Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasien yang masuk ke Rumah Sakit yang membutuhkan keperawatan
karena membutuhkan pematauan dan pengawasan yang lebih lanjut dan karena
memilki defisit personal higiene dan gangguan lainnya.Dan pasien juga
membutuhkan dukungan mental berupa konseling , healthty education. Di sini
perawat di beri kepercayaan untuk merawat pasien dalam waktu 24 jam sebagai
perawt yang profesional mampu memahami atau mempunyai kompetensi untuk
melihat kebutuhan yang di gunakan pasien selama dalam proses keperawatan.
Menerima pasien yang baru masuk Ke Ruamh Sakit untuk dirawat sesuai protap
yang berlaku dan pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan dan yang di lakukan. Dan pasien sekarang dengan kemajuan IPTEK
mampu melihat memperhatikan kualitas keperawatan yang telah di beri (Sitorus,
2015).
Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang komprehensif melibatkan pasien dan keluarga, dimana sangat
mempengaruhi mutu kualitas pelayanan. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien
dapat dimulai dengan adanya suatu upaya perencanaan tentang kebutuhan
asuhan keperawatan sejak masuk sampai pasien pulang. Penerimaan pasien baru
yang belum dilakukan sesuai standart maka besar kemungkinan akan
menurunkan mutu suatu kualitas pelayanan yang pada akhirnya dapat
menurunkan tingkat kepercayaan pasien terhadap pelayanan suatu Rumah Sakit.
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam
tekanan pelayanan keperawatan adalah dengan melakukan proses penerimaan
pasien baru sesuai standart. Dengan harapan adanya faktor kelola yang optimal
sehingga mampu menjadi wahana bagi peningkatan keefektifan pelayanan

1
keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan
keperawatan (Sitorus, 2015).
Dalam orientasi, perawat dan pasien bekerja sama untuk menganalisa
situasi sehingga mereka dapat mengenali, memperjelas dan menentukan
eksistensi sebuah masalah, sehingga pasien dapat mempersiapkan diri dari
keadaan cemas kearah kondisi yang lebih konstruktif dalam menghadapi
masalahnya. Dalam makalah ini akan membahas perihal bagaimana perawat
menerima pasien baru dari ruang UGD ke ruang perawatan dan akan
menampilkan naskah role play perawat melakukan orientasi kepada pasien baru.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah bagaimana cara
penerimaan pasien baru yang baik dan benar
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui gambaran umum penerimaan pasien baru yang baik dan benar

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui pengertian dari penerimaan pasien baru.
2. Memberi informasi pada pembaca tentang penerimaan pasien baru.
3. Mengetahui apa saja yang perlu disiapkan dalam menerima pasien baru.
4. Memberi informasi pada mengenai tahapan penerimaan pasien baru.
5. Mengetahui hal yang perlu diperhatikan dalam menerima pasien baru.
6. Mengetahui peran perawat dalam menerima pasien baru.
7. Mengetahui alur pasien saat masuk rumah sakit.
8. Memberi informasi mengenai alur penerimaan pasien baru.
9. Mengetahui contoh menerima pasien baru dalam bentuk percakapan.

2
1.4 Manfaat
Untuk menambah pengetahuan tentang manajemen keperawatan dalam
penerimaan pasien baru dan dapat menemukan masalah baru dalam manajemen
keperawatan serta dapat memberikan solusi untuk masalah tersebut.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTKA
2.1 Pengertian penerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baru merupakan suatu tata cara ataupun pedoman
dalam menerima pasien baru masuk. Penerimaan pasien baru merupakan suatu
prosedur yang dilakukan oleh perawat ketika ada pasien baru datang ke sebuah
ruangan rawat inap. Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk
pelayanan kesehatan yang komprehensif melibatkan pasien dan keluarga, dimana
sangat mempengaruhi mutu kualitas pelayanan. penerimaan pasien baru
termasuk bagian utama dari proses keperawatan sebab sebelum melakukan
tindakan medis selanjutnya,perawat harus terlebih dahulu mengetahui identitas
pasien yang di peroleh ketika perawat menerima pasien baru tersebut,baik
rujukan dari rumah maupun rujukan dari tempat lain misalnya rumah sakit atau
puskesmas.
Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam menerima kedatangan
pasien baru pada suatu ruangan. Dalam penerimaan pasien baru disampaikan
beberapa hal mengenai orientasi ruangan, perawatan, medis, dan tata tertib
ruangan (Ariyanti, 2015).

2.2 Tujuan penerimaan pasien baru


Menurut Ariyanti, 2015 ada beberapa tujuan peneriman pasien baru, yaitu :
1. Mengetahui keadaan pasien dan keluarga
2. Pasien bisa langsung menempati ruang perawatan
3. Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum
4. Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS

4
2.3 Persiapan Penerimaan pasien baru
Menurut Ariyanti, 2015 ada beberapa persiapan peneriman pasien baru, yaitu :
1. Tempat tidur dalam keadaan bersih dan siap pakai
2. Fasilitas yang bersedia dalam kondisi baik
3. Meja dan kursi pasien dalam keadaan bersih
4. Lembar orientasi pasien baru dan keluarga
5. Berkas rekam medis
6. Peralatan untuk pemeriksaan

2.4 Tahap penerimaan pasien baru


Menurut Ariyanti, 2015 ada dua tahapan dalam peneriman pasien baru,
yaitu :
1. Tahap pra penerimaan pasien baru
a. Menyiapkan kelengkapan administrasi
b. Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
c. Menyiapkan format penerimaan pasien baru
d. Menyiapkan buku status pasien dan fornmat pengkajian keperawatan
e. Menyiapkan inform consent sentralisasi obat
f. Menyiapkan nursing kids
g. Menyiapkan lembar tata tertib pasien, keluarga dan pengunjung ruangan

2. Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru


a. Pasien datang diruangan diterima oleh kepala ruanmgan atau perawat
primer atau perawat yang diberi delegasi
b. Perawat memperkenalkan diri pada klien dan keluarganya
c. Perawat bersama dengan karyawan lain memindahkan pasien ke tempat
tidur (apabila pasien datang dengan berangkat atau kursi roda) dan
berikan posisi yang nyaman
d. Perkenalkan pasien baru dengan pasien yang sekamar

5
e. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat
memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang orientasi
ruangan. Perawatan (termasuk perawat yang bertanggung jawab dan
sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung jawab dan jadwal
visit) dan tata tertib ruangan.
f. Perawat menanyakan kembali tentang kejelas dan informasi yang telah
disampaikan
g. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan format
h. Perawat menunjukkan kamar atau tempat tidur klien dan mengantarkan
ke tempat yang telah ditetapkan.

2.5 Hal-hal yang perlu diperhatikan


Menurut Ariyanti, 2015 ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
peneriman pasien baru, yaitu :
1. Pelaksanaan secara efektif dan efisien
2. Dilakukan oleh kepala ruangan atau perawat primer dan atau perawat
asosiete yang telah diberikan wewenang atau yang telah didelegasikan
3. Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi klien.
4. Ajak pasien komunikasi yang baik dan beri sentuhan terapeutik

2.6 Peran perawat dalam penerimaan pasien baru


1. Kepala ruangan
a. Menerima pasien baru
b. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan untuk persiapan pasien

2. Perawat Primer
a. Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
b. Menandatangani lembar penerimaan pasien baru
c. Mengorientasikan pasien ke ruangan

6
d. Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung jawab
e. Mendelegasikan pengkajian dan pemeriksaan fisik pada pasien baru
kepada perawat associate
f. Mendokumentasikan penerimaan pasien baru

3. Perawat Associate
Membantu perawat primer dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru,
pengkajian dan pemeriksaan fisik pada pasien baru.

2.7 Alur Pasien masuk Rumah Sakit

IRD IRJ/ Praktik swasta


Pindahan dari Ruang Lain
DDD

Rawat inap

Kontrol

Pindah ke unit yang lain Meninggal 1. Pulang paksa


2. Pulang sembuh
3. Melarikan diri

Gambar 2.7: Alur Pasien Masuk Rumah Sakit (Nursalam, 2011)

7
2.8 Alur Penerimaan Pasien Baru

PRA Karu memberitahu PP akan ada pasien baru

PP menyiapkan:
Lembar serah terima pasien dari ruangan lain
(kelengkapan administrasi)
Lembar pasien masuk rumah sakit
Lembar pengkajian pasien
Nursing kit
Lembar inform consent sentralisasi obat
Lembar tata tertib pasien dan keluarga pasien
Kamar pasien (tempat tidur, kursi, meja, saran
khusus yang diperlukan seperti oksigen, suction
dsb)

Pelaksana KARU, PP dan PA menyambut pasien baru

Anamnesa pasien baru oleh PP dan PA

PP menjelaskan segala sesuatu yang


kurang jelas kepada pasien

POST TERMINASI

EVALUASI

8
BAB III

SKENARIO KASUS

3.1 Naskah Roleplay


Karu : Zuni
Perawat Primer : Ghina
Perawat Associate : Titin
Perawat UGD : Ferry/Zuni
Pasien : Bandu
Keluarga Pasien : Ferry
Pra penerimaan pasien baru di sebuah RS Kasih Ibu, tepatnya diruang rawat
inap Melati.Perawat primer, perawat associate, dan karu sedang berkumpul di
nurse station shift pagi pada saat itu. Kepala ruangan menerima telepon dari
UGD mengabarkan bahwa akan ada pasien baru dengan diagnose medis Anemia
yang akan dirujuk ke ruang Melati. (Kringg.. kringg.. kringgg.. bunyi telefon)
Karu : Selamat pagi ruang melati dengan Ners Zuni
PUGD : Selamat pagi, saya Ferry perawat UGD mohon ijin bu, nanti pukul 11
ada pasien yang akan masuk ruang melati. Pasien bernama Tn B usia
24 tahun dengan diagnose medis anemia.
Karu : Siap pak, terimakasih

“Karu pun memberitahu PP jika akan ada pasien baru yang akan masuk ke
ruang Melati.”
Karu : Mbak Ghina, barusan saya dapat telefon dari UGD bahwa nanti
pukul 11 akan ada pasien baru dari UGD yang mau diantar kesini
tolong dipersiapkan perlengkapan untuk penerimaan pasien baru ya
sama anamnesanya disiapkan juga ya.
PP : Siap, iya bu.

9
“Karu pun meninggalkan nurse station dan menuju ruangan nya. PP
menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penerimaan pasien baru diantaranya
kelengkapan administrasi, lembar pasien masuk RS, lembar pengkajian, lembar
inform consent sentralisasi obat, nursing kids, lembar tata tertib pasien, lembar
serah terima dari ruangan lain.”

PP : (Sambil mengecek kelengkapan berkas-berkasnya di Nurse station dan


setelah itu Perawat Primer meminta tolong kepada Perawat Associate
untuk mempersiapkan tempat tidur untuk pasien baru). Suster titin, begini
nanti pukul 11 akan ada pasien baru, jadi tolong disiapkan tempat
tidurnya ya di kelas III
PA : Baik bu. (Perawat Associate pun meninggalkan Nurse station dan pergi
ke ruangan kelas III untuk mempersiapkan tempat tidur pasien).

“10 menit kemudian Perawat primer pergi ke ruangan kelas III tepatnya di bed
pasien dan bertemu perawat Associate yang sudah di dalam sebelumnya untuk
memastikan apakah sudah siap dan membicarakan berkas kelengkapan
penerimaan pasien baru.”

PA : Bagaimana bu berkas-berkasnya sudah siap?


PP : Iya sudah, ini juga nursing kids nya yang akan di butuhkan. (sambil
menunjuk nursing kids/tensian di atas tmpat tidur di depannya). dan
gimana mbak Yuli untuk tempat tidur pasiennya?
PA : Ini sudah siap bu, tempat tidurnya yang ini ( sambil menunjuk bed di
depannya)
PP : Sudah dirapikan tadi ini ya?
PA : Sudah bu.
PP : Oke bagus.

10
“Kepala Ruangan pun menuju kelas III tepatnya di bed pasien dan menanyakan
kembali kepada perawat primer tentang kelengkapan penerimaan pasien baru.”
Karu : Gimana mba Ghina dengan kelengkapannya?
PP : Ini sudah lengkap kelengkapannya bu, sudah saya teliti tadi.
Karu : (Sambil membuka buka dan mengecek berkas- berkas kelengkapan)
PP : Ini juga bu nursing kids nya sudah siap jika dibutuhkan dan tempat
tidur juga sudah siap (sambil menunjuk nursing kids dan tempat tidur)
Karu : Oke bagus, kalau begitu kita tunggu mungkin sebentar lagi pasiennya
akan datang (sambil melihat jam tangan). Terima kasih bantuannya.
PP dan PA : iya bu.

“Pelaksanaan penerimaan pasien baru Pasien Tn B datang ke ruang kelas III ke


bednya dengan memakai kursi roda diantar oleh perawat UGD beserta keluarga
pasien. Kepala ruangan, perawat primer dan perawat Associate menyambut
kedatangan pasien dan keluarga beserta perawat UGD.”
PUGD : Selamat pagi bu, saya Ferry dari UGD mau mengantarkan pasien
saya dari UGD.
Karu : Atas nama Tn. B ya?
PUGD : Iya bu.
Karu : Perkenalkan Mas dan mba saya kepala ruangan disini, nama saya
Zuni. Dan ini perawat Ghina dan ini perawat titin (sambil menunjuk
mereka satu persatu)
Pasien dan keluarga : Iya bu

“Perawat primer meminta tolong kepada perawat asosiate untuk membantu


pasien untuk dipindahkan ke tempat tidurnya”
PP : Suster yuli tolong bantu Tn.B pindah ke bednya ya.
PA : Baik bu. ( sambil membantu Tn. B pindah dari kursi roda ke bednya
dengan di bantu keluarga)

11
“Sementara Perawat associate membantu pasien, Perawat primer dan perawat
UGD melaksanakan serah terima pasien. PP menerima obat,alat,data
pemeriksaan penunjang yang dbawa dan catatan khusus kemudian
mendokumentasikan pada lembar serah terima pasien dari ruangan lain.”
PUGD : Ini bu tadi dari ruang UGD (sambil menyerahkan kelengkapan yang
disebutkan tadi)
PP : Baiklah akan saya dokumentasikan di lembar serah terima.

“Perawat UGD dan perawat primer pun meninggalkan ruangan pasien. Di


nurse station datang keluarga pasien dengan membawa obat2 Tn.B dan bertemu
Perawat primer untuk menandatangani lembar penerimaan pasien baru dan
persetujuan sentralisasi obat.”
Keluarga pasien : permisi bu (masuk dan duduk)

PP : Masuk, silahkan duduk. Jadi begini bu, Tn Bkan sudah dipindahkan


ke ruangan, jadi mengenai obat-obat Tn. B akan dikelola oleh perawat
ya bu. jadi nanti kalau sudah waktunya Tn. B minum obat atau di
suntik, saya yang akan memberikannya. Bagaimana bu apakah ibu
setuju? Kalau setuju ibu silahkan tanda tangan disini ya (perawat
memberikan inform consent sentralisasi obat) dan juga tanda tangan di
lembar penerimaan pasien baru ya bu?
Keluarga pasien : Baik bu (sambil membubuhkan tanda tangan) oh iya, ini bu
obatnya (menyerahkan obat-obatan Tn.B)
PP : Iya, (keluarga pasien meninggalkan nurse station dan kembali ke
ruangan Tn.B.

“Siangnya pukul 12, Perawat primer dan perawat associate menuju bed pasien
untuk melakukan anamnesa dan pengkajian Tn.B. Tapi sebelumnya Perawat
primer mengorientasikan pada Tn.B mengenai fasilitas ruangan, perawat yang

12
bertanggungjawab dan sentralisasi obat, dokter yang bertanggungjawab serta
jadwal visitnya dan tata tertib ruangan. perawat primer dan perawat associate
memasuki ruangan Tn.B.”
PP : Selamat siang mas
Pasien : Siang suster
PP : Saya dan rekan saya akan melakukan pengkajian kepada mas tapi
sebelumnya saya akan mengorientasikan kepada mas dan keluarga
mengenai fasilitas ruangan,perawat yang bertanggung jawab dan
sentralisasi obat, dokter yang bertanggungjawab serta jadwal visitnya
dan tata tertib ruangan. Tujuannya untuk menjaga kenyamanan mas
dan keluarga. Waktunya sekitar 15 menit dan dilakukan ditempat ini.
Apakah mas bersedia?
Pasien : Iya suster
PP : Pertama saya akan menjelaskan tentang Hak Pasien dan Hak
Keluarga Pasien yang tertempel di dinding samping tempat tidur. Dan
mengenai fasilitasi ruangan ini, disebelah kanan atau kiri ada lemari
kecil, biasanya di pakai untuk menyimpan pakaian ganti keluarga,
dibagian sana ada kamar mandi jadi bisa mandi dan buang air disana,
tempat tidur ini bagian bawahnya ada pemutarnya yang sebelah kanan
untuk menaikkan bagian kaki dan sebelah kiri untuk menaikkan
kepala, diatas tempat tidur ada bell, jika membutuhkan sesuatu dapat
menekan bell kami akan datang. Kedua perawat yang akan merawat
mas selama di rawat sini dan menyuntikkan obat itu saya ya mas, dan
dokter yang bertanggung jawab atas mas itu dokter ria, jadwal visitnya
2x seminggu setiapa hari senin pagi dan rabu pagi, setiap hari itu
dokter akan datang memeriksa mas dan melihat perkembangan mas.
Ketiga tata tertib ruangan ini tidak diperkenankan merokok dan mohon
bantuan untuk menjaga kebersihan ruangan ini dan jam kunjung disini
dibatasi. jam kunjung pagi dari , jam kunjung sore dari jam kunjung

13
malam dari pengunjung yang boleh masuk maksimal 2 orang, jadi
apabila ada kerabat yang menjenguk lebih dari 2 orang, di depan
disediakan tempat duduk untuk menunggu menjenguk secara
bergantian. Sebelum dilanjutkan ada yang ingin ditanyakan mas?
Pasien : Tidak ada sus.
PA : Baiklah, lanjut ke pengkajian ya mas saya yang akan melakukannya.
saya mau bertanya terlebih dahulu mas ada keluhan?
Pasien : Saya merasakan sedikit pusing sus
PA : (Sambil mencatat keluhan pasien). apakah mas dulu punya riwayat
penyakit anemia seperti ini? Atau mungkin keluarganya?
Pasien : Tidak ada sus
PA : Baiklah mas sudah selesai. sebelumnya bagaimana perasaanya sudah
di orientasi?
Pasien : Senang sus.
PA : Baiklah ada yang ingin ditanyakan lagi mas?
Pasien : Tidak sus.
PA : Kalau begitu kami permisi dulu ya mas. Silahkan untuk beristirahat.

“Perawat primer dan perawat associate pun meninggalkan ruangan pasien. Post
penerimaan pasien baru.Mereka pun melanjutkan kegiatan di nurse station.Tak
lama kemudian Karu datang menghampiri mereka.”
Karu : bagaimana tadi persiapan penerimaan dan orientasinya?
PP : tadi sudah di lakukan, sudah beres bu.
Karu : terimakasih ya atas bantuannya, silahkan dilanjutkan pekerjaan nya.

“Karu pun meninggalkan nurse station.”

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Penerimaan klien baru dilakukan oleh perawat ketika ada klien atau
pasien yang baru datang dari rumah sakit, baik rujukan dari rumah maupun
rujukan dari rumah sakit atau puskesmas sebelumnya yang menjadi tempat
berobat. Selain itu bahwa penerimaan pasien baru termasuk bagian utama dari
proses keperawatan sebab sebelum melakukan pemerisaat awal.Perawat terlebih
dahulu mengetahui identitas pasien yang diperoleh ketika perawat menerima
pasien baru,baik rujukan dari rumah maupun rujukan dari lembaga kesehatan
sebelumnya seperti rumah sakit atau puskesmas.

4.2 Saran
Mahasiswa diharapkan mampu nenahani dan menambah pengetahuan
tentang tata cara penerimaan pasien baru yang baik dan benar. Dalam proses
keperawatan khususnya penerimaan pasien baru sebaiknya perawat harus
melakukan pendekatan tentang pasien tersebut sehingga dalam proses
keperawatan.kita dapat memberi pelayanan yang optimal kepada pasien.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, Khusnul. 2015. Manajamen Keperawatan Penerimaan Pasien Baru.


Gillies. 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Alih bahasa :
Dika Sukmana. Jakarta.
Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Profesional. Jakarta : Salemba Medika
Perry, Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta. EGC
Sitorus R. 2015. Metode Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit : penataan
Struktur dan Prosess (sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang
Rawat Inap: panduan Implementasi. Jakarta. EGC

16

Anda mungkin juga menyukai