A. LATAR BELAKANG
1
2
yang non purulen penyebab lain dari ensefalitis adalah virus kemudian, herpes
simplek, arbo virus dan jarang disebabkan oleh entero virus, gondongan dan
adeno virus. Ensefalitis bisa juga terjadi pada pasca infeksi campak, influenza,
varisella, dan pasca vaksinasi pertusis. ( Muttaqin, 2008).
Encephalitis Herpes Simplek merupakan komplikasi dari infeksi HSV (
Herpes Simplek Virus ) yang mempunyai mortalitas dan morbiditas yang tinggi
terutama pada neonates. EHS (Encephalitis Herpes Simplek ) yang tidak diobati
sangat buruk dengan kematian 70-80% setelah 30 hari dan meningkat menjadi
90% dalam 6 bulan. Pengobatan dini dengan asiklovir akan menurunkan
mortalitas menjadi 28%. Gejala sisa lebih sering ditemukan dan lebih berat pada
kasus yang tidak diobati. Keterlambatan pengobatan yang lebih dari 4 hari
memberikan prognosis buruk, demikian juga koma, pasien yang mengalami koma
seringkali meninggal atau sembuh sengan gejala sisa yang berat (Sacharian,
2006).
Oleh karena itu penting bagi orangtua untuk menjaga kondisi lingkungan ,
memperhatikan serta menjaga kondisi anak dan mampu melakukan tindakan
mandiri sederhana yang dapat membantu mencegah dari timbulnya gejala yang
ada pada anak yang mengalami Enchepalitis, terutama saat di rumah setelah
mengikuti program pengobatan di rumah sakit. Sehingga tidak sepenuhnya
tergantung pada penanganan medis untuk mengobati gejala yang muncul, salah
satu tindakan yang di berikan diantaranya mengajari cara mencuci tangan dengan
enam langkah.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kepada keluarga diharapkan dapat mengetahui
dan mampu menjelaskan pengertian, tujuan mencuci tangan, manfaat cuci
tangan, langkah – langkah mencuci tangan yang baik dan benar serta kapan
waktu yang tepat untuk mencuci tangan, dan menyebutkan penyakit yang dapat
dicegah dengan mencuci tangan.
3
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 40 menit mengenai cara cuci
tangan yang baik dan benar serta perawatan lingkungan , keluarga An. E dapat
mengulang kembali materi yang telah diberikan perawat, yang meliputi :
a. Intervensi mandiri tentang perawatan anak dengan Enchepalitis
b. Mampu mendemonstrasikan cara mencuci tangan yang baik dan benar
Serta dapat menjaga kebersihan lingkungan untuk meminimalisir
berkembangnya kuman dilingkungan rumah
C. MEDIA
1. Leaflet
Alat informasi yang bertujuan untuk menyampaikan isi pendidikan kesehatan
yang dapat dibawa oleh keluarga pasien. Leaflet diberikan diakhir
penyuluhan, setelah pasien dan keluarga telah mengikuti pendidikan
kesehatan.
2. Flip Chart
Digunakan sebagai alat informasi dari perawat kepada pasien dan
keluarganya, sehingga informasi tersampaikan dan keluarga dapat menyimak
sesuai isi dari Flip Chart yang sedang dijelaskan oleh perawat.
D. METODE
Ceramah
E. SASARAN
Keluarga An. E
F. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Perawat pemberi informasi
: Orangtua
: Pasien
G. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari/tanggal : Sabtu, 10 Desember 2015
2. Waktu : 12.30WIB – Selesai
3. Tempat : Ruang 2C bangsal Melati II, RSDM Surakarta
4
H. RENCANA PELAKSANAAN
I. EVALUASI
1. Standart Persiapan
Menyiapkan materi
Memastikan keluarga lengkap (kedua orangtua dan pasien).
Menyiapkan berbagai media yang akan digunakan
5
2. Standart Proses
Mencari materi tentang Encephalitis dan cara mencuci tangan yang baik
dan benar
Mencari lokasi atau tempat penyuluhan yang tepat
Memberikan penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Pasien dan keluarga mengerti pentingnya mencuci tangan
Pasien dan keluarga mampu mendemonstrasikan cara mencuci tangan
yanga baik dan benar
Keluarga mampu menyebutkan salah satu contoh kebersihan lingkungan
rumah untuk mencegah infeksi dan virus
K. DAFTAR PUSTAKA
Terlampir
6
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
Penyakit Ensefalitis ini merupakan infeksi yang mengenai sistem saraf pusat
yang disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain yang non purulen penyebab
lain dari ensefalitis adalah virus kemudian, herpes simplek, arbo virus dan jarang
disebabkan oleh entero virus, gondongan dan adeno virus. Ensefalitis bisa juga
terjadi pada pasca infeksi campak, influenza, varisella, dan pasca vaksinasi
pertusis (Muttaqin, 2008).
Mencuci tangan adalah menggosok kedua tangan secara bersamaan dengan
waktu ± 40-60 detik, menggunakan zat pembersih yang sesuai dan di bilas dengan
air yang mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak
mungkin
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan membersihkan
tangan dan jari jemari menggunkan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi
bersih dan memutuskan matarantai kuman, mencuci tangan dengan sabun dikenal
juga sebagai salah satu upaya pecegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena
tangan sering kali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan
patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung
ataupun kontak tidak langsung atau menggunkan permukaan-permukaan lain
seperti handuk piring dan gelas (Dobson, 2007).
H. KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Selain mencuci tangan kebesihan lingkungan harus diperhatikan, karena
lingkungan merupakan salah satu faktor tempat berkembangnya virus hal ini
penting untuk di perhatikan untuk meminimalisir penularan dan penyebaran
virus hal yang harus di lakukan diantaranya :
1. Buang samapah pada tempat
2. Sediakan tempat sampah di rumah agar sampah ti tercecer dimana-mana
3. Bersihkan rumah dan halaman rumah setia hari
4. Kuras kamar mandi 2 x sehari untuk meminimalkan pertumbuhan jentik
nyamuk
5. Kuburlah barang-barang bekas yang dapat menggenang air
6. Bersihkan kamar setiap hari dan pasangkan tirai atau slambu untuk
mencegah gigitan nyamuk
7. Konsumsi makanan yang sehat contohnya 4 sehat 5 sempurna
8. Konsumsi air besih setiap hari
(Mulyokusumo, 2008)
10
DAFTAR PUSTAKA