efisiensi ekonomi petani gurem yakni:
a) Hipotesis maksimisasi keuntungan mensyaratkan kondisi dimana tidak
terdapat lagi peluang untuk meningkatkan penggunaan input dan
perolehan output yang dapat memberikan tambahan pendapatan bagi
keluarga petani gurem. Dalam hipotesis ini keuntungan tidak harus
dinyatakan dalam ukuran finansial.
b) Maksimisasi keuntungan harus meliputi aspek perilaku (motivasi rumah
tangga petani) dan aspek teknis ekonomis.
c) Meskipun secara alamiah petani gurem terkendala dalam mencapai
efisiensi ekonomi, dalam konteks ekonomi klasik, tidak berarti petani
gurem tidak menggunakan perhitungan ekonomi dalam mengelola
usahatani mereka.
Kurva Kemungkinan
Produksi
(TPP1)
A
jagung (ton)
TPP2
C
B
0
Tenaga Kerja (jam per musim tanam)
.
Y2
(a)
Y1 (b) PPF1
.
.
D
.
B
..
A
C PPF2
Input X2
output Y1
A Y2=100 D
.
C
.
B
Y1=100
0 0
Input X1
output Y2
Gambar 7.2. (a) Isokuan dan Efisiensi. (b) Produksi Frontier dan Efisiensi
Perilaku efisiensi ekonomis juga dapat dijelaskan dengan
menggunakan pendekatan isoquan dan kurva kemungkinan produksi (PPF)
sebagaimana yang disajikan pada gambar 7.2. Pada kedua kurva dalam
gambar 7.2.(a dan b). notasi „1‟ digunakan untuk menunjukkan usahatani
yang menggunakan tekonologi lebih maju. Titik D pada kedua kurva
tersebut menunjukkan bahwa baik efisiensi alokatif maupun teknis belum
terjadi. Titik C menunjukkan efisiensi secara alokatif tapi inefisien secara
teknis
Dengan demikian diagram Y1 adalah isokuan yang meminimisasi
tingkat penggunaan input yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah
output, misalnya 100 unit. Titik A mencapai efisiensi ekonomi. Pada
diagram PPF, PPF1 menggambarkan kombinasi maksimum dari output yang
dapat diperoleh dari penggunaan input tertentu. Titik A adalah posisi
efisiensi alokatif dan efisiensi teknik pada kurva kemungkinan produksi.
z' w'
TPP
hasil padi (Y) kg
Page 7 of 11
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012
diantaranya adalah:
a. Jika hipotesis tentang petani gurem adalah efisien pada pasar
persaingan sempurna dengan keterbatasan teknologi yang dimiliki,
maka satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan output petani
gurem adalah perubahan besar-besaran pada pola penggunaan input
dan teknologi.
b. Jika efisiensi petani gurem dibatasi oleh ketidak sempurnaan pasar,
termasuk didalamnya keterbatasan pengetahuan mengenai teknologi
yang ada, maka kebijakan harus lebih ditekankan pada peningkatan
kinerja pasar.
c. Alternatif “pendekatan transformasi” adalah perubahan harga teknologi.
Karena petani gurem efisien secara alokatif, maka dalam pendekatan
transformasi ini mereka bersedia merubah metode produksi dan
melakukakan adopsi inovasi.
d. Jika hipotesis efisiensi alokatif diterima tetapi efisiensi teknik ditolak,
maka terdapat kemungkinan untuk memperbaiki efisiensi teknik pada
usahatani secara individu. Penekanannya disini adalah pada pendidikan
petani dan kinerja penyuluh pertanian sebagai salah satu cara untuk
memperbaiki efisiensi dan produktivitas petani dengan biaya relatif
rendah.
7.5. Ringkasan
1. Bab ini menguji dua hipotesis kembar yang tidak dapat dipisahkan
tentang petani gurem yakni sebagai pelaku maksimisasi keuntungan
dan produsen yang efisien sesuai dengan pengertian neoklasik.
2. Terdapat perbedaan antara efisiensi teknik dan efisiensi alokatif
sebagai komponen keseluruhan konsep efisiensi ekonomi.
3. Disimpulkan bahwa upaya petani gurem untuk mengefisienkan
produksi usahataninya cukup sulit. Namun petani gurem pada
dasarnya juga menjalankan usahatani mereka dengan mengunakan
perhitungan ekonomi.
4. Terdapat empat implikasi kebijakan yang dapat dihasilkan dari
bahasan ini yakni:
a. Jika petani gurem memang dibatasi oleh teknologi yang tersedia,
maka hanya perubahan yang dapat meningkatkan kesejahteraan
mereka
b. Dengan asumsi bahwa petani secara alokatif responsif terhadap
perubahan harga, maka memanipulasi harga input dan output
(contoh skema kredit, subsidi pupuk) mungkin mempunyai
pengaruh yang sama pada biaya yang lebih rendah.
c. Jika inefisiensi adalah akibat dari dari ketidak sempurnaan pasar,
maka kinerja pasar seharusnya diperbaiki
d. Jika petani secara teknik inefisien maka pendidikan petani dan
penyuluhan perlu ditingkatkan.
REFERENSI
Debertin, D.L., 1996, Agricultural Production Economics, Macmillan Publishing Company,
New York
Ellis, Frank., 1989,Peasant Economics: Farm Household and Agrarian Development.
Samuelson, P.A., 1970, A Foundation of Economics Analysis, Atheneum, New York
Page 9 of 11
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012
RANCANGAN TUGAS
Tujuan Tugas :
Menjelaskan kembali definisi dan memahami konsep teoritis bahan kajian pada modul.
Uraian Tugas:
1. Obyek garapan: tugas dan latihan soal pada modul 7
2. Batasan tugas:
a. Tugas yang diberikan pada modul 7 adalah tugas kelompok dikumpulkan dalam
waktu satu minggu melalui e-learning
b. Mahasiswa diperkenankan mendiskusikan jawaban tugas dengan anggota
kelompok yang lain
c. Mahasiswa diwajibkan menghimpun seluruh materi perkuliahan baik print out
modul, hand out, catatan kuliah dan tugas-tugas yang diberikan selama satu
semester
d. Menghimpun dan mengelola informasi dalam urutan yang logik dan mengelola
informasi agar dapat menjadi sumber pembelajaran yang baik adalah salah satu
learning skill yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Oleh karena itu seluruh materi
belajar yang telah dihimpun akan dievaluasi oleh tim dosen sebagai indikator
proses belajar Anda.
3. Metodologi dan acuan tugas:
a. Tugas kelompok dalam bentuk paper diketik dengan margin kiri dan kanan masing-
masing 3 cm. Tuliskan nama anggota kelompok, kelas dan NIM pada halaman
cover. Berikan nomor halaman pada lembar kerja Anda di sudut kanan bawah.
Jangan lupa menuliskan keterangan tugas yang Anda kerjakan dan pengerjaan
harus berurutan dari tugas nomor 1,2 dan seterusnya.
b. Tugas individu dikumpulkan tiap minggu, pengaturan jadual pengumpulan tugas
diumumkan secara online pada e-learning
4. Keluaran tugas: satu dokumen tugas kelompok yang diupload dalam format PDF
dan satu file ppt untuk presentasi kelas yang juga di upload dalam format PDF.
Kriteria Penilaian:
1. Kejelasan dan kelengkapan penguasaan konsep-konsep utama modul 7.
2. Kemampuan mengomunikasikan gagasan kreatif dan partisipasi pada diskusi
online
3. Dinamika kelompok dalam presentasi di kelas yang dipandu oleh asisten
Page 10 of 11
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012
Page 11 of 11