A. LATAR BELAKANG
Leukimia adalah suatu penyakit yang dikenal dengan adanya proliferasi
neoplasitik dari sel-sel organ hemopoietik, yang terjadi sebagai akibat mutasi
somatik sel bakal (stem cell) yang akan membentuk suatu klon sel leukimia.
Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker pada
anak. Namun, penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah
sebabnya lebih dari 60% anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah
memasuki stadium lanjut.
Pendapat tersebut disampaikan dr Maria Abdulsalam dari Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo kepada Media, di sela-sela
seminar ilmiah bertema Kanker pada anak yang diselenggarakan Yayasan
Onkologi Anak Indonesia. Pengobatan penyakit leukemia memerlukan waktu
yang lama. Paling cepat lima tahun, bahkan bisa lebih, apalagi jika saat ditemukan
penyakitnya sudah mencapai stadium tiga. Pengobatannya sendiri merupakan
kombinasi antara operasi, radioterapi, dan kemoterapi.
Oleh karena itu penting bagi orangtua untuk dapat melakukan tindakan
mandiri sederhana yang dapat membantu mencegah dari timbulnya gejala yang
ada pada anak Leukemia, terutama saat di rumah setelah mengikuti program
pengobatan di rumah sakit. Sehingga tidak sepenuhnya tergantung pada
penanganan medis untuk mengobati gejala yang muncul.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk melatih intervensi keperawatan secara mandiri pada keluarga An.A saat
di rumah.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 40 menit mengenai masalah
perawatan leukemia, keluarga An.A dapat mengulang kembali materi yang
telah diberikan perawat, yang meliputi :
a. Intervensi mandiri tentang perawatan anak dengan post kemoterapi pada
pasien leukemia
b. Makanan yang baik dan tidak baik untuk dikonsumsi pasien dengan
leukemia
C. MEDIA
1. Leaflet
Alat informasi yang bertujuan untuk menyampaikan isi pendidikan kesehatan
yang dapat dibawa oleh keluarga pasien. Leaflet diberikan diakhir
penyuluhan, setelah pasien dan keluarga telah mengikuti pendidikan
kesehatan.
2. Flip Chart
Digunakan sebagai alat informasi dari perawat kepada pasien dan
keluarganya, sehingga informasi tersampaikan dan keluarga dapat menyimak
sesuai isi dari Flip Chart yang sedang dijelaskan oleh perawat.
D. METODE
Ceramah
E. SASARAN
Keluarga An.A
F. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Perawat pemberi informasi
: Orangtua
: Pasien
G. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari/tanggal : Selasa / 30 Desember 2014
2. Waktu : 08.00 WIB – Selesai
3. Tempat : Ruang 7E bangsal Melati II, RSDM Surakarta
H. RENCANA PELAKSANAAN
No. Tahap Waktu Kegiatan Subyek
Pelaksanaan penyuluhan
1 Persiapan 5 menit Menyiapkan materi
Menyiapkan SAP
Menyiapkan Flip Chart
menyiapkan Leaflet
2 Pembukaan 5 menit Orientasi Pasien dan
Menjelaskan maksud dan keluarga
tujuan pelaksanaan
2 Pelaksanaan 30 menit Menjelaskan perawatan Pasien dan
anak dengan post Keluarga
kemoterapi saat di rumah
Menjelaskan makanan
yang baik dan tidak baik
untuk dikonsumsi
Sesi tanya jawab
3 Penutup 5 menit Mengevaluasi materi Keluarga
Mengakhiri pertemuan
I. EVALUASI
1. Standart Persiapan
Menyiapkan materi
Memastikan keluarga lengkap (kedua orangtua dan pasien).
Menyiapkan berbagai media yang akan digunakan
2. Standart Proses
Mencari materi tentang perawatan anak dengan Leukemia saat di rumah
Mencari lokasi atau tempat penyuluhan yang tepat
Memberikan penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Keluarga mampu menerapkan penanganan secara mandiri perawatan
anak post kemoterapi dengan Leukemia saat di rumah.
Keluarga mampu menyebutkan salah satu makanan yang baik dan tidak
baik untuk dikonsumsi
J. DAFTAR PENERIMA INFORMASI
Nama Status TTD
K. DAFTAR PUSTAKA
Terlampir
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
Leukemia adalah kanker dari salah satu jenis sel darah putih di sumsum tulang,
yang menyebabkan proliferasi salah satu jenis sel darah putih dengan
menyingkirkan jenis sel lain (Corwin, 2009).
B. PENYEBAB
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi
yang menyebabkan terjadinya leukemia yaitu :
1. Faktor genetik : virus tertentu meyebabkan terjadinya perubahan struktur
gen (pembawa sifat atau keturunan)
2. Radiasi : lingkungan kerja, pengobatan kanker sebelumnya
3. Terpapar zat-zat kimiawi
4. Obat-obat imunosupresif
5. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot
(Smeltzer, 2001).
d. Pemberian nutrisi
1) Tujuan diit Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan
keadaan penyakit serta daya terima anak. Mencegah atau menghambat
penurunan berat badan secara berlebihan. Mengurangi rasa mual,
muntah, dan diare. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat
terhadap makanan oleh pasien dan keluarganya.
2) Jenis makanan atau diet yang diberikan hendaknya memperhatikan
nafsu makan, perubahan indra kecap, rasa cepat kenyang, mual,
penurunan berat badan, dan akibat pengobatan.
3) Hindari makanan atau minuman yang merangsang batuk, misalnya
makanan berminyak, makanan asam, pewarna makanan, MSG.
4) Sesuai dengan keadaan pasien, makanan dapat diberikan dalam bentuk
makanan padat, makanan cair, atau kombinasi. Untuk makanan padat
dapat berbentuk makanan biasa, makanan lunak, atau makanan lumat.
5) Apabila terdapat kesulitan mengunyah atau menelan. Minum dengan
menggunakan sedotan. Makanan atau minuman diberikan dengan suhu
kamar atau dingin. Bentuk makanan disaring atau cair. Hindari
makanan terlalu asam atau asin.
Betz, Cecily Lynn dan Sowden, Linda A, 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri
Edisi 5. Jakarta : EGC
Smeltzer Suzanne C, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed.
8. Jakarta : EGC
Soenardi, Tuti dan Soetardjo, Susirah, 2005. Hidangan Sehat Untuk Mencegah
Kanker. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PADA KELUARGA An.A DENGAN ACUTE MYELOID LEUKEMIA
DI RUANG MELATI II RUMAH SAKIT Dr.MOEWARDI SURAKARTA
OLEH
PITRIONO
SN14031