ULSERATIF
FARMAKOTERAPI
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Anggota Kelompok V ;
01 FIKANA IMROATUS SHOLIKAH
1704101013
02 SITI NURAINI
1704101014
01 Genetik
Karakteristik mikrobiologik
02 Sistem imun pada usus biasanya mempunyai to
leransi terhadap kumpulan mikroba, namun jika
toleransi ini terganggu maka ini bisa menjadi pe
nyebab patogenesis Inflammatory Bowel Disea
se (IBD), sehingga flora normal pun dianggap s
ebagai patogen.
Respon imun pada mukosa
03 Saat ini, tidak ada bukti yang spesifik, adanya kelainan pada sistem i
mun natural (innate
Immune system). Produksi sitokin pro-inflamasi, seperti 6 interleukin-
1β, interleukin-6,
tumor necrosis factor α (TNF-α), dan tumor necrosis factor-like ligand
1 (TL1A), secara
Seluniversal meningkat
epitel dan Autoimunpada pasien dengan IBD tetapi hal ini tidak mem
04 ungkinkan untuk
Pada ulseratif kolitis dan penyakit crohn, sel epitel mengalami penur
membedakan
unan kemampuanantara kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.
untuk mengaktifkan supresor sel T CD8+. Autoimunitas mungkin me
milki peran pada kolitis ulseratif. Selain P-anca, penyakit ini juga dita
ndai dengan sirkulasi antibodi IgG1 terhadap antigen epitel kolon.
KASUS COLITIS ULSERATIF
+ MORBUS HANSEN
MORBUS HANSEN
Penyakit kusta adalah penyakit
kronis yang disebabkan oleh inf
eksi Mycobacterium
leprae (M. leprae). Pada awaln
ya penyakit ini menyerang saraf
tepi, selanjutnya dapat menyer
ang kulit, mukosa mulut,
saluran napas bagian atas, sist
em
retikuloendotelial, mata, otot, tul
IDENTIFIKASI
Tn. A, 39 tahun, Desa Tanjung Bali Kecamatan Batang Hari Leko Bab
at Toman Kabupaten Musi Banyu Asin, dirawat di RA III.8 RSMH Pale
mbang sejak 15 April 2011 dengan keluhan buang air besar cair yang
semakin sering sejak 1 hari SMRS.
Keadaan Umum
Kesadaran Compos mentis
TD 100 / 60 mmHg
Nafas 22 x/m
TB 170 cm
RBW 83% (underweight)
Nadi 98 x/m, reguler, isi dan tegangan cukup
Suhu 36,8 0 C
Keadaan Spesifik
Kepala : Konjunctiva palpebra pucat (-/-); sclera ikterik (-/-); mata
cekung (+/+); infiltrat (+), mulut dan lidah kering (+)
Leher : JVP (5-2) cmH2O; pembesaran KGB (-), infiltrat (+)
Thorax: tampak nodul infiltrat (+), eritema (+), teraba hangat
Jantung: Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat Palpasi : ictus cordis ti
dak teraba Perkusi : batas atas ICS II, batas kanan LS dextra, batas
kiri LMC sinistra ICS V Auskultasi : HR 98 x/m, reguler, murmur (-), g
allop (-)
Paru : Inspeksi : statis dan dinamis: simetris, kanan = kiri Palpasi :
stem fremitus kanan = kiri Perkusi : sonor di kedua lapangan paru A
uskultasi : vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen: Inspeksi : datar, tampak nodul infiltrat (+) Palpasi : lema
s, hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit menurun Perkusi : tympani
Auskultasi : bising usus (+) meningkat
EKG (15-4-2011) : Sinus rhytm, axi
Pemeriksaan
s
Penunjang normal, HR = 98 x/menit, Gel. P nor
mal,
PR interval 0,16 detik, QRS comple
ks 0,06 detik, R/S di V1 < 1, SV1 +
RV5/V6 < 35,
ST – t change (-) Kesan : normal E
KG
Sel Epitel +
Pemeriksaan
Leukosit 1-2 / LPB
Urine
Eritrosit 1-2/LPB
Protein -
Glukose -
Keton -
Darah -
Bilirubin -
Nitrit -
Laboratorium
Hb 12,7 g/dl Ht : 37 vol %
Leukosit 16.800/mm3
LED 45 mm/jam
Trombosit 339.000/mm3
DC 0/2/2/80/8/8
BSS 95 mg/dl Uric acid : 9,
6 mg/dl
Ureum 68 mg/dl
Creatinin 2,6 mg/dl
PENYELESAIAN KASUS
DENGAN SOAP
S: BAB cair >15 kali, darah (-), lendir (+), muntah (-)
O: Keadaan umum
Keadaan Umum
Kesadaran Compos mentis
TD 100 / 60 mmHg
Nafas 22 x/m
TB 170 cm
RBW 83% (underweight)
Nadi 98 x/m, reguler, isi dan tegangan cukup
Suhu 36,8 0 C
Laboratorium