Anda di halaman 1dari 8

TUGAS DISAIN 6

PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BERSIH


“Rancangan Penyediaan Air Bersih di Kota Tasikmalaya”

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
TRIA OKTAFRIANTY (L1B116003)
RAHMAN ALDIAN (L1B116025)
JEHAN NABILAH (L1B116032)
PUTRI MAYASARI (L1B116033)
JULIO EVANGGELISTIO SIRAIT (L1B116042)

DOSEN PEMBIMBING:
WINNY LAURA CHRISTINA HUTAGALUNG, S.T., M.T
FREDDY ILFAN, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Tugas Disain 6

Merancang Unit Koagulasi & Flokulasi

6.1 KOAGULASI (HIDROLIS)

6.1.1 Petunjuk Umum dan Kriteria Desain

• Digunakan sistem koagulasi dengan sistem terjunan.

• Pembubuhan koagulan dilakukan diatas alat ukur rec. weir.

• Koagulan yang digunakan alum sulfat.

• Bak koagulasi berbentuk persegi dengan kedalaman = 1,5 x lebar.

• Inlet bak koagulasi adalah alat ukur rec.weir.

• Outlet bak koagulasi menggunakan weir pelimpah menuju unit flokulasi.

Kriteria desain koagulasi :

• G = 700-1000 dt-1

• Td = 10 - 300 dt

• Gtd = 30000 – 60000

6.1.2 Perhitungan desain

a. Desain Bak Koagulasi

Ditetapkan td = 30 dt

Q = 1,2 m3/s

Volume = Q x td = 1,2 m3/s x 30 s = 36 m3

3
36m 3
Volume = s x s x d = s² x 1,5s = 1,5 s³ = = 2,88 m
1,5

Sehingga s = 2,88 m dan d = 4,32 m


b. Desain tinggi terjunan

Ditetapkan G = 750 dt-1

G= dimana P = dan

G sehingga h =

Dimana :

h = head loss (m)

G = gradient Kecepatan (det-1)

Td= waktu kontak (s) v = 10-6 m/s

g = gaya gravitasi = 9,80 m/s2

𝐺 2 𝑣 𝑡𝑑 7502 ⁄𝑠 𝑥 10−6 𝑚⁄𝑠 𝑥 30𝑠


h = ; = 1,72 m = 1,75 m
𝑔 9,8𝑚⁄ 2
𝑠

Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Koagulasi

Unit Koagulasi Nilai Unit

Q 1,2 m3/s

Volume 36 m3

Td 30 s

G 750 /s

V 10-6 m2/s

Panjang 2,88 m

Lebar 2,88 m

Kedalaman 4,32 m

Headloss 1,75 m
c. Desain struktur influent/inlet

Influent/inlet menggunakan alat ukur rec.weir yang sudah dihitung di bagian alat ukur.

d. Desain struktur effluent/outlet

Effluent menggunakan “broad crested weir”

Q=

H = {Q²/(2/3 Cd²L’²2g)}1/3

H : tinggi air diatas weir

Ditetapkan L’ = lebar bak koagulasi = 2,88 m

H = {1,2²/(2/3 x 0,69² x 2,88² x 2 x 9,8) 1/3

H = 0,32 m = 32 cm

Lebar weir = L’ + 0,2 H = 2,88 m + 0,2 x 0,32 m = 2,94 m

e. Desain bak penyimpanan alumunium sulfat


Kadar alum aktif = 49%

Massa jenis = 134 gr/100 ml (1340 kg/m³) Perkiraan


dosis alum maksimum = 35 mg/L Kebutuhan alum:

M = (100/49) x Q x C = (100/49) x 1200 L/s x 35 mg/L


M= 85714,28 mg/s = 7405,7 kg/hari
Direncanakan daya tampung untuk 7 hari
Volume tanki = 7405,7 kg/hari x 7 hari x 1/1340 m³/kg = 38,68 m
Gambar 6.1 Tampak Samping Pipa Transmisi, Alat Ukur, dan Bak Koagulasi

6.2 Flokulasi (Hidrolis)


6.2.1 Petunjuk Umum dan Kriteria Desain
 Digunakan flokulasi hidrolis dengan sistem “around baffle channel”.

 Pengadukan dilakukan dengan memanfaatkan kehilangan energi akibat adanya


gesekan sepanjang aliran di saluran dan belokan.

 Kehilangan energi dapat dihitung dengan berbagai macam persamaan di saluran


terbuka seperti chezy atau manning.
Kriteria Desain:
 Kecepatan aliran di saluran lurus vL = (0,1 – 0,4) m/s

 Kecepatan aliran di belokan vb = (0,6 - 0,8) m/s

 G = 10 – 60 s

 Td total = 15 – 45 menit

 v (t=20°C) = 10 −6 m2/s

 Jumlah kompartemen 3 – 6

 Nilai G didesain menurun

6.2.2 Perhitungan Desain


a. Desain bak flokulasi
Ditetapkan td 25 menit = 1500 s = 500 s/ kompartemen
Volume = Q x td = 1,2 m3/s x 60 s/min x 25 min = 1800 m3
Volume tiap kompartemen = 1800/3 = 600 m3
- Desain konfigurasi kompartemen 1
Ditetapkan G1 = 60; td1 = 500s
𝐺 2 × 𝑣 × 𝑡𝑑 602 × 10−6 × 500
𝐻= = = 0,183 𝑚
𝑔 9,8

H1 = n1.𝑣𝑙 2 /2g + (n1-1) 𝑣𝑏 2 /2g ; dimana vL = 0.4 m/s dan vb = 0,6 m/s
0,183 m = n1. 𝑣𝑙 2 / 2g + (n1-1) 𝑣𝑏 2 /2g
Didapatkan jumlah saluran (n1) = 6 dan jumlah belokan (n1-1) =5
Desain dimensi saluran di kompartemen 1
Vs1 = 600 𝑚3 / 6 = 75 m3
Ditetapkan p = 12 m dan b = 1,5 m
Kedalaman saluran ds1 = 75 / (12 x 1,5) = 4,16 m
Desain kemiringan saluran kompartemen 1
R = A/P = (7 x 4,16) / (2 x 4,16) + 1,5 = 5
V = 1/n . 𝑅 2/3 𝑆 0,5
0.4 =1/0,014 . 52/3 𝑆 0,5
S = 4,3 x 10−2

- Desain konfigurasi kompartemen 2


Ditetapkan G2 = 40; td2 = 500s
𝐺 2 × 𝑣 × 𝑡𝑑 402 × 10−6 × 500
𝐻= = = 0,081 𝑚
𝑔 9,8
H2 = n2 . 𝑣𝑙 2 /2g + (n2-1) 𝑣𝑏 2 /2g; dimana vL = 0,4 m/s dan vb = 0,6 m/s
0,081 = n2 . 𝑣𝑙 2 /2g + (n2-1) 𝑣𝑏 2 /2g
Didapatkan jumlah saluran (n2) = 3 dan jumlah belokan (n2-1) = 2
Desain dimensi saluran di kompartemen 2
Vs2 = 600 𝑚3 / 3 = 200 m²
Ditetapkan p = 12 m dan b = 2 m
Kedalaman saluran ds2 = 200/(12 x 2) = 8,3 m
Desain kemiringan saluran kompartemen 2
R = A/P = (2 x 8,3) / (2 x 8,3) + 2 = 3
V = 1/n 𝑅 2/3 𝑆 0,5
0,4 = 1/0,014 x 32/3 𝑆 0,5
S = 5,1 x 10-3
- Desain konfigurasi kompartemen 3
Ditetapkan G3 = 20; td3 = 500s
𝐺 2 × 𝑣 × 𝑡𝑑 202 × 10−6 × 500
𝐻= = = 0,02 𝑚
𝑔 9,8
H3 = n3. 𝑣𝑙 2 /2g + (n3-1) 𝑣𝑏 2 /2g ; dimana vL = 0,4 m/s dan vb = 0,6 m/s
0,02 = n3. 𝑣𝑙 2 /2g + (n3-1) 𝑣𝑏 2 /2g
Didapatkan jumlah saluran (n3) = 2 dan jumlah belokan (n3-1) = 1
Desain dimensi saluran di kompartemen 3
Vs3 = 600 m3 / 2 = 300 m²
Ditetapkan p = 12 m dan b = 3
Kedalaman saluran ds3 = 300 / (12 x 3) = 8,33 m
Desain kemiringan saluran kompartemen 3
R = A/P = (3 x 8,33) / (2 x 8,33) + 3 = 3,02 m
V = 1/n 𝑅 2/3 𝑆 0,5
0,4 = 1/0,014 . 3,022/3 𝑆 0,5
S = 5 x 10−3
b. Menghitung dimensi bak total

- Dari kompartemen 1

Pt1 = n1 x b1 + (n1 -1) x s ; dimana s = tebal sekat, asumsi 10 cm

Pt1 = 6 x 1,5 + (6-1) x 0,1 = 9,5 m

- Dari kompartemen 2
Pt2 = n2 x b2 + (n2 -1) x s ; dimana s = tebal sekat, asumsi 10 cm
Pt2= 3 x 2 + (3-1) x 0,1 = 6,3 m
- Dari kompartemen 3
Pt3 = n3 x b3 + (n3-1) x s ; dimana s = tebal sekat, asumsi 10 cm
Pt3 = 2 x 3 + (2-1) x 0,1 = 6,1 m

Anda mungkin juga menyukai