PENDAHULUAN
2.2 Definisi
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah keadaan nervus medianus
tertekan di daerah pergelangan tangan sehingga menimbulkan rasa nyeri,
paresthesia, dan kelemahan otot tangan. Tempat penekanan nervus
mediastinus lainnya adalah di daerah siku. Hal ini menimbulkan sindrom
pronator, yaitu pada gerakan pronasi lengan bawah secara maksimal akan
menimbulkan rasa nyeri. CTS lebih umum dijumpai pada wanita,
puncaknya pada usia 42 tahun (40-60 tahun). Risiko untuk menderita CTS
sekitar 10% pada populasi dewasa.1
2.4 Patofisiologi
Pergelangan tangan mempunyai struktur anatomi yang rumit dan aktif.
Carpal Tunnel yang mirip terowongan berada di pergelangan tangan, dibentuk
8 tulang carpal dan fleksor retinaculum atau ligamentum carpal transversalis.
Di dalam tunnel (terowongan) ini lewat atau tersusun secara rapat fleksor
digitorum profunda dan superficialis, fleksor ligitorum dan nervus medianus.
2.5 Diagnosis
2.5.1 Anamnesis
Pasien biasanya mengeluhkan kesemutan yang hilang timbul
didaerah yang dipersarafi nervus medianus. Gejala pertama CTS dapat
timbul saat pasien sedang tidur. Seiring dengan memburuknya gejala, orang
mungkin merasa kesemutan sepanjang hari. Salah satu kunci diagnostiknya
adalah nervus medianus tidak mempersarafi jari kelingking. Petunjuk
lainnya adalah gejala muncul pada saat menggenggam telepon, membaca
Koran, memegang setir, atau saat terbangun tengah malam. Gejala biasa
timbul bilateral, perlahan-lahan dan makin progresif. CTS lebih sering
mengenai tangan yang dominan.1
2.6 Penatalaksanaan
1. Non operasi
a. Bidai pergelangan tangan. Biasanya digunakan pada pasien dengan
gejala yang ringan sampai sedang yang berlangsung kurang dari satu
tahun. Bidai digunakan pada malam hari untuk mereposisi tangan,
PENUTUP
3.1 Kesimpulan