Anda di halaman 1dari 40

CATATAN PERKULIAHAN KIMIA DASAR

(Semester Ganjil TA 2016/2017)

KATEGORI : B

NAMA : MAISYA RIVITA

NIM : 16330096

PRODI FARMASI, FAKULTAS FARMASI- ISTN

2016/2017
BAB I : Materi dan Energi

Kimia adalah materi yang ada di sekeliling kita. Contoh : manusia sedang mengendarai
sepeda. Dari contoh tersebut kita bisa simpulkan :

1. Udara adalah materi


2. Metabolism tubuh
3. Pakaian terbuat dari bahan serat sintetis (polimer)
4. Kendaraan (sepeda) gabungan dari logam dan polimer

A. PENGERTIAN MATERI

Materi didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai massa yang menempati ruang.
Udara tersusun atas gas-gas yang tidak dapat dilihat, tapi dapat dibuktikan adanya. Dengan
menghibaskan sehelai kertas, kita akan merasakan adanya angin. Angin adalah udara yang
bergerak. Walau udara amat ringan, tapi dapat dibuktikan bahwa udara memiliki massa.
Ikatan seutas tali tapat pada tangan-tangan sebatang kayu. Pada kedua ujung kayu itu masing-
masing gantungkanlah sebuah balon yang sudah ditiup dan yang belum ditiup pada ujung
yang lain. Apa yang terlihat? dari percobaan itu dapat disimpulkan bahwa udara memiliki
massa dan menepati ruang.

1. Wujud Materi

Dikenal tiga macam wujud materi, yakni padat, cair dan gas. Zat padat memiliki bentuk
dan volume tetap, selama tidak ada pengaruh dari luar. Contoh, bentuk volume sebatang emas
tetap dimanapun emas itu berada. Berbeda dengan zat cair, bentuk zat cair berubah-ubah
mengikuti bentuk ruang yang ditempatinya. Didalam gas air akan mengambil bentuk ruang
gelas, di dalam botol air akan mengambil bentuk ruang botol. Seperti zat padat volume zat
cair juga tetap.
2. Massa dan Berat

Massa suatu benda menyatakan jumlah materi yang ada pada benda tersebut. Massa suatu
benda tetap disegala tempat. Massa merupakan sifat dasar materi yang paling. Massa dan
berat suatu benda yang tidak identik tetapi sering diaanggap sama; berat menyatakan gaya
gravitasi bumi terhadap benda itu dan bergantung pada letak benda dari pusat bumi.

Berat sebuah benda dapat diukur langsung dengan menimbangnya, tapi masa sebuah
benda dibumi dapat dihitung jika diketahui beratnya dan gaya gravitasi di tempat
penimbangan itu dilakukan. Untuk itu, dipakailah neraca menimbang dengan neraca adalah
membandingkan massa benda yang ditimbang dengan massa benda lain yang diketahui anak
timbangannya. Dua benda yang massanya sama bila ditimbang ditempat yang sama, beratnya
akan sama. Karena itu, yang dimaksud berat sebuah benda sebenarnya adalah massanya,
maka timbul pengertian bahwa massa sama dengan berat.

3. Klasifikasi Materi

Suatu bahan dapat dikatakan serba sama (homogen) atau serba aneka (heterogen). Suatu
benda yang seluruh bagiannya memiliki sifat-sifat yang sama disebut bahan homogen.
Perhatikan larutan gula dalam air. Keseluruh bagian akan kita amati suatu cairan yang agak
kekuning-kuningan dan bila pada setiap bagian kita ambil untuk dicicipi, terasa manis. Jadi,
larutan gula ini bersifat homogen. Larutan memang suatu campuran yang serba sama,
sedangkan tanah dan campuran minyak dengan air merupakan camputan heterogen.

Suatu bahan yang tersusun dari dua atau lebih zat-zat yang sifatnya berbeda disebut
campuran. Komposisi campuran tidak tetap, melainkan bervariasi. Oleh sebab itu, akan kita
kenal campuran homogen dan campuran heterogen. Zat-zat yang ditemukan di alam jarang
sekali dalam keadaan murni. Pada umumnya ditemukan campuran heterogen. Lihat batu
kapur, granit, batu pualam yang ditemukan, akan tampak jelas heterogenitas sifat-sifatnya.

Setiap materi yang homogen dan susunan kimianya tetap disebut zat atau subtansi. Setiap
zat memiliki sifat fisika dan sifat kimia tertentu. Dikenal dua macam zat, yakni unsur dan
senyawa. Zat yang dengan reaksi kimia biasa dapat diuraikan menjadi beberapa zat lain yang
lebih sederhana disebut senyawa. Jadi air adalah senyawa. Zat yang dengan reaksi kimia
tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain disebut unsur. Jadi Oksigen (O) dan hidrogen
(H) adalah unsur. Menurut sifat-sifat, dikenal unsur logam dan nonlogam, Besi, tembaga, dan
seng, misalnya adalah unsur logam, sedangkan Arang, Belerang dan fosfor adalah unsur non-
logam

4. Atom dan Molekul

Atom adalah satuan yang amat kecil dalam setiap bahan yang ada di sekitar kita. Sejak
zaman kuno, filosof-filosof Yunani sudah memikirkan struktur materi. Bertentangan dengan
ajaran makrokosmos, pada abad lima sebelum masehi, Leukippos dan demokritos telah
mengembangkan ajaran mikrokosmos tentang hebatnya materi.

Struktur zat discountinue dan bahwa semua materi terdiri atas partikel-partikel yang amat
kecil yang disebut atom (a = tidak, tomos = dibagi )[1]. Hal ini bertentangan dengan pendapat
aristoteles yang menyatakan bahwa zat yang bersifat continue (dapat dibagi terus), kedua
pendapat itu bersifat sangat spekulatif dan tidak dapat ditunjang oleh eksperimen.

Pada masa Robet Boyle, yakni pada abad ke 17, para ahli fisika mengembangkan sebuah
teori baru tentang struktur materi, yakni teori molekul. Menurut pendapat ini partikel terkecil
zat disebut molekul dan molekul-molekul zat yang sama akan sama semua sifatnya. Teori ini
dapat menerangkan antara lain peristiwa diferensiasi zat, perubahan wujud gas dan sifat-sifat
gas dengan memuaskan.

a. Teori Atom Dalton

Seorang guru sekolah di Inggris, berdasarkan obeservasi-obeservasi kuantitatifnya pada


awal abad ke- 19 mengungkapakan teori atomnya yang terkenal yang dapat menerangkan
kejadian-kejadian kimia. Dengan teorinya ini, Dalton mampuh menerangkan dua buah hukum
dasar ilmu kima, yakni Hukum Kekekalan Massa dari laviesier dan Hukum Ketetapan
Perbandingan dari Proust. Hipotesis Dalton berpangkal dari anggapan Demokritos, kemudian
menjadi besar teori atom antara lain sebagai berikut :
1) Tiap-tiap unsur terdiri dari partikel-partikel kecil yang disebut atom. Atom tidak dapat
dibagi-bagi

2) Atom-atom unsur yang sama, sifatnya sama, atom dari unsur yang berbeda, sifatnya
juga berbeda

3) Atom tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan

4) Reaksi kimia terjadi penggabungan atau pemisahan atom-atom

5) Senyawa ialah hasil reaksi atom-atom penyusunnya

5. Susunan Atom

Untuk menjelaskan berbagai pertanyaan yang masih belum terjawab oleh teori atom,
maka orang harus mengetahui susunan atom. Misalnya, pertanyaan tentang apa penyebeab
atom-atom terikat bersama-bersama sehingga membentuk zat yang lebih kompleks ?
Mengapa atom suatu unsur dapat bereaksi dengan atom lain, mengapa atom tembaga berada
dengan atom besi ? pengetahuan tentang susunan atom menjadi lebih jelas setelah penelitian-
penelitian dari Sir Humphry Davy dan Michael Faraday, keduanya berasal dari inggris.

a. Penemuan Elektron Dan Proton

Elektron merupakan partikel atom pertama yang ditemukan. penemuan elektron


berawal dari penyelidikan tentang listrik melalui gas-gas pada tekanan rendah. Joseph john
thomson dan kawan-kawannya telah melakukan percobaan mengenai hantaran listrik melalui
berbagai gas dengan menggunakan suatu tabung tertutup yang dapat dihampakan seperti
tertera pada gambar berikut ini. pada ujung-ujung tabung itu terdapat kutub listrik positif atau
anoda dan kutub negatif atau katoda

Bila katoda dan anoda dihubungkan dengan sumber listrik bertegangan tinggi dan
tekanan gas di dalam tabung di.kurangi menjadi sangat kecil, yaitu sekitar 10-6 atmosfer,
akan terjadi pancaran sinar yang berasal dari katoda dan menuju ke katoda. sinar itu disebut
sinar katoda.
Sinar katoda mempunyai sifat cahaya, tetapi sinar itu juga mempunyai sifat-sifat lain.
antara lain, sinar itu dapat menggerahkan baling-baling yang diletakkan dalam jalannya dan
di dalam medan listrik sinar itu dibelokkan ke arah pelat elektroda positif. Sifat-sifat tersebut
menunjukkan bahwa sinar katoda terdiri dari partikel-partikel bermuatan listrik negatif.
partikel-partikel sinar katoda dilepaskan oleh atom-atom yang terdapat pada katoda. pada
tahun 1897, j.j. thomson (1856-1940) membuktikan dengan eksperimen bahwa partikel sinar
katoda tidak bergantung pada bahan katoda. partikel itu disebut elektron. berdasarkan
pengamatan ini, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa tiap atom unsur tentu mengandung
elektron.

Seorang berkebangsaan jerman bernama e.goldstein pada tahun 1886 menemukan


suatu sinar lain di dalam tabung sinar katoda. la menemukan bahwa apabila lempeng tabung
katoda itu berlubang-lubang maka gas yang terdapat di belakang katoda akan berpijar.

b. Model Atom

Dalton menggambarkan atom sebagai bola padat yang tidak dapat dibagi lagi. dengan
penemuan elektron, maka (1) model atom dalton diganti dengan (2) model atom
thomson.Menurut thomson, atom berupa bola bermuatan positif dan pada tempat-tempat
tertentu di dalam bola terdapat elektron-elektron, seperti kismis di dalam roti. jumlah muatan
positif sama dengan jumlah muatan negatif sehingga atom bersifat netral.

Model atom thomson mulai ditinggalkan ketika ernest rutherford pada tahun 1909,
yang dibantu oleh hans geiger dan ernest marsden menemukan bukti-bukti baru tentang sifat-
sifat atom. bukti-bukti itu diperoleh dari eksperimen yang disebut eksperimen penghabluran
sinar alfa.

c. Model Atom Bohr

Pola atom rutherford masih memiliki kelemahan-kelemahan yang serius. Misalnya,


terhadap pertanyaan-pertanyaan: mengapa elektron-elektron yang bermuatan negatif tidak
tertarik dan melekat pada inti yang positif?
Menurut teori mekanika klasik tentang cahaya, elektron yang bergerak harus disertai
kehilangan tenaga kinetik elektron. Dengan demikian, kecepatan elektron itu semakin lama
semakin berkurang, jaraknya terhadap inti semakin kecil, dan akhirnya elektron itu akan jatuh
dan melekat pada inti. Di samping itu, terdapat beberapa pertanyaan yang tidak terjawab.
Misalnya, apakah semua atom mempunyai jumlah elektron yang sama banyaknya? Apabila
terdapat banyak elektron dalam sebuah atom, bagaimana elektron-elektron itu disusun?
Apakah yang menyebabkan inti dan juga elektron-elektron tidak terlepas satu dari yang lain?
Untuk mengatasi kelemahan model atom rutherford, bohr mengajukan pendapat yang
revolusioner, yang sebagian bertentangan dengan mekanika klasik newton.

Menurut bohr, di sekitar inti itu hanya mungkin terdapat lintasan-lintasan elektron
yang berjumlah terbatas; pada setiap lintasan itu bergerak sebuah elektron yang dalam
gerakannya tidak memancarkan sinar. Jadi, dalam setiap keadaan station, elektron
mengandung jumlah tenaga tetap dan terdapat dalam keadaan seimbang yang mantap.

B. PENGERTIAN ENERGI

Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa energi,
duania ini akan diam atau beku. Dalam kehidupan manusia selalu terjadi kegiatan dan untuk
kegiatan otak serta otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh melalui proses oksidasi
(pembakaran) zat makanan yang masuk kedalam tubuh berupa makanan. Kegiatan manusia
lainnya dalam memproduksi barang, transportasi, dan lainnya juga memerlukan energi yang
diperoleh dari bahan sumber energi atau sering disebut sumber daya alam (natural resources)

Sumber daya alam dibedakan menjadi dua kelompok[3], yaitu :

1. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable) hampir tidak dapat habis,
misalnya tumbuhan, hewan, air, tanah, sinar matahari, angin dan sebagainya
2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable) atau habis misalnya :
minyak bumi atau batu bara
C. MACAM- MACAM ENERGI

1) Energi Mekanik

Energi mekanik dapat dibedakan atas dua pengertian yaitu : energi potensial dan
energi kinetik. Jumlah kedua energi itu di namakan energi mekanik. Setiap benda mempunyai
berat, maka baik dalam keadaan diam atau bergerak setiap benda memiliki energi. Misalnya
energi yang tersimpan dalam air yang dibendung pada sebuah waduk yang bersifat tidak aktif
dan di sebut energi potensial (energi tempat). Bila waduk dibuka, air akan mengalir dengan
deras, sehingga energi air menjadi aktif. Mengalirnya air ini adalah dengan energi kinetik
(tenaga gerak)

2) Energi Panas

Energi panas juga sering disebut sebagai kalor. Pemberian panas kepada suatu benda
dapat menyebabkan kenaikan suhu benda itu ataupun bahkan terkadang dapat menyebabkan
perubahan bentuk, perubahan ukuran, atau perubahan volume benda itu

Ada tiga istilah yang penggunaannya sering kacau, yaitu panas, kalor, dan suhu. panas
adalah salah satu bentuk energi. Energi panas yang berpindah disebut kalor, sementara suhu
adalah derajat panas suatu benda.

3) Energi Magnetik

Energi magnetik dapat dipahami dengan mengamati gejala yang timbul ketika dua
batang magnet yang kutub-kutubnya saling didekatkan satu dengan yang lain. seperti
diketahui bahwa setiap magnet mempunyai 2 macam kutub, yaitu kutub magnet utara dan
kutub magnet selatan. jika dua batang magnet kutub-kutubnya yang senama (u – u/s – s)
saling didekatkan maka kedua magnet akan saling tolak-menolak. Sebaliknya, kedua magnet
akan saling tarik-menarik apabila yang saling berdekatan adalah kedua kutub tidak senama
(u-s).
4) Energi listrik

Energi listrik ditimbulkan/dibangkitkan melalui bermacam-macam cara. misalnya: (1)


dengan sungai atau air terjun yang memiliki energi kinetik; (2) dengan energi angin yang
dipakai untuk menggerakkan kincir angin; (3) dengan menggunakan accu (energi kimia); (4)
dengan menggunakan tenaga uap yang dapat memutar generator listrik; (5) dengan
menggunakan tenaga diesel; dan (6) dengan menggunakan tenaga nuklir. kegunaan dari
energi listrik dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali yang dapat dirasakan, terutama di
kehidupan kota-kota besar, bahkan sebagai penerangan yang sekarang sudah digunakan
sampai jauh ke pelosok pedesaan

5) Energi Kimia

Yang dimaksud dengan energi kimia ialah energi yang diperoleh melalui suatu proses
kimia. Energi yang dimiliki manusia dapat diperoleh dari makanan yang dimakan melalui
proses kimia. Jika kedua macam atom-atom karbon dan atom oksigen, tersebut dapat
bereaksi, akan terbentuk molekul baru yaitu karbondioksida. bergabungnya kedua atom
tersebut memerlukan energi. kalori tersebut dikenal sebagai energi kimia. bila kedua atom
yang telah tergabung dipisahkan, maka akan melepaskan energi. energi yang terbebas disebut
energi eksoterm pada reaksi korek api, juga dihasilkan energi panas yang melalui suatu
proses kimia.

6) Energi Bunyi

Bunyi dapat juga diartikan getaran sehingga energi bunyi berarti juga getaran. Getaran
selaras mempumyai energi dua macam, yaitu energi potensial dan energi kinetik. Melalui
pembahasan secara matematis dapat ditunjukkan bahwa jumlah kedua macam energi pada
suatu getaran selaras adalah selalu tetap dan besarnya tergantung massa, simpangan, dan
waktu getar atau periode. Untuk contoh yang lebih jelas mengenai adanya energi bunyi atau
energi getaran yaitu apabila orang melihat jatuhnya sebuah benda dari ketinggian tertentu.

Pada saat benda itu jatuh di suatu lantai, energi kinetiknya berubah menjadi energi
panas dan juga energi getaran, yaitu timbulnya suatu getaran pada lantai yang menimbulkan
bunyi. Apabila getaran yang ditunjukkan itu sangat besar, akan dapat dirasakan adanya energi
getarannya yaitu dengan terlihatnya getaran pada benda-benda lain di sekitarnya. Meledaknya
suatu bom menimbulkan getaran yang hebat dan energi getarannya mampu merobohkan
bangunan ataupun memecahkan kaca-kaca yang tebal.

Gendang telinga manusia juga hanya mampu menerima energi getaran yang
ditimbulkan oleh sumber getar yang frekuensi paling rendahnya adalah 16 geteran per detik
(hertz) dan paling besar 20.000 getaran per detik.

7) Energi Nuklir

Energi nuklir merupakan hasil dari reaksi fisi yang terjadi pada inti atom. Dewasa ini,
reaksi inti yang banyak digunakan oleh manusia untuk menghasilkan energi nuklir adalah
reaksi yang terjadi antara partikel dengan inti atom yang digolongkan dalam kelompok heavy
atom seperti aktinida.

Berbeda dengan reaksi kimia biasa yang hanya mengubah komposisi molekul setiap unsurnya
dan tidak mengubah struktur dasar unsur penyusun molekulnya, pada reaksi inti atom atau
reaksi fisi, terjadi perubahan struktur inti atom menjadi unsur atom yang sama sekali berbeda.

Pada umumnya, pembangkitan energi nuklir yang ada saat ini memanfaatkan reaksi inti
antara neutron dengan isotop uranium-235 (235U) atau menggunakan isotop plutonium-239
(239Pu). Hanya neutron dengan energi berkisar 0,025 eV atau sebanding dengan neutron
berkecepatan 2200 m/ detik akan memiliki probabilitas yang sangat besar untuk bereaksi fisi
dengan 235U atau dengan 239Pu.

Neutron merupakan produk fisi yang memiliki energi dalam kisaran 2 MeV. Agar neutron
tersebut dapat beraksi fisi dengan uranium ataupun plutonium diperlukan suatu media untuk
menurunkan energi neutron ke kisaran 0,025 eV, media ini dinamakan moderator. Neutron
yang melewati moderator akan mendisipasikan energi yang dimilikinya kepada moderator,
setelah neutron berinteraksi dengan atom-atom moderator, energi neutron akan berkisar pada
0,025 eV.
8) Energi Cahaya

Energi cahaya terutama cahaya matahari banyak diperlukan terutama oleh tumbuhan
yang berhijau daun. tumbuhan itu membutuhkan energi cahaya untuk mengadakan proses
fotosintesis. Dengan kemajuan teknologi, saat ini dapat juga digunakan energi dari sinar yang
dikenal dengan nama sinar laser. yang dimaksud dengan sinar laser ialah sinar pada suatu
gelombang yang sama dan yang amat kuat. Sinar laser banyak sekali digunakan dan meliputi
banyak bidang, misalnya dalam bidang industri besar digunakan dalam pembuatan senjata
laser yang dapat menembus baja yang tebalnya 2 cm dan lain-lainnya.

9) Energi Matahari

Energi matahari merupakan energi yang utama bagi kehidupan di bumi ini. Berbagai jenis
energi, baik yang terbarukan maupun tak-terbarukan merupakan bentuk turunan dari energi
ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Energi yang merupakan turunan dari energi
matahari misalnya :

Energi angin yang timbul akibat adanya perbedan suhu dan tekanan satu tempat dengan
tempat lain sebagai efek energi panas matahari.

Energi air karena adanya siklus hidrologi akibat dari energi panas matahari yang mengenai
bumi.

Energi biomassa karena adanya fotosintesis dari tumbuhan yang notabene menggunakan
energi matahari.

Energi gelombang laut yang muncul akibat energi angin.

Energi fosil yang merupakan bentuk lain dari energi biomassa yang telah mengalami proses
selama berjuta-juta tahun.

Selain itu energi panas matahari juga berperan penting dalam menjaga kehidupan di
bumi ini. Tanpa adanya energi panas dari matahari maka seluruh kehidupan di muka bumi ini
pasti akan musnah karena permukaan bumi akan sangat dingin dan tidak ada mahluk yang
sanggup hidup di bumi. Energi Panas Matahari sebagai Energi Alternatif.
Energi panas matahari merupakan salah satu energi yang potensial untuk dikelola dan
dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber cadangan energi terutama bagi negara-negara
yang terletak di khatulistiwa termasuk Indonesia, dimana matahari bersinar sepanjang tahun.
Dapat dilihat dari gambar di atas bahwa energi matahari yang tersedia adalah sebesar 81.000
TerraWatt sedangkan yang dimanfaatkan masih sangat sedikit.

Materi yang ada di alam ada yang bisa diperbaharui dan ada yang tidak bisa
diperbaharui. Seperti minyak bumi jika terus menerus diambil akan habis, jadi minyak bumi
termasuk materi yang tidak bisa di perbaharui. Untuk materi yang dapat diperbaharui
diperlukan upaya yang melibatkan ilmu kimia yang terus menerus memperngaruhinya.
Contohnya penggunaan pupuk pada tanaman untuk meningkatkan produksi tanaman.
Pemanfaatan materi yang melibatkan ilmu kimia tidak terlepas dari timbulnya dampak
negative terhadap manusia dan lingkungannya. Hal ini di sebabkan kurangnya pemahaman
terhadap materi tersebut.

Contoh :

1. Pembakaran bahan bakar fosil


2. Freon pada AC dan lemari es dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon
3. Plastic, meski bermanfaat tapi sulit terurai di alam

Dampak negative tersebut dapat ditekan dengan pemahaman ilmu kimia yang baik, membuat
materi ramah lingkungan dan memantau aktivitas manusia terhadap lingkungan.

Contoh : etanol dari fermentasi tetes tebu digunakan sebagai gasohol (pengganti minyak
bumi)
BAB II : Sifat Fisika dan Sifat Kimia

1. SIFAT FISIKA
Sifat fisika adalah sifat suatu zat yang dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun
materi tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa
jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini pembahasan
mengenai sifat-sifat fisika tersebut :

a. Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu
wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu : menguap,
mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.

b. Warna
Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang
dapat diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri
yang
membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu berwarna putih, karbon berwarna
hitam, paku berwarna kelabu pudar dan lain–lain.

c. Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Air merupakan zat
pelarut untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut. Misal, garam
dapat larut dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.

d. Daya hantar listrik


Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat menghantarkan listrik
dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik
disebut isolator. Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Daya hantar
listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga
dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati adalah
lampu dapat menyala.
e. Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan
benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet,
sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.

f. Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih.

g. Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.

2. SIFAT KIMIA
Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis
baru. Contoh sifat fisika antara lain mudah terbakar, mudah busuk, mudah meledak , beracun,
dan berkarat (korosif). Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat kimia :

a. Mudah terbakar
Bensin termasuk zat yang mudah terbakar. Sehingga, di stasiun pengisian bahan bakar
terdapat larangan “DILARANG MEROKOK“. Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan
yang mudah terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman.

b. Mudah busuk
Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat mengakibatkan
makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam. Misal, nasi yang
dibiarkan berhari–hari bereaksi dengan udara menjadi basi, susu yang berubah rasa menjadi
asam.

c. Berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat. Logam,
seperti : besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat.
d. Mudah meledak
Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah meledak, seperti :
magnesium, uranium dan natrium.

e. Racun
Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara lain: insektisida,
pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut digunakan manusia untuk
membasmi hama, baik serangga maupun tikus.
BAB III : Hukum Kekalan Massa dan Hukum Perbandingan Tetap

1. PENGERTIAN HUKUM KEKEKALAN MASSA


Hukum kekekalan massa ditemukan oleh seorang ahli kimia Perancis bernama
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) pada tahun 1785. Namun, Lavoisier bukanlah yang
pertama mengemukakan teori ini. Sebelumnya, ada seorang ilmuan Rusia yang juga pernah
mempublikasikan teori ini beserta pembuktiannya pada tahun 1748. Nama ilmuan itu adalah
Mikhail Lomonosov (1711-1765). Oleh karena penemuan mereka berdua hukum kekekalan
massa dikenal sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier.

Hukum kekekalan massa ini menjelaskan tentang massa suatu materi takkan pernah
berkurang ataupun bertambah. Massanya akan tetap sama sebelum atau sedudah dilakukan
reaksi. Seperti yang dikatakan oleh Lavoisier pada tahun 1785 yaitu :
“Tidak ada suatupun yang diciptakan, baik itu dari proses seni atau dari alam
semesta sendiri. Dan ini dapat dijadikan konsep umum dimana pada suatu proses terdapat
kuantitas yang sama dari materi sebelum dan sesudah proses tersebut. Kualitas dan
kuantitas unsur tetap sama, yang terjadi hanya perubahan atau modifikasi. Hal ini berlaku
untuk semua rekasi kimia, semua reaksi harus mengasumsikan kesetaraan antara unsur dari
suatu zat yang direaksikan.”Dari apa yang dikatakan diatas, jelas bahwa suatu materi itu
hanya bisa diubah bentuknya tetapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan. Artinya,
selama perubahan bentuk atau bereaksi tidak ada atom-atom pereaksi dan hasil reaksinya
yang hilang. Seperti contoh pada kasus kayu yang terbakar, terjadi perubahan bentuk zat
yaitu dari awalnya berbentuk kayu kemudian menjadi abu. Sebenarna selain berubah
menjadi abu, ada perubahan bentuk lainnya yang terjadi. Ada beberapa zat berpindah
tempat karena reaksi terjadi pada wadah yang terbuka. Zat-zat tersebut seperti karbon
dioksida, asap dan uap air. Jika dapat dijumlahkan massanya maka massa abu ditambah
karbon dioksida, asap dan uap air akan sama dengan massa kayu sebelum dibakar. Hukum
kekekalan massa dapat dibuktikan bila dilakukan dalam wadah tertutup yang dapat
mencegah adanya suatu rekasi yang keluar dari wadah. Sehingga massanya tetap terjaga.”
2. APLIKASI HUKUM KEKEKALAN MASSA
Hukum kekekalan massa sangat bermanfaat dalam pemanfaatannya pada ilmu kimia
modern.Seperti pada persamaan reaksi kimia. Persamaan reaksi kimia harus setara karena
reaksi memenuhi hukum kekekalan massa. Contoh sebuah reaksi kimia dan penyetaraannya :

NaOH(aq) + CuSO4(aq) à Na2SO4(aq) + CU(OH)2(s)

Untuk menyetarakannya maka jumlah unsur sejenis di ruas kiri dan kanan harus sama. Jadi
persamaan barunya adalah :

2NaOH(aq) + CuSO4(aq) à Na2SO4(aq) + CU(OH)2(s)

3. PENGERTIAN HUKUM PERBANDINGAN TETAP

Hukum perbandingan tetap atau yang disebut juga hukum hukum Proust dijelaskan oleh
ahli kimia Perancis Joseph Lois Proust pada tahun 1799. Berdasarkan penelitiannya terhadap
berbagai senyawa Proust menyatakan dalam senyawa murni perbandingan massa unsur-unsur
penyusunnya selalu tetap. Senyawa yang sama meskipun diperoleh dengan cara yang berbeda
ataupun dari daerah yang berbeda perbandingan unsur-unsur dalam senyawa tersebut selalu
tetap.

4. APLIKASI HUKUM PERBANDINGAN TETAP

Misalnya perbandingan karbon dan oksigen dalam karbondioksida adalah 3 : 8.


Perbandingan ini selalu tetap dimanapun karbondioksida berada. Jadi karbon dioksida di
Atambua, Malang, Surabaya maupun Jakarta perbandingan C : O selalu 3 :8. Demikian juga
karbon yang disintesis dengan karbondioksida yang ada secara alamij tetap memiliki
perbandingan 3:8.

Perbandingan massa unsur-unsur dalam karbondioksida diperoleh dengan cara sebagai


berikut.

massa C : massa O = jumlah atom C x Ar.C : jumlah atom O x Ar.O

= 1 x 12 : 2 x 16
= 12 : 32

=3:8
BAB IV : Sejarah Perkembangan Teori Atom

1. Democritus

Seorang filsuf yunani yang pertama mencoba mendeskripsikan materi/zat sekitar 2400
tahun yang lalu. Apakah suatu zat dapat dibagi/dipotong hingga menjadi potongan paling
kecil yang tidak bisa lagi di potong

Konsep atom Democritus

Atom : partikel terkcil yang tidak bisa dibagi lagi, jumlahnya tak terhingga selalu dalam
keadaan bergerak dan mampu bergabung satu sama lain.

2. Aristotle (322-384)

Tidak peduli seberapa kecil bagian dari suatu materi, dia tetap seragam dalam komposisi.
Aristotle dan Plato menggambarkan sifat materi dengan menggunakan pendekatan 4 unsur
zat yaitu tanah, air, api dan udara) namun teori/filosofi mereka ini salah. Teori Aristotle ini
terabaikan dan terlupakan selama 2000 tahun lebih.

3. Teori Dalton (1808)

Semua unsure terdiri atom, yaitu partikel yang tidak dapat dibagi lagi dan tidak dapat
dimusnahkan. Antar atom dari unsure yang sama mempunyai massa dan sifat yang sama.
Setiap unsure mempunyai massa dan sifat atom yang berbeda dengan atom unsure lain.
Senyawa terbentuk dari unsure unsure pembentuknya melalui penggabungan kimia dengan
perbandingan tertentu. Teori atom Dalton ini menjadi salah satu dasar kimia modern. Dalam
situsnya Wikipedia menuliskan 5 konsep Teori Atom Dalton yakni:

 Unsur-unsur terdiri dari partikel-partikel yang luar biasa kecil yang tidak dapat dibagi
kembali(disebut atom).
 Dalam reaksi kimia,mereka tidak dapat diciptakan,dihancurkan atau diubah menjadi jenis
unsur yang lain.
 Semua atom dalam unsur yang sejenis adalah sama dan oleh karena itu memiliki sifat-sifat
yang serupa;seperti massa dan ukuran.
 Atom dari unsur-unsur yang berbeda jenis memiliki sifat-sifat yang berbeda pula.Senyawa
dapat dibentuk ketika lebih dari 1 jenis unsur yang digabungkan.
 Atom-atom dari 2 unsur atau lebih dapat direaksikan dalam perbandingan-perbandingan
yang berbeda untuk menghasilkan lebih dari 1 jenis senyawa

4. Teori Atom Thomson.

Akibat permasalahan yang ditimbulkan oleh Faraday dan Davy, Thomson mencoba
mencari tahu apa yang menyebabkan listrik dapat mengalir dalam suatu atom. Berdasarkan
pendapat yang dikemukakan oleh Davy, Thomson melakukan percobaan dengan
menggunakan tabung ruang hampa kemudian di masing-masing ujung diberikan tabung yang
lebih kecil yang didalamnya berisi gas dan katode. Tabung tersebut dianamakan dengan
Tabung sinar Katode.

Dari percobaan yang dilakukan, arus listrik dengan teganganya cukup tinggi
mengakibatkan gas dalam tabung kecil yang berisi gas berpijar tergantung dari jenis zat
dalam tabung. Berdasarkan teori davy, ia kemudian mem-variasikan tekanan dan suhu dalam
tabung sehingga terjadi perubahan dalam tabung katode. Thomson mendapatkan: Ketika
tekanan rendah dan suhu tinggi, gas dalam tabung berpijar sedangkan ketika tekanan gas
dikuraingi, maka daerah depan katode menjadi gelap seiring dengan berkurangnya tekanan
gas. Dan pada akhirnya, seluruh tabung menjadi gelap sedangkan bagian tabung depan katode
berpendar menjadi warna kehijauan. Hal tersebut membuktikan bahwa sinar hijau tersebut
merupakan sebuah radiasi yang diakibatkan oleh partikel. Karena sinar tersebut berasal dari
katode, Maka, diambillah hipotesis berupa :

1. Sinar katode merambat lurus dari permukaan anode menuju katode


2. Sinar katode dapat memutar kincir
3. Sinar katode dibelokkan kea rah kutub positif

Maka, Thomson menyimpulkan bahwa Atom merupakan sebuah bola pejal yang
didalamnya terdapat muatan positif dan negatif yang secara menyeluruh tersebar layaknya
roti yang ditaburi kismis. Teori ini disebut dengan Teori Atom Thomson. Teori Atom
Thomson ini menunjukkan bahwa terdapat bagian kecil lagi didalam atom sehingga atom
bukan bagian terkecil dari suatu unsur. Disamping itu, karena terdapatnya muatan positif dan
negatif dalam atom maka bagaimana mungkin terjadi reaksi kimia antar atom?
5. Teori Atom Rutherford.

Bersamaan dengan Thomson, Rutherford melakukan percobaan untuk menjawab


permasalahan yang ada mengenai teori model atom yang sebelumnya dikemukakan.
Rutheford melakukan percobaan yang dikenal dengan percobaan Hamburan sinar alfa.
Percobaan ini melanjutkan teori model atom Thomson yang mengatakan bahwa atom itu
terdiri dari muatan positif dan negatif. Dengan mengambil partikel alfa sebagai muatan
positif, Rutherford menembakkan partikel tersebut dengan arah lurus ke sebuah lembaran
kertas tipis dengan tujuan apakah Atom menurut Thomson hanya terdiri dari muatan positif
dan negatif saja.

Image from wikipedia.org


Dari hasil pengamatan percobaan, didapatk bahwa partikel alfa yang ditembakkan ada
partikel alfa yang tidak tertembus di bagian tengah. Seperti pengamatan yang diberikan oleh
muridnya (pada saat percobaan dibantu oleh 2 murid) yaitu Marsden. Marsden mengatakan
bahwa diperoleh 1 diantara partikel alfa yang ditembakkan mengalami pembelokan sudut 90
derajat atau lebih dan bahkan ada yang dipantulkan. Hal ini membuktikan bahwa ada sesuatu
di bagian dalam atom tersebut yang membelokkannya. Sehingga teori atom Thomson yang
menyebutkan atom terdiri dari muatan positif dan negatif yang tersebar salah, melainkan
tersusun secara rapi dan periodik di dalam atom.

Maka, disimpulkan oleh Rutherford bahwa, sebagian besar massa atom dan muatan positif
atom terkumpul di bagian pusat atom yang disebut dengan inti atom sedangkan elektron atau
muatan negatif beredar mengitari pada jarak tertentu seperti susunan planet dalam tata surya
dengan matahari sebagai pusatnya. Melalui gagasan ini, Rutherford menyebutkan adanya Inti
Atom dalam setiap atom dan jarak antara muatan negatif yang mengelilingi inti atom disebut
dengan jari-jari atom.

Maka, para ahli membuat sebuah kelebihan dan kelemahan dari teori model atom Rutherford
sebagai berikut yang saya ambil dari blog teman kita yaitu :
Kelebihan : Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti
Kelemahan : Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi
sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan
mendekati inti dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda
ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas
kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan
mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut.
Karena Rutherford adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut
dengan kulit.

6. Teori Atom Bohr.

Dengan adanya penambahan dalam teori atom Rutherford mengenai lintasan elektron dan
inti atom, maka timbul permasalahan apa yang menyebabkan elektron dalam lintasan tidak
masuk ke dalam inti atom. Niels Bohr yang merupakan seorang ilmuwan berusaha
memperbaiki teori atom Rutherford dengan melakukan percobaan spektrum atom hidrogen
pada tahun 1911. Model Bohr merupakan sebuah Model Atom Hidrogen yang memberikan
penjelasan mengenai lintasan-lintasan elektron dengan menggunakan pendekatan konsep
mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat. Namun, karena konsepnya yang sederhana
namun mampu menjelaskan konsep lintasan elektron untuk orde pertama menjadikan model
atom Bohr sebagai dasar pengenalan Model Atom Mekanika Kuantum.
Image from wikipedia.org
Dalam situsnya Wikipedia menjelaskan Kunci sukses model ini adalah dalam
menjelaskan formula Rydberg mengenai garis-garis emisi spektral atom hidrogen; walaupun
formula Rydberg sudah dikenal secara eksperimental, tetapi tidak pernah mendapatkan
landasan teoretis sebelum model Bohr diperkenalkan. Tidak hanya karena model Bohr
menjelaskan alasan untuk struktur formula Rydberg, ia juga memberikan justifikasi hasil
empirisnya dalam hal suku-suku konstanta fisika fundamental.
Model ini menggambarkan atom sebagai sebuah inti kecil bermuatan positif yang
dikelilingi oleh elektron yang bergerak dalam orbit sirkular mengelilingi inti — mirip sistem
tata surya, tetapi peran gaya gravitasi digantikan oleh gaya elektrostatik.
Untuk mengatasi hal ini dan kesulitan-kesulitan lainnya dalam menjelaskan gerak
elektron di dalam atom, Niels Bohr mengusulkan, pada 1913, apa yang sekarang disebut
model atom Bohr. Dua gagasan kunci adalah:

 Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momenta yang terkuantisasi,


dan dengan demikian energi yang terkuantisasi. Ini berarti tidak setiap orbit, melainkan
hanya beberapa orbit spesifik yang dimungkinkan ada yang berada pada jarak yang
spesifik dari inti.
 Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan sebagaimana
mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan tetap stabil di dalam sebuah orbit yang
tidak meluruh.
Arti penting model ini terletak pada pernyataan bahwa hukum mekanika klasik tidak
berlaku pada gerak elektron di sekitar inti. Bohr mengusulkan bahwa satu bentuk mekanika
baru, atau mekanika kuantum, menggambarkan gerak elektron di sekitar inti. Namun
demikian, model elektron yang bergerak dalam orbit yang terkuantisasi mengelilingi inti ini
kemudian digantikan oleh model gerak elektron yang lebih akurat sekitar sepuluh tahun
kemudian oleh fisikawan Austria Erwin Schrödinger dan fisikawan Jerman Werner
Heisenberg.
BAB V : Struktur Atom dan Sistem Periodik

1. Struktur Atom
 J.J Thomson, ilmuwan asal Inggris (1897)

Yang pertama menemukan bahwa atom tersusun dari partikel yang lebih kecil lagi.

Tabung sinar katoda Thomson : Partikel Elektron

- pancaran partikel bermuatan negative berasal dari atom

- didalam struktur atom terdapat partikel yang lebih kecil lagi daripada atom

- partikel bermuatan negative tersebut dinamakan corpuscle yang sekarang dikenal dengan
nama electron

- atom : netral, bila atom mengandung partikel bermuatan negative, tentu dalam atom juga
terdapat partikel bermuatan positif. Namun Thomson saat itu tidak berhasil menemukan
partikel bermuatan postif yang diprediksinya itu.

 Rutherford (1908)

Partikel yang bermuatan positif (proton) berada pada posisi pusat/inti atom dan posisi partikel
bermuatan negative (electron) tersebar jauh disekeliling inti atom.

Model atom Rutherford :

- Rutherford menyimpulkan bahwa seluruh sub-partikel atom yang bermuatan positif (proton)
terkonsentrasi dipusat sebagai inti atom

- dan sub-partikel atom yang bermuatan negative (electron) tersebar jauh disekeliling inti
atom

- ukuran inti atom jauh sangat kecil dibandingkan ukuran atom keseluruhan

 Bohr (1913)

Bohr menggambarkan atom sebagai sebuah inti kecil bermuatan positif yang dikelilingi oleh
electron yang bergerak dalam orbit sirkuler mengelilingi inti yang mirip dengan tata surya,
tetapi peran gaya gravitasi di gantikan oleh gaya elektrostatik. Karena model Bohr adalah
pengembangan dari model Rutherford banyak sumber yang mengombinasikan kedua nama
dalam penyebutannya sebagai model Rutherford-Bohr.

 Schrodinger

Erwin Schrodinger mengajukan teori yang disebut teori atom mekanika kuantum
”Kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti yang dapat ditentukan
adalah kemungkinan menemukna elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom”. Daerah
dangan kemungkinan terbesar ditemukan elektron disebut orbital. Orbital digambarkan
berupa awan, yang tebal tipisnya menyatakan besar kecilnya kemungkinan ditemukan
elektron di daerah tersebut. Kemudian Werner Heisenberg mengemukakan bahwa metode
eksperimen yang digunakan untuk menemukan posisi atau momentum suatu partikel seperti
elektron dapat menyebabkan perubahan, baik pada posisi, momentum atau keduanya.

Teori Schrodinger dan prinsip ketidakpastian Heisenberg melahirkan model atom mekanika
kuantum sebagai berikut:

1. Posisi elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti.


2. Atom mempunyai kulit elektron.
3. Setiap kulit elektron memiliki subkulit elektron.
4. Setiap subkulit elektron memiliki sub-sub kulit elektron.
BAB VI : Ikatan Kimia

Dialam ditemukan bahwa :

- unsure yang stabil dalam bentuk unsure bebas

- unusr unsure yang tidak stabil dalam bentuk senyawa. Kenapa ? karena setiap unsure selalu
memiliki kecenderungan menjadi unsure yang stabil. Apa dasarnya ? konfigurasi
electron/unsure yaitu setiap unsure cenderung untuk memiliki konfigurasi gas mulia. Semua
atom gas mulia mempunyai jumlah electron terluar 8 kecuali He (helium). Unusr lainnya juga
cenderung untuk mendapatkan struktur octet/ duplet (agar stabil) yaitu dengan cara
melepaskan/menangkap/menggunakan bersama electron sehingga terjadilah ikatan dengan
atom sesame atau dengan atom lain (ikatan kimia). Unsure unsure yang bernomor atom kecil
seperti H, Li, Be, B tidak mampu memenuhi struktur octet 8 dan terpaksa pada duplet 2.
Perubahan atom dalam mecapai konfigurasi gas mulia diikuti dengan peristiwa ikatan kimia.
Atas dasar kecenderungan ini, ikatan kimia dapat di klasifikasikan kedalam 3 tipe ikatan.

1. Ikatan Ion

Ikatan ion (elektrovalen), adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya perpindahan
(serah-terima) elektron dari satu unsur ke unsur yang lain. Kedua ikatan tersebut berikatan
dengan adanya gaya elektrostatis. Unsur yang cenderung melepaskan elektron adala unsur
logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur nonlogam.
“Ikatan yang terbentuk apabila unsur logam melepas elektron dan diikuti dengan unsur
nonlogam yang menerima elektron”

Dengan kata lain, satu memberi dan satu menerima


Contoh ikatan ion adalah :
Unsur Na dengan Cl yang membentuk senyawa NaCl.
11Na : 2,8,1 à Na+
17Cl : 2,8,7 à Cl-
Na+ + Cl- à NaCl

Unsur Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan


gas mulia (8), dan unsur Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi
elektronnya sama dengan gas mulia (8). Jika unsur melepaskan elektron, maka unsur tersebut
bermuatan positif, namun jika unsur menerima elektron, maka unsur tersebut bermuatan
negatif.
Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :

 Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA). Contoh :
NaF, KI, dan CsF
 Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA). Contoh :
Na2S, Rb2S, Na2O
 Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA). Contoh “ CaO, BaO,
MgS

2. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara
bersama oleh dua atom yang belikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah
satu atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron, yang dalam pembentukannya,
masing-masing atom mempunyai orbital pada kulit terluar yang berisi elektron tunggal. Dan
kedua orbial tersebut saling tumpang-tindih (overlap) sehingga sebuah pasangan elektron
terbentuk, kemudian dipakai secara bersama oleh kedua atom. Ikatan kovalen terbentuk oleh
sesama unsur non logam.
“ikatan yang terbentuk akibat adanya pemakaian elektrom bersama-sama antara unsur non
logam”

Dengan kata lain, sama-sama memberi dan menerima


Contoh ikatan kovalen :
Unsur H dengan N membentuk senyawa NH3
1H :1 à H+
7N : 2, 5 à N-3
H+ + N-3 à NH3

Unsur H membutuhkan 1 elektron untuk memenuhi aturan oktet, sedangkan unsur N


membutuhkan 3 elektron untuk memenuhi aturan oktet. Oleh karena itu, kedua unsur tersebut
sama-sama memberi dan menerima (saling memakai)
Jenis – jenis ikatan kovalen
a. Berdasarkan jumlah pasangan elektronnya, ikatan kovalen dibagi menjadi :

 Ikatan kovalen tunggal, adalah ikatan kovalen yang menggunakan satu pasang
elektron. Contoh: H-Cl, H-H
 Ikatan kovalen rangkap dua, adalah ikatan kovalen yang menggunakan dua pasang
elektron. Contoh: O=O
 Ikatan kovalen rangkap tiga, adalah ikatan kovalen yang menggunakan tiga pasang

elektron. Contoh: HC CH

b. Berdasarkan kepolarannya, ikatan kovalen dibagi menjadi :

 Ikatan kovalen polar, terjadi antara dua atom dengan keelektronegatifan berdeda
(unsur yang berbeda). Contoh : ikatan H-Cl, H-F, N-H
 Ikatan kovalen nonpolar, terjadi antara dua atom dengan keelektronegatifan sama
(unsur yang sama). Contoh: ikatan H-H, O=O, Cl-Cl

3. Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama
pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang berikatan [Pasangan Elektron
Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya bisa menerima pasangan elektron yang
digunakan bersama.

“Ikatan yang terbentuk apabila pasangan elektron yang dipakai bersama hanya berasal dari
salah satu unsur yang berikatan”

 Dengan kata lain, ada satu menerima, dan ada yang tidak menerima
 Contoh kovalen koordinasi :
 Senyawa NH3 dengan H+ membentuk NH4+
4. Ikatan Logam

Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gara tarik menarik yang terjadi
antara muatan pisitif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang
bebas bergerak. Atom-atom logam dapat diibaratkan bola ping-pong yang terjejal rapat satu
sama lain. Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk
dilepaskan dan membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar
9terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom
lain. Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam
mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap
posisinya pada satu atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari satu atom ke atom lain.
Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-
ion positif logam.
BAB VII : Gas, Cair, Padat (Larutan)

Secara kimia zat terbagi 2 yaitu :

1. Substans (murni) : terdiri atas 1 komponen substans. Substans sendiri terdiri


atas unsure dan molekul
2. Campuran : terdiri dari 2 komponen atau lebih substans

Larutan : suatu sistem campuran yang homogen. Larutan terbagi 3 yaitu padat, cair dan gas.

Konsentrasi :

1. Molar (M) : banyaknya solute dalam liter larutan


2. Molal (m) : banyaknya solute dalam kg pelarut
3. Normal (N) : banyaknya ekuivalen solute dalam liter larutan
4. Fraksimal
5. Persen (%) : b/b, b/v, v/v
6. PPM (Bagian perjuta)

Ciri-ciri zat padat:


1. Mempunyai bentuk yang tetap
2. Mempunyai volume yang tetap
3. Susunan partikel zat padat letaknya teratur dan berdekatan
4. Ikatan partikel zat padat sangat kuat
5. Tidak mengikuti bentuk tempatnya
Ciri-ciri zat cair :

1. Volumenya tetap
2. Mengikuti bentuk wadahnya
3. Ikatan antar partikelnya lemah
4. Susunan partikelnya kurang tetatur dan renggang
Ciri-ciri zat gas :
1. Mempunyai bentuk yang berubah-ubah
2. Mempunyai volume yang beruba-ubah
3. Susunan partikel zat padat letaknya tidak teratur dan berjauhan
4. Ikatan partikel zat padat sangat lemah
5. Mengikuti bentuk tempatnya
BAB VIII : Stoikiometri

A. Pengertian Stoikiometri
Stoikiometri berasar dari kata yunani stoicheion yang berarti unsure dan metron yang
berarti pengukuran. Jadi Stoikiometri adalah studi hubungan kuantitatif antara reaktan dan
produk didalam suatu reaksi kimia.

B. Tujuan Stoikiometri
1. Menghitung massa substans yang dikonsumsi (sebagai reaktan) dan massa susbstans
yang dihasilkan (sebagai produk) didalam suatu reaksi
2. Menentukan substans (dari reaktan) yang menjadi pembatas di dalam suatu reaksi
kimia
3. Menghitung presentase substans (sebagai produk) yang dihasilkan di dalam suatu
reaksi

C. Parameter Stoikiometri
1. Mol
2. Berat atom (Massa Atom)
3. Berat molekul (massa molekul)
4. 1 mol dari suatu unsure : sejumlah berat unsure tersebut (dalam satuan gram) yang
besarnya sama dengan massa atomnya
5. 1 mol dari suatu molekul : sejumlah berat molekul (dalam satuan gram) yang
besarnya sama dengan massa atomnya.

 Bilangan Avogadro dan konsep mol


1. Bilangan Avogadro (NA) : 6,0225x1023
 1 mol substans : NA partikel substans
 Substans : atom/unsure , senyawa dan/ion
2. 1 mol suatu unsure : 6,0225x1023 atom
3. 1 mol suatu senyawa : 6,0225x1023 molekul
4. 1 mol suatu ion : 6,0225x1023 ion
 Perhitungan mengenai komposisi
1. Tentukan komposisi Ca dan CaCl2
𝐵𝐴 𝐶𝑎
%Ca = 𝐵𝑀 𝐶𝑎𝐶𝑙2 𝑥100
2(𝐵𝐴 𝐶𝑙)
%Cl = 𝐵𝑀 𝐶𝑎𝐶𝑙2 𝑥100
2. Hitung presentase CaO dan massanya dalam 500g CaCO3 diketahui BM CaCO3 : 100
g mol-1 dan CaO : 56 g mol-1
𝐵𝑀 𝐶𝑎𝑂
%CaO = 𝐵𝑀 𝐶𝑎𝐶𝑂3 𝑋100

Massa CaO = %CaO x 500g


 Menentukan rumus empiris senyawa
- Rumus empiris : rumus kimia yang di dasarkan pada satuan rumus molekulnya.
- Rumus molekul : rumus kimia yang merupakan kelipatan dari rumus empiris.
Hidrokarbon :
Diketahui analisis unsure : C=85,72 % dan BA C= 12
H=14,3 % dan BA H = 1
Misal 100g (hidrokarbon)
85,72
C= 85,72 =12𝑔 𝑚𝑜𝑙−1 = 7,14 𝑚𝑜𝑙
14,28
H= 14,28 = = 14,28 𝑚𝑜𝑙
1 𝑔 𝑚𝑜𝑙−1

 Perhitungan persen susunan suatu rumus kimiawi


1. Memulai dengan perbandingan mol
2. Merubahnya menjadi perbandingan massa
3. Kalikan dengan 100%

Misal : DDT (C14H9Cl5 )

1 Mol C14H9Cl5 = 14 Mol C~9 Mol H~ 5 Mol Cl

168 g 9g 177,5g

47,39% 2,54% 50,07 %

 Reaksi Kimia
Persamaan reaksi kimia : REAKTAN -> PRODUK
Reaktan : zat-zat yang bereaksi
Produk : zat-zat hasil reaksi
Dalam menulis persamaan reaksi, harus diketahui dengan benar rumus molekul dari
zat-zat yang bereaksi dan zat-zat hasil reaksi
Macam-macam reaksi kimia :
1. Reaksi sintesis / reaksi pembentukan : reaksi pembentukan suatu senyawa dari
unsure-unsur pembentuknya
H2 + Cl2 -> 2HCl
2. Reaksi subtitusi
FeS + 2HCl -> FeCl2 + H2S
3. Reaksi penetralan/ reaksi asam-basa
HCl + NaOH -> NaCl + H2O
4. Reaksi Redoks
2Ca+ O2 -> 2CaO
MnO4 -> MnO2
 Prinsip konsep ekivalen dalam stoikiometri
Dengan menggunakan konsep besaran ekivalen (eq) penyelesaian perhitungan
(stoikiometri) untuk reaksi yang terjadi antar zat-zat yang valensi/bilangan
oksidasinya tidak setara, dapat di selesaikan dengan tanpa menuliskan persamaan
reaksinya secara lengkap. Ekivalen redoks : satu ekivalen oksidator adalah sejumlah
(berat) oksidator tersebut yang dapat menerima satu mol electron dan satu ekivalen
suatu reduktor adalah sejumlah (berat) reduktor tertentu yang dapat memberikan satu
mol electron.
Besaran ekivalen dalam reaksi redoks :
1. Jumlah eq. oksidator = jumlah eq reduktor
𝐵𝑀 𝑂𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑡𝑜𝑟
2. B Eq. oksidator = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑡𝑜𝑟
𝐵𝑀 𝑅𝑒𝑑𝑢𝑘𝑡𝑜𝑟
3. B Eq. Reduktor = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑚𝑜𝑙 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑡𝑜𝑟
4. Eq. Oksidator = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑡𝑜𝑟
𝑚𝑜𝑙 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑡𝑜𝑟
5. Eq. Reduktor = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑡𝑜𝑟
𝐺
6. Eq = 𝐵 𝐸𝑞
BAB IX : Larutan Aqueous, Reaksi-reaksi Kimia dan Larutan Aqueous dan
Keseimbangan Ionik

1. Ion dalam Larutan Aqueous / Berair

Di alam, jarang ditemukan air dalam keadaan murni. Bahkan dalam botol Aqua
bersegel yang katanya pure buanget itu. Ini dikarenakan struktur molekul air yang membuat
zat apapun bisa larut dengan mudah di dalamnya. Because, air adalah sumber kehidupan. Eh,
salah. Karena air adalah pelarut universal. Hal ini sangat penting karena jika air tidak dapat
melakukan hal ini, kehidupan tidak akan mungkin di Bumi. Di sungai dan lautan misalnya,
terdapat oksigen terlarut berarti bahwa organisme (seperti ikan) dapat bernafas. Untuk
tanaman, unsur hara terlarut tersedia dalam bentuk yang dapat mereka serap. Dalam tubuh
manusia, air mampu membawa zat terlarut dari satu bagian tubuh ke bagian lain, bahkan 90%
darah adalah air, termasuk 80% tubuh kita adalah cairan.

2. Pemisahan (disosiasi) air

Air adalah molekul polar. Jika kita menggambar air dengan menggunakan struktur
Lewis akan mendapatkan:

Terdapat dua pasangan elektron bebas alias yang tidak mengambil bagian dalam ikatan,
menyebabkan sisi molekul air memiliki kerapatan elektron lebih tinggi dari sisi lain di mana
atom hidrogen terikat. Sisi ini membuat molekul air lebih negatif daripada sisi mana atom

hidrogen terikat. Kita mengatakan sisi ini adalah delta negatif ( ) sisi dan sisi hidrogen

adalah positif ( ) sisi delta. Ini berarti bahwa satu bagian dari molekul memiliki muatan
yang sedikit positif (kutub positif) dan bagian lain memiliki muatan yang sedikit negatif
(kutub negatif). Kita mengatakan molekul tersebut adalah dipol. Ini memiliki dua kutub.
Gambar 2 menunjukkan ini.

Air adalah molekul polar

Paham sekarang? Belum?


Ini artinya bahwa senyawa apapun yang di masukkan ke dalam air, sepanjang mereka
memiliki kutub-kutub negatif dan positif, maka dengan mudah mereka akan larut, entah
sebagai senyawa tunggal maupun dalam ion-ionnya. Yuk, intip pemisahan ion garam dapur
yang bahasa arabnya adalah natrium klorida. hehehe

3. Disosiasi natrium klorida dalam air

Ini adalah sifat polar air yang memungkinkan senyawa ion larut di dalamnya. Dalam

kasus natrium klorida (NaCl) misalnya, ion natrium positif ( ) tertarik ke kutub negatif

dari molekul air, sedangkan ion klorida negatif ( ) tertarik ke kutub positif dari molekul
air. Ketika natrium klorida dilarutkan dalam air, molekul air polar dapat bekerja dengan cara
mereka ada di antara ion individu dalam kisi-kisi. Molekul air mengelilingi ion klorida
negatif dan ion natrium positif dan menarik mereka pergi ke dalam larutan. Proses ini disebut
disosiasi. Perhatikan bahwa sisi positif dari molekul air akan tertarik ke ion klorin negatif dan
sisi negatif dari molekul air untuk ion natrium positif. Sebuah representasi yang
disederhanakan ini ditunjukkan pada Gambar berikut. Pembubaran suatu zat telah terjadi
ketika zat memisahkan atau larut. Melarutkan adalah perubahan fisik yang terjadi. Hal ini
dapat dibalik dengan menghapus (penguapan) air.

Disosiasi NaCl dalam air


Disosiasi Natrium Klorida dapat dituliskan sebagai,
Agar tidak bingung, berikut beberapa istilah yang mungkin anda temui ketika melihat
disosiasi dalam air.
1: Pemisahan (Dissociation)
Disosiasi adalah proses umum di mana senyawa ion terpisah menjadi ion yang lebih kecil,
biasanya dengan cara reversibel.
2: Pembubaran (Dissolution)
Pembubaran atau melarutkan adalah proses di mana kristal ionik memecah menjadi ion dalam
air.
3: Hidrasi (Hydration)
Hidrasi adalah proses di mana ion menjadi dikelilingi dengan molekul air

4. Perbedaan Disosiasi dan Ionisasi

Aku suka, ini akan menjadi karya pertamaku dalam dua bahasa. materi disosiasi dan
Ionisasi kali ini akan saya sajikan dalam bahasa Indonesia dan Portugis, hmm itung-itung
ngetes dan sekalian nambah kosakata baru lah, lagi pula ini materi yang asyik karena hampir
semua guru di Indonesia, said bahwa ketika garam di larutkan ke dalam air maka dia bakal
terionisasi menjadi kau tahu siapa (whahaha, jadi horor kayak voldemornya harry potter).
Ngomongin disosiasi dan ionisasi adalah berdasarkan fakta penting bahwa non-elektrolit
selalu senyawa molekul (seperti gula). Elektrolit, bagaimanapun, dapat menjadi zat molekul
atau ion. Bahkan, garam dapur sudah dibentuk oleh ion (Na+ dan Cl- ) dalam keadaan alami,
yang merupakan zat padat; larutan air hanya menyebabkan pemisahan ion yang ada.

Na+Cl- → Na+ + Cl- (dalam air)

Kristal NaCl
Disosiasi NaCl dalam air

Pemisahan ion disebut disosiasi ionik atau disosiasi elektrolit.


Sekarang mari kita bahas kasus asam klorida, yang dalam keadaan alami (gas) terdiri dari
molekul (HCl). Ketika sedang larut dalam air, memecah molekul HCl dan menyebabkan
terbentuknya ion H + dan Cl.

HCl → H+ + Cl- (dalam air)

Pembentukan ion ini disebut ionisasi. Yap, dan ionisasi adalah perubahan kimia. Sementara
disosiasi hanya perubahan fisika.
Tingkat ionisasi tergantung pada zat tersebut. Bahkan, kita dapat melihat bahwa dalam
kondisi tertentu experementais untuk setiap 100 molekul HCl untuk dimasukkan ke dalam
air, 92 terionisasi menjadi H + dan Cl, di sisi lain, dalam kondisi yang sama, 100 molekul HF
(asam fluorida) dilarutkan air hanya 8 terionisasi menjadi H + dan F- . Selama ini, sobat
menuliskan reaksi-reaksi kimia di dalam larutan dalam bentuk molekuler. Contoh, reaksi
antara natrium karbonat dan kalsium hidroksida. Persamaan reaksinya:

Na2CO3(aq) + Ca(OH)2(aq) →2NaOH(aq) + CaCO3(s)

Persamaan reaksi ini disebut persamaan molekuler sebab zat-zat yang bereaksi ditulis
dalam bentuk molekul. Persamaan molekul tidak memberikan petunjuk bahwa reaksi itu
melibatkan ion-ion dalam larutan, padahal Ca(OH)2 dan Na2CO3 di dalam air berupa ion-ion.
Ion-ion yang terlibat dalam reaksi tersebut adalah ion Ca2+ dan ion OH– yang berasal dari
Ca(OH)2, serta ion Na+ dan ion CO32– yang berasal dari Na2CO3. Persamaan reaksi dalam
bentuk ion ditulis sebagai berikut.
2Na+(aq) + CO32–(aq) + Ca2+(aq) + 2OH–(aq)→ 2Na+(aq ) + 2OH–(aq) + CaCO3(s)

Persamaan ini dinamakan persamaan ion, yaitu suatu persamaan reaksi yang melibatkan ion-
ion dalam larutan . Petunjuk pengubahan persamaan molekuler menjadi persamaan ion adalah
sebagai berikut:

1. Zat-zat ionik, seperti NaCl umumnya ditulis sebagai ion-ion. Ciri zat ionik dalam
persamaan reaksi menggunakan fasa (aq) .
2. Zat-zat yang tidak larut (endapan) ditulis sebagai rumus senyawa. Ciri dalam
persamaan reaksi dinyatakan dengan fasa (s) .

Dalam persamaan ionik, ion-ion yang muncul di kedua ruas disebut ion spektator (ion
penonton), yaitu ion-ion yang tidak turut terlibat dalam reaksi kimia (tinjau ion-ion yang
digarisbawahi!). Ion-ion spektator dapat dihilangkan dari persamaan ion.

Sehingga persamaan dapat ditulis menjadi:

Ca2+(aq) + CO32–(aq) →CaCO3(s)

Persamaan ini dinamakan persamaan ion bersih. Dalam hal ini, ion OH– dan ion Na+
tergolong ion-ion spektator.

5. Reaksi Pengendapan

Reaksi dalam larutan tergolong reaksi pengendapan jika salah satu produk reaksi tidak
larut di dalam air. Contoh zat yang tidak larut di dalam air, yaitu CaCO3 dan BaCO3. Untuk
mengetahui kelarutan suatu zat diperlukan pengetahuan empirik sebagai hasil pengukuran
terhadap berbagai zat. Perhatikanlah reaksi antara kalsium klorida dan natrium fosfat berikut.

3CaCl2 + 2Na3PO4 → Ca3(PO4)2 + 6NaCl

NaCl akan larut di dalam air, sedangkan Ca3(PO4)2 tidak larut. Senyawa-senyawa fosfat
sebagian besar larut dalam air, kecuali senyawa fosfat dari natrium, kalium, dan amonium.
Oleh karena itu, persamaan reaksi dapat ditulis sebagai berikut.

3CaCl2(aq) + 2Na3PO4(aq) → Ca3(PO4)2(s) + 6NaCl(aq)


Dengan menghilangkan ion-ion spektator dalam persamaan reaksi itu, perasamaan ion bersih
dari reaksi dapat diperoleh.

3Ca2+(aq) + 2PO43–(aq) → Ca3(PO4)2(s)

6. Reaksi Pembentukan Gas

Reaksi kimia dalam larutan, selain dapat membentuk endapan juga ada yang menghasilkan
gas. Misalnya, reaksi antara natrium dan asam klorida membentuk gas hidrogen. Persamaan
reaksinya:

Na(s) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2(g)

Beberapa reaksi yang menghasilkan gas:

1. Na2CO3(aq) + 2HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)


2. Na2S(aq) + 2HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + H2S(g)
3. Na2SO3(aq) + 2HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + H2O(l) + SO2(g)

Anda mungkin juga menyukai