Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PADA KELUARGA An. E DENGAN PNEUMONIA


DI RUANG MELATI II RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Pokok Bahasan : Pneumonia


Sub pokok bahasan : Cara cuci tangan yang baik dan benar serta
pemeliharaan lingkungan yang baik.
Hari/tanggal : Jumat, 22 mei 2015
Waktu : 12.30 WIB - Selesai
Sasaran : Keluarga An. E
Tempat : Ruang 3 E Melati II RSDM Surakarta

A. LATAR BELAKANG

Penyakit infeksi merupakan penyakit yang disebabkan karena masuknya


bibit penyakit kedalam tubuh seseorang. Penyakit infeksi masih menempati urutan
teratas penyebab kesakitan dan kematian di negara berkembang, termasuk
Indonesia. Bagi penderita, selain menyebabkan penderitaan fisik, infeksi juga
menyebabkan penurunan kinerja dan produktifitas, yang pada gilirannya akan
mengakibatkan kerugian materil yang berlipat-lipat. Bagi Negara, tingginya
kejadian infeksi di masyarakat akan menyebabkan penurunan produktifitas
nasional secara umum, sedangkan dilain pihak juga menyebabkan peningkatan
pengeluaran yang berhubungan dengan upaya pengobatannya. Sebagaimana
diketahui, infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur, dan dapat
terjadi di masyarakat (community acquired) maupun di rumah sakit (hospital
acquired). Pasien yang sedang dalam perawatan di rumah sakit memiliki resiko
tertular infeksi lebih besar dari pada di luar rumah sakit. Lingkaran infeksi dapat
terjadi antara pasien, lingkungan atau invektor, dan mikroba (Tarwoto, 2007).
Sebagaimana uraian diatas, maka dalam makalah ini saya akan membahas
mengenai salah satu masalah yang diakibatkan oleh terjadinya inveksi terhadap
jaringan otak oleh virus, bakteri, cacing, protozoa, jamur, atau ricketsia, yang
biasa disebut dengan ensefalitis. Penyakit Ensefalitis ini merupakan infeksi yang
mengenai sistem saraf pusat yang disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain

1
2

yang non purulen penyebab lain dari ensefalitis adalah virus kemudian, herpes
simplek, arbo virus dan jarang disebabkan oleh entero virus, gondongan dan
adeno virus. Ensefalitis bisa juga terjadi pada pasca infeksi campak, influenza,
varisella, dan pasca vaksinasi pertusis. ( Muttaqin, 2008).
Encephalitis Herpes Simplek merupakan komplikasi dari infeksi HSV (
Herpes Simplek Virus ) yang mempunyai mortalitas dan morbiditas yang tinggi
terutama pada neonates. EHS (Encephalitis Herpes Simplek ) yang tidak diobati
sangat buruk dengan kematian 70-80% setelah 30 hari dan meningkat menjadi
90% dalam 6 bulan. Pengobatan dini dengan asiklovir akan menurunkan
mortalitas menjadi 28%. Gejala sisa lebih sering ditemukan dan lebih berat pada
kasus yang tidak diobati. Keterlambatan pengobatan yang lebih dari 4 hari
memberikan prognosis buruk, demikian juga koma, pasien yang mengalami koma
seringkali meninggal atau sembuh sengan gejala sisa yang berat (Sacharian,
2006).
Oleh karena itu penting bagi orangtua untuk menjaga kondisi lingkungan ,
memperhatikan serta menjaga kondisi anak dan mampu melakukan tindakan
mandiri sederhana yang dapat membantu mencegah dari timbulnya gejala yang
ada pada anak yang mengalami Enchepalitis, terutama saat di rumah setelah
mengikuti program pengobatan di rumah sakit. Sehingga tidak sepenuhnya
tergantung pada penanganan medis untuk mengobati gejala yang muncul, salah
satu tindakan yang di berikan diantaranya mengajari cara mencuci tangan dengan
enam langkah.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kepada keluarga diharapkan dapat mengetahui
dan mampu menjelaskan pengertian, tujuan mencuci tangan, manfaat cuci
tangan, langkah – langkah mencuci tangan yang baik dan benar serta kapan
waktu yang tepat untuk mencuci tangan, dan menyebutkan penyakit yang dapat
dicegah dengan mencuci tangan.
3

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 40 menit mengenai cara cuci
tangan yang baik dan benar serta perawatan lingkungan , keluarga An. E dapat
mengulang kembali materi yang telah diberikan perawat, yang meliputi :
a. Intervensi mandiri tentang perawatan anak dengan Enchepalitis
b. Mampu mendemonstrasikan cara mencuci tangan yang baik dan benar
Serta dapat menjaga kebersihan lingkungan untuk meminimalisir
berkembangnya kuman dilingkungan rumah

C. MEDIA
1. Leaflet
Alat informasi yang bertujuan untuk menyampaikan isi pendidikan kesehatan
yang dapat dibawa oleh keluarga pasien. Leaflet diberikan diakhir
penyuluhan, setelah pasien dan keluarga telah mengikuti pendidikan
kesehatan.
2. Flip Chart
Digunakan sebagai alat informasi dari perawat kepada pasien dan
keluarganya, sehingga informasi tersampaikan dan keluarga dapat menyimak
sesuai isi dari Flip Chart yang sedang dijelaskan oleh perawat.

D. METODE
 Ceramah

E. SASARAN
 Keluarga An. E

F. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Perawat pemberi informasi

: Orangtua

: Pasien

G. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari/tanggal : Sabtu, 10 Desember 2015
2. Waktu : 12.30WIB – Selesai
3. Tempat : Ruang 2C bangsal Melati II, RSDM Surakarta
4

H. RENCANA PELAKSANAAN

No. Tahap Waktu Kegiatan Subyek


Pelaksanaan penyuluhan
1 Persiapan 5 menit  Menyiapkan materi
 Menyiapkan SAP
 Menyiapkan Flip Chart
 menyiapkan Leaflet
2 Pembukaan 5 menit  Orientasi Pasien dan
 Menjelaskan maksud dan keluarga
tujuan pelaksanaan
2 Pelaksanaan 25 menit  Menanyakan pengertian, Pasien dan
dan tujuan mencuci Keluarga
tangan
 Menjelaskan manfaat
mencuci tangan
 Menjelaskan langkah-
langkah mencuci tangan
yang baik dan benar
 Menjelaskan kapan waktu
yang tepat untuk mencuci
tangan serta penyakit
yang dapat dicegah
dengan mencuci tangan
 Menjelaskan pentingnya
kebersihan lingkungan
 Sesi tanya jawab
3 Penutup 5 menit  Mengevaluasi materi Keluarga
 Mengakhiri pertemuan

I. EVALUASI
1. Standart Persiapan
 Menyiapkan materi
 Memastikan keluarga lengkap (kedua orangtua dan pasien).
 Menyiapkan berbagai media yang akan digunakan
5

2. Standart Proses
 Mencari materi tentang Encephalitis dan cara mencuci tangan yang baik
dan benar
 Mencari lokasi atau tempat penyuluhan yang tepat
 Memberikan penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
 Pasien dan keluarga mengerti pentingnya mencuci tangan
 Pasien dan keluarga mampu mendemonstrasikan cara mencuci tangan
yanga baik dan benar
 Keluarga mampu menyebutkan salah satu contoh kebersihan lingkungan
rumah untuk mencegah infeksi dan virus

J. DAFTAR PENERIMA INFORMASI


Nama Status TTD

K. DAFTAR PUSTAKA
Terlampir
6

MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN

Penyakit Ensefalitis ini merupakan infeksi yang mengenai sistem saraf pusat
yang disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain yang non purulen penyebab
lain dari ensefalitis adalah virus kemudian, herpes simplek, arbo virus dan jarang
disebabkan oleh entero virus, gondongan dan adeno virus. Ensefalitis bisa juga
terjadi pada pasca infeksi campak, influenza, varisella, dan pasca vaksinasi
pertusis (Muttaqin, 2008).
Mencuci tangan adalah menggosok kedua tangan secara bersamaan dengan
waktu ± 40-60 detik, menggunakan zat pembersih yang sesuai dan di bilas dengan
air yang mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak
mungkin
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan membersihkan
tangan dan jari jemari menggunkan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi
bersih dan memutuskan matarantai kuman, mencuci tangan dengan sabun dikenal
juga sebagai salah satu upaya pecegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena
tangan sering kali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan
patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung
ataupun kontak tidak langsung atau menggunkan permukaan-permukaan lain
seperti handuk piring dan gelas (Dobson, 2007).

B. TUJUAN MENCUCI TANGAN


Mencuci tangan merupakan suatu teknik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh dimana tindakan ini dilakuakn
dengan tujuan :
1. Menghilangkan kotoran yang melekat di tangan
2. Menghilangkan bau yang melekat di tangan
3. Mencegah penyebaran infeksi silang
4. Menjaga kondisi tangan agar tetap bersih atau steril
5. Memberikan perasaan yang segar dan bersih
7

C. INDIKASI MENCUCI TANGAN


Dalam kehidupan sehari-hari banyak penyebaran penyakit yang melalui
sentuhan tangan antara orang satu ke orang yang lain, oleh karena itu berikut
ada beberpa indikasi dalam mencuci tangan yang baik dan benar :
1. Sebelum melakukan tindakan aseptik ke pasien
2. Sebelum kontak dengan pasien
3. Sebelum dan setelah kontak dengan kulit bayi atau cairan tubuh
4. Sebelum memegang makanan
5. Bila terlihat kotor
6. Setelah dari toilet
7. Setelah kontak dengan peralatan yang kotor atau berpotensi terkontaminasi
8. Setelah melepaskan sarung tangan
D. CARA MENCUCI TANGAN
1. Bila memakai cincin, arloji atau sejenisnya harus dilepas.
2. Jangan hanya mencuci ujung-ujung jari saja, tetapi cuci merata sampai
pergelangan tangan dengan menggosok dan menggunakan sabun serta air.
3. Tangan kemudian dibilas dengan air bersih yang mengalir dan dilap sampai
kering.
E. LANGKAH MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR
Adapun langkah dalam melakukan cuci tangan sebagai berikut :
1. Langkah I : Basahi ke dua tangan secara keseluruhan
2. Langkah II : Pakai sabun secukupnya(sabun biasapun cukup memadai)
3. Langkah III: Gosok benar-benar semua bagian tangan dan jari selama 40- 50
detik, terutama untuk membersihkan bagian-bagian bawah kuku, antara jari,
dan punggung tangan.
4. Langkah IV: Bilas tangan dengan air bersih mengalir.
5. Langkah V : Keringkan tangan dengan handuk (lap) kertas dan gunakan
handuk untuk menutup keran. Bila handuk tidak tersedia, keringkan dengan
udara/dianginkan.
8

Apabila memakai anti septik tangan Tuangkan gel secukupnya untuk


membasahi seluruh permukaan tangan dan jari.Gosok benar-benar pada tangan,
diantara jari, dan bawah kuku sampai kering. Ada beberapa produk yang
dikemaskan dalam botol kecil untuk mencuci tangan bila tidak tersedia air
mengalir yang bersih. Cari yang mengandung etil alkohol, dan yang tidak
mengandung triklosan, bahan antibakteri yang juga dapat membunuh sel kulit
manusia. Alkohol dapat menyebabkan kulit kering, dan produk yang
mengandung gliserin dapat mengurangi masalah ini. Bahan ini mudah dibuat
sendiri dengan bahan yang dapat dibeli di apotek. Campurkan 100 ml alkohol
isopropyl atau etil 60-90% dengan 2 ml gliserin, propylene glycol atau sorbitol.
Cara memakai produk ini: Tuangkan bahan secukupnya untuk membasahi
seluruh permukaan tangan dan jari. Gosok benar-benar pada tangan di antara
jari, dan bawah kuku sampai kering.
(Poter and Perry, 2005)

F. KAPAN WAKTU YANG TEPAT UNTUK CUCI TANGAN


1. Setiap kali sesudah Buang Air Besar (BAB)
2. Setiap kali mau menyentuh makanan.
3. Sebelum dan sesudah makan.
4. Sewaktu mau menyuapi atau memberikan maka anak.
5. Sesudah bekerja.dan beraktifitas

G. PENYAKIT YANG DAPAT DI CEGAH DENGAN CUCI TANGAN


Sebenarnya semua penyakit dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan diri,
kebersihan sangatlah penting bagi kesehatan karena kuman maupun virus dapat
menular lewat media apapun, berikut beberapa macam penyakit yang dapat di
cegah dengan cuci tangan diantaranya :
1. Muntaber atau diare.
2. Infeksi yang disebabkan oleh cacing.
3. Tipus
4. Disentri.
9

H. KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Selain mencuci tangan kebesihan lingkungan harus diperhatikan, karena
lingkungan merupakan salah satu faktor tempat berkembangnya virus hal ini
penting untuk di perhatikan untuk meminimalisir penularan dan penyebaran
virus hal yang harus di lakukan diantaranya :
1. Buang samapah pada tempat
2. Sediakan tempat sampah di rumah agar sampah ti tercecer dimana-mana
3. Bersihkan rumah dan halaman rumah setia hari
4. Kuras kamar mandi 2 x sehari untuk meminimalkan pertumbuhan jentik
nyamuk
5. Kuburlah barang-barang bekas yang dapat menggenang air
6. Bersihkan kamar setiap hari dan pasangkan tirai atau slambu untuk
mencegah gigitan nyamuk
7. Konsumsi makanan yang sehat contohnya 4 sehat 5 sempurna
8. Konsumsi air besih setiap hari
(Mulyokusumo, 2008)
10

DAFTAR PUSTAKA

A Poter, Patricia, Pery, 2005, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier


Science.

Dobson, R G. 2007. Handwashing Programed caould Intervention Choice For


Diarrhoel Disease : BMI

Mulyokusumo, Sudigdo. 2008. Sehat Jiwa Raga dan Lingkungan. “ Bandung :


Terater.

Muttaqin Arif, 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Persarafan.Jakarta: Salemba Medika.

Sacharian, Rosa M, 2006. Prinsip Keperawatan Pediatrik, Edisi 2 Penerbit Buku


Kedokteran Jakarta : EGC

Tarwoto, dkk, 2007. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem


Persarafan.Jakarta: Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai