Anda di halaman 1dari 24

TUGAS : BIOKIMIA DASAR

RINGKASAN
TENTANG VITAMIN, MINERAL, AIR, HORMON,
DARAH, DAN SISTEM IMUN

OLEH :
LINDI SELTIANA
Q1B118003

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
BAB I
HORMON
Hormon adalah bahan kimia pembawa sinyal. Hormon dibentuk
dalam sel-sel khusus yang terdapat dalam kelenjar endokrin. Hormon
disekresikan kedalam darah dan kemudian oleh darah disalurkan ke organ-
organ yang ditujunya. Pada organ tersebut terdapat sel-sel sasaran yang
menerima sinyal hormon di dalam organ sasaran. Sel-sel tersebut memiliki
reseptor yang mengikat hormon. Melalui reseptor hormon, informasi
diteruskan ke sel-sel dan menghasilkan suatu respon. Oleh karena itu kerja
hormon pada tingkat sel di mulai dengan pengikatan hormon pada reseptor
spesifiknya.

Hormon dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi reseptor dan sifat


sinyak atau pembawa sinyal sekunder (second messenger) yang digunakan
diperantara kerja hormone di dalam sel. Hormone dapat diklasifikasikan
menurut komposisi kimiawi, sifat kelarutan, lokasi reseptor, dan sifat sinyal
yang digunakan sebagai perantara kerja hormone didalam sel. Klasifikasi
hormon-hormon berdasarkan mekanisme kerja yaitu :

I. Hormone-hormon yang berikatan pada reseptor intraseluler


- Androgen
- Kasiltrol
- Estrogen
- Glukokortikoid
- Mineralokotkikoid
- Progestin
- Asam ratinoat
- Hormone-hormon tiroid (T3 dan T4)
II. Hormone-hormon yang berikatan pada reseptor permukaan sel
A. Second messenger adalah cAMP
- katekolamin α₂ adrenergic
- katekolamin β-adrenergik
- hormone antidiuretik (ADH)
- kalsitonin
- chorionic gonadotropin human ( hCG)
- corticotropic releasing hormone (CRH)
- Follicle-stimulating hormone (FSH)
- glucagon
- lipotropin (LPH)
- Luteinizing hormone (LH)
- melanosit stimulating hormone (MSH)
- hormone paratiroid (PTH)
- Somatostatin
- thyroid stimulating hormon (TSH)

B. Second messenger adalah cGMP

- factor natriuretik atrial (ANF)

- nitrat oksigen (NO)

C. Second messenger adalah kalasium atau fosfatidilinositol


(atau keduanya)

- asetilkolin (muskarinik)

- katekolamin α1 adrenergik

- angiotensin II

- hormone antidiuretik (ADH, vasopressin)

- kolesistokinin

- gastrin

- gonadotropin releasing hormone (GnRH)

- oksitosin

- platelet-derived growth factor (PDGF)

- substansi P

- thyrotropin releasing hormone (TRH)

D. Second messenger adalah kinase atau lintasan fosfat

- chorionic somatomammotropin (CS)

- factor pertumbuhan epidermal (EGF)

- eritropoetin

- factor pertumbuhan fibroblast (FGF)


- hormone pertumbuhan (GH)

- insulin

- insulin-like growth factor (IGF-I, IGF-II)

- factor pertumbuhan saraf (NGF)

- platelet derived growth factor (PDGF)

- prolaktin (PRL)

1. SIFAT UMUM HORMON


Beberapa generalisasi struktur dan fungsi hormon-hormon dapat dibuat
sebagai berikut :
- Ada tiga kelas hormone : peptide, amina, dan steroid
Hormon-hormon peptida memiliki 3 sampai lebih dari 200 residu asam
amino. Hormon-hormon amina yaitu bagian senyawa-senyawa kecil
yang larut dalam air, terdiri dari mika kelompok amino, termasuk adrenal
dari medulla adrenal dan hormon-hormon tiroid. Hormon-hormon
steroid, yang larut di dalam lemak, termasuk hormone-hormon korteks
adrenal androgen (hormon seks pria) dan estrogen (hormon seks wanita).
- Beberapa hormone polipeptida dibuat sebagai precursor yang tidak aktif.
Beberapa hormone polipeptida termasuk insulin dan glukagon disintesisi
oleh sel-sel endrokin induknya sebagai prekurso yang tidak aktif, yang
disebut prohormon. Prekurso yang tidak aktif tersebut tiroksin
mengandung rantai polipeptida yang lebih panjang dari triiodotiroinin
pada hormon aktifnya sendiri.
- Beberapa hormone bereaksi segera, lainnya bereaksi lambat
Beberapa hormone menghasilkan respon fisiologis dan biokimiawi
dengan cepat. Beberapa detik setelah adrenalin disekresikan ke dalam
aliran darah, hati menanggapi dengan mengeluarkan glukosa ke dalam
darah. Sebaliknya hormon-hormon tiroid atau estrogen menghasilkan
respon maksimal di dalam jaringan setelah berjam-jam atau bahkan
berhari-hari.
- Hormon berkaitan dengan reseptor spesifik pada atau di dalam sel target
Tahap pertama dalam kerja hormon adalah pengikatan dengan suatu
molekul atau molekul yang khas, yang disebut hormon reseptor, yang
berlokasi pada permukaan sel atau di dalam sitosol sel target.
- Hormon memungkinkan memiliki “pembantu pesan kedua” intraseluler
Pembawa pesan ini meneruskan isyarat dari reseptor hormon ke
bebberapa system enzim atau molekul di dalam sel yang membawa
perintah-perintah yang berasal dari hormon. Pembawa pesan intraseluler
dapat mengatur reaksi enzim yang khas atau menyebabkan gen atau
serangkaian gen yang tidak aktif menjadi terekspresi.

2. STRUKTUR DAN BIOSINTESIS HORMON


Hormon-hormon yang disekresi oleh hipotalamus adalah peptide-peptida
pendek yang mempunyai tiga sampai 15 residu asam amino. Beberapa
hormone hipotalamus yaitu :
- Hormon pelepas adrenokortikotropin
- Hormone pelepas tirotropin
- Hormone pelepas somatotropin
- Somatostatin
- Hormone pelepas prolaktin
- Hormone penghambat prolaktin
- Hormone pelepas lutein
a. Medula adrenal mengeluarkan hormon amina : adrenal dan noradrenalin
Adrenalin adalah hormon yang paling banyak dikenal. Adrenalin (juga
disebut epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin) adalah hormon-
hormon yang berhubungan erat dibuat dan disekresi oleh medulla atau
bagian dalam dari kelenjaradrenal, yang terletak persisi di atas ginjal.
b. Pancreas mengeluarkan beberapa hormon pengatur lintas metabolic
Beberapa hormon-hormon pankreas yaitu :
- Hormon glukagon
- Hormon insulin
- Hormon somatostatin
- Hormon polipeptida pankreas

3. MEKANISME KERJA
I. Hormone adrenalin
Mekanisme kerja hormon adrenalin sudah diketahui dengan baik.
Jaringan target bagi adrenalin adalah hati dan otot-otot kerangka,
demikian juga jantung dan sistem vaskuler.
Adrenalin berikatan dengan reseptor khusus pada permukaan luar hati
dan sel-sel otot, dan meningkatkan aktivitas adenilat siklase pada
permukaan dalam untuk mengubah ATP menjadi siklik adenilat (cAMP).
II. Hormon insulin
Kerja insulin dimulai ketika hormon tersebut terikat dengan sebuah
reseptor glikoprotein yang spesifik pada permukaan sel sasaran. Kerja
hormone insulin yang beragam dapat terjadi dalam waktu beberapa detik
atau beberapa menit (kerja pengangkutan, fosforilasi protein, aktivitas
dan inhibisi enzim, sintesi RNA) atau sesudah beberapa jam (kerja
sintesis protein serta DNA dan pertumbuhan sel).
III. Hormon glukagon
Glukagon mendorong peningkatan konsentrasi gula darah, karena itu
kegiatannya merupakan kebalikan dari insulin.
IV. Hormon tiroid
Mekanisme terinci bagaimana hormon-hormon tiroid ini dalam
mengatur laju metabolisme aerobic masih merupakan misteri, walaupun
sudah dilakukan berbagai percobaan. Hormon-hormon tiroid juga
mempercepat pendewasaan dan pengembangan jaringan-jaringan
tertentu.
BAB II
AIR

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi. Air adalah komponen utama dari
sebagian besar sel. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk
hidup dan adalah bagian penting dalam proses metabolisme. Air dapat
memunculkan reaksi yang dapat membuat senyawa organik melakukan
replikasi.

Air juga dibutuhkan dalam fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis


menggunakan cahaya matahari untuk memisahkan atom hidrogen dengan
oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen
akan dilepas ke udara.

Geometri molekul air dan sifat-sifatnya sebagai pelarut berperan


dalam menentukan sifat sistem kehidupan. Molekul air terbentuk dari satu
atom oksigen dan dua atom hidrogen melalui ikatan kovalen. Pembentukan
ikatan kovalen yang ada di molekul air yakni penggunaan bersama
pasangan electron dari dua electron berasal dari oksigen dengan satu
electron untuk masing-masing atom hidrogen.

I. KARATERISTIK AIR

Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi
standar. Beberapa karakter fisika dari air yaitu :

Air adalah pelarut polar yang kuat. Air mampu melarutkan banyak jenis
zat kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam dalam air
(misalnya garam) disebut sebagai zat-zat “hodrofilik” (pecinta air).
Sedangkan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak
dan minyak) disebut sebagai zat-zat “hidrofobik” (takut air).
Air juga besifat kohesi (menempel pada sesamanya) akibat kepolaran.
Air memiliki sejumlah muatan parsial negative dekat atom oksigen akibat
pasangan electron dan sejumlah muatan parsial positif dekat atom oksigen.

Air juga sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan
banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair
dan padat di bawah tekanan dan temperature standar. Dalam bentuk ion, air
dapat dideskripsikan sebagai ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan)
dengan sebuah ion hidroksida (OH-).

I. FUNGSI BIOLOGIS

Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan


membran dan permukaan protein yang bersifat hidrofilik yaitu permukaan-
permukaan yang memiliki ketertarikan kuat terhadap air. Air dapat
memfasilitasi proses biologi untuk melarutkan limbah. Mikroorganisme
yang ada dalam air dapat membantu memecah limbah menjadi zat-zat
dengan tingkat polusi yang lebih rendah. Air merupakan suatu pelarut yang
penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia
lainnya, seperti garam, gula, asam, beberapa jenis gas, dan banyak macam
molekul organik.

Air yang terkandung di dalam sel mengalami polarisasi menjadi lapisan-


lapisan yang menyelimuti permukaan protein dan merupakan pelarut yang
buruk bagi ion.

II. SUMBER AIR

Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun


kilometer kubik (330 juta miP) tersedia di bumi. Air sebagian besar
terdapat di laut dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak
gunung), juga awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan
lautan es.

Selain itu, air juga terdapat sebagai bagian dari bahan pangan nabati dan
hewani. Jumlah kadar air dalam bahan pangan berbeda antara satu dengan
yang lainnya. Perbedaan jumlah kadar air dipengaruhi oleh jenis, bobot,
volume, umur, dan sebagainya. Banyaknya factor yang mempengaruhi
jumlah kadar air dalam bahan pangan memunculkan ketidakpastian secara
umum atau generalisasi kadar air. Keberadaan air dalam bahan pangan yang
berasal dari nabati pada umumnya mempunyai persentasi lebih besar
dibanding dari zat lainnya.

III. KESETIMBANGAN AIR

Selama beberapa minggu tanpa air makanan memungkinkan tubuh


tetap dapat hidup akan tetapi tanpa air, tubuh hanya dapat bertahan hidup
selama bebrapa hari saja. Tubuh yang befungsi normal, akan mengalami
kehilangan air yang terus menerus. Air tidak dapat disimpan dalam tubuh
dan oleh karena itu perlu suapan yang teratur. Air dibawa kedalam tubuh
melalui makanan dan minuman. Banyak makanan yang mengandung air
dengan persentase yang tinggi. Beberapa makanan yang mengandung air
dengan persentase yaitu :
BAB III
MINERAL

Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan


normalnya memiliki unsur Kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi.

Dalam tubuh kita, kira-kira empat persen berat badan merupakan


unsur-unsur mineral. Beberapa mineral, seperti kalsium dan fosfor, terdapat
dalam jumlah yang relatif besar sedangkan mineral-mineral yang lain
terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit, dan dikenal sebagai “trace
elements” atau unsur-unsur yang terdapat dalam jumlah sangat sedikit.

I. KALSIUM
Sumber-sumber kalsium yang baik adalah susu dan beberapa hasil
olahannya, seperti keju dan yogurt. Sayuran dan buah-buahan
mengandung kalsium dalam jumlah yang bevariasi tetapi biasanya dalam
jumlah yang kecil. Beberapa pangan yang menunjukkan kandungan
kalsium yaitu :
FUNGSI KALSIUM

1. Kalsium diperlukan untuk pembentukan dan perkembangan tulang


dan gigi.
2. Kalsium merupakan salah satu factor yang terpenting yang
dibutuhkan untuk pembekuan darah.
3. Kalsium diperlukan untuk memelihara otot dan syaraf dalam tubuh
agar berfungsi normal.

II. BESI
Dua sumber besi terbaik adalah hati dan ginjal. Sedangkan daging
yang lain, walaupun tidak mengandung cukup besi masih dianggap
sebagai sumber yang baik. Buah-buahan kering mengandung besi cukup
tinggi, tetapi alas an utama hal ini adalah karena penghilangan air
menghasilkan pemekatan semua unsur penyusun yang lain. Beberapa
pangan yang mengandung besi yaitu :

FUNGSI BESI
Tubuh manusia mengandung besi sebanyak 4g. bila sel-sel darah
melepaskan besi, besi tidak hilang dari tubuh, tetapi digunakan lagi untuk
membuat sel-sel darah yang baru, di dalam sungsum tulang. Beberapa
besi juga disimpan didalam tubuh, dalam sungsum tulang, hati dan
limpa, sebagai senyawa komplek dengan protein yang dikenal sebagai
feritin.
III. NATRIUM ( DAN KLORIN)
Natrium dan klorin terdapat dalam bentuk ion dalam cairan di
sekeliling sel tubuh, dan ini penting bagi pengaturan kandungan air
dalam tubuh. Beberapa bahan makanan yang mengandung natrium yaitu:

IV. KALIUM
Kalium terdapat dalam bentuk ion dalam sel tubuh sedangkan
natrium terdapat dalam cairan di sekeliling sel. Kalium penting bagi
pengaturan kandungan cairan sel. Kalium terdapat dalam berbagai
makanan terutama sayuran dan buah-buahan, dan cukup diperoleh dari
susunan makanan yang normal.

V. FOSFOR
Fosfor bersama-sama dengan kalium adalah penyusun tulang dan
gigi yang sangat penting. Fosfor juga terdapat dalam semua sel hidup dan
diperlukan untuk pelepasan energi. Karena fosfor terjadi dalam semua sel
hidup maka fosfor terdapat pada kebanyakan makanan dan defisiensi
dalam susunan makanan belum pernah terjadi.

VI. IODIN
Sumber utama iodin dalam susunan makanan adalah serealia,
sayuran dan susu. Dalam air laut, iodin terdapat dengan konsentrasi yang
sangat rendah tetapi organisme yang hidup di laut mempunyai
kemampuan untuk menghimpunnya. Ikan laut adalah sumber iodin yang
sangat baik dan rumput laut adalah sumber yang sangat kaya.
FUNGSI IODIN
Iodin adalah “trace element”, yang diperlukan oleh tubuh dalam
jumlah yang sangat sedikit. Iodin dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk
pembentukan tiroksin, hormone yang berperanan dalam pengaturan
kecepatan oksidasi nutrien dalam sel-sel tubuh. Tiroksin adalah senyawa
yang dibentuk oleh kombinasi antara iodin dengan asam amino tirosin.

VII. FLUORIN
Sumber utama fluorin adalah air minum. Makanan-makanan, kecuali
ikan laut, mengandung sejumlah fluorin yang tidak berarti. Kombinasi
fluorin dengan kalsium fosfat mengeraskan email gigi dan juga
membantu melindungi gigi terhadap kerusakan.
BAB IV
VITAMIN
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik kompleks yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil untuk pemelihara kesehatan.
Biasanya mereka tidak disintesis dalam tubuh dan oleh karena itu penting
dalam sususan makanan. Susunan makanan yang seimbang dan beragam
akan memenuhi semua keperluan vitamin dalam jumlah yang cukup.
Vitamin dapat dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu :

I. Vitamin yang larut dalam lemak


Dalam kelompok ini, vitamin A dan vitamin D merupakan dua
vitamin yang paling penting. Vitamin-vitamin ini larut dalam lemak dan
minyak tetapi tidak larut dalam air. Kedua vitamin ini dapat disimpan
dalam tubuh, yaitu di dalam hati.

A. Vitamin A (retinol)
Retinol adalah padatan, berwarna kuning muda, larut dalam lemak
dan minyak tetapi tidak larut dalam air. Didalam tubuh ada senyawa lain
yang dapat diubah menjadi retinol, yaitu precursor vitamin A. Prekursor
vitamin A yang paling penting adalah karotena, pigmen tanaman
berwarna kuning orange. Karotena larut dalam air dan juga dalam lemak.
Kandungan retinol dari beberapa makanan yaitu :
FUNGSI
- Retinol penting untuk pertumbuhan dan metabolisme semua sel-sel
tubuh.
- Retinol juga diperlukan untuk pembentukan rhodopsin berwarna ungu,
substansi kompleks yang dibentuk dari retinol dan protein.
- Vitamin A juga penting untuk pemelihara kesehatan jaringan-jaringan
permukaan, terutama membran selaput lendir yang berair seperti kornea
pada bagian depan mata dan saluran jalan pernafasan.

B. Vitamin D (kolkalsiferol)
Senyawa kolkalsiferol berwarna putih, membentuk Kristal yang larut
dalam minyak dan lemak tetapi tidak larut dalam air. Ada dua bentuk
vitamin D yang amat berbeda yaitu :
- Kolkalsiferol (vitamin D3) adalah bentuk alami dari vitamin ini dalam
makanan. Vitamin D3 dapat terbentuk dibawah kulit oleh pengaruh sinar
matahari (radiasi ultra violet).
- Ergokalsiferol (vitamin D2) adalah bentuk sintetik dari vitamin ini yang
mempunyai aktivitas sama dengan vitamin alami. Vitamin D2 dihasilkan
dengan irradiasi ultra violet dari ergosterol, suatu senyawa yang dapat
diekstrasi dari khamir. Bentuk inilah yang ditambahkan pada berbagai
komoditi seperti margarine dan makanan bayi.

Tidak banyak jenis pangan yang mengandung vitamin D. vitamin ini


terdapat secara alami dalam makanan hewani. Minyak hati ikan adalah
sumber yang sangat kaya tetapi lebih merupakan suplemen daripada
makanan. Ikan yang berminyak, telur, mentega, hari dan keju adalah
sumber-sumber yang baik. Beberapa kandungan vitamin D dalam
beberapa makanan yaitu :
FUNGSI

Vitamin D diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang


dan gigi. Vitamin D dibutuhkan untuk absorpsi kalsium dari usus dan
untuk pengambilan kalsium dan fosfor oleh tulang dan gigi.

II. VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR


Vitamin C dan kelompok vitamin B larut dalam air tetapi tidak larut
dalam lemak. Karena larut dalam air mereka tidak tersimpan dalam
tubuh, jika berlebihan akan dikeluarkan melalui air seni.

A. Vitamin B
Dalam kelompok vitamin B terdapat tiga vitamin yang sangat penting
yaitu :
- Tiamin (vitamin B1)
Tiamin adalah padat, berwarna putih, dan larut dalam air. Tamin
ditemukan dalam semua bijian serealia. Beberapa kandungan tiamin pada
beberapa makanan yaitu :

FUNGSI
Tiamin berperan dalam oksidasi nutrien dan pelepasan energi dalam
tubuh. Senyawa kompleks yang mengandung tiamin bertindak sebagai
koenzim untuk dua reaksi yang berturutan.

- Riboflavin (vitamin B2)


Senyawa riboflavin berwarna kuning dan larut dalam air. Sumber
yang baik dari riboflavin meliputi keju, hati, ginjal, dan telur. Riboflavin
juga terdapat dalam susu, daging, kentang, dan sayuran hijau.
Kandungan riboflavin dari beberapa makanan yaitu :
FUNGSI
Seperti halnya tiamin, riboflavin berfungsi membentuk bagian dari
sistem enzim yang penting bagi oksidasi glukosa dan pelepasan energi
dalam sel-sel tubuh.

- Asam nikotinat
Asam nikotinat adalah padat, berwarna putih, berbentuk Kristal dan
larut dalam air. Asam nikotinat terdistribusi secara luas dalam makanan
nabati dan hewani. Makanan yang memiliki aktivitas asam nikotinat
yang baik meliputi khamir, daging, ikan, keju, sayuran kacang-kacangan
dan serealia. Kandungan asam nikotinat dari beberapa makanan yaitu :

FUNGSI
Asam nikotinat, seperti tiamin dan riboflavin, membentuk bagian
dari sistem enzim yang berhubungan dengan oksidasi glukosa dan
pelepasan energi dalam sel-sel.
VITAMIN-VITAMIN B YANG LAIN
- Asam folat (folate)
Asam folat adalah nama yang digunakan untuk mencakup beberapa
senyawa yang sejenis.asam folat terdapat di hati, sayuran hijau dan
dalam jumlah lebih rendah, dijumpai pada beberapa makanan yang lain.
Asam folat penting untuk sintesis asam nukleat dan pembentukan sel-sel
darah.

- Sianokobalamin (vitamin B12)


Sianokobalamin terlibat dalam lebih dari satu sistem enzim dalam
tubuh dan diperlukan untuk pertumbuhan serta pembentukan sel darah
merah. Sianokobalamin mempunyai struktur yang kompleks, dan seperti
tertunjuk pada namanya, mengandung unsur cobalt. Sianokobalamin
ditemukan hanya dalam bahan makanan hewani.

- Piridoksin (vitamin B6)


Piridoksin adalah nama yang diberikan untuk tiga macam senyawa
sejenis, yang ditemukan dalam berbagai makanan, terutama dalam
daging, hati, serealia, dan kacang-kacangan. Vitamin B6 berfungsi
sebagai bagian dari sistem enzim yang berperan dalam sintesis protein.

- Biotin
Biotin ditemukan dalam berbagai macam makanan terutama kuning
telur, hati dan khamir. Biotin dapat disintesis oleh bakteri dalam usus
sehingga mungkin tidak terlalu diperlukan dalam susunan makanan.

- Asam pantotenat
Vitamin ini juga terdistribusi secara luas dalam makanan nabati dan
hewani sehingga tidak ada bahaya defisiensi. Asam pantotenat adalah
konstituen penting dari sistem enzim dalam tubuh.

B. VITAMIN C (asam askorbat)


Asam askorbat berwarna putih, membentuk Kristal dan sangat larut
dalam air. Vitamin C tidak terdistribusi secara luas dalam bahan
makanan seperti kebanyakan vitamin yang lain. Vitamin C ditemukan
hampir sepenuhnya dalam makanan nabati, yaitu sayuran dan buah-
buahan segar, tetapi tidak ditemukan dalam serealia atau sayuran kacang-
kacangan yang kering. Kandungan asam askorbat dari beberapa sayuran
dan buah-buahan yaitu :
FUNGSI
- Asam askorbat diperlukan untuk pembentukan semua jaringan tubuh,
terutama untuk pembentukan jaringan ikat.
- Asam askorbat membantu absorpsi zat besi dalam usus halus.

Ada beberapa lagi vitamin yaitu :


- Vitamin E (tokoferol)
Vitamin E terdapat dalam berbagai pangan meliputi lembaga
gandum, minyak nabati, telur dan susu. Vitamin E adalah antioksidan
alam. Vitamin E juga dapat berperan meliputi asam askorbat terhadap
oksidasi dalam sayuran dan buah-buahan.

- Vitamin K
Vitamin K terdapat dalam sayuran hijau dan berbagai pangan yang
lain. Vitamin K adalah esensial untuk pembekuan darah yang biasa.
Kekurangan vitamin K jarang terjadi, karena vitamin ini terdapat dalam
susunan makanan yang normal dan dapat disintesis oleh bakteri yang ada
di usus.
BAB V
SISTEM IMUN
Imunokimia adalah ilmu yang mempelajari dasar-dasar kimia
berbagai senyawa maupun proses yang berperan dalam reaksi kekebalan
baik in vitro maupun in vivo. Pada organisme tingkat tinggi, sistem
kekebalan merupakan salah satu dari sekurang-kurangnya tiga jajaran
utama pertahanan tubuh.

- Jajaran pertama adalah kulit dan berbagai epitel pelapis alat tubuh yang
menjadi pelindung terhadap kontak dengan lingkungan (misalnya kelenjar
sebase dan folikel rambut).
- Jajaran kedua adalah berbagai mekanisme non spesifik pada tiap inang
untuk mengatasi mikroorganisme pathogen (misalnya, ludah, air
mata, lisozim dalam keringat, dan lain-lain).
- Jajaran ketiga adalah sistem kekebalan/sistem imun itu sendiri.

Sistem kekebalan melibatkan apa yang disebut bahan asing dan bahan
dikenal. Penyusupan bahan asing akan ditolak oleh tubuh, sedangkan bahan
yang dikenal tidak akan ditolak oleh tubuh. Penolakan terhadap bahan asing
oleh sistem kekebalan dilakukan lewat dua cara, yaitu dengan cara :

1. Membuat suatu protein khusus yang disebut antibody.


2. Mengatasi penyusupan bahan asing dilakukan lewat peran sel limfosit
khusus, yaitu sel-T.

STRUKTUR IMUNOGLOBULIN (IG)


Imunoglobulin merupakan sekelompok protein yang berperan dalam
mangantarkan tanggapan kekebalan pada organisme tingkat tinggi. Protein
ini dihasilkan oleh sel-sel limfoid, terutama sel plasma. Sebagian besar
protein ini terdapat dalam serum dan berbagai cairan sekresi, dan
bertanggung jawab dalam sistem kekebalan humoral.
Klasifikasi Ig berdasarkan atas keanekaragaman antigeniknya.
Terdapat 5 kelas Ig pada semua anggota spesies mamalia. Tiap kelas Ig
memiliki struktur dasar berupa unit-unit monomer yang serupa yaitu
empat rantai polipeptida. Keempat rantai polipeptida ini dapat dituliskan
dengan rumus H L yang merupakan kepanjangan dari sepasang rantai
berat/heavy (H) dan sepasang rantai ringan/light (L) yang masing-masing
identik.
A. Imunoglobulin G
IgG merupakan imunoglobulin utama dalam serum manusia, dengan
jumlah sekitar 80-85% dari seluruh imunoglobulin yang ada dalam darah.
IgG merupakan pertahanan utama infeksi bakteri dan merupakan
imunoglobulin sangat penting pada bayi manusia karena merupakan satu-
satunya Ig yang dapat melewati palsenta. Imunoglobulin ini juga mampu
memberi pertahanan selama bulan-bulan pertama sesudah melahirkan.
Imunoglobulin ini selain dijumpai dalam serum juga dijumpai dalam
kolostrum bersama IgA, sehingga berguna sebagai pelindung alami bagi
bayi yang sedang menyusu.

B. Imunoglobulin A
Imunoglobulin ini dijumpai baik dalam darah maupun dalam cairan
sekresi. Dalam serum, 15% imunoglobulin adalah IgA baik dalam bentuk
monomer maupun polimer, terutama dimmer yang dikenal sebagai IgA
sekresi
.
C. Imunoglobulin M
Imunoglobulin ini dikenal juga sebagai macroglobulin gamma atau
gamma 19S. IgM merupakan imunoglobulin utama dalam serum pada
minggu-minggu awal setelah infeksi atau imunisasi.

D. Imunoglobulin E
IgE merupakan antibody reagenik yang berperan sebagai perantara
dalam reaksi alergi. Seperti diketahui regain adalah antibody terhadap
allergen yang berperan dalam reaksi alergi. IgE juga mungkin diperlukan
dalam tanggapan kekebalan humoral terhadap penyakit parasit, terutama
cacing.

E. Imunoglobulin D
Meskipun dijumpai dalam jumlah sedikit dalam serum manusia,
kadar IgD masih banyak dibandingkan kadar IgD. Fungsinya masih belum
jelas, tapi tidak mengikat komplemen, lewat plasenta ataupun terikat pada
sel lewat keeping Fc nya. Tetapi imunoglobulin ini terdapat pada
permukaan banyak limfosit, terutama pada bayi baru lahir.
BAB VI

DARAH

Darah adalah kendaraan untuk transport masal jarak jauh dalam


tubuh untuk berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal antara sel-
sel itu sendiri. Darah adalah cairan jaringan tubuh. Darah juga menyerupai
tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Komposisi darah dibagi
menjadi dua bagian besar, yaitu :

I. Korpuskula
- Eritrosit (sel darah merah) adalah kantung hemoglobin terbungkus
membran plasma yang mengangkut O2 dalam darah.
- Leukosit (sel darah putih) satuan pertahanan sistem imun, diangkut
dalam darah tempat cedera atau tempat invasi mikro organisme penyebab
penyakit.
- Trombosit penting dalam homeostasis, penghentian pendarahan dari
pembuluh yang cedera.

II. Plasma darah


Plasma darah adalah larutan air yang mengandung albumin, bahan pembeku
darah, hormon, berbagai jenis protein, dan berbagai jenis garam.

FUNGSI DARAH
- Sebagai zat pengangkut: fungsi darah di dalam tubuh antara lain
ialah sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormone,
pengangkutan zat buangan hasil metabolisme tubuh, pengangkutan
oksigen, dan pengangkut karbondioksidasi.
- Menjaga agar suhu tetap stabil
- Mengangkut oksigen
- Mengedarkan air
- Mengedarkan hormo dan getah bening ke seluruh bagian tubuh.
- Menghindari tubuh dari infeksi kuman dengan jalan membentuk
antibodi.
- Menutup luka melalui keeping darah.
- Mengatur keseimbangan asam dengan basa untuk menghindari
kerusakan jaringan-jaringan pada tubuh.

Beberapa tipe anemia merupakan kondisi yang sangat banyak terjadi.


Penyebab-penyebab utama anemia mencakup perdarahan , defisiensi besi,
folat, dan vitamin B12,serta berbagai factor yang menyebabkan hemolisis.
Struktur dan fungsi sel darah merah sangatlah sederhana dan terutama
tersusun atas larutan pekat hemoglobin yang dikelilingi oleh suatu
membran. Pembentukan sel darah merah diatur oleh eritropoietin,
sementara pembentukan sel darah putih diatur oleh factor pertumbuhan lain.
(mis.granulocyte-dan granulocyte-macrophage colony stimulating factor)

Sel darah merah mengandung seperangkat enzim sitosol, misalnya


superoksida dismutase, katalase, dan glutation periksodase, untuk
membersihkan oksidan kuat (ROS) yang di hasilkan sewaktu metabolisme.
Defisiensi genetic aktivita glukosa-6-fosfat dehydrogenase yang
menghasilkan NADPH adalah penyebab penting anemia hemolitik.
Methemoglobin tidak dapat mengangkut oksigen; methemoglobinemia
dapat disebabkan oleh penyebab genetic atau didapat.

Telah banyak informasi terkumpul mengenai protein dan lipid


membran sel darah merah. Sejumlah protein sitoskeleton, misalnya
spektrin, ankyrin, dan aktin, berinteraksi dengan protein membran integral
tertentu untuk membantu pengaturan bentuk dan kelenturan membran.
Defisiensi spektrin menyebabkan sferositosis herediter dan eliptosis
herediter, kedua kondisi ini merupakan penyebab anemia hemolitik.

Substansi golongan darah ABO di membrane sel darah adalah


glikosfingo lipid kompleks; gulaimuno dominan pada substansi A adalah N-
asetil-galaktosamin, sedangkan pada substansi B adalah galaktosa.
Substansi O tidak mengandung kedua residu gula tersebut pada ikatan
khusus seperti yang ditemukan pada substansi A dan B.
DAFTAR PUSTAKA

Aisjah Girindra. 1993. BIOKIMIA I. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Aung Sumbowo. 2016. Biokimia Pangan Dasar. Deepublish. Yogyakarta.

Fitryadi, khairil. Sutikno. 2016. Pengenalan Jenis Golongan Darah


Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Perceptron. Jurnal
Masyarakat Informasi Vol. 7, No.1.

Gaman P.M, Sherrington K. B. 1994. Ilmu Pangan. Gadjah Mada


University Press. Yogyakarta.

Iswari, R. Sri, Ari Yuniastuti. 2006. BIOKIMIA. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Murray, R. K. Daryl K. Granner. Peter A. Mayes. Victor W. Rodwell. 2003.


Biokimia Harper. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai