PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Helaian daun dapat dibedakan berdasarkan sifat bangun umumnya, bagian ujung daun (apex),
bagian pangkal (bace), dan bagian tengah daun.
2
2.1.2 Tepi Helaian Daun (Margo Folii)
Berdasarkan torehan yang ada pada daun suatu tumbuhan, maka daun dapat dibedakan
menjadi dua golongan yaitu daun dengan pinggiran rata / intinger dan daun dengan torehan
pada tepinya / divisus.
Torehan pada pinggir daun sangat beraneka ragam sifatnya, berdasarkan dalam atau
tidaknya torehan pingir daun dapat dibedakan menjadi dua kelompok.
1. Torehan merdeka, maksudnya bangun daun tidak dipengaruhi oleh torehan itu.
Seringkali torehan tidak berkaitan dengan ibu tulang daun atau cabang tulang daun.
2. Torehan mempengaruhi bentuk, tepi daun mengubah bangun umum daun. Torehan
biasanya terjadi diantara tulang tulang cabang dengan tulang daun utama.
Lekukan yang terjadi pada pinggir daun disebut sinus, serta tonjolannya disebut dengan
angulus. Berdasarkan bentuk sinus dan angulusnya, maka pinggir daun dengan torehan
merdeka dapat dibedakan atas:
Pada pinggir daun yang mempengaruhi bentuk, berdasarkan dalamnya torehan dapat
dibedakan sebagai berikut:
1. Berlekuk / lobatus, dalam torehan kurang dari setengah panjang tulang cabang.
2. Bercangap / fissus, dalam torehan sampai dengan setengah panjang tulang cabang.
3. Berbagi / partitus, dalam torehan melebihi setengah panjang tulang cabang.
Berdasarkan macam torehan serta hubungannya dengan pertulangan daun itu sendiri
maka pinggir daun dapat berbentuk:
3
3. Palmatipartitus / berbagi menjari
4. Pinnatilobus / berlekuk menyirip
5. Pinnatividus / bercangap menyirip
6. Pinnatipartitus / berbagi menyirip
4
2.1.4 Permukaan Helaian Daun
Permukaan atas daun biasanya berwarna lebih hijau dan mengkilat dibandingkan
dengan permukaan bawah daun. Kadang kadang permukaan daun dapat ditumbuhi oleh
sisik, rambut, duri dan lain lain.
2. Gundul (glaber)
3. Kasap (scaber)
4. Berkerut (rugosus)
6. Berambut (pilus)
a. Berambut (pilosus), rambut pendek dan tersebar (bulu halus dan jarang).
b. Berambut panjang (villosus), rambut panjang dan lunak.
c. Berambut beludru (velutinus), rabut pendek dan rapat.
d. Berambut kasar (hirsutus), jika rambut kaku, jika diraba terasa kasar.
e. Berambut bintang (stellato-pillosus), rambut bercabang.
f. Berambut duri (sedtotus), rambut amat kaku dan tegar.
g. Berambut bulu (plumosus), rambut seperti bulu yakni rambut yang masing masing
berambut lagi.
h. Berambut empuk (pubescens), rambut pendek, lunak merapat pada permukaan.
i. Berambut sutera (sericeus), rambut tegak, rapat, lurus, lunak dan mengkilap.
j. Berambut wol (lonatus), panjang, keriting tidak teratur.
5
k. Berambut seperti vilt (tomentosus), jika rambut kacau yang tidak teratur namun
padat membentuk suatu lapisan padat.
l. Berambut seperti sikat dan merapat (strigosus), jika rambut kaku dan merapat ke
permukaan.
m. Bersisik (lepidus), terdapat pada sisi bawah daun durian.
6
21. Jarum (acerosus); contohnya daun pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vr.).
Tebal dan tipisnya daun disebabkan kerja dari meristem papan. Berdasarkan sifat ini
daun dapat dibedakan menjadi :
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai daun
sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan yang berfungsi menyalurkan
hara atau produk fotosintetis. Helai daun sendiri tersusun dari jaringan dasar epidermis,
jaringan gantiang, jaringan bunga karang dan jaringan pembuluh.Permukaan epidermis
seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut halus (pilus) untuk melindungi daun dari
serangga pemangsa, spora jamur ataupun tetesan air hujan.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/19390319/LAPORAN_PRAKTIKUM_MORFOLOGI_TUMBUHAN_-
_BAGIAN-BAGIAN_DAUN_FOLIUM_
http://game.granbluefantasy.jp/#mypage
http://dindaputrinevisia.web.ugm.ac.id/2016/10/06/macam-tepi-helaian-daun/