Anda di halaman 1dari 10

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS

Studi Kasus :

Nama klien Tuan L,berumur 60 tahun ,agama islam dan sudah menikah.Pekerjaan klien sehari-
hari sebagai wiraswasta,pendidikan terakhir klien SMP.Klien bertempat tinggal di Jl.Kh.Agus
Salim No.8 E Kelurahan Terteg Kabupaten Kediri.Klien masuk UGD pada tanggal 4 februari
2019 dirawat Melati kamar C4.Keluhan utama yaitu klien mengatakan nyeri pada area luka
gangren kaki sebelah kiri,yang dialami sejak 2 minggu yang lalu akibatnya yaitu klien terkena
tusukan paku dan lukanya tidak kunjung sembuh,kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk,gambaran
skala nyeri 5(sedang),waktu terjadinya nyeri tidak menentu,factor pencetus nyeri yaitu akibat
gula darah klien yang tinggi .Keluhan lain yaitu klien mengatakan merasa
lemas,letih,pusing,klien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitasnya,porsi makan
sedikit.Pergerakan klien terbatas akibat nyeri dan klien mengatakan kram pada pergelangan
kaki,serta kurang memahami tentang penyakitnya.Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD :
140/80 mmHg, Nadi :82x/menit,S :36ºC,RR :22x/menit.
ANALISA DATA

ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

DS : Reseptor insulin dalam sel Hambatan Mobilitas Fisik


- Klien mengatakan sering berkurang
mengeluh sakit pada kaki
kirinya.
-Klien mengatakan kram pada Peningkatan glukosa
pergelangan kaki darah
-Klien mengatakan tidak bisa
melakukan aktivitas sehari-hari.
-Klien mengatakan merasa lemah Sirkulasi darah ke sel
dan letih setelah beraktivitas. lambat dalam tubuh
dijaringan perifer
DO :
-Klien Nampak letih setelah
beraktivitas Gangren Diabetik
-Klien Nampak tidak nyaman
setelah beraktivitas
-Aktivitas dibantu oleh keluarga Hambatan mobilitas fisik
-Pergerakan klien terbatas
-Pergerakan sendi kurang
-Kekuatan otot sedang
-Klien Nampak berbaring
ditempat tidur
-Tampak ada luka gangrene
diabetic pada kaki sebelah kiri
-Karakteristik luka :
 Luka tampak merah
muda pada bagian
tengah.
 Area disekitar luka
Nampak pucat dan ada
pus diarea sekitar luka.
-Glukosa Darah Sewaktu adalah
313 mg/dl
-Tanda-Tanda Vital :
TD :140/80 mmHg
S : 36ºC
N :82x/menit
R : 22x/menit
Resiko Penyebaran
Infeksi
INTERVENSI KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS

Nama Pasien : Tn.L

Umur : 60 Tahun

NO Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (NIC) Rasional


Keperawatan Hasil (NOC)
1. Hambatan Setelah dilakukan asuhan 1. Tentukan batasan pergerakan 1.Mengetahui
Mobilitas Fisik keperawatan selama 4x24 sendi dan efekmya terhadap fungsi tingkat kemampuan
b.d adanya luka jam,diharapkan pasien sendi yang masih dapat
gangrene diabetic mampu dalam mobilisasi 2. Dukung latihan ROM aktif ,sesuai dilakukan oleh
secara mandiri dengan jadwal yang teratur dan terencana. pasien
criteria hasil : 3. Lakukan ROM pasif atau ROM 2. Latihan ROM
-Pergerakan sendi aktif dengan bantuan sesuai indikasi dapat meningkatkan
bertambah luas. 4. Monitor TTV sebelum dan dan
-Kemampuan klien sesudah aktivitas,khususnya bila mempertahankan
menggerakkan sendi pasien menggunakan kekuatan otot .
-Pasien dapat vasodilator,diuretic,penyekat beta. 3.Meningkatkan
melaksanakan aktivitas 5.Pantau adanya parestesia:mati kemandirian
sesuai dengan kemampuan rasa,kesemutan,hiperestesia,hipoeste ,meningkatkan
(duduk,berdiri,berjalan,dan sia. harga diri,dan
berpindah). 6. Pertahankan hidrasi yang adekuat membantu proses
-Pasien dapat Untuk mempertahankan viskositas perbaikan.
mempertahankan dan darah 4.Pemenuhan
meningkatkan kekuatan 7.Hindari atau pantau dengan cermat kebutuhan
dan fungsi dari bagian penggunaan terapi panas atau perawatan diri
yang sakit. dingin. pasien tanpa
-Tidak terdapat edema. 8. Catat respon kardiopulmonal mempengaruhi
-Tidak ada nyeri terhadap aktivitas,catat stress
ekstremitas. takikardi,dispnea,berkeringat,pucat. miokard/kebutuhan
-Integritas kulit utuh oksigen berlebihan.
-Adanya sensasi terhadap
nyeri dan panas.
2. Resiko Tujuan umum tidak terjadi 1.Observasi tanda-tanda adanya -Pasien mungkin
penyebaran penyebaran infeksi pada penyebaran infeksi dan peradangan dengan infeksi yang
infeksi luka kaki bagian kiri seperti biasanya telah
dengan criteria hasil : :demam,kemerahan,peningkatan mencetuskan
-Luka pedis utuh tidak ada produksi pus,peningkatan nyeri. keadaan
bengkak 2.Tingkatkan upaya pencegahan ketoasidosis atau
,kemerahan,nyeri,pus. dengan melakukan cuci tangan yang dapat mengalami
-Luka sembuh dengan baik dan benar pada semua orang infeksi nosokomial.
adekuat. yang berhubungan dengan pasien -Mencegah
-Nyeri berkurang /hilang termasuk pasiennya sendiri. terjadinya/timbulny
,skala nyeri 0. 3. Pertahankan tehnik aseptic pada a infeksi silang.
-Hasil lab leukosit normal prosedur perawatan luka. -Menurunkan
15.000-10.000 4.Anjurkan untuk makan dan minum kemungkinan
adekuat. terjadinya infeksi.
5.Kolaborasi untuk pemberian obat -Untuk mengurangi
antibiotic. resiko infeksi .
-Penanganan awal
dapat membantu
mencegah
timbulnya sepsis.
NO Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (NIC) Rasional
Keperawat Hasil (NOC)
an
3. Gangguan a.Pain Level 1.Lakukan pengkajian nyeri
Rasa b. Pain control secara komprehesif termasuk
Nyaman(Ny c.Comfort Level lokasi
eri Akut) karakteristik,furasi,frekuensi,kua
litas dan factor presipitasi
2.Observasi reaksi nonverbal
Setelah dilakukan tindakan dari ketidaknyamanan.
keperawatan selama 3x24 3.Bantu pasien dan keluarga
jam .Pasien tidak untuk mencari dan menemukan
mengalami nyeri dengan : dukungan.
4.Kontrol lingkungan yang dapat
Kriteria Hasil : mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan,pencahayaan,dan
1 .Mampu mengontrol kebisingan.
nyeri(tahu penyebab 5.Kurangi factor presipitasi
nyeri,mampu nyeri.
menggunakan teknik non 6.Kaji tipe dan sumber nyeri
farmakologi untuk untuk menentukan intervensi.
mengurangi nyeri,mencari 7.Ajarkan tentang teknik
bantuan) nonfarmakologi :nafas
2. Melaporkan bahwa nyeri dalam,relaksasi,distraksi,kompre
berkurang dengan s hangat/dingin.
menggunakan manajemen 8.Berikan Informasi tentang
nyeri. nyeri seperti penyebab
3. Mampu mengenali nyeri,berapa lama nyeri akan
nyeri(skala,intensitas,freku berkurang dan antisipasi
ensi dan tanda myeri) ketidaknyamanan dari prosedur.
4.Menyatakan rasa 9.Monitor vital sign sebelum dan
nyaman setelah nyeri sesudah pemberian analgesic.
berkurang.
5.Tanda vital dalam
rentang normal.
6. Tidak mengalami
gangguan tidur.
IMPLEMENTASI DAN EVALUSI KEPERAWATAN

Tanggal/J Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf/Na


am Keperawata ma
n
5/2/19 Hambatan -Mengkur TTV sebelum S :Pasien mengatakan agak
Jam 08.00 Mobilitas melakukan tindakan pusing jika duduk
Fisik keperawatan O :Pasien mampu
-Membantu pasien dalam melakukan aktivitas makan
melakukan aktivitas. dan minum secara
-Memotivasi pasien untuk mandiri,aktivitas pasien
melakukan aktivitas terbatas ditempat tidur.
sesuai dengan A :Masalah belum teratasi
kemampuan. P :Intervensi dilanjutkan

Jam 12.00 -Motivasi untuk S:Pasien mengatakan dapat


melakukan aktivitas melakukan aktivitas makan
sesuai dengan dan minum sendiri,pasien
kemampuannya mau melakukan latihan
-Menganjurkan pasien rentang gerak seperti yang
untuk lebih sering telah diajar.
melakukan posisi duduk O :Pasien tampak
-Membantu pasien dalam kooperatif,pasien sesekali
melakukan aktivitas yang terlihat duduk diluar
tidak dapat dilakukannya kegiatan makan
sendiri A:Masalah teratasi sebagian
misalnya:menggosok gigi. P: Lanjutkan Intervensi
-Mengajarkan latihan
rentang gerak sendi/ROM
Jam 15.00 -Melakukan pengukuran S:Pasien mengatakan sudah
TTV melakukan latihan rentan g
-Memotivasi pasien untuk pergerakan sendi sambil
melakukan aktivitas berbaring atau duduk.
duduk yang lebih sering O:TD 130/70
dibandingkan berbaring. mmHg,N:88x/menit,
-Mendampingi pasien saat RR:20x/menit,pasien terlihat
melakukan latihan ROM . lebih sering duduk,pasien
mampu melakukan ROM
sesuai yang diajarkan.
A:Masalah teratasi
sebagian.
P:Lanjutkan Intervensi

S:Pasien mengatakan sudah


-Mengukur TTV melakukan latihan ROM dan
Jam 18.00 -Memotivasi pasien untuk senam kaki saat tidak ada
melakukan latihan ROM kegiatan dan tidak ada
secara mandiri keluhan pusing.
O :Pasien terlihat mampu
melakukan ROM,pasien
terlihat lebih banyak duduk
,TD:140/80
mmHg,N:84x/menit,RR:20x
/menit.
A:Masalah teratasi
P:Hentikan Intervensi

5/2/19 Resiko -Mengobservasi adanya S:Pasien mengatakan tidak


Jam 08.00 Penyebaran tanda-tanda penyebaran ada rasa demam ,dan tidak
Infeksi infeksi dan peradangan ada nyeri hebat.
:demam,kemerahan,penin O :Produksi pus
gkatan produksi minimal,tidak terdapat
pus,peningkatan nyeri. jaringan nekrotik,granulasi
-Mengajarkan pasien baik,luka berwarna pink
untuk cuci tangan yang kemerahan,pasien masih
benar. diingatkan untuk mencuci
-Melakukan perawatan tangan /menggunakan
luka dengan teknik aseptic handrub.
-memberikan antibiotic A:Tidak terjadi penyebaran
1,5 gr(iv) infeksi
-Melakukan penggantian P:Motivasi pasien untuk
tusukan infuse. melakukan cuci tangan.

Jam 12.00 -Mengobservasi tanda- S:Pasien mengatakan


tanda penyebaran kakinya tidak terlalu
infeksi:adanya nyeri dan nyeri,pasien mengatakan
peningkatan suhu nyeri pada skala 3
-Memberikan antibiotic O:Pasien tampak tidak
1,5 gr(iv) kesakitan ,suhu 36,3ºC
A :Masalah teratasi sebagian
P:Lanjutkan Intervensi

Jam 15.00 -Memonitor tanda-tanda S:Pasien mengatakan tidak


penyebaran infeksi merasa demam dan tidak ada
-Melakukan perawatan nyeri hebat pada
luka dengan kakinya,nyeri lebih terasa
mempertahankan teknik saat dilakukan penggantian
aseptic balutan.
-Memberikan antibiotic O:Luka:produksi pus
1,5 gr(iv) berkurang,tidak terdapat
jaringan nekrotik,granulasi
baik,luka berwarna pink
kemerahan.
A:Masalah teratasi sebagian
P:Lanjutkan Intervensi
Jam 18.00 -Memonitor tanda-tanda S:Pasien mengatakan tidak
penyebaran infeksi. ada keluhan demam dan
-berikan antibiotic nyeri pada ekstremitas
pycin1,5 gr(iv) O:Tanda-tanda vital
stabil,luka terbalut
utuh,tidak ada rembesan atau
pengeluaran cairan.
A:Masalah teratasi
P:Hentikan Intervensi.

5/2/19 Gangguan
Rasa
Nyaman(N
yeri Akut)

Anda mungkin juga menyukai