Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia adalah makhluk sosial, yang memiliki sebuah ideologi. Sebuah pemikiran

yang melandasi segala aktivitas, tingkah laku dan pola fikir, yang akhirnya tercipta

keharmonisan didalamnya. Semakin tertata dan teraturnya pola hidup seseorang, maka

akan semakin baik hidup orang tersebut. Beda negara berbeda juga ideologi yang

diterapkan, seperti Indonesia. Indonesia adalah negara yang ideologinya berdasarkan oleh

Pancasila. Dan sebagai warga negara, kita diharuskan untuk mengerti, menghayati,

mengamalkan dan mengamankannya. Karena, Pancasila merupakan landasan terkuat

karena tersusun dari berbagai aspek dasar kehidupan. Pancasila yang memilki sila

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradap, Persatuan Indonseia,

Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan

perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah cita-cita dan tujuan

bangsa Indonesia.

Namun beberapa tahun terakhir ini, kita telah kehilangan sifat dasar dan makna yang

sebenanya dari Pancasila itu sendiri. Banyak sekali pergeseran yang telah terjadi di negara

dan bangsa tercinta ini. Beberapa contoh yang signifikan adalah dengan peristiwa-

peristiwa yang belakangan telah mencoreng dan jauh dari asas Pancasila. Dalam hal ini

salah satu sila dari Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Saat ini

nilai- nilai yang tertanam di masyarakat terhadap sila tersebut sangatlah kecil, hal itu

terlihat dengan banyaknya kerusuhan yang terjadi yang berawal dari hilangnya keadilan

1
dalam kehidupan sosial di masyarakat. Oleh karena itu, kami akan membahas apa makna

dari salah satu sila dalam Pancasila, yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Keadilan merupakan salah satu tujuan negara republik Indonesia selaku negara

hukum. Penegakan keadilan akan membuat kehidupan manusia Indonesia, baik selaku

pribadi, selaku anggota masyarakat, maupun selaku warga negara menjadi aman,

tenteram, dan sejahtera. Upaya untuk mencapai ke arah itu memerlukan nilai keselarasan,

keserasian, dan keseimbangan, yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh

seluruh warga negara Indonesia tanpa membedakan agama, suku, bahasa, dan status

sosial ekonominya. Setiap warga negara Indonesia harus diperlakukan adil sesuai dengan

hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menunjukkan bahwa manusia

Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial

dalam masyarakat Indonesia. Keadilan sosial memiliki unsur pemerataan, persamaan dan

kebebasan Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang

mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Untuk itu

dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan

kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain. Nilai keadilan sosial mengamatkan

bahwa semua warga negara mempunyai hak yang sama dan bahwa semua orang sama di

hadapan hukum.

Setiap Pemerintahan negara mempunyai tujuan yang bermacam-macam. Pancasila

ternyata mengarahkan pemerintahan khusus untuk mencapai Keadilan Sosial untuk

seluruh rakyat Indonesia.

2
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam “Pancasila Sila ke-5” adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana Sejarah terbentuknya pancasila sila ke-5 ?

2. Bagaimana makna pancasila sila ke-5 ?

3. Bagaimana penerapan pancasila sila ke-5 di Indonesia ?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui latar belakang lahirnya pancasila sila ke-5

2. Untuk mengetahui makna yang terkandung yang ada didalam

pancasila sila ke -5

3. Untuk mengetahui apakah penerapan pancasila sila ke-5 di Indonesia

sudah efektif

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Lahirnya Pancasila

Fakta sejarah menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia memperjuangkan

terwujudnya nilai-nilai pancasila itu dengan bermacam-macam cara dan tahap, yang

akhirnya mencapai titik kulminasinya, yaitu peristiwa Proklamasi kemerdekaan 17

Agustus 1945. Proklamasi kemerdekaan dengan demikian merupakan perwujudan pula

dari nilai-nilai pancasila itu.

Pancasila sebagai ideologi negara sepanjang sejarahnya selalu dibudayakan kepada

segenap bangsa Indonesia dengan maksud menjaga dan melestarikannya selain juga

mempertahankannya eksistensi Bangsa dan Negara Indonesia berdasarkan Pancasila.

Pembudayaannya dilakukan dengan berbagai cara pada bidang dan lapisan masyarakat.

Pancasila adalah pedoman yang di miliki oleh Indonesia yang di lakukan untuk

memberikan pedoman hidup yang lebih baik. Dengan pedoman yang ada ini membuat

perubahan yang luar biasa untuk kekuasaan di Indonesia. Namun, tentunya banyak

cerita yang terjadi sebagai sejarah terbentuknya pancasila. Dengan kondisi Jepang

yang masih menjajah, kemudian Jepang menjanjikan untuk memberikan kemerdekaan

kepada Indonesia. BPUPKI atau badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan

Indonesia yang di bentuk oleh Jepang. Namun, tanpa sepengetahuan Jepang di

bentuklah beberapa rapat besar lainnya. 7 agustus 1945 akhirnya BPUPKI di bubarkan

dan membentuk panitia persiapan kemerdekaan Indonesia dengan beberapa anggota

yang ada di dalamnya.

4
Sang pahlawan Proklamator, presiden Soekarno pada 1 juni 1945 juga memberikan

rumusan Pancasila. Ke-5 rumusan itu diberi nama olehnya Pancasila yang hingga

sekarang tetap digunakan.

Dengan adanya perubahan yang terjadi ini, kemudian terjadi perdebatan yang

terjadi untuk menentukan pedoman atau dasar negara. Namun, setelah beberapa lama

akhirnya terjadi penemuan solusi yang di lakukan oleh Panitia Sembilan, pihak Islam

dan kaum nasionalis pada 22 juni 1945. Dengan kompromi yang di lakukan ini yang di

kenal dengan rumusan dasar negara Piagam Jakarta dengan isi:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-

pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adi dan beradab

3. Persatuan indonesia

4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dengan adanya keputusan ini, pada 10-17 juli 1945 kemudian di bentuk

beberapa pembahasan seperti wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan UUD,

ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran. Tidak hanya itu,

dengan mempersiapkan beragam hal untuk mempersiapkan penciptaan berdirinya satu

negara yang kuat.

Dengan ini tentunya kemudian dengan mudah di lakukan proklamasi yang

sangat tepat. Pada tanggal 17 agustus 1945 kemudian di lakukan beberapa proklamasi

yang di lakukan dengan mengumumkan dasar negara berupa Pancasila dan beberapa

5
aspek lainya. Dengan adanya sejarah terbentuknya pancasila II ini memberikan

penjelasan jika Pancasila adalah dasar negara yang harus di ketahui oleh banyak orang

di Indonesia dan mengaplikasikannya agar abadi.

2.2. Makna Yang Terkandung Dalam Pancasila Sila ke-5

Pada umumnya nilai pancasila digali oleh nilai-nilai luhur nenek moyang bangsa

Indonesia termasuk nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Karena digali

oleh nilai nilai luhur bangsa Indonesia, Pancasila mempunyai kekhasan dan kelebihan,

sedangkan Prinsip keadilan yaitu berisi keharusan/tuntutan untuk bersesuaian dengan

hakikat adil (Sunarjo Wreksosuharjo,2000:35). Dengan sila ke lima ini, manusia

menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam

kehidupan masyarakat Indonesia. Sila Kelima dalam Dasar Negara RI mengandung

makna setiap manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk

menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Untuk itu dikembangkan perbuatannya luhur yang mencerminkan sikap dan

suasana kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu diperlukan sikap adil terhadap

sesama, menjaga kesinambungan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak

orang lain. Nilai yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat

Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang

Adil dan Beradab , Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat

Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan atau Perwakilan. Dalam sila ke – 5 tersebut

terkandung nilai- nilai yang merupakan tujuan Negara sebagai tujuan dalam hidup

bersama.

6
Maka dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai keadilan yang harus terwujud

dalam kehidupan bersama ( kehidupan sosial). Keadilan tersebut didasari dan dijiwai

oleh hakikat keadilan manusia yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya

sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa dan

negaranya serta hubungan manusia dengan Tuhannya.

Keadilan Sosial berkait dengan pemerataan kesejahteraan masyarakat bagi

seluruh rakyat Indonesia. Sila ke-5 berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia” memiliki Lambang Padi dan kapas. Pada umumnya nilai pancasila digali

oleh nilai nilai luhur nenek moyang bangsa Indonesia termasuk nilai keadilan sosial bagi

seluruh rakyat indonesia. Karena digali oleh nilai-nilai luhur bangsa Indonesia pancasila

mempunyai kekhasan dan kelebihan, sedangkan Prinsip keadilan yaitu berisi

keharusan/tuntutan untuk bersesuaian dengan hakikat adil (Sunarjo

Wreksosuharjo,2000:35).

Dengan sila ke lima ini, manusia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk

menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

2.2.1. Butir – Butir Dalam Pancasila Sila ke-5

Keadilan Sosial ialah sifat masyarakat adil dan makmur berbahagia untuk semua

orang, tidak ada penghinaan, tidak ada penghisapan, bahagia material dan bahagia

spritual, lahir dan batin. Istilah adil yaitu menunjukkan bahwa orang harus memberi

kepada orang lain apa yang menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri serta tahu

apa kewajibannya kepada orang lain dan dirinya. Sosial berarti tidak mementingkan diri

7
sendiri saja, tetapi mengutamakan kepentingan umum, tidak individualistik dan

egoistik, tetapi berbuat untuk kepentingan bersama.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kalimat tersebut memiliki makna

yang sangat luas. Makna dari sila ke lima Pancasila yang disarikan isi dan naskah

tersebut kedalam 10 butir P-4 diantaranya;

a. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana

kekeluargaan dan kegotong – royong

b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama

c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

d. Menghormati hak orang lain

e. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

f. Tidak menggunakan hak milik usaha–usaha yang bersifat pemerasan terhadap

orang lain.

g. Tidak menggunakan hak milik untuk hal–hal yang bersifat pemborosan dan gaya

hidup mewah.

h. Tidak menggunakan hak–hak milik untuk hal–hal yang bertentangan dengan

kepentingan umum.

i. Suka bekerja keras.

j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan

kesejahteraan bersama.

k. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan

berkeadilan sosial.

8
Maka di dalam sila ke-5 tersebut terkandung nilai Keadilan tersebut didasari oleh

hakekat keadilan manusia yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya

sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa dan

negaranya serta hubungan manusia dengan Tuhannya.oleh karena itu manusia dikatakan

pula sebagai makhluk Monopruralisme.

Nilai-nilai pancasila juga bersifat subjektif, dalam arti keberadaan nilai-nilai itu

bergantung kepada bangsa Indonesia sendiri. Begitu juga dengan sila “Keadilan Sosial

Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Uraiannya adalah sebagai berikut.

1. Nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia, sebagai hasil penilaian-penilaian dan

pemikiran filsafat bangsa Indonesia.

2. Nilai-nilai pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa Indonesia yang

paling sesuai, yang diyakini oleh bangsa Indonesia sebagai petunjuk dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara.

3. Nilai-nilai pancasila mengandung keempat macam keharmonian seperti sifat budi

nurani bangsa Indonesia.

2.3. Aplikasi Pancasila Sila ke-5 di Masyarakat

1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana

kekeluargaan dan kegotong–royong.

Kita hidup dilingkungan yang masih berada di wilayah Indonesia. Sudah


menjadi kodrat manusia sebagai mahluk sosial sebaiknya memiliki sikap
tolong menolong antar sesama, gotong- royong, tenggang rasa sesama manusia
tanpa membedakan ras, suku, jenis kelamin dan agama. Namun, dimasa
sekarang nampaknya sikap tersebut sudah meluntur. Banyak orang yang
bekerja sehari suntuk hingga ia tidak dapat bersosialisasi dengan

9
lingkungannya. Hingga timbul sikap acuh tak acuh dan individualis, sikap yang
bertentangan dengan nilai Pancasila. Seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia
yang memiliki pandangan hidup Pancasila lebih mementingkan kepentingan
sosial diatas kepentingan pribadi.

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.


Penjabaran makna adil yang sesungguhnya terkadang memberikan pro dan
kontra antar manusia. Adil dalam hukum yakni semua rakyat Indonesia
memiliki kedudukan yang sama dimata hukum. Adil terhadap sesama yaitu,
memperlakukan manusia sama dengan yang lain tanpa membedakan suku, ras,
agama, jenis kelamin.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.


Rakyat Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk membela
negaranya. Rakyat indonesia juga memiliki jaminan hak asasi manusia yang
tertuang dalam UUD 1945. Hak asasi manusia tersebut mencakup hak atas
kedudukan yang sama dalam hukum, hak atas penghidupan yang layak, hak
atas kehidupan berserikat dan berkumpul, hak atas kebebasan mengeluarkan
pendapat, hak atas kemerdekaan memeluk agama, hak untuk mendapatkan
pengajaran, dsb. Dengan dirumuskannya hak asasi dalam UUD 1945,
mengandung pengertian bahwa UUD mewajibkan pemerintah dan lain – lain
penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur
yang bersifat universal serta memegang teguh cita- cita moral rakyat yang
luhur.

4. Menghormati hak orang lain.


Setiap manusia memiliki hak. Hak yang telah diperoleh dan dibawanya
sejak lahir yaitu hak asasi manusia. Hak asasi manusia berlaku sejak ia lahir
dibumi tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama, kelamin. Dengan HAM,
manusia memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan
cita-citanya.

10
5. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Untuk mengejar kehidupan yang lebih baik, manusia harus bekerjasama
dengan manusia lain dalam masyarakat. Manusia mustahil dapat hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain. Kenyataan ini menimbulkan kesadaran bahwa segala
yang dicapai dan kebahagiaan yang dirasakan oleh manusia pada dasarnya
adalah berkat bantuan dan kerjasama orang lain di masyarakat.

6. Tidak menggunakan hak milik usaha – usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
Masih sering kita jumpai kasus- kasus suap, pungli, sogokan marak
disegala bidang. Bukan hanya badan usaha milik pererintah, badan usaha milik
swasta juga dapat kita jumpai pungli, suap, sogokan. Hal tersebut sangat
merugikan masyarakat dan negara. Masyarakat dirugikan karena melakukan
pengorbanan yang lebih banyak dari pada peratuan yang telah ditetapkan dan
tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan
dikarenakan pungli, sogokan dan suap. Sedangkan negara menderita kerugian
dikarenakan sesuatu yang seharusnya benar kelak menjadi salah. Semisal
penerimaan pegawai negeri, pemerintah dirugikan oleh karena calon yang
diterima berdasar pada banyaknya suap bukan karena standar penerimaan yang
telah ditetapkan. Jika penyelewengan penggunaan hak milik usaha untuk
pemerasan ini tidak dibenahi, boleh jadi hukum kelak bisa di beli.

7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal–hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah.
Indonesia memiliki hasil bumi yang sangat melimpah. Dari sektor
pertambangan, perkebunan, pertanian, kelautan, dll. Semua hasil bumi tersebut
menjadikan Indonesia kaya akan hasil bumi.walaupun demikian banyak
kekayaan Indonesia, kita sebagai rakyat Indonesia tidak diperbolehkan
menggunakan kekayaan negara tersebut dengan berlebihan dan gaya hidup
mewah. Karena diantara sumber daya alam tersebut ada sebagian yang tidak
dapat diperbaharui dan masih banyak saudara kita yang memiliki kehidupan

11
yang tak layak. Sedangkan Indonesia memiliki berjuta kekayaan yang
seharusnya turut di nikmati seluruh rakyat Indonesia.

8. Tidak menggunakan hak–hak milik untuk hal–hal yang bertentangan dengan


atau kepentingan umum.
Sering kita mendengar kasus – kasus koruptor yang menjamur di
Indonesia. Korupsi dapat jadi karena koruptor melaksanakan hak– hak asasi
manusia cenderung untuk berlebih-lebihan, sehingga merugikan negara dan
masyarakat. Seharusnya, manusia lebih memprioritaskan kepentingan umum
diatas kepentingan pribadi. Dan kepentingan tersebut hendaknya tidak
bertentangan dengan kepentingan umum.

9. Suka bekerja keras.


Kerja keras kita butuhkan untuk mengupayakan apa yang kita inginkan
menjadi terwujud. Perwujudan itu hendaknya di lakukan dengan langkah yang
benar, sesuai dengan hukum. Namun, banyak orang yang mengupayakan
perwujudan keinginannya tersebut dengan cara yang tidak sesuai dengan ajaran
nilai Pancasila. Semisal menyuap. Hendaknya kita sebagai bangsa Indonesia
yang berpedoman Pancasila mengupayakan perwujuan sesuatu yang ia
inginkan dengan kerja keras. Bukan mencari jalan pintas guna keinginannya
terwujud.

10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Banyak karya anak negeri Indonesia ini yang berprestasi dan berkarya.
Hasil karya anak Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Hendaknya kita
hargai dan kita dukung hasil karya mereka sebagai hasil karya anak bangsa
Indonesia yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama serta
memberikan motivasi kepada anak negri Indonesia lainnya untuk tetap terus
berkarya.

12
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.
Pemerataan perekonomian di Indonesia masih perlu dilaksanakan. Hal ini
perlu dikarenakan pertumbuhan ekonomi antar daerah masih berbeda. Jika
pertumbuhan peerekonomian Indonesia tidak merata, ini menyebabkan
ketertinggalan suatu daerah dengan daerah lain. Pemerintah dalam mengatasi
hal ini menggalakan pemerataan penduduk, pemerataan perekonomian dengan
program pinjaman modal dan lain-lain. Langkah pemerintah tersebut berguna
untuk mewujudkan pemerintahan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa Pancasila sebagai
kepribadian bangsa mengandung nilai yang menuntun rakyat Indonesia untuk
berperilaku selaras dengan ajaran Pancasila yang begitu banyak dan memiliki
kemanfaatan bagi negara Indonesia guna mewujudkan cita- cita bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan perdamaian.

2.3.1. Garis Besar Sila Ke-5

Secara garis besar sila ke-5 mengalami masalah atau kekurangan dalam bidang

perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial yang tidak merata. Untuk contoh

konkrit berdasarkan pasal- pasal yang terkait dengan masalah tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Pasal 33 UUD 1945, tentang kesejahteraan sosial, dimana di ayat 3 disebutkan

bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh

negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berarti

seharusnya rakyat Indonesia dapat menggunakan air secara gratis dan merata tapi

ternyata sudah rakyat harus bayar dan tidak merata terbukti banyak terjadi

kekeringan dan kekurangan air didaerah-daerah terpencil contoh NTB. Mereka

harus membuat sumber air sendiri hingga hal tersebut dijadikan sebagai iklan salah

13
satu perusahaan air minum. Kemudian kelangkaan minyak dan bahan bakar

(bensin) padahal Indonesia kaya akan segala macam kekayaan alam. Tetapi

realitanya bangsa Indonesia harus antri dan membayar mahal untuk mendapatkan

kebutuhan tersebut.

b. Pada Pasal 31 UUD 1945 tentang Pendidikan, juga belum terlaksana dengan baik.

Biaya sekolah setiap tahun semakin meningkat, beasiswa juga disalurkan tidak

merata kadang malah salah orang, dan pendidikan pun mengenal kata diskriminasi

karena penduduk kota saja yang dapat merasakan pendidikan dengan baik

sedangkan daerah –daerah tertentu yang sulit dijangkau oleh manusia apalagi

teknologi tidak dapat, merasakan pendidikan itu dengan baik.

14
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah bahwa keadilan sosial

sangat penting untuk negara Indonesia. Dan dapat disimpulkan dalam makalah ini

bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah Negara Republik Indonesia secara resmi

tercantum di dalam alenia ke-empat Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yang

ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Nilai-nilai keadilan dalam sila ke-

5 mempunyai Konsekuensi nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan

bersama antara lain keadilan distributif, keadilan legal, keadilan komulatif. Selain itu

pancasila mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan tersebut terletak

pada tujuan utama sila ke-5, sedangkan kelemahannya terletak pada pelaksanaan yang

belum maksimal.

3.2. Saran
Dengan Masuknya kita ke Saran, maka penulis ingin memberi sedikit saran yang

membangun kepada kita semua. Seharusnya Pemerintah melaksanakan apa yang

menjadi tujuan utama dari sila ke-5. Seperti pada bidang hukum, ekonomi, pendidikan,

dll. Bukan saja Pemerintah yang memiliki tanggung jawab untuk terwujudnya tujuan

dari sila ke-5, namun juga peran masyarakat dan lingkungan serta para pendidik untuk

ikut menanamkan rasa keadilan kepada setiap orang tanpa membedakan ras, agama,

latar belakang, warna kulit, dan lain-lain.

15
DAFTAR PUSTAKA

Suwarno. 1993. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. Yogyakarta : Kanisius.

Sutaryo dan Wihana Kirana Jaya. 2015. Membangun Kedaulatan Bangsa Berdasarkan

Nilai-nilai Pancasila. Yogyakarta : Pusat studi Pancasila Universitas Gadjah Mada.

Al Khanif. 2014. Pancasila Dalam Pusaran Globalisasi. Jakarta: Murni Hermawati.

Darmodiharjo, Darji. 2006. Pokok-pokok filsafat hukum: apa dan bagaimana filsafat

hukum Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

16

Anda mungkin juga menyukai