Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
iii
iv
H. Rangkuman.......................................................... 68
BAB IV TATA UPACARA SIPIL........................................... 38 I. Latihan................................................................. 69
A. Pengertian Tata Upacara Sipil ............................. 38
B. Manfaat ................................................................ 39 BAB VI PENUTUP.................................................................. 71
C. Pengertian Upacara Umum.................................. 40 A. Tes Summatif....................................................... 71
D. Pejabat-Pejabat Dalam Upacara........................... 40
E. Tugas-Tugas Pejabat Upacara ............................. 41 DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 73
F. Tata Urutan Upacara Umum................................ 44
G. Pengertian Upacara Khusus ................................. 50
H. Pelaksanaan Kegiatan Apel ................................. 50
I. Tata Cara Kegiatan Laporan di Kelas.................. 53
J. Latihan ................................................................. 56
K. Rangkuman .......................................................... 56
A. Deskripsi Singkat
Dalam kegiatan-kegiatan latihan Kesegaran Jasmani, Baris-
berbaris, mengikuti Tata Upacara Sipil, mengikuti ceramah
kesehatan mental untuk dapat meningkatkan kesehatan
memupuk sikap dan perilaku peserta Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat) Prajabatan Golongan III agar tercapai individu yang
sehat jasmani dan rohaninya dalam kaitan dengan kelancaran
pelaksanaan tugas-tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta
diharapkan memiliki pengetahuan tentang memelihara
kesehatan jasmani melalui kegiatan:
a. Latihan kesegaran jasmani tujuannya adalah agar tercapai
individu peserta Diklat yang sehat jasmani;
b. Baris berbaris tujuannya agar peserta Diklat mampu
menerapkan peraturan baris-berbaris secara tertib, untuk
mendukung penegakan disiplin dan kerjasama antara
peserta;
1
2 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 3
c. Tata Upacara Sipil tujuannya adalah agar peserta Diklat b. Pengembangan program Kurikuler yang mengacu pada
mampu memahami dan menerapkan tata upacara sipil standar kompetensi yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan
dengan benar; pemerintahan negara dan pembangunan bangsa.
Pola hidup sehat pada dasarnya adalah suatu kesatuan program yang Dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992, dijelaskan bahwa
meliputi program kesehatan, kesegaran jasmani, gizi dan aktivitas "kesehatan" adalah "keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
rekreasi yang bila dilaksanakan dengan baik dan benar akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
mendukung tercapainya produktivitas kerja yang tinggi. Dengan ekonomis". Dari definisi tersebut jelas terlihat bahwa kesehatan
melaksanakan pola hidup sehat secara baik dan benar maka seorang bukanlah semata-mata keadaan bebas dari penyakit, cacat atau
Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan memperoleh tubuh yang sehat, kelemahan. Dari pengertian tersebut tersimpulkan bahwa hidup sehat
tingkat kesegaran jasmani yang memadai serta mampu menjaga secara badaniah, sosial dan rohani merupakan hak setiap orang.
keseimbangan antara aktivitas fisik dan mental melalui kegiatan- Sedangkan yang dimaksudkan dengan "pola hidup sehat" adalah segala
kegiatan yang bersifat rekreatif. upaya guna menerapkan kebiasaan baik dalam menciptakan hidup yang
sehat dan menghindarkan diri dari kebiasaan buruk yang dapat
Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan pola hidup sehat adalah mengganggu kesehatan.
sebagai berikut:
Kebiasaan-kebiasaan baik, dalam pola hidup sehat, yang perlu
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, meliputi:
1. Pemeliharaan kebersihan dan kesehatan pribadi, terutama kesehatan
4
6 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 7
kulit, rambut, kuku, mata, telinga, mulut, gigi, tangan, dan kaki, 6. Menghindari kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan seperti
serta memakai pakaian yang bersih. Selain itu tubuh juga perlu merokok dan minum alkohol serta penyalahgunaan obat, narkotik
gerak dan istirahat yang cukup. dan zat adiktif lainnya. Juga perlu dihindari terjadinya kontak
2. Makan makanan sehat, yang memenuhi gizi seimbang. Hidangan langsung dengan orang yang menderita penyakit menular.
gizi seimbang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat 7. Hindari memakai perlengkapan pribadi orang lain (apalagi milik
pengatur yang dikonsumsi seseorang dalam satu hari secara penderita penyakit menular) seperti sikat gigi, sabun mandi, handuk,
seimbang, sesuai dengan kebutuhan tubuh. pakaian, sendok, gelas dan sisir.
3. Makanan yang dimakan juga harus selalu disesuaikan dengan usia 8. Jangan melakukan hubungan seksual di luar nikah, atau berperilaku
dan jenis aktivitas tubuh yang dilakukan, serta keseimbangan antara seksual menyimpang (seperti homo-seksual dan seks bebas), karena
pemasukan dan pengeluaran energi, sehingga tercapai berat tubuh dapat terkena penyakit menular seksual (PMS), termasuk
yang proporsional. Cara mengukur berat badan yang proposional HIV/AIDS.
akan dijelaskan dalam uraian tentang pengukuran tingkat kesegaran 9. Mengendalikan stress dengan cara menyelesaikan pekerjaan satu
jasmani. persatu pada satu saat, tidak mengkritik orang lain, selalu bersikap
4. Pemeliharaan kesehatan lingkungan, yang berarti menjaga ramah dan selalu mendekat kan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kebersihannya. Untuk itu tiga faktor utama yang harus terpenuhi serta cukup tidur teratur setiap harinya sehingga badan akan
untuk menjaga kesehatan lingkungan adalah: tersedianya air bersih, mendapatkan kesegaran pada hari berikutnya.
terakomodasinya pembuangan sampah dan limbah, serta terjaganya 10. Olahraga dan Aerobik.
kebersihan dan kesehatan kamar mandi, jamban/wc dan peturasan. Olahraga adalah menggerakkan tubuh dalam jangka waktu tertentu.
5. Pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengetahui secara dini
adanya gangguan kesehatan atau penyakit, sehingga pengobatannya Aerobik adalah setiap aktivitas fisik yang dapat memacu jantung dan
akan lebih mudah dari pada jika penyakitnya sudah bertambah peredaran darah serta pernafasan yang dilakukan dalam jangka
parah. Bagi PNS yang usianya di bawah 40 tahun, pemeriksaan waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan perbaikan dan
kesehatan cukup di lakukan sekali dalam dua tahun, sedangkan bagi manfaat kepada tubuh, definisi ini dipopulerkan oleh Cooper.
yang sudah di atas 40 tahun atau lebih sebaiknya setiap tahun
dilakukan pemeriksaan kesehatan.
8 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 9
hidup sehat, dapat di lakukan dengan teknik "pesan tangan" seperti sehari), teratur olahraga untuk menjaga kesegaran jasmani, dan jalani
Seimbang gizi: Makan makanan yang tinggi serta (50 %), rendah
garam (kurang dari 4,5 gram), rendah lemak (20 % - 30%), rendah gula
(< 10%), hindari sedapat mungkin bahan pengawet makanan, tidak
makan "cemilan", dan makan beraneka ragam makanan.
kesegaran jasmaninya. untuk mampu melakukan tugas-tugas fisik yang berat dalam
2. Komponen Kesegaran Jasmani jangka waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang
Komponen kesegaran jasmani dibagi menjadi dua bagian, yaitu yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jika daya
berkaitan dengan kesehatan (health-related fitness) dan komponen tahan jantung dan paru-paru seseorang lemah, maka orang
yang berkaitan dengan keterampilan (skills related fitness). kom- tersebut akan mudah lelah dan sulit pulih setelah melakukan kerja
ponen kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan, terdiri berat.
dari daya tahan jantung dan paru-paru; komposisi tubuh, b. Komposisi Tubuh
fleksibilitas; kekuatan dan daya tahan otot. Komposisi tubuh merupakan perbandingan proporsi tubuh yang
di pengaruhi oleh berat badan, tinggi badan dan ukuran anggota
tubuh lainnya termasuk tebal lemak, jumlah cairan tubuh dan sel-
Sedangkan komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan sel tubuh lainnya. Cara untuk mengetahui apakah berat badan
keterampilan, meliputi: daya ledak, kecepatan, kelincahan, seseorang itu proporsional akan dijelaskan dalam bab selanjutnya.
koordinasi, kecepatan reaksi dan keseimbangan. c. Fleksibelitas
a. Daya Tahan Jantung kesegaran jasmani karena kekuatan merupakan daya penggerak
setiap aktivitas fisik, yang memegang peranan pula dalam
Daya tahan jantung dan paru-paru di kenal juga dengan istilah
daya tahan kardiorespirasi atau kapasitas aerobik, yang diartikan melindungi seseorang dari kemungkinan cedera. Dalam
sebagai kemampuan jantung, paru-paru dan peredaran darah melakukan aktivitas sehari-hari kekuatan otot amat diperlukan,
12 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 13
tidur dan menurunkan tingkat stress. Disamping itu, jangan lupa senam, aerobik, bersepeda statis.
meluangkan waktu untuk rekreasi. Berikut ini diuraikan prosedur, 5) Dalam latihan inti yang bersifat aerobik, target latihan dapat
dipantau dengan menetapkan zona latihan (training zone)
prinsip dan macam latihan kesegaran jasmani.
seseorang berdasarkan denyut nadinya. Denyut nadi latihan
harus mencapai denyut nadi optimal jika latihan ingin di
14 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 15
rasakan manfaatnya. Untuk menentukan denyut nadi optimal merupakan pertanda ada sesuatu yang tidak beres pada tubuh.
perlu terlebih dahulu diketahui denyut nadi maksimal dan Oleh karena itu biasa lakukan pendinginan (cooling-down)
usia. setelah latihan inti, terutama dengan melakukan peregangan
otot sampai denyut nadi kembali normal. Jika tidak hilang
Berikut ini cara menghitung denyut nadi optimal, dengan
segera periksa ke dokter.
contoh usia 25 tahun.
7) Lakukan gerakan-gerakan fisik yang tidak beresiko
DN optimal : 80% x DN maksimal = 80% x 195 = 156 b. Prinsip Latihan Kesegaran Jasmani
denyut/menit. DN minimal : 60% x DN maksimal = 60% x Program latihan fisik yang baik harus dapat menghasilkan
195 = 117 denyut/menit.
peningkatan kualitas fisik dari orang yang melakukan latihan
tersebut. Untuk bisa mencapainya program latihan harus
Jadi, agar latihan aerobik yang dilakukan PNS yang berusia
25 tahun tersebut efektif, denyut nadinya saat melakukan mengikuti prinsip-prinsip latihan sebagai berikut:
latihan inti berkisar antara 117 sampai dengan 156 denyut per 1) Prinsip dasar "overload", yaitu suatu prinsip latihan dimana
menit. Apabila denyut nadi latihannya dibawah 117 maka pembebanan latihan harus ditambah pada waktu tertentu,
latihan yang dilakukan tidak akan meningkatkan daya tahan artinya beban latihan tidak monoton, ada saatnya semakin
tubuhnya, maka sebaliknya, jika denyut nadinya diatas 156 berat namun di selingi dengan latihan ringan.
maka latihan tersebut terlalu berat, dan akan berbahaya bagi 2) Latihan untuk mencapai kondisi fisik yang baik setidaknya
kesehatan jantungnya. harus dilakukan tiga sampai lima kali dalam seminggu,
dengan hari yang diselang-seling, misalnya Selasa, Jum'at,
Semakin terlatih daya tahan seseorang, maka akan semakin
Minggu. Kalau latihan hanya satu atau dua kali seminggu,
lama dapat bertahan latihan dalam denyut nadi optimalnya. latihan tersebut tidak cukup untuk meningkatkan kualitas
6) Timbulnya rasa pegal setelah latihan adalah hal yang biasa, fisik. Sebaliknya, jika terlalu banyak sampai hampir setiap
namun jika ada rasa nyeri setelah melakukan latihan fisik, itu hari tanpa istirahatpun akan berbahaya bagi kerusakan fungsi
16 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 17
jogging selama 20 menit, maka minggu berikutnya bisa di Pengukuran denyut nadi, khususnya denyut nadi istirahat, perlu
tingkatkan menjadi 25 - 30 menit dan seterusnya. Latihan juga dilakukan setiap hari. Kegunaannya adalah kita dapat memonitor
mengandung unsur individualitas, karena sebenarnya tidak kondisi tubuh, apakah mengalami kelelahan atau kurang istirahat.
ada program latihan yang langsung cocok untuk semua orang. Saat terbaik mengukur denyut nadi istirahat adalah saat setelah
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam prinsip individualitas bangun tidur, pada saat masih terbaring. Denyut nadi ini disebut
ini antara lain: jenis kelamin, usia, tingkat kesegaran jasmani, sebagai denyut nadi basal.
tersebut adalah dengan menghitung indeks massa tubuh (body 2) Malam sebelum mengikuti tes, peserta harus cukup tidur.
mass index = BMI). Untuk itu terlebih dahulu harus diketahui 3) Sebelum melakukan tes peserta tidak melakukan latihan fisik
berat badan dan tinggi badannya. yang berat, tidak merokok, tidak minum alkohol ataupun obat-
obatan.
Perhitungan BMI menggunakan rumus sebagai berikut: 4) Gunakan pakaian olah raga yang ringan dan tidak
mengganggu gerakan.
5) Tes sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 10.00,
atau jika terpaksa dapat dilakukan pada sore hari setelah
Contoh: Berat badan= 60 kg, Tinggi badan = 160 cm BMI = matahari tidak menyengat, dan peserta tidak dalam keadaan
(60 kg)/(1,6 m) x (1,6 m) = 60/2.56 = 23,4 kg /M2. lelah.
melayang (tidak menginjak tanah). Tes jalan cepat ini lebih jasmani dilakukan secara berkala, misalnya setiap tiga bulan
sering di berikan kepada PNS yang usianya di atas 40 tahun. sekali, agar perkembangan tingkat kesegaran jasmani hasil
Cara start, finish dan penghitungan waktu sama dengan tes latihan fisik dapat diketahui manfaatnya.
lari 2,4 km.
D. Latihan
Katagori hasil waktu tes dapat dilihat dalam Tabel 2 sesuai Bentuklah kelompok sesuai dengan jumlah peserta untuk mengkaji hal-
dengan jenis kelamin dan usia. hal sebagai berikut:
Tabel 2 1. Mengidentifikasi siapa yang dianggap dan apa kreteria sehat itu?
Norma Tes Jalan Cepat 4,8 Km (Cooper) 2. Mengidentifikasi jenis yang berkatagori sehat?
3. Mengidentifikasikan persyaratan-persyaratan yang diperlukan pada
setiap jenis-jenis sehat tersebut.
4. Waktu penyelesaian (mulai dari proses sampai menjadi kajian
sehat).
5. Mengapa kita melakukan latihan kesegaran jasmani?
6. Apa saja yang harus kita lakukan sebelum melakukan kegiatan
kesegaran jasmani?
7. Kegiatan kesegaran jasmani bagi yang berusia 40 tahun ke atas,
bagaimana bentuknya!
E. Rangkuman
Agar para peserta lebih memahami dan dapat mengerti cara 1. Kesegaran jasmani didefinisikan sebagai kemampuan untuk
pelaksanaan pengukuran kesegaran jasmani ini, akan melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasakan kelelahan yang
dilakukan praktek yang sekaligus untuk mengukur tingkat berlebihan, serta masih memiliki cadangan tenaga.
kesegaran jasmani peserta. Idealnya, pengukuran kesegaran 2. Komponen-komponen kesegaran jasmani dibagi menjadi 2 (dua)
24 Program Ko-Kurikuler
bagian, yaitu Komponen yang berkaitan dengan kesehatan (health BAB III
related fitness) dan komponen yang berkaitan dengan keterampilan PERATURAN BARIS BERBARIS
(skills related fitness).
3. Untuk memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani perlu
dibiasakan hidup sehat dan selalu menjaga kebugaran tubuh dengan A. Pengertian Baris Berbaris
melakukan latihan.
Peraturan Baris Berbaris (PBB) ini adalah dalam rangka
4. Dalam melaksanakan kegiatan kesegaran jasmani perlu diukur
pembinaan dan kerjasama antar peserta.
tingkatan kesegaran tersebut, yaitu untuk melakukan pengukuran
denyut nadi, pengukuran berat badan dan pengukuran kapasitas
Salah satu dasar pembinaan disiplin adalah melalui latihan PBB.
aerobiknya.
Jadi PBB berarti bukanlah mengarahkan peserta menjadi TNI
atau Militer tetapi untuk mewujudkan disiplin yang prima, agar
dapat menunjang pelayanan yang prima pula. PBB tujuannya
adalah antara lain, membentuk sikap, membentuk disiplin,
membina kebersamaan/kesetiakawanan, dan lain-lain.
B. Manfaat
1. Peraturan baris-berbaris dimaksudkan untuk mengatur
sekelompok orang dalam barisan melakukan gerakan
25
26 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 27
bersama-sama secara tertib dan serempak baik gerakan g. Hadap serong kanan/kiri;
ditempat maupun gerakan berjalan. h. Balik Kanan;
2. Pengetahuan PBB sangat bermanfaat bagi peserta Diklat i. Istirahat ditempat.
Prajabatan Golongan III baik selama mengikuti Diklat
maupun setelah Diklat, guna mendukung tugas pokok. 2. Latihan
Pembinaan disiplin dan memupuk rasa kebersamaan antar Untuk melaksanakan gerakan-gerakan ditempat dilakukan
peserta dilakukan melalui PBB. Gerakan-gerakan enerjik melalui aba-aba yang diberikan oleh pelatih atau pimpinan
dari kedisiplinan yang tinggi serta rasa karsa yang
barisan. Aba-aba yang diberikan terdiri dan aba-aba
dihasilkan dari latihan PBB sangat diperlukan dalam
peringatan dan aba-aba pelaksanaan diperlukan jarak waktu
pelaksanaan tugas.
beberapa detik agar anggota barisan dapat mempersiapkan
diri dan melaksanakannya secara serempak.
C. Gerak Ditempat
a. Sikap Sempurna
Gerakan ditempat diperlukan untuk mempersiapkan atau
Membentuk sikap sempurna dengan aba-aba "siap ...
merapikan barisan dalam menghadapi upacara-upacara,
Gerak", (berdiri) atau "duduk siap ... gerak" (dalam
melaksanakan apel kerja pagi/siang, apel belajar pagi/persiapan
pelaporan belajar pagi/siang di kelas keadaan duduk).
1) Begitu mendengar aba-aba "siap gerak" (dilapangan
1. Contoh-Contoh
/berdiri).
Gerakan-gerakan di tempat yang umum dilakukan adalah:
a. Sikap sempurna; a) Kaki kiri ditarik rapat-rapat lurus ke kaki kanan dan
ujung kaki membentuk sudut 45°;
b. Lencang kanan;
b) Pandangan lurus kedepan;
c. Lencang depan;
c) Dagu ditarik;
d. Berhitung;
d) Dada dibusungkan dan perut ditarik/dikempiskan;
e. Hadap kanan;
e) Tangan lurus ke bawah rapat dengan paha dan jari-
f. Hadap kiri;
jari dikepalkan serta ibu jari menempel di paha.
28 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 29
orang di sebelah kanannya, khusus saf 2 dan 3 b) Bagi orang yang paling ujung dari saf 3
30 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 31
a) Kaki kiri dibuka selebar bahu (± 20 atau 30 cm). f. Belok kanan/kiri jalan;
tadinya harus menutup tapi sekarang dihenti kan menjadi langkah pertama.;
b) Tangan kanan lurus ke depan dan langsung jalan.
menjadi langkah pertama.
c) Pelaksanaannya dilakukan serempak.
b) Tangan kanan lurus ke depan dan langsung jalan.
2) Selanjutnya ketentuan sama dengan gerak maju jalan.
c) Pelaksanaannya dilakukan serempak.
2) Selanjutnya ketentuan sama dengan gerak maju jalan.
e. Jalan di tempat
Guna merapikan dan merapatkan barisan dapat dilakukan
c. Hadap kiri maju jalan
jalan ditempat, dengan aba-aba "jalan ditempat ... gerak".
Barisan yang akan digerakkan setelah dihadap kirikan
1) Begitu mendengar aba-aba "jalan ditempat ... gerak”,
Langsung berjalan.
yang boleh jatuh pada kaki kiri dan boleh jatuh kaki
1) Begitu mendengar aba-aba "hadap kiri maju ... jalan",
kanan, langsung melakukan gerakangerakan:
langsung melakukan gerakan-gerakan:
a) Tambah satu langkah bila jatuh kaki kiri dan
a) Hadap kiri, dengan ketentuan kaki kanan yang
tambah dua langkah bila jatuh kaki kanan.
tadinya harus menutup tapi sekarang dihenti kan
b) Kaki/paha diangkat rata-rata air disamakan
menjadi langkah pertama;
2) Pada waktu jalan ditempat pandangan lurus kedepan,
b) Tangan kiri lurus ke depan dan Langsung berjalan.
sambil merapikan barisan. Yang menjadi patokan
c) Pelaksanaannya dilakukan serempak.
untuk menyamaratakan kaki adalah pen juru yaitu
3) Selanjutnya ketentuan sama dengan gerak maju jalan.
orang yang paling depan sebelah kanan.
36 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 37
3) Tangan lurus ke bawah (tidak melenggang). dengan kaki kiri menghentakkan secara serempak.
E. Latihan
f. Menghentikan barisan 1. Apa yang Saudara ketahui tentang Peraturan Baris Berbaris
Barisan bisa dihentikan baik pada waktu sedang berjalan (PBB) ?
maupun sedang jalan di tempat dengan aba-aba "berhenti 2. Manfaat apa saja didalam melakukan kegiatan PBB ?
... gerak". 3. Sebutkan Contoh-contoh gerakan di tempat !
1) Begitu mendengar aba-aba "berhenti ... gerak", bisa 4. Sebutkan contoh-contoh gerakan berjalan !
jatuh kaki kiri dan bisa jatuh kaki kanan langsung 5. Coba berikan aba-aba dari Baris-berbaris.
melakukan gerakan-gerakan:
a) Tambah satu langkah (bila jatuh kaki kiri) atau F. Rangkuman
tambah dua langkah (bila jatuh kaki kanan) dan Gerakan-gerakan yang umum dilakukan adalah gerakan maju
langkah berikutnya menutup/berhenti: kaki kiri jalan, belok kanan/kiri, balik kanan maju jalan, jalan ditempat,
selalu menutup. belok kanan/kiri jalan, menghentikan barisan dan membubarkan
BAB IV disiplin yang tinggi dan fisik yang bugar dan tegar, sehingga
TATA UPACARA SIPIL tercermin suatu kekhidmatan dari upcara itu. Berbagai macam
upacara yang kita ketahui, secara garis besar dikenal upacara
umum yang biasanya dilaksanakan di lapangan dan upacara
A. Pengertian Tata Upacara Sipil khusus biasanya di dalam ruangan.
38
40 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 41
F. Tata Urutan Upacara Umum kata "Lapor, upacara ... (jelaskan upacara apa) siap
dimulai":
Kegiatan upacara umum di lapangan terdiri dari persiapan
b. Pembawa acara mulai membacakan acara upacara bahwa
upacara dan pelaksanaan upacara, sebagai contoh pelaksanaan
upacara segera dimulai, pembina upacara memasuki
upacara penaikan bendera.
lapangan upacara dan barisan disiapkan;
c. Pemimpin upacara menyiapkan barisan upacara dengan
1. Persiapan Upacara aba-aba “Siap … gerak”.
a. Seluruh peserta upacara diatur dalam kelompok/barisan, d. Pembina upacara memasuki lapangan upacara yang
15 menit sebelum pelaksanaan upacara dimulai, masing- diantar oleh penanggungjawab upacara (biasanya
masing kelompok/barisan meluruskan barisannya; pembina upacara didampingi oleh ajudan untuk
b. Petugas upacara seperti pengerek bendera, membawakan map teks amanat/sambutan);
pembaca/pengucap Pembukaan UUD tahun 1945 dan e. Penghormatan umum kepada pembina upacara yang
Panca Prasetya KORPRI serta pembawa acara telah dipimpin oleh pemimpin upacara dengan aba-aba
menempati tempat yang telah ditentukan; “Kepada pembina upacara, hormat … gerak”. Setelah
c. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara; dibalas oleh pembina upacara sampaikan aba-aba “Tegak
d. Pemimpin upacara mengambil alih pimpinan seluruh … gerak”.
barisan peserta upacara; f. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara
e. Pemimpin upacara merapikan/menyempurnakan susunan bahwa upacara siap dimulai, pelaksanaannya adalah :
barisan peserta upacara; 2) Pemimpin upacara maju menghadap Pembina
f. Pembawa acara membacakan urut-urutan upacara. upacara dan langsung menyampaikan laporan dengan
aba-aba “Lapor, upacara (sebutkan upacara apa) siap
2. Pelaksanaan Upacara dimulai”.
a. Penanggung jawab upacara lapor kepada Pembina 3) Setelah dijawab oleh Pembina upacara dengan kata-
upacara bahwa upacara siap dimulai, di luar lapangan kata “Lanjutkan/kembali ketempat”, maka pemimpin
upacara (biasanya dilakukan di ruang VIP) dengan kata- upacara kembali menjawab : Kerjakan/laksanakan”.
46 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 47
Selanjutnya kembali balik kanan dan kembali upcara menundukkan kepala beberapa detik) setelah itu
ketempat semula. pembina upacara mengucap kan "Selesai" dan seluruh
g. Persiapan Penaikan Bendera peserta upacara secara serentak kembali menegakkan
1) Petugas pengerek bendera (biasanya 3 (tiga) orang) kepala;
membawa bendera mendekati tiang bendera; j. Pembacaan teks Pancasila. Pelaksanaannya, ajudan
2) Setelah sampai di tiang bendera, masing-masing menyampaikan teks Pancasila kepada pembina upacara
bertugas: satu memegang bendera, satu mengikat dan langsung dibaca satu persatu serta diikuti oleh
bendera pada tali yang ada di tiang bendera dan satu peserta upacara;
lagi memegang tali dan menaikkan bendera; k. Pembacaan/pengucapan Pembukaan UUD tahun 1945
3) Setelah bendera diikat dan dikembangkan, maka salah dan Panca Prasetya KORPRI,. Pelaksanaannya adalah:
seorang melaporkan bahwa bendera siap untuk 1) Para pembaca/pengucap maju menghadap pembina
dinaikkan, bunyi laporan "Bendera ... siap"; upacara (3 atau 4 langkah di muka pembina upacara)
h. Penghormatan kepada Bendera Merah Putih di pim pin dan laporan dengan katakata "Lapor
oleh pemimpin upacara (ada kalanya dipimpin oleh pembaca/pengucap Pembukaan UUD tahun 1945 dan
pembina upacara). Pelaksanaan dilakukan, begitu Panca Prasetya KORPRI ... siap";
mendengar laporan dari petugas pengerek bendera bahwa 2) Setelah dijawab oleh pembina upacara
bendera siap, langsung pemimpin upacara memberikan "Kerjakan/laksanakan", langsung masing-masing
aba-aba "Kepada Sang Merah Putih, hormat ... gerak", membacakan/mengucapkan yang di muiai dari
(seluruh peserta upacara melakukan penghormatan). Pembukaan UUD tahun 1945.
Setelah bendera sampai ke puncak tiang bendera, 3) Setelah selesai membacakan/mengucapkan, kembali
pemimpin upacara memberikan aba-aba "Tegak ... gerak melapor kepada pembina upacara bahwa
(Penghormatan selesai); pembacaan/pengucapan sudah dilaksanakan dengan
i. Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara. kata-kata "Pembacaan “pengucapan Pembukaan UUD
Pelaksanaannya pembina upacara menyampaikan kata- tahun 1945 dan Panca Prasetya KORPRI telah
kata "Mengheningkan cipta ... dimulai" (semua peserta dilaksanakan, laporan selesai";
48 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 49
upacara disambut oleh penanggung jawab upacara dan personil dari suatu instansi perkantoran atau lembaga pendidikan
menerima laporan bahwa upacara telah dilaksanakan yang dilaksanakan secara terus-menerus (rutin). Apel yang biasa
dengan kata-kata laporan "Upacara telah dilaksanakan dilakukan adalah apel pagi (masuk kerja/belajar) dan apel siang
laporan selesai". (selesai kerja/belajar) yang pada umumnya dilaksanakan
dilapangan dengan tertib dan khidmat serta sungguh-sungguh.
d. Pemimpin barisan, maju menghadap 2 atau 3 langkah penghormatan, maka sampaikan lagi penghormatan
dimuka penerima apel selanjutnya langsung melapor umum yang kegiatan dan aba-abanya seperti pada point
situasi apel dengan kata-kata "Lapor, apel pagi/siang b.
(disebutkan kelompok apa) jumlah ..., kurang ...,
keterangan kurang ..., siap"; 2. Manfaat apel
e. Setelah diterima laporan oleh penerima apel maka a. Dapat selalu mengikuti perkembangan situasi dan kondisi
penerima apel mengucapkan kata-kata, "Kembali serta kesiapan personil yang dipimpinnya;
ketempat" dan diulangi oleh pelapor "Kembali ketempat b. Pada saat apel dapat disampaikan perhatian, instruksi dan
atau kerjakan", selanjutnya langsung balik kanan pengumuman-pengumuman;
kembali menuju ketempat semula (disamping barisan); c. Menjalin rasa persaudaraan senasib sepenangungan,
f. Selanjutnya kalau ada instruksi atau pengumuman yang senasib seperjuangan dan meningkatkan persatuan dan
akan disampaikan oleh penerima apel maka penerima kesatuan dilingkungan pekerjaan/pendidikan;
apel langsung mengistirahatkan barisan dengan kata- d. Memupuk rasa kebersamaan dan kesetiakawanan;
kata "Istirahat ditempat ... gerak", lalu menyampaikan e. Meningkatkan pembinaan disiplin.
instruksi atau pengumuman, setelah selesai kembali
disiapkan dengan aba-aba "Siap ... gerak";
g. Terakhir penerima apel menyampaikan kata-kata "Apel I. Tata Cara Kegiatan Laporan di kelas
Pelaporan kesiapan belajar di kelas kepada Widyaiswara
pagi/siang selesai, tanpa penghormatan barisan dapat
merupakan suatu upacara kecil/khusus di kelas yang harus
dibubarkan, kerjakan", langsung di ulangi oleh
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan khidmat.
pemimpin barisan dengan kata "Kerjakan", dan langsung
pemimpin barisan me nyampaikan penghormatan 1. Laporan kesiapan mulai belajar
perorangan selanjutnya penerima apel otomatis balik a. Setelah Widyaiswara memasuki ruang kelas dan berdiri
kanan, sesudah itu pemimpin barisan membubarkan dimuka kelas, maka petugas piket atau petugas yang ditunjuk
h. Bila pemimpin apel tidak mengatakan tanpa "Duduk siap ... gerak".
54 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 55
b. Selanjutnya maju 2 atau 3 langkah menghadap Widyaiswara e. Petugas piket/Ketua kelas mengistirahatkan kelasnya dengan
langsung menyampaikan penghormatan (mengangkat tangan aba-aba "Duduk istirahat gerak".
atau mengangguk), setelah dibalas kembali kesikap sempurna
dan menyampai kan laporan dengan urut-urutan sebagai 2. Laporan selesai belajar
berikut: a. Setelah Widyaiswara mengatakan pelajaran selesai maka
1) Lapor; petugas piket atau petugas yang ditunjuk untuk memimpin
2) Peserta Diklat Prajab Golongan III (Departemen/Instansi) kelas, menyiapkan kelas dengan aba-aba "Duduk siap ...
angkatan ... gerak"
3) Jumlah ... b. Selanjutnya maju 2 atau 3 Iangkah menghadap
4) Kurang ... Widyaiswara tanpa penghormatan melaporkan dengan
5) Hadir ... kata-kata "Telah menerima pelajaran/pembekalan
6) Keterangan kurang ... (disebutkan pelajaran apa), laporan selesai"
7) Siap menerima pelajaran/pembekalan (disebutkan c. Sesudah itu Widyaiswara memerintahkan "Bubarkan" dan
pelajaran apa). diulangi oleh pelapor "Bubarkan/ kerjakan".
c. Sesudah itu Widyaiswara menyampaikan kata-kata d. Petugas piket atau Ketua kelas menyampaikan
"Istirahat" dan diulangi oleh pelapor "Istirahat/ kerjakan". penghormatan kepada Widyaiswara setelah dibalas
d. Tanpa penghormatan langsung balik kanan dan menghadap kembali kesikap sempurna dan langsung balik kanan dan
peserta dan selanjutnya langsung memimpin do'a dengan menghadap kepada peserta bergeser 2 atau 3 Iangkah
menyampaikan kata-kata "Untuk mengawali pelajaran kita kekanan/kiri dan selanjutnya lang-sung memimpin do'a
pagi/siang/sore/ malam ini, marilah kita berdo'a sesuai dengan menyampaikan kata-kata "Untuk mengakhiri,
dengan agama dan kepercayaan masing-masing, berdo'a ... marilah kita berdo'a sesuai dengan agama dan
mulai". Selanjutnya semua menundukkan kepala beberapa kepercayaan masing-masing, berdo'a ... mulai".
detik dan disudahi dengan kata-kata "Selesai", kembali ke
sikap sempurna.
56 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 57
Selanjutnya semua menundukkan kepala beberapa detik membiasakan diri untuk melaksanakan pekerjaan agar selalu
dan" disudahi dengan kata-kata "Selesai", kembali ke tertib, teratur dan sempurna.
sikap sempurna.
e. Petugas piket/Ketua kelas mengistirahatkan kelasnya Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan-
dengan aba-aba "Duduk istirahat ... gerak". kegiatan ini, terutama sekali menghasilkan disiplin yang tinggi
dan prima.
Catatan:
Penghormatan dalam suatu kegiatan pelaporan belajar di
kelas hanya dilakukan dua kali, pertama pada waktu mulai
belajar, dan kedua pada waktu selesai belajar.
J. Latihan
1. Sebutkan dasar peraturan Tata Upacara Sipil!
2. Sebutkan Tata Upacara Sipil yang .telah dilakukan pada
Instansi Saudara!
3. Siapa saja yang terlibat pada Tata Upacara?
4. Sebutkan Tata urutan upacara!
5. Apa perbedaan Tata Upacara Umum dan Khusus?
K. Rangkuman
BAB V
KESEHATAN MENTAL Dari berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
mental merupakan cara berpikir dan berperasaan berdasarkan
atas nurani yang tercermin pada perilaku seseorang.
A. PENGERTIAN
2. Pengertian Kesehatan Mental
Manusia merupakan kesatuan jiwa dan raga. Akal merupakan
Dr. Zakiah Darajat (1996) memberikan beberapa pengertian
asset manusia yang sangat berharga yang membedakan manusia
mengenai kesehatan mental, sebagai berikut:
dengan makhluk lainnya. Manusia adalah makhluk individual,
a. Terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan jiwa
makhluk sosial dan sekaligus makhluk berketuhanan.
("neuroses") dan dari gejala-gejala penyakit jiwa
("psychoses");
Manusia dalam hal ini PNS adalah salah satu aset organisasi
b. Kemampuan untuk menyesuaikan diri sendiri, dengan
yang paling berharga, aset yang mengelola dan dikelola, untuk
orang lain dan masyarakat serta lingkungan dimana ia
itu perlu dibina.
hidup;
c. Pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk
Pembinaan kesehatan mental PNS merupakan suatu kegiatan
mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat
yang dipandang dapat dilakukan melalui Diklat dan penyuluhan.
dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin sehingga
membaur kepada kebahagiaan diri dan orang lain, serta
1. Pengertian Mental
terhindar dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa;
Menurut Webster Dictionary, mental adalah "way of
d. Terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara
thinking", berkenaan dengan pikiran/gangguan
fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk
saraf/kejiwaan.
menghadapi problem-problem yang biasa terjadi, dan
Menurut Kamus Purwodarminto, mental merupakan "way of
merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan
sense".
dirinya.
58
60 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 61
B. Manfaat Pembinaan Kesehatan Mental Misalnya: pendidikan agama (keyakinan), status sosial,
Pembinaan kesehatan mental bagi peserta Diklat dimaksudkan hukum, budaya dan sistem pemerintahan.
agar peserta Diklat bermental baik (bermoral, jujur, terpercaya, Lingkungan keluarga, masyarakat dan pekerjaan juga
bertanggungjawab dan disiplin) dalam melaksanakan tugasnya, dapat mempengaruhi kesehatan mental baik secara positif
dan sekaligus dapat menjadi teladan bagi lingkungannya. maupun negatif.
melahirkan karya yang optimal; mental yang tidak sehat menyebabkan badan tidak sehat. Hal ini
7. Tekun: sikap dan perilaku yang menunjukkan kesanggupan disebut psikomatis, yaitu gangguan fisik yang disebabkan
dan semangat yang tinggi, dengan daya tahan yang cukup adanya gangguan mental, khususnya emosi. Contoh gejala-
untuk mewujudkan sesuatu. gejala penyakit yang disebabkan oleh tekanan hidup yang
mengganggu ketenangan pikiran/batin antara lain adalah tekanan
darah tinggi, darah rendah, maag, sesak napas, eksim, enoreksia,
E. Mental Masyarakat Modern migraine, diare dan gemetar.
1. Memiliki sifat pribadi yang terbuka;
2. Memiliki dan mengembangkan sikap untuk selalu siap G. Cara-Cara Mengatasi Gangguan Mental
berusaha; 1. Beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi
3. Menghargai perpedaan pendapat dalam banyak hal; gangguan mental, antara lain adalah sebagai berikut:
4. Memanfaatkan waktu secara tepat; a. Berusaha memahami hakekat manusia yang mempunyai
5. Selalu memperkaya diri dengan berbagai informasi dan pembawaan dan pengalaman yang berbeda-beda dengan
pengetahuan; segala kelebihan dan kekurangannya. Termasuk
6. Menghagai keberadaan diri orang lain sebagaimana adanya; memahami diri sendiri yang bisa dilakukan melalui
7. Memiliki dan mampu mengembangkan sikap percaya diri; introspeksi atau umpan balik;
8. Menghargai pentingnya pendidikan sebagai wahana b. Konsultasi pada orang yang dianggap bisa memahami
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; membantu mengatasi masalahnya;
9. Menghargai prinsip-prinsip demokrasi dalam berkarya. c. Mencurahkan isi hatinya kepada orang lain yang
dipercaya;
F. Pengaruh Timbal Balik Antara Kondisi Mental d. Berpikir positif, dengan memandang segala sesuatu dari
Dan Fisik aspek positif/hikmahnya;
Kita mengenal istilah dalam badan yang sehat terdapat mental e. Realistis yaitu dengan menerima kenyataan/fakta secara
yang sehat. Padahal seringkali terjadi hal yang sebaliknya, rasional;
66 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 67
f. Berusaha untuk menyesuaikan diri yang bisa dilakukan terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya maupun
secara: terhadap lingkungannya dikenal dengan istilah stress.
1) Alloplasties yaitu dengan mengubah sikap perilaku diri Sehubungan dengan hal tersebut Hans Selye (1976) dalam
sendiri agar sesuai dengan situasi dan kondisi "The Stress Life" menuliskan beberapa cara untuk
lingkungan, jika diri sendiri tidak mungkin/mampu mengatasi stress, yaitu:
mengubah situasi dan kondisi lingkungan; a. Ubah lingkungan kerja dan lingkungan sosial;
2) Geneplasties yaitu dengan mengadakan perubahan b. Pelajari emosi yang dilahirkan oleh persepsi dan opini
pada diri sendiri dan pada lingkungan, sepanjang hal anda;
tersebut memungkinkan; c. Berusaha untuk rileks, tenang dalam menghadapi tugas
lingkungan sesuai dengan yang kita harapkan, d. Pelihara fisik anda dengan gizi yang memadai dan
kemampuan, kemauan, kewenangan maupun peluang, e. Penuhi kebutuhan rohani dengan berdo'a, laksanakan
sehingga seseorang akan merasa lebih baik, senang, ajaran dengan sebaik-baiknya sesuai dengan keyakinan.
nyaman dan bahagia. 3. Gangguan mental dapat diobati secara informal seperti
g. Melakukan rekreasi dan olah raga ringan agar secara fisik masuk perkumpulan sosial, berliburan, mendiskusikan
maupun mental seseorang merasa lebih segar dan enak; sesuatu dengan orang terdekat, makan di luar atau pergi
h. Melakukan relaksasi misalnya dengan program latihan menyaksikan atraksi yang menarik.
relaksasi, massage, rekreasi, dan sebagainya yang akan Pengobatan informal ini dapat berupa partisipasi dalam
membuat seseorang merasa lebih tenang; kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan
i. Berdo'a dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, mental dan fisik secara keseluruhan, dan didukung oleh
sehingga seseorang akan merasa tenang, tentram dan filsafat atau ideologi tertentu mengenai bagaimana seseorang
6. Apakah ada pengaruh timbal balik antara kondisi mental dan BAB VI
kondisi fisik? PENUTUP
7. Bagaimana sebenarnya mental masyarakat modern itu?
A. Test Sumatif
1. Apa yang dimaksud dengan Kesegaran jasmani?
2. Sebutkan komponen Kesegaran jasmani!
3. Sebutkan prosedur dan prinsip-prinsip latihan kesegaran
jasmani!
4. Apa yang dimaksud dengan Peraturan Baris Berbaris?
5. Dalam Baris Berbaris mengapa diperlukan gerakan ditempat
dan gerakan berjalan ? Coba Jelaskan!
6. Apa yang dimaksud dengan:
a. Upacara Umum;
b. Upacara Resmi;
c. Upacara Kenegaraan;
d. Khusus.
7. Dalam Tata Upacara Sipil ada beberapa pejabat yang
telibat, coba sebutkan dan jelaskan tugas-tugasnya!
8. Sebutkan tata urutan acara upacara umum!
9. Sebutkan manfa'at diadakannya apel!
10. Jelaskan pengertian Upacara Umum!
11. Upacara umum apa saja yang Saudara ketahui?
12. Sebutkan pejabat-pejabat dalam upacara?
71
72 Program Ko-Kurikuler
13. Sarana dan prasarana apa serta petugas-petugas apa saja yang DAFTAR PUSTAKA
harus disiapkan dalam upacara?
14. Kapan dilakukan penghormatan umum kepada Pembina PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN
Upacara? Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas
15. Sebutkan manfaat apel atau kegiatan pelaporan kesiapan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
belajar dan selesai belajar! Pokok Pokok Kepegawaian;
16. Berapa kali penghormatan dilakukan dalam kegiatan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokol;
pelaporan di kelas dan saat apa saja? Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Pelaksanaan
17. Sebutkan urut-urutan laporan mulai belajar! Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil;
18. Sebutkan pengertian mental menurut Dr. Zakiah Darajat! Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan
19. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi mental sehat! Disiplin Pegawai Negeri;
20. Bagaimana ciri-ciri mental produktif, sebutkan! Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
21. Bagaimana ciri-ciri mental sehat, sebutkan! dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil;
22. Apa yang anda ketahui tentang mental masyarakat modern? Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengesahan
23. Apakah ada timbal balik antara kondisi mental dan fisik, Perubahan Anggaran Dasar Korps Pegawai
sebutkan? Republik Indonesia;
24. Bagaimana cara-cara mengatasi gangguan mental? Hasil Munas Korps Pegawai Republik Indonesia, Jakarta, Tahun
25. Hans Selye menulis beberapa cara untuk mengatasi stress, 1999, Jakarta;
sebutkan! Himpunan Peraturan Perundang-Undangan yang Menyangkut Segi-
Segi Keprotokolan, Sekretariat Negara Rumah
Tangga Kepresidenan, Jakarta 1993;
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun
2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I,
II dan Golongan III;
73
74 Program Ko-Kurikuler Modul Diklat Prajabatan Golongan III 75