Anda di halaman 1dari 6

LPDC

( Low Pressure Die Casting )

A.2 Profil Produk


Silinder Head berfungsi sebagai tempat terjadinya pembakaran di dalam mesin
motor. Silinder head berhubungan lengsung dengan silinder comp dibagian
belakangnya dan busi sebagai titik pengapaian, kaburator sebagai penyedia udara
dan bensin. Didalm Silinder Head banyak sekali terdapat komponen yang penting,
diantaranya :
-, Valve : Berfungsi sebagai pengatur masuknya campuran udara bensin serta
keluarnya udara buangan hasil pembakaran
-, Crank shaf : Berfungsi sebagai penggerak utama rocker arm.
-, Rocker Arm: Berfungsi pengatur Bergerak naik turunnya valve.
Ciri-ciri LPDC:
- Kriteria secara proses :
1. tekanan rendah ( 0,2-0,3 kgf/cm)
2. menggunakan inti dalam proses pembentukannya
- Kriteria secara produk:
1. Ketebalan dinding casting minimal 3 mm
2. toleransi 0,25 mm
3. surfacefinish 4 s/d 12 
4. ukuran lubang minimal 6 mm.

B. Proses

Coating

Port Core / LPDC Chiping Cutting Triming


Jacket
Melting Blasting Repair
Machine Cyl Head

Melting
Bahan Utama yang dicairkan adalah alumunium , digunakan sebagai proses
pembakaran awal adalah LPG ( sebagai trigger) yang mempunyai tekanan 7  2
Kpa , dan sebagai bahan baker utamanya adalah solar dan udara yang mempunyai
tekanan 0,4  0,1 Mpa. Dan tekanan udara yang digunakan 4- 6 Kpa Dalam suhu
660 celcius alumunium sudah mencair.
Alumunium yang masih berbentuk batangan biasa disebut dengan ingot, ingot cetak
gate dan part NG ( scrap AC4B ). Kapasitas mesin melting 1500 kg. Jenis ingot
yang biasa digunakan adalah AC 4B
Temp yang terjadi: - Temp tower 750 – 800 
- Temp Molten 850-900 
- Temp Holding 750 –800 
Cycle Time : 2 jam  20 menit

Fluxing = Mengangkat kotoran dalam molten dengan cara menambahkan bahan


flux, Prosentase bahan flux sekitar 0,6-1 %, Bahan flux yang
digunakn coverall 111
Killing = Memberikan waktu untuk sludge naik keatas juga memberi waktu
alumunium untuk turun
Tapping = Proses pemindahan molten dari meltong ke tempat ladle
Dan untuk mengeluarkan gas H pada alumunium yang sudah dilakukan proses
melting , dilakukan proses GBF ( Gas Bubling Floatation ) dengan cara
mengalirkan gas argon ke dalam ladle dengan rotor yang berputar. Gas H yang
terjebak didalam molten akan terangkat didalam gelembung-gelembung argon.
Putaran buffle plate 340-400rpm. Tekanan aliran gas Argon 15 liter/mnt, Waktu
yang digunakan 8 menit , sedang CT nya 10  2 menit. Temperatur molten max
900 C.
Selain proses-proses diatas, ada juga proses untuk mengetahui kadar H dalam
molten yaitu pengujian alumunim dengan spektrometer untuk mengetahui kualitas
alumunium, sedangkan untuk mengetahui kadar H dilakuakn tes vakum.

Pembentukan Inti (core)


Ada 4 jenis inti yang dibentuk yaitu : chaincore, tapetcore, jaketcore, portcore.
Chaincore berfungsi untuk membentuk rongga dudukan rantai cam chain.
Tapet berfungsi untuk membentuk lubang tempat mekanisme katup.
Jacket berfungsi untuk membentuk dudukan busi.
Sedangkan portcore berfungsi untuk membentuk rongga udara masuk dan udara
keluar.
Bahan yang digunakan untuk membuat inti dari pasir, ada 2 macam yaitu BP820,
BL 715 DH.Pasir ini diorder dari subcont tochu silica indonesia, sebagai pengikat
pasir digunakan pasir resin.
Ada 2 macam jenis mesin yang digunakan :
1. Nama mesin : Part sheel core
Kapasitas : 3060/hari
Merk/type : Naniwa
Kapasitas dies : 8 benda kerja
Jenis inti : Part core
Total waktu : 55  10 detik
MP : 2 orang

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


- Pasir yang digunakan BP 820 stukturnya lebih halus
- Perbandingan tipis rata : 1:10 ( silicone:air)
- Alat yang digunakan untuk inspeksi, kikir dan amplas, spray gun criteria
dalam pemilihan reject : tidak boleh patah, tidak boleh retak, tidak boleh
hangus, tidak boleh ada parting line.
- Mesin : Temp Movable Die : 360  20  C
Temp Fixed Die =340  20
Blow Time : 0,5 – 2 detik
Curing time : 25 + 10 detik

2. Nama mesin : Jacket shell core


Merk/type : Naniwa
Kapasitas dies : 12 benda kerja
Jenis inti : Jacket core
Total waktu : 120  10 detik
MP : 2 orang

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


- pasir yang digunakan BL715 DH stukturnya lebih halus
- perbandingan tipis rata : 1:10 ( silicone:air)
- alat yang digunakan untuk inspeksi, kikir dan amplas, spray gun criteria
dalam pemilihan reject : tidak boleh patah, tidak boleh retak, tidak boleh
hangus, tidak boleh ada parting line.
- Mesin : Temp Fixed Die =340  20
Blow Time : 3 detik
Curing time : 45 detik
Proses lubrikasi silicone dan air

Kegunaan :
- mencegah pasir menempel di dies
- menghaluskan permukaan core
LPDC
Mesin ini adalah pengembangan dari proses pencetakan model gravitasi.
Nama mesin : LPDC
Type : Osaka Gken
Total Waktu : 260  20 detik
Jumlah mesin ada 4 buah, 2 buah untuk KPH dan 2 buah untuk Kev-F
Inti yang digunakan ada 4 macam , yaitu : jacket core, port core,chain core, tapet corre,
jacket core digunkan untuk membentuk kedudukan busi , tapet untuk membentuk lubang
penyetel katup, port core untuk membentuk libang udara in dan ex, chain core untuk
membentuk lubang timming chain.
Sebelum dilakukan proses injeksi dilakukan dulu proses preheating, fungsi dari
preheating :
- Dies tidak mengalami kejut panas
- Tidak terjadi missrun

Chiping
Chiping adalah proses penghilangan inti setelah alumunium dicetak, prinsip kerjanya
adalah dengan merontokan inti ,. Pertama-tama lubang benda kerja bagian samping di bor
pakai manual, setelah itu benda kerja dimasukan ke dalam mesin dengan ditekan dengan
jig, setelah itu pembersihan dilakukan dengan menual, total waktu yang dibutuhkan 35
10 detik.

Cutting
Nama mesin : Cutting M/C
Type : everising
Jumlah mesin ada 2 macam Total waktu yang dibutuhkan 455 detik
Proses cutting untuk menghilagkan gate

Triming :
Proses merapikan benda kerja, alat yang digunakan
- Gerinda tengan
- Palu dan pahat
- Oli dam kompresor bertekanan

Blasting
Blasting adalah proses pembersihan bekas-bekas pasir serta kotoran lain seperti oli,
silinder head dan juga untuk memperbagus fisik silinder head.
Prinsip kerja benda dipasang pada sebuah hanger kapasitas 12 pcs, lalu butiran
alumunium cut wire dan stainless cut wire.
Proses tambahan

No proses Keterangan MP
1 Repair Mengelas (welding) dan menggerinda silinder head yang cacat. 2
Biasanya misrun sirip/gate.
Dengan catatan, kerusakan yang terjadi bukan di daerah critical
point (Datum, PIN, dan ruang bakar)
2 Coating Pelapisan dies, tujuannya adalah: 1
1. Menjaga temperatur molten pada saat cavity filling
dengan mengontrol heat transfer dari molten ke dies,
sehingga misrun dapat dicegah.
2. mencegah alumunium nempel pada dies
3. Meningkatkan life time dies.
4. Memperbaiki visual part.

Setiap peralatan yang akan kontak dengan molten, harus


3 Pre-heating 1
melewati
tahap pre-heating
Contoh-contoh peralatan yang kontak dengan molten:
1. Ladle
2. Dies
3. Rotor dan buffle plate pada GBF (Gas Bubbling Floatation)

Anda mungkin juga menyukai