Anda di halaman 1dari 3

PIDATO TENTANG PENDIDIKAN MORAL

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah Swt Tuhan semesta alam yang telah memberikan segenap limpahan
rahmat serta nikmat kepada kita semua sehingga kita masih bisa menikmati udara segar serta
dapat berkumpul dalam suasana kekeluargaan pada hari ini. Tak lupa marilah kita haturkan
shalawat serta salam kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

Bapak/Ibu dan teman-teman yang berbahagia

Pada kesempatan ini izinkan saya untuk menyampaikan pidato tentang pentingnya pendidikan
moral dalam kehidupan kita sebagai masyarakat yang penuh dengan sopan santun dan etika.

Pidato ini saya tujukan terkhusus untuk diri saya sendiri dan pada umumnya kepada teman-
teman sekalian.

Bapak/Ibu dan teman-temanku semuanya

Suatu bangsa akan lemah ketika masyarakatnya sudah tidak bisa menunjukkan moral dalam
bertingkah laku. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk selalu menjaga moralitas kita
dari pengaruh buruk yang dapat merusak nilai kearifan yang sudah kita jalani sekarang ini.

Sekarang ini kehidupan manusia semakin di permudah, semua fasilitas yang ada semakin
memanjakan kita semua. Namun, kita tidak boleh dengan mudahnya terbuai, kemudian
menyalahgunakan kemudahan-kemudahan yang kita dapat. Kita harus memanfatkannya untuk
tujuan-tujuan yang bersifat positif.

Bapak/ibu sekalian
Ini merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi orangtua untuk selalu memantau putra-putri
mereka agar terhindar dari berbagai macam potensi pengaruh buruk yang dapat merusak moral
dan akhlak mereka.

Orangtua harus senantiasa memberikan nasehat yang mendidik kepada seorang anak. Ini
sangatlah penting sebagai pondasi untuk membentengi anak-anak dari sesuatu yang dapat
menjerumuskan ke perilaku-perilaku yang tidak baik.

Membekali generasi masa depan dengan pendidikan sekolah yang tinggi saja tidaklah cukup
guna melanjutkan bahkan memajukan bangsa ini. Mereka perlu mendapatkan pendidikan moral
yang akan membentuk mereka menjadi pribadi yang berakhlak mulia, jujur dan bertanggung
jawab tinggi.

Teman-temanku yang saya banggakan

Betapa pentingnya arti sebuah moral. Bangsa Indonesia ini tidak akan mampu menopang
kokohnya pilar kebhinekaan ketika adat ketimuran yang santun dan ramah sudah hilang dari
kehidupan sehari-hari.
Kita tentu menyadari bahwa keterpurukan bangsa ini dapat disebabkan oleh rusaknya moral
segelintir warganya. Bisa jadi rusak karena ulah mereka sendiri yang tidak dapat mengontrol
dirinya sendiri.
Maka sebab itu, marilah kita sebagai generasi penerus untuk tetap menjunjung tinggi nilai moral,
etika bermasyarakat, karakter gotong royong, nuansa tenggang rasa dan menghargai setiap
perbedaan.

Demikianlah yang bisa saya sampaikan, semoga memberikan manfaat bagi kita semua dan
apabila ada sepatah kata yang kurang berkenan di hati, saya memohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


“The Forbidden Chamber”

Once there was an evil wizard who dressed as a beggar. He went from house to house asking for
alms and stealing the pretty girls. One day he knocked on the door of a house. There lived a man
with three beautiful daughters. The eldest daughter opened the door and the wizard hypnotized
her. He took her to his house in the midst of the woods.
One day, the wizard had to go on a journey. He left the keys of all rooms to the daughter. She
could enter every room except one, otherwise she could die. He also gave an egg she needed to
care.
After the wizard left the house, the daughter looked into every room and she was curious to
know about the forbidden room. She entered the room and found hundreds of kidnapped girls
who had fallen asleep. The daughter frightened and she dropped the egg and the egg turned red.
The wizard came back and knew what had happened. Then, he dragged her into the forbidden
chamber.
Next day, he went back to the same house and stole the second sister. But the same thing
happened to her. He went back a third time and kidnapped the youngest sister, but this girl was
very wise.
Before entering the forbidden chamber, she put the egg in the cupboard. Having known that there
were many girls in the room , she had an idea to release them. The wizard thought that the third
daughter did what he said. He decided to marry her.
Before getting married, the daughter asked the wizard to send a full basket of gold to her parents.
In the bottom of the basket, there were her sisters covered with gold. While the wizard left the
house, the daughter let all girls free.
When the wizard came back, the girls dragged him into the forbidden chamber, locked the door
and set fire to the house.

Anda mungkin juga menyukai