Anda di halaman 1dari 7

ISSN No.

1978-3787 Media Bina Ilmiah11

JUMLAH ERITROSIT DARAH TEPI HEWAN COBA TIKUS PUTIH


(Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR YANG DIBERIKAN AIR SEDUHAN KELOPAK BUNGA
ROSELA MERAH (Hibiscuss sabdariffa)

oleh:

Zulkifli**,Maruni Wiwin Diarti*, Yunan Jiwintarum*, Laksmi Saraswati*


*Dosen Pada Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Mataram
** Dosen Pada Jurusan Keperawatan Mataram

Abstrak:Jumlah eritrosit yang menurun merupakan salah satu indikator terjadinya anemia. Pengobatan
kekurangan jumlah sel darah merah bisa menggunakan obat herbal yang salah satunya adalah air seduhan
kelopak bunga rosela merah (Hibiscuss sabdariffa). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh pemberian air seduhan kelopak bunga rosela merah (Hibiscuss sabdariffa) terhadap jumlah
eritrosit pada hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar. Metode : jenis penelitian Pra
Eksperimental dengan rancangan penelitian The One Group Pretest-Posttest Design, menggunakan 5
ekor hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberikan perlakuan air seduhan kelopak bunga
rosela dengan konsentrasi 2% b/v. Hasil : jumlah eritrosit rata-rata sebelum perlakuan sebesar 4.29 x
106/mm3 sedangkan jumlah eritrosit rata-rata setelah perlakuan sebesar 6.65 x 106/mm3, dengan
peningkatan sebesar 2.36 x 106/mm3. Hasil analisis statistik Paired T-Test pada tingkat kepercayaan 95%
menunjukkan perbedaan yang di buktikan dengan hasil uji probabilitasnya 0.002 < ɑ 0.005. Kesimpulan :
pemberian air seduhan kelopak bunga rosela merah (Hibiscuss sabdariffa) dapat meningkatkan jumlah
eritrosit pada hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar.

Kata kunci : Air seduhan,Kelopak bunga rosela, Jumlah eritrosit.


PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan salah satu faktor yang pakan keadaan patologis di dalam tubuh yang di
dianggap penting dalam pembangunan di Indone- tandai penurunan kadar hemoglobin, penurunan
sia. Pemerintah menetapkan tujuan pembangunan jumlah sel darah merah (SDM), dan penurunan
kesehatan pada UU No. 23 tahun 1992 yaitu ter- nilai hematokrit yang memiliki dampak juga pada
capainya harapan untuk hidup sehat bagi penduduk penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masya- darah (Elin dan Kusnandar,2008). Eritrosit (sel
rakat sebagai salah satu unsur kesejahteraan pen- darah merah), yang tidak memiliki inti, dipenuhi
duduk (Nova,2008). Perkembangan zaman yang oleh protein hemoglobin pembawa oksigen (O2).
semakin cepat dan tak terkendali, selain menim- Dalam keadaan normal, sel -sel ini tidak pernah
bulkan berbagai dampak positif dan ada juga dam- keluar dari sistem sirkulasi. Eritrosit yang baru
pak negatif. Perubahan gaya hidup dan pola ma- dilepaskan oleh sumsum tulang kedalam sirkulasi
syarakat banyak menimbulkan perubahan dalam darah sering mengandung residu RNA ribosom,
kesehatan masyarakat. Hal ini ditunjukkan oleh dan dapat diendapkan dan terpulas dengan adanya
rendahnya angka harapan hidup manusia dulu di- pewarnaan supravital (misalnya brilliant cresyl
bandingkan dengan manusia sekarang. Untuk blue). Pada keadaan tersebut, eritrosit yang lebih
menjawab tantangan globalisasi dan modernisasi muda, yang disebut retikulosit, terlihat memiliki
ini, mulai banyak bermunculan berbagai restoran granul atau struktur mirip jala didalam
cepat saji yang menyediakan makanan yang kurang sitoplasmanya. Eritrosit manusia dapat bertahan
sehat bagi kesehatan, sehingga banyak penyakit dalam sirkulasi lebih kurang selama 120 hari.
yang timbul seperti jantung, diabetes militus, asam Eritrosit tua akan dikeluarkan dari sirkulasi
urat, dan anemia (Sumarwan,2002).Anemia meru- terutama oleh makrofag limpa dan sumsum tulang

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 4, Juli 2014
12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

(Jungueira,dkk,2007). Penyakit-penyakit yang sehingga kelopak bunga rosela mempunyai potensi


timbul karena kekurangan sel darah merah untuk dimanfaatkan sebagai sumber zat warna
(eritrosit) antara lain anemia, akibat kandungan alami untuk bahan pangan (Retno,E dkk,2008).
hemoglobin rendah, menurunnya volume darah Dalam 100 gram kelopak rosela terdapat sekitar
dari normal. Sedangkan penyakit yang timbul 8,98 mg zat besi dan 244,4 mg vitamin C. Kebu-
karena kelebihan sel darah merah (eritrosit) yaitu tuhan akan zat besi meningkat selama masa per-
polistemia, akibat meningkatnya viskositas tumbuhan. Jika tidakterdapat cukup zat besi untuk
(kekentalan) darah (Sherwood,2001). Pengobatan memenuhi kebutuhan tubuh, maka jumlah hemog-
untuk masyarakat golongan ekonomi rendah yang lobindalam sel darah merah berkurang dan volume
membutuhkan banyak biaya maka perlu dilakukan sel darah merah (eritrosit) jugamenurun. Hal ini
pencarian obat alternatif dari alam yang mudah, disebabkan hemoglobin untuk mengisi sel berku-
murah dan familiar dalam masyarakat yang diduga rang, keadaanseperti ini, dikenal sebagai anemia
dapat meningkatkan jumlah sel darah merah (Munawaroh,S,2008). Untuk mencari obat alter-
(eritrosit) salah satunya adalah rosela (Hibiscus natif yang mudah dikomsumsi masyarakat maka
sabdariffa). Rosela (Hibiscus sabdariffa) perlu dilakukan penelitian mengenai seduhan po-
merupakan tanaman herbal yang mudah tumbuh di tensi air seduhan kelopak bunga rosela merah (Hi-
berbagai daerah. Secara luas dikenal mempunyai biscuss sabdariffa) dalam meningkatkan jumlah
khasiat sebagai obat anti hipertensi, diabetes dan eritrosit pada hewan coba tikus putih (Rattus nor-
antimitosis (Mardiah,dkk,2009). Kandungan pent- vegicus) strain wistar.
ing yang terdapat pada bunga rosela adalah pigmen
antosianin yang membentuk flavonoid yang berpe- METODE PENELITIAN
ran sebagai antioksidan. Flavonoid rosela terdiri
dari flavanols dan pigmen antosianin. Pigmen an- Penelitian ini merupakan penelitian Pra
tosianin ini yang membentuk warna ungu keme- Eksperimental dengan rancangan penelitian The
rahan dikelopak bunga maupun teh hasil seduhan One Group Pretest-Posttest Design. Adapun
kelopak bunga rosela. Antosianin berfungsi seba- rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut :
gai antioksidan yang dapat menyembuhkan penya-
kit degenerative dan melindungi sel dari radikal O1 P O2
bebas sehingga tidak mudah pecah. Antosianin Keterangan :
pada rosela berada dalam bentuk glukosida yang O1 : Pemeriksaan jumlah eritrosit sebelum
terdiri dari cyanidin – 3 -sambubioside, delphinidin perlakuan
– 3 - glucose, dan delphinidin – 3 -sambubioside. P : Pemberian air seduhan kelopak bunga rosela
Sementara itu, flavonols terdiri dari gossypetin, merah
hibiscetine, dan quercetia. Zat gizi lain yang tak O2 : Pemeriksaan jumlah eritrosit setelah
kalah penting terkandung dalam rosela adalah kal- perlakuan
sium, niasin, riboflavin dan besi yang cukup tinggi,
vitamin C, dan vitamin A (Mardiiah,dkk,2009). Unit eksperimen : Hewan coba adalah tikus
Tehkelopakbungaroselamengandungasamsitrat- putih (Rattus norvegicus) strain wistar, jenis
danmalatsehingga mempunyairasamild asam mani- kelamin jantan dan umur 2- 3 bulan, dengan berat
syangsegar dengan warnayangnaturaldanmenarik badan 180-250 gram. Kelopak bunga rosela merah
sertabeberapamineral (Maryani,dkk,2009). Selain kering diperoleh dari Apotik
memiliki cita rasa segar, kelopak bunga rosela Besar unit eksperimen : Jumlah unit
memiliki efek farmakologis yang cukup lengkap, eksperimen dalam penelitian ini ditemukan
seperti diuretik, onthelmitik, antibakteri, antiseptik, berdasarkan pendapat Weill bahwa sampel minimal
antiradang, menurunkan panas, mencegah gang- untuk pemakaian hewan coba adalah 4 ekor dan
guan jantung, kanker darah dan menstimulasi ge- dengan faktor koreksi 25% dari unit eksperiment,
rak peristaltik usus (Kustyawati,M dan Sulastri maka pada penelitian ini digunakan 5 ekor hewan
R,2008). Kelopak bunga rosela mengandung zat coba tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar3.
warna antosianin dengan kadar yang relatif tinggi,
_____________________________________________
Volume 8, No. 4, Juli 2014 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah13

Teknik pengambilan sampel : Teknik b. Persiapan dan pembuatan air seduhan ke-
pengambilan sampel yang digunakan dalam lopak bunga rosela merah (Hibiscuss
penelitian ini adalah Non random purposive sabdariffa)
sampling yaitu pengambilan sampel yang Kelopak bunga rosela yang digunakan dalam
didasarkan pada suatu pertimbangan atau kriteria penelitian ini adalah kelopak bunga rosela merah
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri10. yang kering dan diperoleh di Apotik. Kemudian
Adapun kriteria hewan coba yang digunakan ditimbang 2 gram kelopak bunga rosela merah dan
sebagai sampel penelitian adalah : diseduh dengan 100 ml air panas (100oC). Hasil
1. Sehat seduhan kemudian ditampung dalam wadah
2. Berjenis kelamin jantan menggunakan beaker glass. Air seduhan tersebut di
3. Berat badan hewan coba tikus putih asumsikan merupakan air seduhan kelopak bunga
180-250 gram rosela merah dengan konsentrasi 2%b/v.
4. Umur 2-3 bulan
c. Penentuan volume pemberian air seduhan
5. Jumlah eritrosit normal 7,2-9,6 x
kelopak bunga rosela merah
106/mm3
Volume pemberian air seduhan kelopak bunga
Variabel penelitian :
rosela merah dengan konsentrasi 2% b/vpada
Variabelbebas :Kelopak bunga rosela merah
masing-masing hewan coba berbeda tergantung
(Hibiscuss sabdariffa)
dari berat badan hewan coba. Untuk mengetahui
Variabel terikat : Jumlah eritrosit pada darah
volume efektif air seduhan kelopak bunga rosela
hewan tikus putih coba (Rattus norvegicus).
merah terhadap jumlah eritrosit pada darah hewan
Alat dan bahan penelitian : Kandang hewan coba
coba tikus putih maka digunakan perhitungan
tikus putih, Alat pemeriksaan Darah Lengkap
sebagai berikut :
(Sysmex), Neraca analitik, Beaker glass, Dispenser
100-1000 mikron, Blue tip, Yellow tip, Tabung BB (s) x V
efendroff, Spuit 3 cc, Gunting, Pinset, Spidol
permanent hitam, Tissue dan kapas, Bahan BB (std) F
penelitian, Aquadest, Alkohol 70%, EDTA 4%,
Pakan hewan coba tikus putih standar, Kelopak Keterangan :
bunga rosela merah kering.
Metode kerja penelitian : Jumlah eritrosit pada BB (s) : Berat badan hewan coba tikus putih yang
darah hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) sebenarnya
strain wistar sebelum dan setelah pemberian air BB (std) : Berat badan standar (200 gram)
seduhan kelopak bunga rosela merah dengan V : Volume maksimum yang bisa diterima
konsentrasi 2% b/v diukur dengan menggunakan oleh lambung hewan coba tikus putih
alat Sysmex. Adapun metode kerja dari penelitian (5 ml)
ini adalah sebagai berikut : F : Frekuensi pemberian air seduhan kelo-
pak bunga rosela merah (3x sehari)
a. Persiapan dan aklimatisasi hewan coba
tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar d. Perlakuan hewan coba tikus putih (Rattus
Penelitian menggunakan hewan coba tikus norvegicus) strain wistar
putih (Rattus norvegicus) strain wistar karena 1) Lima (5) ekor hewan coba tikus putih
beberapa alasan antara lain, mudah diaklimatisasi dengan lingkungan, suhu, dan
dikembangbiakan, mudah dipelihara, mudah kelembapan selama 7 hari dengan pemberian
diambil darahnya cukup melalui ekor untuk pakan standart pada hewan coba tikus putih
mendapatkan darah kapiler, fisiologinya perekor ± 12 gram/hari dan aquadest.
diperkirakan identik dengan manusia. Aklimatasi 2) Hewan coba tikus putih diambil darah bagian
hewan coba selama 7 hari terhadap air, makanan, vena ventralis ekor dengan cara bagian ekor
udara dan kondisi laboratorium. Pakan yang diberi kompresan air hangat selama 5 menit,
diberikan selama aklimatasi adalah pakan ternak untuk melebarkan vena. Ditusuk dengan
standart dan aquadest. menggunakan spuit 3 cc, diambil darahnya
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 4, Juli 2014
14 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

dan ditampung pada effendrof 1,5 ml yang kelopak bunga rosela (Hibiscuss sabdarifaa)
ditetesi dengan EDTA 4% 3 tetes. adalah 4.29 x 106/mm3 dan rata-rata hasil peneli-
3) Dihitung jumlah eritrosit pada darah hewan tian jumlah eritrosit pada darah hewan coba tikus
coba tikus putih menggunakan alat Sysmex. putih setelah pemberian air seduhan kelopak bunga
4) Pemberian air seduhan kelopak bunga rosela rosela merah (Hibiscuss sabdariffa) adalah 6.65 x
dengan konsentrasi 2% b/vpada hewan coba 106/mm3. Hal tersebut menunjukkan bahwa air
tikus putih secara oral dengan dosis sesuai seduhan kelopak bunga rosela merah dapat
dengan berat badan standart dan nilai konversi meningkatkan jumlah eritrosit pada darah hewan
selama 9 hari berdasarkan uji pendahuluan coba tikus putih sebesar 2.36 x 106/mm3. Jumlah
yang dilakukan. eritrosit tertinggi sebelum pemberian air seduhan
5) Pengambilan darah vena ventralis pada ekor kelopak bunga rosela merah adalah 6.12 x 106/mm3
setelah pemberian air seduhan kelopak bunga dan jumlah eritrosit tertinggi setelah pemberian air
rosela selama 9 hari berdasarkan uji seduhan kelopak bunga roselah merah adalah 8.60
pendahuluan yang telah dilakukan. x 106/mm3, sedangkan jumlah eritrosit terendah
6) Perhitungan jumlah eritrosit pada darah sebelum pemberian air seduhan kelopak bunga
hewan coba tikus putih. rosela merahadalah 3.76 x 106/mm3 dan jumlah
eritrosit terendah setelah pemberian air seduhan
HASIL DAN PEMBAHASAN kelopak bunga rosela merah adalah 5.46 x
106/mm3. Hasil uji Paired T-Test probabilitasnya
a. Hasil Penelitian Jumlah Eritrosit pada
0.002<α 0.05, yang membuktikan ada perbedaan
Darah Tepi Hewan Coba Tikus Putih
jumlah eritrosit pada hewan coba tikus putih
(Rattus norvegicus)Sebelum dan Setelah
sebelum dan setelah pemberian air seduhan
Pemberian Air Seduhan Kelopak Bunga
Rosela (Hibiscuss sabdariffa). kelopak bunga rosela merah yang artinya terdapat
Hasil penelitian jumlah eritrosit terhadap 5 pengaruh air seduhan kelopak bunga rosela merah
ekor hewan coba tikus putih sebelum dan setelah terhadap jumlah eritrosit pada darah hewan coba
pemberian air seduhan kelopak bunga rosela dapat tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar.
dilihat pada tabel 1. Eritrosit (sel darah merah) memiliki fungsi khusus
mengangkut O2 dalam darah. Eritrosit tidak
Tabel 1. Data Hasil Penelitian Jumlah Eritrosit memiliki nukleus, organel, atau ribosom, tetapi
Pada Darah Tepi Hewan Coba Tikus dipenuhi oleh hemoglobin, yaitu molekul
Putih (Rattus norvegicus) Sebelum dan mengandung besi yang dapat berikatan dengan O2
Setelah Pemberian Air Seduhan Kelopak secara longgar dan reversibel. Karena O2 sukar
Bunga Rosela Merah (Hibiscuss larut dalam darah, hemoglobin merupakan
sabdariffa). pengangkut satu-satunya dalam darah.Hal penting
dari eritrosit yang memungkinkan mereka
mengangkut dua bagian globin, suatu protein yang
terbentuk dari empat rantai polipeptida yang sangat
berlipat-lipat, dan gugus nitrogenosa nonprotein
mengandung besi yang dikenal sebagai gugus hem
(heme). Didalam eritrosit matang terdapat sedikit
enzim glikolitik dan karbonat anhidrase yang
berperan untuk menghasilkan energi dan CO2
dalam darah (Sherwood,L.2001).Karena tidak
mampu mengganti komponen-komponennya,
eritrosit memiliki usia yang terbatas, yaitu 120
hari. Sel-sel yang belum berdiferensiasi di sumsum
Tabel 1.menunjukan bahwa rata-rata hasil pe- tulang membentuk semua unsur sel darah
nelitian jumlah eritrosit pada darah tepi hewan (Sherwood,L. 2001). Penurunan jumlah sel darah
coba tikus putih sebelum pemberian air seduhan merah (SDM), dan penurunan nilai hematokrit
_____________________________________________
Volume 8, No. 4, Juli 2014 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah15

yang memiliki dampak juga pada penurunan (Rattus norvegicus) Anemia, yang menggunakan
kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah dapat empat dosis perlakuan selama 14 hari dan dosis
menyebabkan keadaan patologis seperti anemia ekstrak segar kelopak Rosela (Hibiscus sabdariffa)
(Elin dan Kusnandar,2008). Untuk menanggulangi yang paling optimal untuk meningkatkan jumlah
kekurangan eritrosit dapat menggunakan obat- eritrosit dan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah
obatan berupa Sangobion,Livron B plex, Supra tikus putih (Rattus norvegicus) adalah 0,72
Livron dan sekarang sedang digalangkan g/ekor/hari kemudian diikuti oleh dosis 0,36 dan
pengobatan herbal yang diyakini memiliki khasiat 0,18 g/ekor/hari. Dan pada penelitian Asmitra
dapat meningkatkan jumlah eritrosit adalah Sembiring tahun 2012 tentang Pengaruh Ekstrak
kelopak bunga rosela. Dan hasil penelitian Segar Daun Rosela (Hibiscus sabdariffa L.)
menunjukkan rata-rata jumlah eritrositpada darah Terhadap Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin
hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) strain Mencit Jantan (Mus musculus L.) Anemia Strain
wistar sebelum pemberian air seduhan kelopak DDW melalui Induksi Natrium Nitrit (NaNO2)
bunga rosela merah (Hibiscuss sabdariffa) adalah selama 14 hari dengan dosis pemberian ekstrak
4.29 x 106/mm3, rata-rata jumlah eritrosit pada daun rosela sebanyak 28 mg/ml/ekor mencit dapat
darah hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) meningkatkan jumlah sel darah merah dan kadar
strain wistar setelah pemberian air seduhan hemoglobin pada mencit jantan anemia seiring
kelopak bunga rosela merah (Hibiscuss sabdariffa) peningkatan konsentrasi ekstrak (P<0.05). Namun
adalah 6.65 x 106/mm3. Hal ini menunjukkan pada penelitian ini yang digunakan adalah air
bahwa air seduhan kelopak bunga rosela merah seduhan kelopak bunga rosela dengan konsentrasi
(Hibiscuss sabdariffa) mampu meningkatkan 2% selama 9 hari perlakuan.Faktor-faktor yang
jumlah eritrosit sebesar 2.36 x 106%.Hasil yang menyebabkan kemampuan air seduhan
penelitian perbedaan jumlah eritrosit dalam darah kelopak bunga rosela dapat meningkatkan jumlah
hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) strain eritrosit karena mengandung pigmen antosianin
wistar sebelum dan setelah pemberian air seduhan yang membentuk flavonoid yang berperan sebagai
kelopak bunga rosela merah (Hibiscuss sabdariffa) antioksidan. Flavonoid rosela terdiri dari flavanols
yang diperiksa dengan menggunakan alat sysmex dan pigmen antosianin. Antosianin berfungsi
Emerald dan dianalisa dengan uji statistik Paired sebagai antioksidan yang dapat menyembuhkan
T-Test pada tingkat kepercayaan 95% penyakit degeneratif. Antosianin pada rosela
menunjukkan perbedaan yang bermakna yang berada dalam bentuk glukosida yang terdiri dari
dibuktikan dengan hasil uji probabilitasnya 0.002 < cyanidin–3-sambubioside, delphinidin-3-glucose,
ɑ 0.005. Tikus putih yang diberi air seduhan dan delphinidin–3-sambubioside. Sementara
kelopak bunga rosela dengan dosis 2% /ekor/hari itu,flavanols terdiri dari gossypetin, hibiscetine,
selama 9 hari dalam penelitian ini terbukti dapat dan quercetia. Kelopak bunga rosela juga
meningkatkan jumlah eritrosit dalam darah mengandung delapan belas asam amino yang
tikus putih. Jumlah eritrosit yang kurang dari diperlukan tubuh terdapat dalam kelompok bunga
ukuran normal dalam darah merupakan rosela, termasuk arginin dan lisin yang berperan
parameter dalam mendeteksi penyakit anemia. dalam proses peremajaan sel
Peningkatan jumlah eritrosit pada tikus putih, tubuh(Mardiah,dkk:2009).Zat gizi lain yang
karena perlakuan dari kelopak bunga rosela terkandung dalam rosela adalah kalsium, niasin,
merah membuktikan bahwa dapat digunakan riboflavin dan zat besi yang cukup tinggi.
sebagai obat dalam menangulangi atau mengatasi Kandungan zat besi pada kelopak bunga rosela
penyakit anemia, yang nantinya dapat di segar dapat mencapai 8,98 mg/100 g, sedangkan
implementasikan terhadap manusia.Hasil pada daun rosela sebesar 5,4 mg/100 g. Selain itu,
penelitian ini sejalan dengan penelitian Siti kelopak bunga rosela mengandung 1,12% protein,
Munawaroh tahun 2009 tentang Pengaruh Ekstrak 12% serat kasar, 21,89 mg/100 g sodium, vitamin
Segar Kelopak Rosela (Hibiscus sabdariffa) C dan vitamin A(Mardiah,dkk:2009).Efektivitas
Terhadap Peningkatan Jumlah Eritrosit Dan Kadar rosela yang diketahui banyak manfaatnya
Hemoglobin (Hb) Dalam Darah Tikus Putih dengan kandungan vitamin C dan Fe yang

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 4, Juli 2014
16 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

tinggi, mampu meningkatkan jumlah eritrosit Guyton, Arthur C dan John E Hall. Fisiologi
dan kadar Hb dalam darah tikus putih anemia. Kedokteran. Jakarta: EGC. 1997.
Vitamin C dan Fe merupakan sumber esensial
Harmita dan Maksum.Buku Ajar Analisis Hayati.
penting dalam tubuh. Vitamin C dibutuhkan
EGC Kedokteran : Jakarta.2008
untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
Sedangkan Fe berikatan dengan hemoglobin Junqueira,Luiz Carlos,.Jose Carneiro. Histologi
untuk membawa oksigen keseluruh tubuh. Pada Dasar : Teks & Atlas, Edisi 10. Penerbit
anemia defisiensi besi, kadar hemoglobin total Buku Kedokteran EGC : Jakarta.2007.
turun di bawah nilai normal. Hal ini juga Kustyawati, M dan Sulastri R. Pemanfaatan Hasil
berpengaruh terhadap jumlah eritrosit yang Tanaman Hias Rosella Sebagai Bahan
berada dalam darah (Guyton dan Minuman. Jurnal Penelitian. Lampung:
Hall,1997).Pemanfaatan tanaman rosela ini Universitas Lampung. 2008.
berkaitan dengan fungsinya sebagai antiseptik,
aprodisiak (meningkatkan gairah seksual), Mardiah., Sawarni H., MT, Dr.Reki Wicaksono
astringen, demulcent (menetralisir asam lambung), Ashadi, & Ir.Arifah Rahayu, M.Si.
digestif (melancarkan pencernaan), diuretik, Budidaya dan Pengolahan Rosela Merah
purgatif, onthelmintic (anti cacing), refrigenerant Segudang Manfaat. Agro Media Pistaka :
(efek mendinginkan), resolvent, sedatif, stomatic, Jakarta.2009.
tonik, serta mengobati kanker, batuk, dyspepsia Maryani, Herti dan Lusi Kristiana.Khasiat Dan
(sakit maag), dysuria (sakit buang air kecil), Manfaat Rosela. Agro Media Pustaka :
demam, hangover (kembung perut), heart ailment, Jakarta.2008.
hipertensi (darah tinggi), neurosis, sariawan, dan
mencegah penyakit hati (Mardiah,dkk,2009). Munawaroh, Siti.Pengaruh Ekstrak Kelopak
Rosela (Hibiscus Sabdariffa) Terhadap
PENUTUP Peningkatan Jumlah Eritrosit Dan Kadar
Hemoglobin (Hb) Dalam Darah Tikus
a. Simpulan
Putih (Rattus Nurvegicus) Anemia.
1. Rerata hasil pemeriksaan jumlah eritrosit pada (Skripsi) 2008.
darah tepi hewan coba tikus putih (Rattus
Nova. Analisis Hubungan Gaya Hidup dan Pola
norvegicus) strain wistar sebelum pemberian
Makan Dengan Kadar Lipid Darah dan
air seduhan kelopak bunga rosela merah
Tekanan Darah Pada Penderita Jantung
(Hibiscuss sabdariffa) adalah 4.29 x 106/mm3.
Koroner . Institut Pertanian Bogor :
2. Rerata hasil pemeriksaan jumlah eritrosit pada
Bogor.2008.
darah tepi hewan coba tikus putih (Rattus
norvegicus) strain wistar setelah pemberian Notoatmojo, Soekidjo. Metodologi Penelitian
air seduhan kelopak bunga rosela merah Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.2005.
(Hibiscuss sabdariffa) adalah 6.65 x 106/mm3,
Retno, Endang, dkk. Ekstraksi Zat Warna Kelopak
dengan peningkatan sebesar 2.36 x 106/mm3.
Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.)
3. Ada perbedaan pemberian air seduhan
Sebagai Alternatif Pewarna Alami Bahan
kelopak bunga rosela merah (Hibiscuss
Pangan. Jurnal Penelitian. Jakarta:
sabdariffa) terhadap jumlah eritrosit pada
Badan penelitian Teknologi Industri
darah tepi hewan coba tikus putih (Rattus
Pertanian Fak TeknikUWKS. 2008.
norvegicus) strain wistar.
Sacher, Ronald A,. Richard A.McPherson.
Tinjauan Klinis Pemeriksaan
Laboratorium, Edisi 11. Penerbit Buku
DAFTAR PUSTAKA Kedokteran EGC. Jakarta.2004.
Elin dan Kusnandar.Langkah Mudah Penelitian.
Rajawali Press : Jakarta .2008
_____________________________________________
Volume 8, No. 4, Juli 2014 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah17

Sherwood, Lauralee.Fisiologi Manusia. editor,


Beatricia I. Santoso – Ed.2 EGC. Jakarta
.2001.
Sumarwan. Perilaku Konsumen Teori dan
Penerapannya dalam Pemasaran. PT
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta .2002.

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 4, Juli 2014

Anda mungkin juga menyukai