Ginjal merupakan salah satu organ vital pada setiap tubuh manusia. Ginjal berfungsi
sebagai pembersih darah dan penjaga keseimbangan mineral serta garam di dalam darah.
Tekanan darah juga dapat dikendalikan berkat ginjal, jadi bisa dibayangkan ketika ginjal
mengalami gagal fungsi atau kerusakan, efeknya pasti berdampak pada seluruh tubuh.
Gagal ginjal adalah kondisi dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring
cairan dan sisa-sisa makanan. Penderita gagal ginjal tak akan mampu secara lancar
melakukan buang air kecil. Saat kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya
akan terkumpul di dalam tubuh dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Fungsi
ginjal tidak hanya berkaitan dengan tekanan darah, diabetes, atau kolesterol saja. Bahkan
hal sepele sekalipun ternyata dapat berpengaruh pada ginjal. Salah satunya pola
istirahat atau tidur manusia. Kurang tidur dapat menyebabkan banyak organ dalam
tubuh terpengaruh, salah satunya ginjal.
Seharusnya manusia bisa tidur secara normal selama kurang lebih 6 hingga 8 jam
per hari. Tujuannya adalah untuk regenerasi atau pembaharuan jaringan dan juga
organ. Jika seseorang mengabaikan ketentuan tersebut, maka akan muncul
degenerasi jaringan dan organ, termasuk ginjal. Selain itu kurang tidur juga bisa
meningkatkan tekanan darah, juga menurunkan kualitas kesehatan secara umum.
Seperti yang diketahui bahwa peningkatan tekanan darah dan penurunan kualitas
kesehatan juga bisa berpengaruh pada Fisiologi Ginjal, karena bisa menurunkan
fungsi ginjal. Bahkan dalam sebuah penelitian dari Women’s Hospital di Boston
disebutkan bahwa orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam per harinya akan
mengalami penurunan fungsi ginjal sebesar 65 persen jika dibandingkan dengan
orang-orang yang tidur lebih dari 7 jam per harinya.
Walau pengaruh kurang tidur terhadap ginjal belum sepenuhnya jelas, akan tetapi
hasil penelitian di atas sudah menjelaskan garis besarnya bahwa kurang tidur bisa
mengurangi kemampuan organ ginjal untuk berfungsi dengan baik dalam jangka
panjang. Sehingga salah satu Cara Memulihkan Fungsi Ginjal adalah dengan tidur
tepat waktu dan cukup waktu.
Ternyata, berbahaya tidur 8 jam semalam. Orang dewasa yang tidur 8 jam atau lebih
(atau kurang dari waktu ideal) dalam semalam, meninggal dalam usia yang lebih
muda daripada mereka yang tidur hanya 6 atau 7 jam dalam semalam, dan ini sudah
dibuktikan oleh Profesor Daniel Kripke dari Universitas California pada tahun 2004.
Terdapat bukti bahwa gajah yang terkenal panjang umur tidur hanya 2 jam sehari,
sedangkan koala yang tidurnya 20 jam sehari hanya menghabiskan hidupnya selama
10 tahun, tetapi kekurangan tidur juga membahayakan terhadap ingatan dan
hilanganya IQ dan kemampuan bernalar untuk sementara.
Rata-rata orang memerlukan waktu 7 menit untuk jatuh tertidur. Orang tidur yang
sehat dan normal terbangun antara 15 dan 35 kali setiap malam.
40% penyebab kecelakaan kendaraan bermotor di Indonesia adalah pengemudi yang
jatuh tertidur. Cara terbaik untuk menghentikan kejadian ini adalah dengan
menyelipkan sejumput rambut atau semacamnya di penghalau silau mobil anda.
Cara terbaik kedua adalah dengan memakan apel. Apel merangsang pencernaan dan
memberikan energi yang dilepaskan secara perlahan-lahan. Cara yang lebih efektif
daripada meminum kopi yang efeknya hanya jangka pendek.
Sleep is one of the richest topics in science today: why we need it, why it can be hard
to get, and how that affects everything from our athletic performance to our income.
Daniel Kripke, co-director of research at the Scripps Clinic Sleep Center in La Jolla,
Calif., has looked at the most important question of all. In 2002, he compared death
rates among more than 1 million American adults who, as part of a study on cancer
prevention, reported their average nightly amount of sleep. To many, his results
were surprising, but they've since been corroborated by similar studies in Europe and
East Asia. Kripke explains.
Q: How much sleep is ideal?
A: Studies show that people who sleep between 6.5 hr. and 7.5 hr. a night, as they
report,
live the longest. And people who sleep 8 hr. or more, or less than 6.5 hr., they don't
live quite as long. There is just as much risk associated with sleeping too long as with
sleeping too short. The big surprise is that long sleep seems to start at 8 hr. Sleeping
8.5 hr. might really be a little worse than sleeping 5 hr.
Morbidity [or sickness] is also "U-shaped" in the sense that both very short sleep and
very long sleep are associated with many illnesses—with depression, with obesity—
and therefore with heart disease—and so forth. But the [ideal amount of sleep] for
different health measures isn't all in the same place. Most of the low points are at 7
or 8 hr., but there are some at 6 hr. and even at 9 hr. I think diabetes is lowest in 7-
hr. sleepers [for example]. But these measures aren't as clear as the mortality data.
I think we can speculate [about why people who sleep from 6.5 to 7.5 hr. live longer],
but we have to admit that we don't really understand the reasons. We don't really
know yet what is cause and what is effect. So we don't know if a short sleeper can
live longer by extending their sleep, and we don't know if a long sleeper can live
longer by setting the alarm clock a bit earlier. We're hoping to organize tests of those
questions.
One of the reasons I like to publicize these facts is that I think we can prevent a lot of
insomnia and distress just by telling people that short sleep is O.K. We've all been
told you ought to sleep 8 hr., but there was never any evidence. A very common
problem we see at sleep clinics is people who spend too long in bed. They think they
should sleep 8 or 9 hr., so they spend [that amount of time] in bed, with the result
that they have trouble falling asleep and wake up a lot during the night. Oddly
enough, a lot of the problem [of insomnia] is lying in bed awake, worrying about it.
There have been many controlled studies in the U.S., Great Britain and other parts of
Europe that show that an insomnia treatment that involves getting out of bed when
you're not sleepy and restricting your time in bed actually helps people to sleep
more. They get over their fear of the bed. They get over the worry, and become
confident that when they go to bed, they will sleep. So spending less time in bed
actually makes sleep better. It is in fact a more powerful and effective long-term
treatment for insomnia than sleeping pills.
indonesia nya :
Tidur adalah salah satu topik dalam ilmu pengetahuan terkaya masa kini: mengapa
kita membutuhkannya, mengapa ini bisa sulit didapat, dan bagaimana hal itu
mempengaruhi segala sesuatu dari kinerja atletik kita untuk pendapatan kita. Daniel
Kripke, co-direktur riset di Scripps Clinic Sleep Center di La Jolla, California, telah
tampak pada pertanyaan yang paling penting dari semua. Pada tahun 2002, ia
membandingkan tingkat kematian di antara lebih dari 1 juta orang dewasa Amerika
yang, sebagai bagian dari studi mengenai pencegahan kanker, melaporkan rata-rata
jumlah tidur malam. Bagi banyak orang, dengan hasil yang mengejutkan, tapi mereka
sudah sejak lama telah diperkuat oleh penelitian serupa di Eropa dan Asia Timur.
Kripke menjelaskan.
Morbiditas [atau sakit] juga "berbentuk U" dalam arti bahwa keduanya sangat
pendek tidur dan tidur yang sangat panjang terkait dengan banyak penyakit-dengan
depresi, dengan obesitas-dan karena itu dengan penyakit jantung dan sebagainya.
Tetapi [jumlah ideal tidur] untuk ukuran kesehatan yang berbeda tidak semua di
tempat yang sama. Sebagian besar titik rendah pada 7 atau 8 jam tidur, tetapi ada
beberapa di 6 jam tidur dan bahkan pada 9 jam tidur. Saya pikir diabetes adalah
terendah di 7-jam tidur [misalnya]. Tetapi langkah-langkah ini tidak sejelas data
kematian.
Saya pikir kita bisa berspekulasi [tentang mengapa orang-orang yang tidur 6,5-7,5
jam hidup lebih lama], tapi kita harus mengakui bahwa kita tidak benar-benar
memahami alasan. Kita tidak benar-benar tahu belum apa yang menyebabkan dan
apa yang berlaku. Jadi kita tidak tahu apakah tidur singkat dapat hidup lebih lama
dengan memperpanjang tidur mereka, dan kita tidak tahu apakah tidur panjang
dapat hidup lebih lama dengan menyetel alarm jam lebih awal. Kami berharap untuk
mengatur tes dari pertanyaan-pertanyaan.
Salah satu alasan mengapa saya ingin mempublikasikan fakta-fakta ini adalah bahwa
saya kira kita bisa mencegah banyak insomnia dan tertekan hanya dengan
memberitahu orang-orang yang tidur singkat adalah tidak apa-apa. Kita semua
pernah mengatakan kamu harus tidur 8 jam., Tapi tidak pernah ada bukti. Masalah
yang sangat umum kita lihat di tidur klinik adalah orang-orang yang menghabiskan
waktu terlalu lama di tempat tidur. Mereka berpikir mereka harus tidur 8 atau 9 jam.,
Sehingga mereka menghabiskan [bahwa jumlah waktu] di tempat tidur, dengan
akibat bahwa mereka telah sulit tidur dan banyak terbangun di malam hari. Anehnya,
banyak masalah [insomnia] adalah berbaring di tempat tidur terjaga, khawatir
tentang hal itu. Ada banyak studi di Amerika Serikat, Inggris Raya dan bagian lain
Eropa yang menunjukkan bahwa sebuah pengobatan insomnia yang melibatkan
turun dari tempat tidur ketika Anda tidak mengantuk dan membatasi waktu di
tempat tidur Anda benar-benar membantu orang untuk tidur lebih banyak. Mereka
dapat mengatasi ketakutan mereka dari tempat tidur. Mereka dapat mengatasi
kecemasan, dan menjadi percaya diri bahwa ketika mereka pergi tidur, mereka akan
tidur. Jadi menghabiskan lebih sedikit waktu di tempat tidur justru membuat tidur
lebih baik. Ini sebenarnya yang lebih kuat dan efektif pengobatan jangka panjang
untuk insomnia daripada obat tidur.
sumber :
http://www.time.com/time/health/article/0,8599,1812420,00.html#ixzz0YvDCJ6L3
Tidur merupakan cara terbaik untuk membuat tubuh kita terasa bugar dan segar kembali,
setelah lelah beraktivitas. Pada saat tidur, otak kita beristirahat. Tidur juga merupakan saat
terbaik bagi tubuh kita untuk bisa melangsungkan metabolismenya secara sempurna. Saat
tidur, tubuh kita bekerja untuk meregenerasi alias mengganti sel-sel yang rusak atau mati.
Dan Anda perlu tahu bahwa setiap hari, sejumlah sel dalam tubuh kita rusak dan bahkan
mati.
Secara ilmiah kita butuh tidur dalam waktu yang proporsional. Berapa lama kita mesti tidur
setiap hari? Jawabannya tergantung banyak faktor. Salah satunya adalah faktor usia. Secara
umum, usia yang semakin dini membutuhkan tidur yang lebih lama. Untuk usia dewasa,
kebanyakan ahli menyarankan durasi tidur antara 7 dan 8 jam setiap hari. Durasi tidur
tentunya juga dipengaruhi oleh tingkat kelelahan dan kepenatan tubuh. Kalau kita habis
melakukan olahraga yang berat atau aktivitas yang sangat melelahkan, tentunya kita butuh
tidur yang lebih lama.
Selain durasi, kapan kita tidur juga sama pentingnya. Yang pasti, semua ahli sepakat bahwa
malam hari adalah waktu yang terbaik untuk tidur. Subhanallah, ini benar-benar sesuai
dengan firman Allah dalam QS An-Naba’: “Wa ja’alnaa al-laila libaasan, wa ja’alnaa an-
nahaara ma’aasyan (Kami jadikan malam sebagai selimut, dan Kami jadikan siang sebagai
waktu untuk bekerja).” Para ahli menyebutkan bahwa tubuh kita memiliki ‘jam biologis
(biological clock)’ yang kemudian mereka namakan sebagai ‘jam sirkadian’. Jam biologis
menciptakan ‘timing’ dengan ritme yang teratur pada tubuh kita, tanpa pernah kita sadari.
Dan salah satu ‘ritme dasar’ dari ‘jam sirkadian’ semua manusia adalah butuh tidur ketika
malam menjelang, dan ingin bangun ketika siang mulai datang. Karena itu, para ahli sempat
mencurigai bahwa merusak ritme dasar ini, misalnya dengan berjaga pada malam hari dan
menggantinya dengan tidur di siang hari kurang baik bagi kesehatan.
Meski malam adalah waktu terbaik untuk tidur, namun tidur sejenak di siang hari juga
dianjurkan. Tapi jangan terlalu lama karena justru akan merusak ritme tidur malam kita.
Anda pernah mengalami kan ketika siang banyak tidur, pas malam hari nggak bisa tidur?
Kalau dalam khazanah Islam, tidur siang ini dinamakan qaylulah, yang berasal dari kata
‘qalil’ yang berarti sedikit. Artinya, memang tidur siang itu cukup sebentar saja. Lakukanlah
tidur siang selama kurang lebih 1 jam saja, dan hal tersebut akan meningkatkan kualitas tidur
malam Anda.
Lalu, jam berapa Anda mesti berangkat tidur? Ini masalah yang juga sama pentingnya. Tidur
selama tujuh jam mulai pukul 12 malam tidak sama dengan tidur dalam durasi yang sama tapi
dimulai pukul 8 malam. Kebanyakan ahli menyarankan agar orang dewasa mulai berangkat
tidur pada pukul 8 sampai 9 malam dan menghindari tidur larut malam (begadang). Antara
pukul 8 sampai 9 malam diyakini sebagai waktu yang terbaik untuk mulai tidur. Ini benar-
benar sesuai dengan anjuran Rasulullah saw, agar kita segera tidur selepas menunaikan sholat
isya’, dan tidak menunda-nunda tidur hingga larut malam.
Sampai disini, kita jadi tahu bahwa sebaiknya kita tidur selama 6-7 jam di malam hari, dan 1
jam di siang hari, sehingga totalnya adalah 7-8 jam sehari. Itu artinya, kalau kita mulai tidur
pukul 8 malam berarti kita paling tidak harus sudah bangun pada pukul 2 atau 3 dini hari.
Wah, ini cocok sekali dengan gaya hidup seorang muslim, karena pada pukul 2 atau 3 dini
hari kita bisa melakukan sholat malam hingga menjelangnya waktu shubuh. Keren banget
tuh.
4. Penyakit batu ginjal
5. Mekanisme kurang tidur menyebabkan kerusakan
ginjal
Pengaruh Kurang Tidur Terhadap Ginjal yang Perlu
Diwaspadai
Sponsors Link
Gaya hidup merupakan sebuah pola hidup yang harus diatur dengan baik. Kita
memang perlu mengatur waktu agar kehidupan dan kesehatan bisa didapatkan
dengan berkualitas. Misalnya mengatur waktu istirahat. Ini sangat penting. Namun
kebanyakan orang mungkin tidak menyadari bahwa kurang tidur bisa menjadi
masalah serius bagi kesehatan. Sehingga masih banyak yang bekerja keras di siang
hari dan begadang di malam hari. Padahal kurang tidur bisa juga mengganggu
organ tubuh vital seperti ginjal.
ads
Kurang Tidur dapat Mengganggu Ginjal
Berikut beberapa pengaruh kurang tidur terhadap ginjal yang perlu diketahui sebagai
informasi bermanfaat.
Ginjal adalah organ yang memiliki peranan penting bagi metabolisme tubuh, dimana
ginjal akan menjadi penyaring darah dari zat sisa metabolisme dan akan
mengeluarkan limbah tersebut bersama urine. Fungsi ginjal ini sangat penting untuk
dijaga, karena jika tidak, berbagai masalah kesehatan bisa mengancam nyawa.
Fungsi ginjal tidak hanya berkaitan dengan tekanan darah, diabetes, atau kolesterol
saja. Bahkan hal sepele sekalipun ternyata dapat berpengaruh pada ginjal. Salah
satunya pola istirahat atau tidur manusia. Manusia yang kurang tidur, akan
menyebabkan banyak organ tubuhnya terpengaruh, salah satunya ginjal.
Seharusnya manusia bisa tidur secara normal selama kurang lebih 6 hingga 8 jam
per hari. Tujuannya adalah untuk regenerasi atau pembaharuan jaringan dan juga
organ. Jika seseorang mengabaikan ketentuan tersebut, maka akan muncul
degenerasi jaringan dan organ, termasuk ginjal. Selain itu kurang tidur juga bisa
meningkatkan tekanan darah, juga menurunkan kualitas kesehatan secara umum.
Seperti yang diketahui bahwa peningkatan tekanan darah dan penurunan kualitas
kesehatan juga bisa berpengaruh pada Fisiologi Ginjal, karena bisa menurunkan
fungsi ginjal. Bahkan dalam sebuah penelitian dari Women’s Hospital di Boston
disebutkan bahwa orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam per harinya akan
mengalami penurunan fungsi ginjal sebesar 65 persen jika dibandingkan dengan
orang-orang yang tidur lebih dari 7 jam per harinya.
Walau pengaruh kurang tidur terhadap ginjal belum sepenuhnya jelas, akan tetapi
hasil penelitian di atas sudah menjelaskan garis besarnya bahwa kurang tidur bisa
mengurangi kemampuan organ ginjal untuk berfungsi dengan baik dalam jangka
panjang. Sehingga salah satu Cara Memulihkan Fungsi Ginjal adalah dengan tidur
tepat waktu dan cukup waktu.
Jika kurang tidur bisa menyebabkan penurunan fungsi ginjal, maka penurunan
fungsi ginjal yang terjadi secara terus menerus bisa menyebabkan gagal ginjal
kronis. Sehingga pengaruh kurang tidur terhadap ginjal bisa dikaitkan dengan
penyakit gagal ginjal kronis. Hal tersebut memang belum sepenuhnya bisa
digeneralisir.
Namun hal itu diperkuat dengan hasil sebuah penelitian. Dalam sebuah penelitian
terbaru, diketahui bahwa pola tidur yang salah atau jam tidur yang kruang dapat
menyebabkan fungsi ginjal terganggu. Dalam penelitian dari university of Illinois
misalnya, dijelaskan bahwa ada 432 orang dewasa yang diteliti untuk mengetahui
kualitas dan durasi tidurnya.
Sponsors Link
Hasil penelitian menjelaskan bawha 70 orang yang durasi tidurnya kurang dari 6,5
jam per hari akan mengalami gagal ginjal kronis. Dan 48 di antaranya
mengalami Kematian Pada Pasien Gagal Ginjal yang lebih cepat. Dari penelitian
yang sama dijelaskan bahwa orang-orang yang menambah durasi tidur malamnya
setiap satu jam, ternyata menurunkan risiko gagal ginjal hingga 19 persen.
Itulah beberapa pengaruh kurang tidur terhadap ginjal yang perlu diwaspadai,
karena memang bisa berdampak buruk bagi ginjal, bahkan menyebabkan Gagal
Ginjal Kronis.
Jika memungkinkan, para penderita gagal ginjal dapat tetap hidup melalui
tindakan cangkok ginjal, dimana ginjal pasien digantikan dengan ginjal
yang baru dan cocok dari pendonor. Tindakan ini biasanya memakan
waktu yang cukup lama karena tidak mudah menemukan donor ginjal,
namun jika dapat dilakukan dengan baik, maka pasien akan dapat
melanjutkan hidupnya secara normal seperti sediakala dengan ginjal baru.
Obat-obatan penekan kekebalan tubuh (imunosupresif) biasanya akan
diberikan setelah pasien menjalani tindakan pencangkokan.
Referensi:
Acute kidney failure. (n.d.). MedlinePlus Medical Encyclopedia.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000501.htm
Kidney Failure: Choosing a Treatment That’s Right for You. (n.d.). National
Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse.
http://kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/choosingtreatment