1. Standar Pertama
“Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya.”
Supervisi mencakup pengarahan usaha asisten dalam mencapai tujuan audit dan
penentuan apakah tujuan tersebut tercapai. Unsur supervisi adalah memberikan instruksi
kepada asisten, tetap menjaga penyampaian informasi masalah-masalah penting yang
dijumpai dalam audit, me-review pekerjaan yang dilaksanakan, dan menyelesaikan perbedaan
pendapat di antara staf audit kantor akuntan. Luasnya supervisi memadai dalam suatu
keadaan tergantung atas banyak faktor, termasuk komplesitas masalah dan kualifikasi orang
yang melaksanakan audit (Standar Profesional Akuntan Publik,SA Seksi 311:2011).
2. Standar Kedua
“Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit
dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.”
“Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan yang diaudit.”
Daftar Pustaka :
Halim, Abdul. 2008. Auditing, Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Jilid 1. Edisi
Keempat. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN
Zamzami, Faiz. 2010. Proses Internal Audit. Diakses pada tanggal 19 Februari 2018.
http://www.sai.ugm.ac.id/site/artikel/proses-internal-audit-ugm.
Budiadnyani, Putu. 2013. Memahami Standar Pekerjaan Lapangan. Diakses pada tanggal 19
Februari 2018. http://putubudiadnyani.blogspot.com/2013/04/memahami-standar-pekerjaan-
lapangan.html
Waone, Setiawan. 2013. Standar Pekerjaan Lapangan. Diakses pada tanggal 19 Februari
2018. http://kaukesbokan.blogspot.com/2013/05/standar-pekerjaan-lapangan.html