Pancasila Im
Pancasila Im
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sanitarian ?
2. Apa hak dan kewajiban sanitarian ?
2. Pengertian dan hakikat pancasila ?
3. Apa saja implementasi pancasila bagi profesi sanitarian ?
C. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sanitarian
1. Sanitarian adalah tenaga profesional yang bekerja dalam bidang sanitasi dan
kesehatan lingkungan dengan latar belakang pendidikan yang beragam dan yang
telah mengikuti pendidikan atau pelatihan khusus di bidang sanitasi dan
kesehatan lingkungan.
2. Sanitarian adalah tenaga sanitasi. Sinonim Sanitarian : Kontrolir Kesehatan,
Penilik Kesehatan, Penilik Hygiene, Pembantu Penilik Hygiene, Tenaga HS
(Hygiene Sanitasi), Mantri Hygiene, Mantri Kakus, Ahli Kesehatan Lingkungan
(termasuk : Ahli Pratama, Ahli Madya, Ahli dan Spesialist).
3. Sanitarian adalah salah satu jenis tenaga kesehatan masyarakat (PP No.32 Tahun
1996, tentang Tenaga Kesehatan)
4. Sanitarian adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan pengamatan, pengawasan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka
perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi
dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat (SK MEMPAN
No.:19/KEP/M.PAN/11/2000 tanggal 30 November 2000).
5. Sanitarian adalah orang yang mahir dalam sanitasi dan kesehatan masyarakat.
Sanitarian berasal dari kata sanus yang berarti baik, atau sanitas yang berarti
kesehatan (John H.Dirckx, MD. Kamus Ringkas Kedokteran, STEDMAN, EGC
2001).
C. Hakikat Pancasila
Pancasila ditinjau dari aspek filsafat menyelidiki secara sedalam-dalamnya
mendasar sampai pada hakeket.Agar dapat betul – btul digali.Hakikat Pancasila perlu
memperhatikan butir-butir Pancasila. Kelima butir atau perkataan Pancasila
merupakan prinsip yang sifatnya abstrak dan menjadi acuan atau pedoman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, maka perlu mengetahui hakikat butir per butir
dari 5 (lima) butir kata tersebut adalah :
a. Ketuhanan
Ketuhanan adalah prinsip yang berisi keharusan atau tumtutan untuk kesesuaian
dengan Tuhan. Hakikat Tuhan berdasarkan pemahaman rasionalitas manusia adalah :
1. Causa prima sebab pertama dari segala sesuatu.
2. Pengatur tata tertib alam.
3. Asal mula segala sesuatu.
4. Yang selama-lamanya ada. Tidak pernah tidak ada dan wajib adanya selalu
harus ada.
5. Serba maha.
b. Kemanusian
Hakikat manusia adalah prinsip yang berisi keharusan dan tuntutan.Untuk
bersesuain dengan hakikat manusia, yaitu Manusia yang seutuhnya, bukan terhadap
manusia manusia ini ialah monopluralisme dari keseluruhan unsur – unsur hakikinya
yang berpasang – pasangan atau mono dualism.Cipta, rasa dan karsa (rindu
kebenaran, keindahan dan kebaikan).
c. Persatuan Indonesia
Kata persatuan adalah prinsip yang berisi keharusan atau tuntutan untuk
bersesuaian dengan hakikat satu.Sebab kata dasar persatuan adalah satu. Hakikat satu
adalah :
1. Untuk tak dapat dibagi mempunyai bangun bentuk.
2. Tidak merupakan bagian – bagian.
3. Bulat, utuh, tidak dapat terpecah.
d. Kerakyatan
e. Keadilan
4. Kerakyatan
Kerakyatan adalah prinsip yang berisi keharusan atau tuntutan untuk bersesuaian dengan
hakikat rakyat, sebab kerakyatan berasal dari kata dasar rakyat. Hakikat rakyat berarti jumlah
keseluruhan warga dalam lingkungan daerah atau NKRI. Jadi kesesuaian dengan hakikat
rakyat adalah jumlah keseluruhan warga tersebut dalam hal sikap ,pendapat dan
kepentingannya.
5. Keadilan
Keadilan adalah yang berisi keharusan atau tuntutan untuk bersesuaian dengan hakikat adil.
Hakikat adil adalah telah terpenuhinya hak yang ada didalamhubungan hidup setelah
melakukan kewajiban. Jadi mendahulukan hak sesuai dengan kewajiban yang dikerjakan atau
dipenuhi.
1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
Kemanusiaan yang adil dan beradab
1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena
itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Persatuan Indonesia
Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR no. I/MPR/2003 dengan 45 butir Pancasila.
Sila pertama
Bintang.
Sila kedua
Rantai.
Sila ketiga
Pohon Beringin.
Sila keempat
Kepala Banteng
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
Sila kelima