Disusun Oleh :
B. BIDANG ILMU
Pengajaran bahasa inggris dalam pencapaian penguasaan kosa kata dengan
pendekatan lesson study kelas VIII A Semester I/Gasal tahun 2011/2012.
C. PENDAHULUAN
Kosa kata adalah sebagai bagian dari bahasa yang sangat
mempengaruhi dalam peningkatan kemampuan bahasa seperti yang dikutip
Hornby (1974 : 959). Bahwa “kosa kata merupakan jumlah dari kata-kata yang
digabung dan membentuk bahasa”. Kemampuan penguasaan kosa kata inilah
yang banyak kendala yang dirasakan oleh banyak siswa.
Kemampuan penguasaan kosa kata siswa yang ada di kelas 8 A SMP
Muh. I sangat rendah sekali sering kali mereka merasa sangat sulit sekali dalam
menghafal atau menguasai kosa kata bahasa inggris sehingga beberapa kali
siswa diberi tes uji kompetensi pada kelas 8 A dengan rata-rata 59.5 pada uji
kompetensi yang pertama dan 63.3 pada uji kompetensi yang kedua dan oada
uji kompetensi yang ketiga para siswa mendapat rata-rata 71.3.
Sehingga berdasarkan pada rata-rata yang pertama perlu adanya
pendekatan yang inovatif untuk bisa meningkatkan kemampuan penguasaan
kosa kata melalui pendekatan lesson study. Lesson study yang telah
dilaksanakan dan berasal dari jepang merupakan proses
pengembanganpengajaran yang berkelanjutan dalam memperbaiki kemampuan
penguasaan bahasa inggris para siswa. Lesson study dapat dilakukan diberbagai
kelompok kerja guru seperti KKG dan MGMI.
Dengan pendekatan lesson study inilah diharapkan kemampuan
penguasaan kemampuan berbahasa inggris terutama penguasaan kosa kata
siswa dapat diperoleh dengan hasil yang sangat memuaskan.
Dalam pelaksanaan lesson study yang dilaksanakan dengan cara
berkelompok inilah diharapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi para siswa
dapat dipecahkan permasalahannya dan akan dilakukan permbenaran dan
reflekasi baik dalam proses pengajaran dan pembelajaran bahasa inggris di
kelas.
Dari uraian di atas itulah peneliti merasa terpanggil dan terdorong
utnuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan tujuan dapat meningkatkan
kemampuan penguasaan kosa kata siswa penelitian dengan judul :
“ pencapaian penguasaan siswa melalui pendekatan lesson study (PTK pada
siswa kelas 8A SMP Muh I Tegal tahun pelajaran 20011/2012).”
Adapun sebagai alasan mengapa peneliti melakukan penelitian di
SMP Muh I Tegal dikarenakan peneliti adalah guru sekolah tersebut dan
mengajar bahasa inggris pada kelas 8A tahun ajaran 2011/2012.
D. RUMUSAN MASALAH
Saat ini peneliti mengajar siswa kelas 8A SMP Muh. I Tegal harapannya adalah
ada pencapaian dan perkembangan dalam pencapaian kosa kata yang dikuasai
oleh para siswa 8A dan berdasarkan uraian di atas peneliti mencoba untuk
memecahkan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan penelitian ?
a. Penggunaan pendekatan lesson study dalam proses pembelajaran.
b. Bagaimana menstimulasikan dan mendorong semangat mereka untuk
belajar dan aktif terlibat di dalam kelas.
2. Dapatkah pendekatan lesson study mampu mencapai pencapaian penjelasan
kosa kata siswa ?
3. Dapatkah pendekatan lesson study dapat memperbaiki dan meningkatkan
penguasaan kosa kata siswa kelas 8A SMP Muh. I Kota Tegal ?
E. TUJUAN PUSTAKA
LESSON STUDY
Lesson study, yang dalarn bahasa Jepangnya jogyukenkyu, merupakan
proses pengembangan profesi yang dilaksanakan secara berkelanjutan trntuk
memperbaiki mutu pengalarnan belajar siswa. Lesson Study ini dilaksanakan oleh
guru dengan cara menguji atau meneliti praktik pembelajaran mereka secara
sistematik.
Lesson Study (LS) dapat dilaksanakan dengan berbagai cara dan bentuk. LS
bias dilaksanakan sebagai bagran dari pengembangan profesi berbasis
sekolah(Konaikenshu). Dalam hal ini LS dapat diselenggarakan menurut kelompok
sekolah atau kelompok mata pelajaran. LS juga dapat dilaksanakan antar sekolah
dalam satu wilayah, seperti kecamatan, kabupaten, dll. LS juga bisa dilaksanakan
berdasarkan kelompok guru mata pelajaran (MGMP).
LS terdiri dari tiga bagian utama yaitu :
1. Research theme (identifikasi tema penelitian)
2. Pelaksanaan sejumlah research lesson yang mengeksplorasi research theme
3. Refleksi proses pelaksanaan LS, termasuk pembuatan laporan tertulis.
RISEARCH THEME
Proses penetapan research theme (tujuan utama/tujuan jangka panjang)
LS dilakukan di awal proses Lesson Study. Research theme biasanya disusun
dengan terlebih dahulu mengidentifikasi kesenjangan antara kenyataan kemampuan
belajar dan pemahaman siswa dengan jensan harapan guru, berdasarkan pada data
yang ada dan refleksi terhadap praktik pembelajaran di kelas. Kegiatan ini
biasanyan melibatkan diskusi awal di antara semua guru dalam tim/kelompok.
Mereka juga membicarakan bagaimanan mereka dapat menutup kesenjangan
tersebut. Research Theme juga digunakan untuk menentukan berhasil tidaknya
sebuah Lesson Study.
Research therne dalam sebuah LS dapat dilaksanakan untuk beberapa mata
pelajaran, tidak hanya terfokus dalam satu mata pelajaran saja. Dan research theme
untuk mata pelajaran tertentu bisa dilaksanakan hingga tig4 empat atau bahkan
enam tahun (dengan setting konaikenshu).
Untuk mencapai resemch theme ini biasanya guru-guru akan menetapkan
serangkaian sub-tujuan sambil tetap menjaga research theme sebagai tujuan irtama.
Satu sub tujuan bisa dilaksanakan dalam satu tahun. Misal tahun pertama
memfokuskan pada peningkatan recakapan siswa dalam p€nguasan kosakata Tahun
kedua fokus pada kecakapan menvimak, sedang tahun ketiga untuk pengembangan
kecakapan berdiskusi. Pendekatan step by step dalam pencapaian sub tujuan ini
dimaksudkan agar research theme dapat tercapai secara utuh.
REFLEKSI DAN PEREKAMAN
Untuk membuat ringkasan (summary) tentang kegiatan dan pencapaian
kelompok LS serta membuat rekarnan/laporan agar bisa dimanfaatkan di kemudian
hari, sekolah mengumpulkan RPP research lesson yang dibuat sepanjang tahun,
catatan hasil observasi, sampel pekerjaan siswa, catatan hasil diskusi, dan refleksi
mengenai kegiatan LS untuk dijadiakan sebagai laporan akhir. Rekaman ini bisa
menjadi resources yang penting untuk memperbaiki KBM. Laporan ini juga bisa
dipakai untuk Lesson Study Open House. Kegiatan ini diselenggarakan oleh
sekolah untuk memperlihatkan prestasi mereka dalam pelaksanaan LS. Kegiatan ini
juga bisa dipakai untuk berbagi capaian LS dengan sekolah- sekolah lain.
CIRI-CIRI UTAMA LESSON STUDY
1. LS memberikan kesempatan nyata -kqada . para grru menyaksikan pembelajaran
(teaching) dan pembelajaran (learning) di ruang kelas. LS membimbing guru untuk
memfokuskan diskusi-diskusi mereka pada perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi pada praktik KBM di kelas.
2. LS menjaga agar siswa selalu menjadi jantung kegiatan pengembangan profesi
guru.
3. LS merupakan pengembang profesi yang dimotori oleh guru. selain itu, kolaborasi
dapat membantu mengurangi isolasi diantara sesama guru. Ls juga merupakan
bentuk penelitian yang memungkinkan guru-guru mengambll peran sentral sebagai
peneliti praktik kelas mereka sendiri dan menjadi pemikir serta peneliti yang
otonom tentang teaching and learning di ruang kelas sepanjang hidupnya.
A. Apakah Lesson Study itu?
Lesson Study adalah model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian
pembelajaran secara kolaboratif dan berkelranjutan berlandaskan prinsip-prinsip
kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community. Lesson
study bukan suatu metode pembelajaran atau suatu strategi pembelajaran.
Metode/strategi pembelajaran atau materi pembelajaran yang sesuai dengan situasi,
kondisi atau permasalhan pemberajaran yang dihadapi pendidik. Lesson study
merupakan suatu kegiatan pemberajaran dari sejumlah guru dan pakar
pembelajaran (do) dan observasi serta refleksi (see) terhadap perencanaan dan
implementasi pembelajaran tersebut, dalam rangka meningkatkan kualitas
pembelalaran. Alur dari tiga tahapan kegiatan itu dapat dilihat seperti pada gambar
l. berikut ini.
PLAN
DO
(Merencanakan)
(Melaksanakan)
SEE
(merefleksi)
Selain mencatat beberapa hal penting mengenai aktivitas belajar siswa, seorang
observer selama melakukan pengamatan perlu mempertimbangkan atau berpedoman
pada sejumlah pertanyaan berikut:
a. Apakah tujuan pembelajaran sudah jelas? Apakah aktivitas yang dikembangkan
berkontribusi secara efektif pada pencapaian tujuan tersebut?
b. Apakah langkah-langkah pembelajaran yang dikembangkan berkaiatan satu
dengan lainya? Apakah hal tersebut mendukung pemahaman siswa terhadap
konsep yang dipelajari?
c. Apakah hans-on atau teuching marerictr yang digunakan mendukung pencapaian
pembelajaran yang ditetapkan?
d. Apakah diskusi kelas yang dilakukan membantu pemahaman siswa terhadap
konsep yang dipelajari?
e. Apakah materi ajar yang dikembangkan guru sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa?
f. Apakah siswa menggunakan pengetahuan awalnya atau pengetahuan sebelumnya
untuk memahami konsep baru yang dipelajari
g. Apakah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru dapat mendorong dan
memfasilitasi cara berfikir siswa?
h. Apakah gagasan siswa dihargai dan dikaitkan dengan materi yang sedang
dipelajari?
i. apakah kesimpulan akhir yang diajukan didasarkan pada pendapat siswa?
j. apakah kesimpulan yang diajukan sesuai dengan tujuan pembelajaran?
k. bagaimana guru member penguatan kepada siswa selama pembelajaran
berlangsung?
3. tahap refleksi
Hal yang penting pula dalam tahap refleksi ini adalah mempertimbangkan
kemabli rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebagai dasar untuk
perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran berikutnya. Apakah rencana
pelaksanaan pembelajaran tersebut telah sesuai dan dapat meningkatkan
performance keaktifan belajar siswa? Jika belum ada kesesuaian, hal-hal apa yang
belum sesuai, metode pembelajarannya, materi dalam LKS. Media atau alat peraga,
atau lainnya? Pertimbangan-pertimbangan ini selanjutnya digunakan untuk
perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk kelas lain oleh guru dalam
kelompok tersebut atau untuk perencanaan pembelajaran siklus berikutnya.
Pasal 32 :
a. Apa yang saat ini dipahami oleh siswa tentang topic itu?
b. Kompetensi apa yang diinginkan dari siswa untuk dimiliki pada akhir
pembelajaran?
c. Rentetan pertanyaan dan pengalaman apa yang akan mendorong siswa
berpindah dari pemahaman awal menuju pemahaman yang diinginkan?
d. Bagaimana siswa akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut? Apa
masalah dan miskonsepsi yang akan muncul? Bagaimana guru akan
menggunakan ide dan miskonsepsi untuk meningkatkan pembelajaran
tersebut?
e. Apa yang akan membuat pembelajaran ini mampu memotivasi dan
bermakna bagi siswa?
f. Catatan / data apa yang perlu dibuat oleh observer tentang bagaimana siswa
belajar, memotivasi belajarnya, dan perilaku siswa selama pembelajaran
berlangsung?
Pada tahap ini, seseorang guru senior (fasilitator, atau kepala sekolah sebagai
moderator yang memimpin jalanya diskusi. Acara diskusi sebagai berikut :
a. Apa yang berguna atau nilai tambah apa tentang pelaksanaan lesson study
yang telah dilakukan bersama?
b. Apakah lesson study merupakan suatu cara untuk meningkatkan kualitas
praktek pembelajaran sehari-hari?
c. Apakah lesson study membantu mengembangkan pengetahuan kita tentang
materi pelajaran. Serta pengetahuan tentang pembelajaran yang sesuai
dengan perkembangan siswa?
d. Apakah pelaksanaan lesson study menarik bagi kita dalam meningkatkan
kepresioanalan guru?
e. Apakah pelaksanaan lesson study yang dilakukan secara kolaboratif/
bersama-sama merupakan suatu kerja yang produktif?
f. Sudahkah kita membuat kemajuan pembelajaran melalui pelaksaan lesson
study?
g. Apakah semua anggota kelompok merasa terlibat dan berguna?
h. Apakah pihak yang bukan peserta kelompok memperoleh informasi atau
manfaat dari hasil pelaksanaan kegiatan lesson study kita?
D. Bagaimana Model Pelaksanaan Lesson Study?
Lesson study dapat dilaksanakan dnegan menerapkan salah satu dari 3 (tiga)
model berikut ini, yaitu :
1. Berbasis sekolah
Sekolah (SD/SMP/SMA/MTs/MA/MAK) yang memiliki kelas
pararel yang banyaknya guru pada mata pelajaran sejenis minimal 4 orang,
maka lesson study dapat dilaksanakan oleh sekolah tersebut. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pelaksanaan lesson study berbasis sekolah antara
lain :
a. Jadwal pelajaran diatur sedemikian hingga pelaksanaan lesson study tidak
mengganggu tugas pokok guru
b. Bentuk kelompok-kelompok guru sesuai dengan bidang study / rumpun
bidang study/timgkatan kelas yang diampu
c. Guru senior/pakar pada setiap bidang studi sebagai coordinator
d. Melakukan langkah-langkah lesson study
Pengelompokan guru dalam pelaksanaan lesson study berbasis
sekolah dibagi menurut mata pelajaran yang diampu oleh guru seperti
tampak pada gambar 8 untuk SMA/SMP/MTs//SMK/MAK. Sedangkan
pengelompokan guru di SD/MI tamapak pada gambar 9, jika SD/MI
menerapkan guru bidang study. Tetapi jika SD/MI menerapkan guru kel;as
pengelompokan guru seperti tamapk pada gambar 10. Jika suatu SD
menerapkan guru kelas untuk kelas SD III dan guru bidang studi untuk
kelas IV sd VI , maka pengelompokan guru dilakukan sesuai gambar 10
untuk guru kelas I,II, dan III, sedangkan untuk guru kelas IV sd VI
menggunakan pengelompokan pada gambar 9.
SMK/SMP/MA/MTs/SMK/MAK…
Gambar 10. Pengelompokan guru kelas dalam lesson study di SD peran kepala sekolah
dalam pelaksanaan lesson study berbasis sekolah, antara lain :
KKG
SMK/SMP/MA/MTs/SMK/MAK
Gambar 12. Pengelompokan Guru Bidang Kelas Dalam Lesson Study di KKG
SMK/SMP/MA/MTs/SMK/MAK
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan lesson study berbasis
KKG/MGMP, yaitu :
a. Kesepakatan-kesepatan dari MKKS setempat yang mendorong pelaksanaan lesson
study berbasis KKG/MGMP, sehingga MKKS akan memfasilitasinya dalam hal
tempat, biaya dan jadwal kegiatan yang tidak mengganggu tugas pokok guru di
sekolah masing-masing.
b. Keterlibatan dan peran aktif anggota MKPS dalam pelaksanaan lesson study
berbasis KKG/MGMP. Hal ini perlu ada kesepakatan dari MKPS.
F. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan pendapatan
kosa kata siswa melalui pendekatan lesson study siswa kelas 8A SMP Muh. I
Kota Tegal.
G. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi guru
a. Pendekatan lesson study ini dapat dijadikan pedoman atau acuan para
guru bahasa inggris untuk meningkatkan kemampuan pengajaran
mereka dan dapat dijadikan program berkelanjutan sehingga pendekatan
lesson study ini dapat berkembang dan kekurangannya dapat diperbaiki
dalam proses pembelajaran dan pengajaran bahasa inggris di sekolah.
b. Pendekatan lesson study ini dapat dijelaskan pendekatan pengajaran
bahasa inggris yang kreatif dan menarik.
2. Bagi siswa
Dapat meningkatkan pencapaian penguasaan kosa kata bahasa inggris
siswa.
H. METODOLOGI PENELITIAN
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas 8A SMP Muh. I Kota Tegal.
2. Pihak yang dilibatkan
Pihak-pihak yang dilibatkan dalam penelitian ini :
a. Guru-guru bahasa inggris SMP Muh. I Kota Tegal
b. Guru Bahasa Inggris SMP Muh I Kota Tegal dan SMP Muh 3 Kota
Tegal sebagai pengajar dalam penelitian ini.
c. Kepala SMP Muh. I Tegal
d. Alat dan pengambilan data.
Yaitu lembar observasi jumlah siswa dan pedoman penilaian
kemampuan penguasaan kosa kata :
e. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data berupa teknik tes dan non tes :
- Teknik tes : uji keunggulan tes penguasaan kosa kata
- Teknik non tes : digunakan dalam penelitian observasi dalam proses
Pembelajaran.
f. Teknis analisis data :
- Dt Kuantitatif : dianalisis dengan menggunakan prosentasi dengan
rata-rata unruk menyertakan keberhasilan individu dalam klasikal
dalam target yang telah ditentukan
- Dt Kualitatif : dianalisis dari observasi jurnal siswa untuk
mengetahui keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan ditandai
peningkatan kemampuan pencapaian penjelasan kosa kata bahasa
inggris siswa.
I. INDIKATOR KINERJA
Keberhasilan dan penelitian diukur dengan adanya pencapaian
penguasaan kosa kata bahasa inggris siswa baik secara perseorangan dan
klasikal. Keberhasilan individu ditentukan dengan pencapaian nilai yang harus
dicapai 70 dan secara klasikal pencapaian prosentasi sebanyak 87.5 % dari
sejumlah siswa yang ada dikelas 8A dan dengan metode dan pendekatan yang
peneliti terapkan ternyata kolaborasi serta interaksi siswa dalam pembelajaran
dan pemecahan tugas pembelajaran bahas inggris mereka lebih kreatif, atraktif
dan adanya semangat bekerja semua pengajaran antar teman dan kelompok
sehingga pembelajaran yang peneliti terapkan berhasil dengan baik.
J. JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini direncanakan akan sesuai dengan jadwal yang dirancang sebagai
berikut ini :
No KEGIATAN BULAN
PENELITIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Izin Penelitian XX
Pra survey
( menemukan
2 XX
masalah
penelitian )
Pelaksanaan
3 penelitian XX XX XX XX XX XX
tindakan kelas
4 Terapi ulang XX XX
Interprestasi
5 penyimpulan XX XX XX
data
Penyusunan
6 laporan XX XX
penelitian
K. PERSONALIA PENELITIAN
1. Ketua penelitian :
a. Nama lengkap : Solikhin,S.Pd
b. Golongan dan NIP :-
c. Jabatan fungsional : Guru
d. Waktu penelitian : 4 Jam Per minggu
e. Tugas
- Bersama guru bahasa inggris mendesain dan membuat proposal
- Bersama guru lain merencanakan dan membuat rencana pembelajaran
2. Anggota peneliti I
a. Nama lengkap : Sri Handayani, S.Pd
b. NIP : 19740226 200604 2011
c. Jabatan fungsional : Guru
d. Waktu penelitian : 4 Jam Perminggu
e. Tugas
- Bersama anggota tim mendesain dan membuat proposal
- Bersama anggota tim merencanakan dan membuat scenario
pembelajaran.
- Melaksanakan analisis data dan refleksi
- Merancang laporan penelitian dan menyusun laporan akhir
3. Anggota peneliti II
a. Nama lengkap : Roby Sudiana, S.Pd
b. NIP :-
c. Jabatan fungsional : Guru
d. Waktu penelitian : 4 jam perminggu
e. Tugas :
- Bersama anggota tim mendesain dan membuat proposal
- Bersama anggota tim merencanakan dan membuat scenario
pembelajaran.
- Melaksanakan analisis data dan refleksi
- Merancang laporan penelitian dan menyusun laporan akhir
L. RENCANA ANGGARAN
1. Honorarium
Jumlah 3.200.000