Disusun oleh :
Ajrin Firly Channisa 16330049
Maisya Rivita 16330096
Nauroh Nazhifah 16330112
PENGERTIAN HORMON
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar
yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan
masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke
seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target,
maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan.
Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf.
Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan
perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya
pertumbuhan dan pemasakan seksual
PENGERTIAN KELENJAR
PARATIROID
Kelenjar paratiroid adalah empat kelenjar - kelenjar seukuran
kacang polong yang letaknya bilateral yaitu melekat
dibagian atas dan bawah kelenjar tiroid. Kelenjar ini terletak
disetiap sisi dari kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher
dan kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun
berpasangan. Kelenjar paratiroid menghasilkan paratiroid
hormon (PTH)atau hormon paratiroid yang merupakan
hormon yang berperan dalam metabolisme kalsium (Ca2+).
PENGERTIAN HORMON PARATIROID
Hormon paratiroid adalah suatu hormon peptida yang
disekresikan oleh kelenjar paratiroid, yaitu empat kelenjar
kecil yang terletak di permukaan belakang kelenjar tiroid.
Hormon Paratiroid bersama-sama dengan vitamin D dan
kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah.
FUNGSI HORMON TIROID
• menurunkan ekskresi kalsium ginjal sehingga konsentrasi kalsium dalam
cairan ekstrasel meningkat
• meningkatkan ekskresi fosfat melalui ginjal sehingga konsentrasinya dalam
cairan ekstrasel menurun
• meningkatkan laju disolusi tulang yang menggerakkan Ca2+ masuk ke
dalam cairan ekstrasel
• meningkatkan efisiensi absorbsi Ca2+ dari usus
• Mencegah hipokalsemia dengan mengorbankan substansi tulang (bila
asupan Ca2+ dari makanan kurang dan berlangsung lama
MEKANISME KERJA HORMON
PARATIROID
kelenjar paratiroid diatur dan diawasi secara langsung oleh kelenjar hipofisis.
Produksi PTH akan meningkat apabila kadar kalsium didalam plasma
menurun. Didalam keadaan fisiologis normal, kadar kalsium dalam plasma
berada dalam pengawasan hoemostatik dalam batas yang sangat sempit.
Sintesis hormon paratiroid dikendalikan oleh kadar kalsium plasma, yaitu
dihambat sintesisnya bila kadar kalsium tinggi dan dirangsang bila kadar
kalsium rendah. Efek keseluruhan Hormon paratiroid adalah meningkatkan
konsentrasi kalsium dalam plasma dan mencegah hipokalsemia. Apabila
Hormon paratiroid sama sekali tidak tersedia, dalam beberapa hari individu
yang bersangkutan akan meninggal, biasanya akibat asfiksia yang
ditimbulkan oleh spasme hipokalsemik otot-otot pernapasan. Melalui efeknya
pada tulang, ginjal, dan usus hormon paratiroid meningkatkan kadar kalsium
plasma apabila kadar elektrolit ini mulai turun sehingga hipokalsemia dan
berbagai efeknya secara normal dapat dihindari.
PENYAKIT HORMON TIROID
Hiperparatiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar-kelenjar paratiroid
memproduksi lebih banyak hormon paratiroid dari biasanya. Hiperparatiroidisme
dibagi menjadi 2 yaitu :
• Hiperparatiroidisme primer yaitu jika jumlah hormon paratiroid yang disekresi
lebih banyak dari pada yang dibutuhkan. Hiperparatiroidisme primer juga bisa
disebabkan hipersekresi kelenjar paratiroid (hiperplasia, adenoma, atau
karsinoma). Atau karena sekresi polipeptida yang menyerupai hormon
paratiroid yang berasal dari suatu tumor jinak kelenjar paratiroid, dan kanker
pada kelenjar paratiroid.
• Hiperparatiroidisme sekunder yaitu jika jumlah yang disekresi lebih banyak
karena kebutuhan dari tubuh. Akibatnya,kelenjar paratiroid terstimulasi untuk
terus-menerus memproduksi hormon paratiroid. Kondisi-kondisi tersebut di
antaranya adalah penyakit ginjal kronis, gangguan penyerapan di usus, dan
defisiensi vitamin D.
Gejala penyakit Hiperparatiroidisme :
• Mengalami osteoporosis atau pengeroposan tulang.
• Menumpuknya kalsium dalam ginjal.
• Kelemahan otot sehingga mudah menjadi patah.
• Mengalami mual dan muntah.
• Terasa nyeri pada sendi dan tulang.
• Buang air kecil yang terlalu sering.
• Nafsu makan menjadi menurun.
• Pusing atau sakit kepala dan nyeri pada perut.
• Kalsium dalam darah mengalami peningkatan.
• Terlalu sering mengantuk.
• Detak jantung menjadi tidak beraturan.
• Mengalami kebingungan.
• Sering merasa kehausan.
• Sembelit.
• Terjadi kejang otot.
• Pada kondisi yang parah dapat menyebabkan pingsan bahkan koma.
• Hipoparatiroidisme yaitu penyakit yang disebabkan karena
kegagalan paratiroid tapi bisa pula disebabkan karena penyakit
pada hipofisis atau hipotalamus. Pada hipotiroidisme laju metabolic
basal (Basal metabolic rate/BMR) menurun.
Gejala dari Hipoparatiroidisme
• Nyeri otot atau kram yang menyerang otot wajah, perut, kaki, dan
tungkai.
• Otot yang berkedut atau kejang di area mulut, tenggorokan, tangan,
dan lengan.
• Pusing
• Nyeri menstruasi.
• Depresi atau perubahan suasana hati.
• Kulit yang kering dan kuku yang rapuh.
• Memiliki masalah dengan ingatan.
• Kelelahan
• Katarak.
• Penipisan bulu/rambut, misalnya pada alis mata
• Hiperkalsemia yaitu suatu kondisi di mana tingkat kalsium di dalam
darah berada di atas normal.
Gejala penyakit Hiperkalsemia :
• Sakit kepala
• Kelelahan
• Haus yang berlebihan
• Buang air kecil berlebihan
• Mual muntah
• Sakit perut
• Nafsu makan menurun
• Sembelit
• Dehidrasi
• Nyeri tulang
• Nyeri otot
• Kebingungan mental (linglung); gampang lupa; mudah tersinggung
• Berat badan menurun
• Rasa sakit antara punggung dan perut bagian atas di salah satu sisi
karena batu ginjal
• Detak jantung abnormal
• Osteoporosis
• Masalah otot: kedutan, kram, dan kelemahan
• Patah tulang
TERAPI HIPERPARATIROIDISME
• Hiperparatiroid Primer
Obat Mekanisme Kerja ESO
tekanan darah rendah,
Bisfofonat bekerja menghambat resorpsi tulang oleh osteoklas
demam dan muntah
Menghalangi pembentukan dan pelepasan hormon
Paricalcitol Diare, pusing, Mual
paratiroid
menyerap lebih banyak kalsium pada makanan atau Sakit kepala, aritmia, mulut
Calcitrol suplemen sehingga kadar kalsium meningkat, serta keringt, dehidrasi,dehidrasi,
mengatur produksi hormon paratiroid dalam tubuh nyeri perut, konstipasi
• Di bangsal diberikan terapi O2 2 l/m, cairan infus NaCl 0,9% 20 tetes per menit, diet
bubur, kalsium glukonas 3 x 1 gr intravena, garam kalsium glukonat-laktat-karbonat 2 x
3,24 gram, kalsitriol 1 x 0,5 mg, tiroksin 1 x 50 mcg tablet, serta fenitoin 3 x 100 mg tablet
dan diazepam 10 mg intavena (bila kejang) dari bagian Neurologi. Dalam perjalanan
perawatannya, tidak didapatkan kejang ulang, keluhan kedutan di kedua pipi, kram
otot berangsur-angsur berkurang dan diberikan Kalsium serum meningkat secara
bertahap, sebagai berikut: 6,5 mg/dL, 6,8 mg/dL, 7,7 mg/dL. Pasien dipulangkan setelah
keluhan tersebut hilang, dengan obat jalan: garam kalsium glukonat-laktat-karbonat 3 x
3,24 gram, kalsitriol 1 x 0,5 mg, tiroksin 1 x 50 mcg, fenitoin 3 x 100 mg. Dalam kontrol
rawat jalan di poliklinik, konsentrasi kalsium serum to-tal berturut-turut: 7,3 7,1 8,2 mg/dL
dengan penambahan tablet kalsium karbonat 3 x 500 mg. Pemeriksaan EMG
menyimpulkan gambaran sesuai dengan hipokalsemia.
• Secara keseluruhan, berdasarkan data-data anamnesis, pemeriksaan fisik
dan hasil-hasil pemeriksaan penunjang, diagnosis akhir pasien adalah
sebagai berikut: kejang menyeluruh (hypocalcemic seizure) dan
pemanjangan interval QT, et causa hipokalsemia berat sebagai akibat
hipoparatiroidisme didapat paska tiroidektomi total, yang disertai
hipertiroidisme didapat dan observasi kalsifikasi korteks serebri. Penyebab-
penyebab kejang lain telah disingkirkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik
dan beberapa pemeriksaan penunjang. Manifestasi akut berupa
hipokalsemia berat (kejang menyeluruh, penurunan kesadaran) pada
pasien ini disebabkan oleh kegagalan kelenjar paratiroid dalam
menghasilkan hor-mon paratiroid (hipoparatiroidisme). Hipoparatiroidisme
tersebut kemungkinan besar diakibatkan oleh tindakan tiroidektomi total.
TERIMA KASIH