Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN PEMBERIAN OBAT MASSAL PENCEGAHAN (POMP) FILARIASIS DI

KABUPATEN KAMPAR

TAHUN 2012

1. LATAR BELAKANG

a. Perpres no 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2005-
2009 menetapkan eliminasi filariasis sebagai salah satu perioritas dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit yang bertujuan menurunkan angka kesakitan, kematian, kecacatan akibat
penyakit menular dan tidak menular

b. Gambaran Umum Singkat

Penyakit kaki gajah (Filariasis) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit yang
diltularkan berbagai jenis nyamuk ini menyebabkan kecacatan, stigma sosial, hambatan psikososial dan
penurunan produktivitas kerja penderita, keluarga dan masyarakat. Filariasis menimbulkan kerugian
ekonomi yang besar dan menjadi salah satu dari masalah kemiskinan. Filariasis terdapat di 83 negara
tropis dan subtropics seperti India, Aprika, Asia Tenggara, Asia selatan dan Amerika Latin dengan jumlah
penderita kronis sekitar 120 juta penderita dan 40 juta orang diantaranya sudah menderita kecacatan
tetap. Di Indonesia sampai tahun 2011 berdasarkan laporan dari daerah lebih 11.969 orang menderita
Filariasis kronis yang tersebar diseluruh propinsi di Indonesia, Propinsi Riau tercatat sebanyak 323 kasus
dan diantaranya Kabupaten Kampar terdapat 7 kasus penderita filariasis kronis sesui dengan data
peyakit menular propinsi Riau tahun 2011.

GAMBARAN KASUS FILARIASIS DI PROPINSI RIAU

TAHUN 2011

Kab/Kota

Daerah Endemis Filariasis

Jumlah Kasus Elephantiasi

Puskemas

Desa

Pekanbaru

2
2

Kampar

Indragiri Hulu

40

149

Indragiri Hilir

24

60

Bengkalis

Siak

13

Dumai

14
Rokan Hilir

20

47

Pelalawan

Rokan Hulu

Kuantan Singingi

10

PROPINSI

43

147

323

Sumber ; Dinkes Propinsi Riau

Agar filariasis tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat tahun 2020 WHO menetepkan kesepakan “
the Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Healt Problem by the year 2020 “ yaitu
eliminasi filariasis pada tahun 2020. Indonesia menindaklanjuti kesepakatan tersebut dengan membuat
komitmen nasional berupa perencanaan eliminasi Filariasis oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal 8
April 2002 di Sumatera Selatan. Filariasis sebagai salah satu program perioritas Pengendalian Penyakit
Menular yang tercantum dalam peraturan Presiden RI no 7 tahun 2005, tentang RPJMN tahun 2004-2009
Bab 28 B 5 serta surat edaran Menteri Dalam Negeri RI no 433.43/857/SJ tanggal 24 April 2007 tentang
pelaksanaan Pengobatam massal filarasis. Dari beberapa komitmen Nasional tersebut diharapkan
Daerah Kabupetan Kampar selaku endemis Filariasis sebagai unit implementasi Pemberian Obat Massal
Pencegahan (POMP) Filariasis, berkomitmen memberikan dukungan operasional Program Eliminasi
Filariasis selama 5 (lima ) tahun berturut-turut .

2. KASUS KRONIS FILARIASIS

Filarial 12 th Sumbawa

Filarial 40 th Riau

Filarial 22 th Malang

Filarial Mamae Afrika

Limpedema kaki

Limpedema kaki

Limpedema kaki

Limpedema Payu Dara

Tambahan 03

Filarial Pada Tangan

Filarial Hydrokel 12 th Pekalongan

Filarial Hydrokel

Limpedema tangan

Limpedema tangan

Limpedema sakrotum

Limpedema Hidrokel

3. KEGIATAN YANG DILAKSNAKAN

Pengobatan Massal merupakan cara untuk mengeliminasi filariasis dengan cara memberikan obat-obat
filariasis kepada seluruh penduduk Kabupaten Kamapar yang berusia 2 tahun ke atas

4. TUJUAN

a. Tujuan Umum
Filariasis tidak menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Kampar pada tahun 2016

b. Tujuan Khusus

· Menurunnya angka mikrofilaria (microfilaria rate) menjadi kurang 1 % disetiap Kecamatan di


Kabupaten Kampar

· Mencegah dan membatasi kecacatan karena filariasis

5. INDIKATOR KELUARAN

Persentase Kecamatan Endemis menjadi tidak endemis

6. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Seluruh desa yang ada diwilayah Kecamatan yang berada di Kabupaten Kampar

7. PELAKSANA KEGIATAN

Pelaksana Kegiatan ini adalah Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

8. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan di lakukan dalam pada Oktober – Nopember tahun 2012 s/d 2016 (selama 5 tahun)

9. BIAYA

Pengobatan massal bersumber dari alokasi anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar.

Anda mungkin juga menyukai