SKIZOFRENIA PARANOID
Pembimbing :
dr. W. D Wulandari, Sp. KJ
Disusun oleh :
Cintantya Prakasita (030.13.046)
1
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. PR
Umur : 47 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Alamat : Jl. Fajar 10 A Ujung No. 4 RT 02/08, Sawah Besar
Pekerjaan : Tukang parkir
Pendidikan Terakhir : Tidak ada keterangan
Status Pernikahan : Belum menikah
Tanggal masuk RS : 17 Mei 2018
2
kesalkarena dunia ini belum juga kiamat karena menurutnya dirinya adalah
utusan Tuhan untuk mengakhiri dunia ini.
Pasien menyangkal memiliki pemikiran berulang, pemikirannya
dikontrol atau diketahui oleh orang lain, meyakini bahwa dirinya dikendalikan
oleh sesuatu atau dimata matai oleh orang. Pasien juga menyangkal mendengar
sesuatu yang orang lain tidak dapat dengar, merasakan sesuatu yang tidak
terlihat menyentuhnya, mencium sesuatu dan merasakan sesuatu di lidah yang
tidak ada bendanya.
3
2. Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)
Belum dapat digali secara alloanamnesis karena narasumber pasien tidak tahu
secara pasti. Pasien juga mengatakan kalau dia tidak ingat tentang masa kanak-
kanaknya.
3. Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
Ayah pasien meninggal saat pasien masih kecil, narasumber tidak mengetahui
detail tahunnya.
4. Riwayat masa kanak akhir (pubertas) dan remaja
Pasien bergaul dengan kelompok teman sebayanya. Menurut narasumber
pergaulannya yang memperkenalkan pasien mengenai NAPZA.
5. Riwayat masa dewasa
a) Riwayat pendidikan
Pasien tidak melanjutkan pendidikanya dari sejak lulus SD karena
masalah ekonomi.
Tidak ada disfungsi otak atau gangguan perkembangan yang spesifik.
b) Riwayat psikoseksual
Pasien belum pernah menikah, tidak ada keterangan tentang aktivitas
seksual terakhir pasien.
c) Riwayat pekerjaan
Pasien saat ini bekerja sebagai tukang parkir
d) Riwayat pelanggaran hukum
Tidak ada riwayat pelanggaran hukum.
e) Kehidupan seksual masa dewasa
Pasien belum pernah menikah, dan pernah beberapa kali menjalin
hubungan dengan lawan jenis.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak 1 dari 4 bersaudara. Menurut pasien, hubungan dengan
orang tua dan adiknya kurang akrab. Keluarga pasien kooperatif dan memiliki
keinginan untuk membantu pasien berobat serta tidak bersikap membiarkan dan
menelantarkan pasien. Tidak terdapat anggota keluarga yang memiliki keluhan mirip
dengan pasien.
4
1. Impian
Pasien mengatakan ingin pulang.
2. Sistem nilai
Pasien kurang mampu mengurus diri sendiri saat sakit.
3. Dorongan kehendak
Pasien ingin pulang.
4. Hal yang menjadi sumber kejengkelan atau frustasi dan yang membuat bahagia
atau senang
Pasien merasa kesal karena menurutnya dunia seharusnya sudah kiamat, namun
belum juga terjadi.
5
III. STATUS MENTAL
Pemeriksaan di lakukan pada tanggal 18 Mei 2018, Pukul 11:00 WIB, di Bangsal
PHCU Kresna Pria RS dr. H. Marzoeki Mahdi.
a. Deskripsi Umum :
i. Penampilan
Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 45 tahun dengan penampilan yang
lebih tua dari usianya, kulit berwarna sawo matang, bertato pada lengan
kanan atas dan telinga kanan, menggunakan anting tindik di kedua telinga,
berambut hitam didominasi uban, agak panjang. Pada saat wawancara pasien
menggunakan kaos berwarna biru, celana panjang. Perawatan diri tampak
kurang baik, kebersihan buruk, tidak rapi.
ii. Kesadaran
Neurologis : Compos Mentis
Psikologis : Terganggu
Sosial : Terganggu
iii. Perilaku dan akitivitas psikomotor
- Sebelum wawancara
Pasien sedang menonton TV di bangsal Bangsal PHCU Kresna Pria RS
dr. H. Marzoeki Mahdi.
- Selama wawancara
Pasien duduk dengan menatap kearah pemeriksa, kooperatif, tidak ada
gerakan involunter, jawaban terkadang relevan, terkadang irrelevan.
- Setelah wawancara
Pasien kembali menonton TV bersama pasien lain.
iv. Pembicaraan
Pasien menjawab pertanyaan dengan volume suara normal, kuantitas sedikit,
spontan dan ide cerita banyak.
b. Alam perasaan
i. Mood : Eutim
ii. Afek : Kestabilan : Stabil
Pengendalian : Cukup
Kesungguhan : Unecht
Empati : Tidak dapat dirabarasakan
Skala : Luas
Keserasian: Serasi
6
c. Fungsi Intelektual
i. Taraf pendidikan, pengetahuan dan kecerdasan
1). Taraf pendidikan : Sesuai taraf pendidikan
2). Pengetahuan umum : Baik (Pasien mengetahui nama presiden RI saat ini.)
3). Kecerdasan : Kurang, taraf kecerdasan rata-rata ( Pasien tidak dapat
menjawab 100-7, -7, -7, Namun dapat menjawab
pertambahan dasar 5 + 5)
ii. Daya konsentrasi : Baik (Pasien menjawab pertanyaan pemeriksa, dan tidak
mudah teralihkan perhatiannya)
iii.Orientasi
1). Waktu : Baik, pasien dapat membedakan waktu saat pagi, siang dan
malam pasien juga dapat mengetahui hari dan tahun)
2). Tempat : Baik, pasien mengetahui bahwa dirinya berada di ruang bangsal.
3). Personal : Baik, Pasien dapat mengenali pemeriksa sebagai dokter muda.
d. Gangguan Persepsi
7
Halusinasi Olfaktorik Tidak ada
Halusinasi Gustatorik Tidak ada
Halusinasi Taktil Tidak ada
e. Proses Pikir
i. Arus pikir
Produktivitas : Pasien hanya menjawab sesuai apa yang ditanya
Kontinuitas : kontinyu
Hendaya bahasa : Tidak ada
ii. Isi pikiran
Preokupasi : Tidak ada
Waham : Ada
f. Pengendalian Impuls
Pengendalian impuls baik, pasien dapat mengendalikan diri dengan berperilaku
baik dan sopan.
g. Daya nilai dan tilikan
i.Daya Nilai Sosial
Baik, (Ketika pasien ditanya apakah perbuatan mencuri itu tindakan baik
atau buruk, pasien menjawab “tindakan buruk”)
ii.Uji daya nilai
Baik, (Pasien jika menemukan dompet yang bukan miliknya maka akan
dilaporkan ke satpam atau polisi yang ada disekitar)
h. Tilikan
Derajat 1 (Pasien menyangkal dirinya sakit)
i. Reliabilitas
Secara umum, dapat dipercaya baik alloananmnesis maupun autoanamnesis.
8
Suhu : 36, 5
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ditemukan
kelainan
THT : sekret (-), palpasi pada daerah sinus maksilaris tidak dirasakan
nyeri, tatto telinga (+/+), aurikula hiperemis (+/+), oedem
aurikula (+/+), nyeri aurikula (+/+)
Mulut : stomatitis (-), gigi rapi, terlihat agak kekuningan
Leher : tidak terdapat pembesaran KGB dan pembesaran tiroid.
Paru : vesikuler (+/+), ronkhi (-), whezzing (-)
Jantung : BJ I- BJII reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Cembung, supel, tidak ada nyeri tekan, bising usus normal
Ekstremitas : Akral hangat, capillary refill time <2”, Tatto lengan atas (+/+),
Tatto pedis (+/+)
Kulit : dalam batas normal
B. Status Neurologis
GCS : 15
Tanda Rangsangan Meningeal : negatif
Tanda efek ekstrapiramidal : tidak ditemukan
Motorik : 5/5/5/5
Sensorik : dalam batas normal
9
menjelaskan ia dapat melihatnya karena sudah diprogram. Os juga mempercayai
bahwa dunia ini seharusnya sudah kiamat dan os mempercayai bahwa di bawah
tanah terdapat dunia lain selain dunia ini. Pasien mengaku menjadi mudah kesal
karena dunia ini belum juga kiamat karena menurutnya dirinya adalah utusan Tuhan
untuk mengakhiri dunia ini.
Pasien menyangkal memiliki pemikiran berulang, pemikirannya dikontrol
atau diketahui oleh orang lain, meyakini bahwa dirinya dikendalikan oleh sesuatu
atau dimata matai oleh orang. Pasien juga menyangkal mendengar sesuatu yang
orang lain tidak dapat dengar, merasakan sesuatu yang tidak terlihat menyentuhnya,
mencium sesuatu dan merasakan sesuatu di lidah yang tidak ada bendanya.
Pada pemeriksaan status mental penampilan yang lebih tua dari usianya,
kulit berwarna sawo matang, bertato pada lengan kanan atas dan telinga kanan,
menggunakan anting tindik di kedua telinga, berambut hitam didominasi uban,
agak panjang. Pada saat wawancara pasien menggunakan kaos berwarna biru,
celana panjang. Perawatan diri tampak kurang baik, kebersihan buruk, tidak rapi.
Perilaku dan aktivitas psikomotorik pasien baik, terlihat pasien dapat
berinteraksi dengan pemeriksa dan perawat . Selama wawancara pasien duduk di
bangsal, kontak mata pasien dengan pemeriksa baik. Sikap pasien dengan
pemeriksa kooperatif dalam menjawab pertanyaan, dan jawaban sesuai dengan
pertanyaan namun terkadang ditambahkan atau dikurang-kurangkan. Pembicaraan
spontan dalam menjawab, intonasi suara baik, artikulasi jelas. Mood eutym, afek
normal, pembicaraan dengan afek sesuai. Pada gangguan persepsi tidak ditemukan
auditorik ataupun ilusi. Yang ada terdapat gangguan persepsi halusinasi visual.
Bentuk pikiran terdapat waham, dengan arus pikir baik, RTA terganggu derajat 1,
yaitu tidak menyadarinya bahwa dirinya sakit.
Pada pemeriksaan fisik Interna dan neurologis dalam batas normal dan tidak
ditemukan kelainan.
VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
11
yang dialami pasien dapat terkontrol dan pasien dapat menjalani
kegiatan sehari-hari seperti sebelum sakit.
Sosioterapi :
- Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang keadaan pasien agar
mengerti keadaan pasien dan selalu memberi dukungan kepada pasien.
- Mengingatkan keluarga pasien untuk rajin kontrol ke poliklinik psikiatri
dan mengambil obat secara teratur setelah selesai rawat inap dalam
program rawat jalan.
- Mengajarkan keterampilan yang sesuai dengan kemampuan dan
pendidikannya.
- Memberikan informasi pentingnya activity daily living dalam
kehidupannya sehari-hari dan meyakinkan pasien agar mau
melaksanakan kegiatan tersebut.
12