Anda di halaman 1dari 8

 Pengertian Rasio Keuangan

Rasio merupakan suatu perbandingan dua angka/jumlah. Rasio mengungkapkan hubungan


matematis antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya.Suatu rasio akan bermanfaat apabila rasio
tersebut memperlihatkan suatu hubungan yang mempunyai makna. Contoh, rasio yang
menggambarkan hubungan antara penjualan dan biaya pemasaran adalah pemanfaatan karena
hubungan ini memang mempunyai makna.

 Perbandingan Rasio Keuangan


Rasio digunakan untuk membantu entitas bisnis dalam mengevaluasi hasil keuangan dan
ekonomi dari orientasi laba sepanjang periode akuntansi. Rasio tidak secara langsung menunjukkan
hasil yang menguntungkan ataupun yang tidak menguntungkan. metode lainnya dari perbandingan
rasio dapat digunakan rasio perbandingan dari persaingan organisasi yang sama. Dan terdapat
beberapa alasan yang dapat menjelaskan perbedaan dalam rasio individu di antar pesaing. Teknik
terbaik adalah membandingkan rasio periode operasi saat ini dengan rasio periode operasi
sebelumnya.
Penentu standar mempertimbangkan :
Faktor Internal : meliputi komposisi dari pendapatan penjualan ( kas vs penjualan kredit) biaya
tetap dan biaya variable, kebijakan operasi internal, dll.
Faktor Ekternal : meliputi kondisi umum perekonomian dan persaingan apa yang harus
dilakukan.
Standar operasi periodic yang ditentukan dapat digunakan untuk anggaran operasi tahunan.

 Penggunaan Rasio
Tiga kelompok yang tertarik menilai rasio :
- Operasi Internal manajemen
- Kreditur potensial
- Kepemilikan Organisasi
Manajeman memiliki tanggung jawab terhadap perlindungan aktiva, pengendalian biaya dan
maksimasi keuntungan untuk operasi bisnis. Rasio tertentu yang digunakan untuk mengevaluasi
efektifitas operasi sehari-hari, untuk menilai posisi liquiditas saat ini, dan menilai posisi ekonomi
lainnya yang menggambarkan tujuan tertentu untuk memuaskan pemilik sebagai kreditur yang
baik.

 Pembagian Analisi Rasio


Dikarenakan berbedanya tujuan dan harapan yang ingin dicapai, maka analisis keuangannya
juga beragam.
Empat kelompok rasio keuangan
- Rasio Liquiditas
- Rasio Manajemen Aset
- Rasio Manajemen Keuangan
- Rasio Profitabilitas
- Rasio Nilai Pasar

Setiap analisis menggunakan daftar jenis Rasio yang berbeda. pembandingan pos-pos neraca
dan laporan laba rugi dalam bentuk rasio dapat menimbulkan kesulitan,khususnya yang
menyangkut periode waktunya. Jadi, pemecahan adalh dengan menggunakan rata-rata dari
saldo awal dan akhir piutang dagang.

 Rasio Liquiditas
Rasio liquiditas merupakan asset yang diperdagangkan dipasar aktif sehingga dapat dikonversi
dengan cepat menjadi kas pada harga psar yang berlaku. Dua Rasio liquiditas yang umum digunakan
:
 Rasio Lancar
digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan atau kemampuan perusahaan unruk
memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengalami kesulitan.

Rasio Lancar = Total Aktiva Lancar


Total Utang Lancar

Apabila kewajiban lancar naik lebih cepat daripada asset lancar, rasio lancar akan turun
dan ini pertanda adanya masalah.
 Rasio Cepat
menghitung dengan mengurangi persediaan denganaset lancar.

Rasio Cepat = Aset Lancar - Persediaan


Kewajiban lancar

 Rasio Manajemen Aset


Rasio ini dugunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya.
Rasio manajemen asset diuraikan pada penjelasan berikt :

 Rasio Perputaran Persediaan


Cara untuk mengatahui berapa kali dalam suatu periode tertentu sebuah perusahaan
menjual persediaannya.

Rasio Perputaran Persediaan = Penjualan


Persediaan
Kewajiban
lancar
 Rasio Perputaran Asset Tetap
perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap. Yang man rasio ini berguna untuk
mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efekyif untuk
meningkatkan pendapatan.
Rasio Perputaran Aset Tetap = Penjualan
Aset Tetap Bersih
Kewajiban lancar
Semakin tinggi rasio ini maka semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.

 Rasio Perputaran Total Aset


Mengukur perputaran seluruh asset perusahaan, dan dihitung dengan membagi
panjualan dengan total asset.

Rasio Perputaran Total Aset = Penjualan


Total Aset
Kewajiban
lancar
Apabila hasil sedikit dibawah rata-rata industry maka itu menunjukkan bahwa
perusahaan tidak menghasilkan penjualan yang cukup jika melihat total jumlah asetnya.

 Rasio Manajemen Utang (leverage)


Rasio ini menunjuk pada utang yang dimiliki perusahaan. Dan sumber dana dapat dibedakan
menjadi dua :
- Sumber Dana Intern : sumber dana yang berasal dari saldo laba
` - Sumber Dana Ekstren : sumber dana yang bersal dari luar perusahaa, missal : hutang.
dan dapat juga diartikan sebagai penggunaan aktiva atau dana dimana untuk penggunaan
tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap.
Ada dua alasan dibalik dampat leverage perusahaan :
1. karena bunga dapat mengurangi pajak, penggunaan uatang akan mengurangi
kewajiaban pajak dan menyisakan laba operasi yang lebih besar bagi inverstor
perusahaan
2. jika laba operasi sebegai persentase terhadap asset melebihi tingkat bunga atas
utang, maka prusahaan dapat menggunakan utang untuk membeli asset, membayar
bunga atas utang, dan masih banyak siasanya sebagai bonus bagi pemegang saham.

 Total Utang terhadap Total Aset


digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan
total utang. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas perusahaan

Rasio Utang = Total Utang


Total Aset
Kewajiban lancar
Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar pula jumlah pinjaman yang digunakan unuk
investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan .

 Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga


Dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga.

Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga = EBIT


Beban Bunga
Kewajiban
lancar
 Rasio Cakupan Ebitda
Rasio time interest earned akan berguna dalam menilai kemampuan sebuah
perusahaan memenuhi beban bunga atas utangnya, rasio ini memiliki
kelemahan :
1. bunga bukanlah satu-satunya beban keuangan yang bersifat
tetap,perusahaan harus mengurangi utangnya sesuai dengan jadwal . jika
gagal membayar kembali utang , maka perusahaan harus dinyatan bangkrut.
2. EBIT tidaklah mencerminkan seluruh arus kas yang tersedia untuk melayani
uatang, terutama perusahaan yang memiliki beban depresiasi dan
amortisasi yang tinggi.

Rasio Cakupan EBITDA = EBITDA + Pembayaran Sewa Guna Usaha


Bunga + Pembayaran Pokok + Pembayaran Sewa Guna Usaha

 Rasio Profitabilitas
Beban Bunga
Profitabilitas merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode
Kewajiban lancar
tertentu.dasar penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang terdiri atas neraca dan laporan
laba rugi perusahaan.
Analisi Profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba.

 Margin Laba Atas Penjualan


dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan.

Margin lama Atas Penjualan = Laba Bersih


Penjualan
Kewajiban
lancar
Jika tingkat pengembalian atas penjualan tinggi, maka itu dianggap sebagai hal yang
baik.

 Pengembalian Atas Total Aset


Mampu menunjukkan keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan.

Pengembalin Atas Total Aset ( ROA) = Laba Bersih


Total Aset
Kewajiban
 lancar
Rasio Kemampuan Dasar UNtuk Menghasilkan Laba ( BEP )
Dihitung dengan mmbagi julah laba sebelum bunga dan pajak ( EBIT ) dengan total
asset.
BEP = EBIT
Total Aset
 Pengembalian Ekuitas Biasa ( ROE )
Rasio yang membagi laba setelah pajak dengan rata-rata modal pada sebuah
perusahaan. Dan digunakan untuk melihat tingkat efesiensi perusahaan dalam
mengelola ekuitasnya untuk menghasilkan laba bersih perusahaan.

ROE = Laba Bersih


Ekuitas

ROE yang tinggi disebabkan rendahnya penggunaan utang oleh perusahaan.

 Rasio Nilai Pasar


Rasio ini merupakan indicator untuk mengukur mahal murahnya suatu saham, dugunakan
untuk membantu investor dalam mencari saham yang memiliki potensi keuntungan dividen yang
besar sebelum melakukan penanaman modal berupa saham.rasio ini juga memberikan petunjuk
mengenai apa yang dipikirkan investor atas kinerja perusahaan dimasa lalu serta prospek dimas
mandatang. Rasio modal saham atau rasio pasar terdiri dari :

 Rasio Harga/Laba
Menunjukan berapa banyak investor yang bersedia membayar untuk setiap rupiah dari
laba yang dilaporkan. Rasio ini dugunakan untuk memprediksi kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang.

Rasio Harga/Laba = Harga Per saham


Laba per saham

Rasio Harga/Laba akan lebih tinggi bagi perusahaan dengan prospek pertumbuhan yang
bagus dan resikonya relative rendah.

 Rasio Harga/ Arus Kas


Untuk menunjukkan harga yang dibayarkan pemegang saham terhadap arus kas dari
aktivasi operasi per lembar saham. valuasi harga saham terhadap arus kas dari aktivitas
operasi digunakan untuk mengetahui kemampuan riil perusahaan dalam menghasilkan
arus kas dari aktivitas operasi.

Rasio Harga/ Arus Kas = Harga per saham


Arus kas per saham
 Rasio NIlai Pasar /Nilai Buku
Menunjukkan berapa besar nilai perusahaan dari apa yang telah atau sedang
ditanamkan oleh pemiik perusahaan. semakin tinggi rasio ini semakin besar tambahan
kekayaan yang dinikmati oleh pemilik perusahaan.

nilai buku per saham = Ekuitas biasa Nilai buku = Hrg pasar per saham
Jumlah saham beredar Nilai buku per saham

 Analisis Tren
Analisis tren merupakan suatu metode analisis yang bertujuan untuk melakukan suatu estimasi
atau peramalan pada masa yan akan datang. Secara teoritis , dalam nalisi time series yang paling
menentukan adalah kualitas atau keakuratan dari informasi atau data-data yang diperoleh serta
waktuatau periode dari data-data tersebut dikumpulkan. jika data yan dkumpulkan banyak maka
akan semakin banyak juga estimasi atau peramalan yang diperoleh dan begitu pula sebaliknya.

 Tren Indeks
Tren Indeks adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat tren denga acara
mengkonversi jumlah rupiah kedalam indeks. Dihitung dengan cara sebgai berikut :

Jumlah rupiah periode ke-n x 100%


Jumlah rupiah periode 1

 Penyesuaian Inflasi
Ketika membandingkan hasil operasi, terutama ketika menganalisis angka-angka tren,
haruslah diperhatikan pengaruh perubahan nilai uang terhadap hasil operasi tersebut
.Oleh karenanya, dampak inflasi harus dipertimbangkan ketika membandingkan kinerja
perusahaan dari waktu ke waktu. dan mengonversi terlebih dahulu dengan
menggunakan angka indeks apabila mebandingkan penjualan untuk dua tahun
berurutan dalam periode inflasi.

 Pemilihan angka Indeks


Diantara angka indeks yang tersedia, indeks harga konsumen merupkan angka indeks
yang paling umum digunakan dan dipahami secara luas. koversi nilai rupiah periode
yang lalu ke dalam nilai rupiah periode akan mudah dilakukan. Dengan menggunakan
angka indeks tersebut, nilai rupiah penjualan tahun-tahun yang lalu dapat dikonversi
menjadi rupiah saat ini dengan cara :

rupiah saat ini = Rupiah historis x angka indeks tahun berjalan


Angka Indeks Periode yang lalu
 Persamaan Du Pont
Analisis Du Pont System merupakan analisis yang mencakup rasio aktivitas dan margin
keuntungan atas penjualan untuk menentukan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. dari analisi ini
juga dapat diketahui efisieni atas penggunaan aktiva perusahaan. analisi ini biasanya digunakan oleh
perusahaan – perusahaan besar. dengan adanya Du Pont system diharapkan Perusahaan pusat
dapat menilai kinerja keuangan divisi/depertement/ pusat investasi berdasrkan ROI yang telah
dicapai.Bagan Du Pont adalah bagan yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan antara
pengembalian atas investasi , perputaran aktiva, dan margin laba. Perputaran total aktiva
didefinisikan sebagai hasil bagi antara penjualan dengan total aktiva, sedangkan margin laba
didefinisikan sebagai rasio antar alab bersih dengan hasil penjualan. serta total aktiva didefinisikan
sebagai penjumlahan antara aktiva lancar dan aktiva tetap perusahaan dan laba bersih didapatkan
dari pengurangan antara penjualan dan total biaya. Analisi Du Pont penting bagi manajer untuk
mengetahui factor mana yang paing kuat pengaruhnya antara profit margin dan total asset turnover
terhadap ROI.

ROA = Margin Laba x Perputaran Total Aset


= Laba Bersih x Penjualan
Penjualan Total Aset

Jika perusahaan hanya didanai dengan ekuitas biasa, tingkat pengembalian atas asset ( ROA )
dan Pengembalian Atas ekuitas ( ROE) akan sama karena total asset akan sama dengan ekuitas
biasa :

ROA = Laba Bersih x Laba Bersih = ROE


Total Aset Ekuitas biasa

Persamaan ini hanya berlaku jika perusahaan tidak menggunakan utang.

 Penggunaan dan Keterbatasan Analisis Rasio


Rasio keuangan digunakan untuk mengetahui dan memahami posisi keuangan perusahaan ,
analisis rasio digunakan oleh tiga kelompok utama :
1. Manajer
2. Analisis Kredit
3. Analisi Saham
Meskipun Analisi rasio dapat memberikan informasi yang berguna tentang operasi dan
kondisi keuangan perusahaan penggunaan rasio ini juga memiliki kelemahan dan
keterbatasan , seperti :
 Analisis sulit digunakan oleh perusahaan yang tergolong besar , dan akan lebih
berguna bagi perusahaan kecil dan sederhana.
 inflasi akan memberikan distorsi yang buruk pada neraca perusahaan nilai yang
tercatat seringkali sangat berbeda dengan nilai sebenarnya. lebih jauh karena inflasi
mempengaruhi beban penyusutan dan Biaya persediaan , maka laba juga akan
terpengaruh. jadi analisi rasio untung satu perusahaan selama suatu waktu tertentu
atau analisis komperatif pada perusahaan yang mmiliki umur berbeda harus
diinterprestasikan dengan pertimbangan yang tepat.
 Faktor-faktor musiman juga dapat mendistorsi analisis rasio,
 Praktik akuntansi yang berbeda dapat mendistorsi perbandingan, seperti disebutkan
sebelumnya penilaian persediaan serta metode penyusutan dapat mempengaruhi
laporan keuangan dan dengan demikian dapat mendistorsi perbandingan diantara
perusahaan.
 Sangat sulit menyamaratakan suatu rasio itu “ baik “ atau “ buruk “ .

Analisi Rasio memang sangat bermanfaat , tapi para analis hendaknya mewaspadai
permasalahan-permasalahan yang sudah disebutkan diatas, dan segera melakukan
penyesuaian jika dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai