DENGAN DEPRESI
KABUPATEN MOJOKERTO
2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU HAMIL
DENGAN DEPRESI
KABUPATEN MOJOKERTO
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas dengan judul
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Ibu Hamil Depresi dengan tepat waktu
tanpa halangan apapun.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Keperawatan Keluarga. Dengan dituliskannya makalah ini diharapkan
mahasiswa maupun tenaga kesehatan dapat memahami Makalah Asuhan
Keperawatan Keluarga dengan Ibu Hamil Depresi. Makalah ini tidak akan selesai
tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bu Siti Nur Kholifah, M.Kep. Sp.Kom Selaku Dosen Mata Kuliah
Keperawatan Keluarga yang telah membimbing penulis.
2. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak, Ibu serta
kelurga yang telah mendukung, mendorong memberikan fasilitas
kepada penulis sehingga terselesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Penulis
berharap semoga Makalah ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
perkembangan pendidikan khususnya keperawatan. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita, Amin.
Mojokerto, 28 Februari 2019
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
2.10Penatalaksanaan ..................................................................................... 15
iii
3.5 Struktur Keluarga ................................................................................... 21
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
1. Apa itu itu depresi pada ibu hamil?
2. Bagaimana cara penanganan depresi pada ibu hamil?
3. Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan depresi?
1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui depresi pada ibu hamil.
2. Untuk mengetahui cara penanganan depresi pada ibu hamil.
3. Utnuk mengetahui asuhan keperawatan pada ibu hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
Diabetes Gestational, bisa timbul sewaktu wanita hamil. Oleh itu, wanita
hamil harus mengetahui cara membedakan gejala yang normal dialami
oleh seorang wanita hamil dengan gejala yang tidak normal (Merck
Manual, 2007).
peningkatan yang signifikan pada hormon yang terlibat dalam sistem stres
kortisol.
Hiperaktivitas dari aksis hipotalamus – pituitary – adrenal (HPA)
biasanya dijumpai pada pasien dengan masalah depresi (O‟Keane, 2007).
Dikatakan juga terdapat sebagian kecil wanita hamil mempunyai fungsi
tiroid yang abnormal hingga bisa membawa kepada masalah depresi
(Evans, 2001). Walaupun kebanyakan wanita sangat menginginkan
kehamilan, namun kehamilan juga sering dianggap satu tekanan hidup
yang dianggap mayor dan bisa mengeksaserbasi kecenderungan terjadinya
masalah depresi.
Wanita yang mengalami masalah depresi selama hidupnya bisa
merasakan kehamilannya itu adalah beban tambahan kepadanya
(O‟Keane, 2007). Kehamilan juga membawa beberapa tuntutan yang
kadang-kala seorang wanita itu tidak sanggup untuk menghadapinya,
hingga wanita itu bisa mengalami masalah depresi. Ketakutan untuk
melahirkan, kerisauan tentang status sosioekonomi dan sebagainya bisa
bertindak sebagai stresor. Ini dapat dilihat dalam Evans, 2001 mengatakan
depresi pada wanita hamil lebih tinggi pada minggu ke-32 kehamilan
berbanding minggu ke-8. Depresi lebih sering terjadi berhubungan dengan
masalah ibu bapak, kehamilan yang tidak diingini, riwayat depresi dan
kurangnya status sosioekonomi (Pernoll, 2001).
Selain itu, penyebab terjadinya kasus relaps yang tinggi pada
waktu kehamilan untuk wanita yang pernah mengalami riwayat depresi
sebelumnya masih menjadi tanda tanya. Walaupun banyak penyebab yang
bisa menimbulkan relaps, namun hipotesa yang lebih spesifik dan
penyumbang paling diterima adalah karena penghentian pengobatan. Studi
prospektif pada wanita dengan depresi yang rekuren menyatakan, 68%
dari mereka yang berhenti menggunakan obat antidepresi sewaktu hamil
mengalami depresi relaps, berbanding dengan 26% lagi yang terus
mengambil obat antidepresi tanpa berhenti (O‟Keane, 2007).
9
mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari
ibunya.
Pada trimester kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh. Orang akan
mengenali Anda sedang hamil. Pada akhir trimester kedua, rahim akan
membesar sekira 7,6 cm di atas pusar. Pertambahan berat badan rata-rata 7,65-
10,8 kg termasuk pertambahan berat dari trimester pertama. Janin mulai aktif
bergerak pada periode ini.
Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua,
kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan
seksual mereka dibanding pada trimester pertama dan sebelum hamil.
Trimester kedua relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan
ukuran perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin
banyak pada masa ini, kecemasan, kekhawatiran dan masalah-masalah yang
sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda, dan ia
telah mengalami perubahandari seorang yang mencari kasih sayang dari
ibunya menjadi seorang yang mencari kasih sayang dari pasangannya, dan
semua faktor ini turut mempengaruhi peningkatan libido dan kepuasan
seksual.
C. Trimester Ketiga
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi
sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti
kehadiran sang bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir
kapanpun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan
menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.
Trimester ketiga merupakan waktu persiapan yang aktif terlihat dalam
menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama
wanita terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan
pembesaran uterus, keduanya menjadi hal yang terus menerus mengingatkan
tentang keberadaan bayi. Wanita tersebut lebih protektif terhadap bayinya.
13
2.10 Penatalaksanaan
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Kasus
16
17
Genogram :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Tinggal Serumah
: Perempuan Meninggal
: Laki-Laki Meninggal
7. Identifikasi Agama
Seluruh anggota keluarga beragama Islam. Keluarga terkadang mengikuti
kegiatan pengajian yang ada di lingkungannya. Ketika ditanya mengapa
suami sibuk bekerja dan istri harus beristirahat total karena persiapan
kelahiran.
8. Status sosial ekonomi keluarga:
Bp. H bekerja keras sehingga melembur untuk mencukupi kebutuhan rumah
tangga dan biaya persalinan, untuk Ib. A tidak bekerja. Bp. Memperoleh
penghasilan kurang lebih Rp. 2.500.000,-/bulan biaya tersebut akan di
gunakan untuk biaya kehidupan sehari-hari dan biaya persalinan. Perabotan
rumah tangga yang dimiliki keluarga adalah 3 kursi, televisi 14 inch, 1
motor dan 1 tempat tidur. Ib. A merasa bahwa perlu makanan bergizi karena
selama kehamilannya tidak mendapatkan gizi yang cukup dan keperluan
kebutuhan bayi juga belum terpenuhi.
9. Aktivitas rekreaksi keluarga:
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah nonton TV bersama
di rumah. Keluarga ini jarang berekreasi ke tempat hiburan di luar rumah
karena keterbatasan ekonomi dan keadaan Ibu A yang sudah mendekati
proses kelahiran.
A. Bapak H
Bapak H mengatakan bahwa keadaanya sehat tidak ada keluhan.
B. Ibu A
Bpk H. mengatakan bahwa Ibu A mengalami perubahan sekarang
suka menyendiri, suka sedih, sering marah, merasa cemas berlebihan
dan sering menangis. Bapak H merasa Ibu A, mengalami perubahan
tersebut karena mau melahirkan dan Ibu A tertutup dengan
permasalahan dan Ibu A sulit tidur
4. Riwayat keluarga sebelumnya:
Bp H dan Ibu A tidak mengetahui riwayat kesehatan ayah dan ibunya.
Semuanya sudah meninggal. Keluarga tidak ingat tahun berapa
orangtuanya meninggal karena sama-sama anak yatim piatu. Tidak
diketahui apakah orang tuanya tersebut menderita depresi atau gangguan
kesehatan jiwa lainnya.
A. Karakteristik rumah
Status kepemilikan rumah yang ditempati sekarang adalah milik keluarga
sendiri. Luas rumah yang ditempati 70 m2 terdiri dari 1 ruang tamu, 1
kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi dan WC. Bangunan rumah
berbentuk rumah permanen. Lantai rumah terbuat dari ubin dengan
keadaan bersih. Penataan alat / perabot rumah tangga kurang rapi,
pencahayaan dan ventilasi kurang. Sumber air minum dan untuk keperluan
cuci dan mandi menggunakan air sumur (Sanyo). Keluarga membuang
sampah di tempat sampah yang ditaruh di depan rumah, lalu ada petugas
yang mengangkut. Lingkungan sekitar rumah tampak bersih.
20
Denah Rumah
Keluarga tidak mengetahui keadaan depresi pada ibu hamil. Suami hanya
dapat melihat kondisi istrinya yang suka menangis sendiri, sering sedih,
leboh sensitif, sering marah, dan lebih tertutup lagi. Sehingga suami
berpersepsi bahwa istrinya sehat-sehat saja.
- Pemeriksaan Ektremitas 5 5 5 5
atas dan bawah 5 5 5 5
BAB 1 x/hari BAB kurang teratur
- BAB + BAK BAK Lancar BAK Lancar
26
Analisis Data
Data Obyektif:
1. Usia Kehamilan Ibu A
36 minggu
2. Ibu A. mengalami
kecemasan, sering
sedih, marah, sensitive,
sering menangis dan
tertutup terhadap
permasalahan.
3. Ibu A. Aktivitas
dirumah hanya
menyendiri dan
mengelus-elus perutnya
4. Ibu A. akhir-akhir ini
tidak pernah control ke
puskesmas
28
Data Obyektif:
1. Ibu A. tampak lemas
dan lesu
2. Kantung mata ibu A.
tampak cekung.
34
35
c. Menyelaskan tanda Tanda dan gejala pasien Tanda dan gejala depresi
dan gejala pasien depresi adalah lebih Berikan kesempatan keluarga untuk menjelaskan
mengalami depresi sensitive, suka marah, suka kembali tentang pengertian depresi dan penyebabnya
menangis, kurang tidur dan Berikan penguatan pada keluarga apabila dapat
suka menyendiri menjelaskan kembali hasil diskusi
36
Tuk 2
Keluarga mampu
mengambil keputusan
untuk mengatasi
gangguan alam perasaan
(Depresi)
a. Menjelaskan akibat Verbal Keluarga dapat menjelaskan Jelaskan pada keluarga akibat terjadinya masalah
bila terjadi masalah akibat dari terjadinya gangguan alam perasaan (Depresi)
gangguan alam masalah gangguan alam
perasaan (Depresi) perasaan (depresi):
1. Kelahiran prematur
2. Bayi Baru lahir Berat
badan rendah
b. Mengambil Verbal Keluarga dapat mengambil Motivasi keluarga agar dapat mengambil keputusan
keputusan untuk keputusan untuk melakukan untuk mengatasi gangguan alam perasaan (depresi)
mengatasi masalah perawatan pada Ibu A dan Berikan penguatan apabila keputusan keluarga sudah
Gangguan alam berupaya untuk menghindari tepat
perasaan depresi akibat dari masalah
gangguan alam perasaan
37
f. Masalah keluarga
Verbal Keluarga mampu mengatasi
dapat diatasi oleh
masalah yang ada
keluarga
39
Tuk 2
Keluarga mampu
mengambil keputusan
untuk mengatasi masalah
interaksi sosial
a. Menjelaskan kembali Respon Akibat dari gangguan Diskusi bersama keluarga tentang akibat apabila
akibat dari gangguan verbal interaksi sosial adalah terjadinya gangguan interaksi sosial
interaksi sosial Beri kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
b. Mengambil keputusan Motivasi keluarga untuk dapat mengambil
untuk mengatasi keputusan dalam mengatasi masalah interaksi
masalah gangguan sosial dalam keluarga
interaksi sosial
42
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tuk 2
1 Menjelaskan pada keluarga akibat terjadinya Kamis, 28
masalah gangguan alam perasaan (depresi) yaitu
Maret 2019
bisa terjadi bayi premature, berat badan bayi
rendah.
42
43
Tuk 3 Jum’at, 29
1. Mendiskusikan pengetahuan keluarga Maret 2019
tentang perawatan gangguan jiwa.
2. Mendiskusikan sumber daya, tenaga, biaya,
waktu, dan fasilitas/peralatan yang dimiliki
keluarga untuk melakukan perawatan pada
gangguan jiwa.
3. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai
perawatan klien dengan gangguan jiwa
4. Menginformasikan perawatan-perawatan
pada gangguan jiwa: definisi, perawatan,
predisposisi dan presipitasi, sarana
kesehatan yang bisa dimanfaatkan keluarga.
5. Memberikan penekanan ulang kepada
keluarga pentingnya melakukan perawatan
pada gangguan jiwa.
6. Mengevaluasi cara-cara perawatan
7. Memberikan reinforcement positif atas
keberhasilan keluarga dalam usaha perawatan
yang telah dilakukan
2. Gangguan pemenuhan 1. Mendiskusikan pengetahuan keluarga tentang Sabtu, 30
istirahat dan tidur Ibu A. pemenuhan istirahat tidur
Maret 2019
Keluarga Bapak H 2. Menginformasikan pentingnya 2 pentingnya
berhubungan dengan istirahat yang cukup untuk ibu hamil
ketidakmampuan keluarga 3. Mmenginformasikan akibat yang timbul dari
dalam memodifikasi istirahat yang kurang
44
CATATAN PERKEMBANGAN
Obyektif:
Keluarga memperhatikan penjelasan yang
disampaikan dan menanyakan penjelasan
yang belum jelas
Keluarga dapat mempraktekkan cara
mememotivasi
46
Analisa:
Tujuan sebagian tercapai
Perencanaan :
Berikan motivasi pada keluarga untuk memberikan
perawatan pada ibu hamil dengan depresi.
2. Gangguan pemenuhan Subyektif: Sabtu, 6 April
istirahat dan tidur Ibu A. 1. Keluarga mengetahui bahwa pemenuhan
2019
Keluarga Bapak H kebutuhan istirahat dan tidur sangat penting
berhubungan dengan bagi janin dan ibunya
ketidakmampuan keluarga 2. Keluarga menyebutkan bahwa apabila tidak
dalam memodifikasi terpenuhinya istirahat tidur maka akan
lingkungan menimbulkan gangguan sistem kekebalan
tubuh
Obyektif:
1. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan
dengan cara menambah kipas angin
2. Ibu A tampak segar, tidak ada kantung mata
Analisa:
Tujuan tercapai
Penerencanaan:
Berikan motivasi pada keluarga untuk memantau
adanya gangguan istirahat dan tidur
3. Risiko gangguan interaksi Subyektif : Sabtu, 9 April
sosial pada Ibu A. Keluarga 1. Keluarga mampu mendiskusikan pengertian
2019
Bapak H Berhubungan tentang interaksi sosial
dengan Kurangnya 2. Keluarga mampu mengenal penyebab
47
Obyektif:
Keluarga mampu berinteraksi dengan satu sama
lain dan tetangga meskipun tidak lama
Analisa:
Tujuan tercapai sebagian
Perencanaan:
Memberikan motivasi agar selalu berinteraksi
dengan tetangga atau masyarakat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Tidak hanya fisik, psikis calon ibu pada saat hamil harus diperhatikan.
48
49
DAFTAR PUSTAKA
Benson, Ralph C and Martin L. Pernoll. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. 9th
ed. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2009.
Dietz, P. M., Williams, S. B., Callaghan, W M., Bachman, D. J., Whitlock, E. P., &
Hornbrook, M. C. (2007). Clinically identified maternal depression before,
during, and after pregnancies ending in live births. American Journal of
Psychiatry, 164 (10), 1515-1520. DOI: 10.1176/appi. ajp.2007.06111893
49