Potensi Bahan Galian Dan Mitigasi Bencan PDF
Potensi Bahan Galian Dan Mitigasi Bencan PDF
Abstract
Geologic processes in Central Sulawesi have brought potency of mining materials either solid or
liquid, in the land or sea region. In general the potencies have been investigated, partly being
produced and others in the stage of exploration and preliminary investigation. However, that
geologic processes also related to disaster potency. Landforms and landslides in the many areas
and strategic links in this region strongly related to brittle materials and induced by earthquake
and landuse changes. Therefore, optimalization in use of the mining material strongly needed
and wisely manage the environment where transportation facilities, bridges, housing and
regional development are included.
Key words : Geologic processes, mining materials, disaster potency
Abstrak
Proses geologi yang terjadi di Sulawesi Tengah membawa potensi bahan galian baik bahan
galian padat maupun cair, di darat ataupun di wilayah laut. Potensi tersebut umumnya telah
diselidiki, sebagian telah berproduksi, sebagian dalam tahap eksplorasi dan penyelidikan
pendahuluan. Namun, proses geologi tersebut juga terkait dengan potensi bencana. Bentuk
topografi dan kerawanan longsor pada banyak kawasan serta ruas-ruas jalan strategis di wilayah
ini sangat terkait dengan struktur material yang rapuh dan dipicu kegempaan serta perubahan
tata guna lahan. Karenanya, sangat dibutuhkan optimalisasi terhadap pemanfaatan bahan
galian dan secara bijak mengelola lingkungan dimana didalamnya termasuk prasarana jalan,
jembatan, permukiman dan pengembangan wilayah.
Kata Kunci : Proses geologi, bahan galian, potensi bencana
* Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Potensi Bahan Gaalian dan Potensi Bencana Alam di Wilayah Sulawesi Tengah
(Irianto Uno)
membagi tulisan ini kedalam dua aspek dan bahan-bahan radioaktif lainnya,
utama, yaitu tinjauan potensi sumber Nikel, Cobalt dan Kalium
daya alam dan aspek kerawanan atau Bahan Galian B, disebut juga
potensi bencana alam, yang keduanya Bahan Galian Vital, terdiri dari Besi,
merupakan faktor penentu dalam Mangan, Molibden, Wolfram,
perencanaan wilayah dan memitigasi Vanadium, Titan, Bauksit, Tembaga,
bencana. Timbal, Seng, Emas, Platina, Perak, Air
Raksa, Intan, Arsen, Antimon, Bismuth,
Yatrium, Rhutenium, Cesium, dan logam-
2. Potensi Sumber Daya Bahan Galian logam langka lainnnya, Berilium,
Dalam hal potensi sumber daya Korundum, Kristal Kuarsa, Kriolit,
bahan galian ini, pertanyaan utama Flourspar, Barit, Yodium, Brom, Khlor,
yang selalu membersit adalah : apakah Belerang dan Gambut.
memang Sulawesi Tengah cukup Bahan Galian C, Nitrat, Fospat,
berpotensi untuk dikatakan sebagai Halit , Batugaram, Zeolit,Batu Permata,
salah satu wilayah penghasil bahan Yarosit, Leusit, Pasir Kuarsa, Kaolin,
galian di Indonesia? Pertanyaan Felspar, Gipsum, Bentonit, Batuapung,
lanjutan yang sudah tentu akan Tras, Obsidian, Perlit, Tanah Diatomea,
menyertai seberapa signifikan kontribusi Tanah Serap, Marmer, Batusabak,
bahan gaian tersebut dalam Batukapur, Dolomit, Klasit, Granit,
menunjang keberhasilan pembangunan Andesit, Basalt, Trakhit, Peridotit, Pasir,
di Sulawesi Tengah? Jika memang Pasir-Batu.
potensi tersebut sudah dieksploitasi
Kegiatan produksi atau eksploitasi
apakah tidak lebih besar dampak
terhadap bahan galian diatas akan
negatifnya alias sifat merusaknya lebih
dilaksanakan setelah dilakukan
signifikan?. Jawaban untuk semua
tahapan-tahapan yang pada akhirnya
pertanyaan tersebut diatas, jika merujuk
akan memunculkan hasil apakah bahan
pada data yang sudah dipublikasi akan
tersebut layak atau tidak layak untuk
nampak bahwa kontribusi terhadap
ditambang.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2006 Semua bahan galian yang ada
kisarannya berada diluar lima besar disebut sebagai sumber daya mineral
atau jelasnya berada pada urutan termasuk pula minyak dan gas bumi.
kedelapan pemberi kontribusi. Tingkatan penyelidikan akan
meletakkannya apakah merupakan
Sebelumnya penting dijelaskan
sumberdaya hipotetik, tereka, terunjuk
tentang klasifikasi sumber daya bahan
dan terbukti. Kedua kategori terakhir
galian tersebut diatas, sebagaimana
akan dinyatakan lagi lagi dalam bentuk
diuraikan pada Standar Nasional
cadangan, yaitu cadangan terkira dan
Indonesia (SNI) 19-6728.4-2002 Tahun
cadangan terbukti. Cadangan terkira
2001 tentang Penyusunan Neraca
jika berdasarkan hasil studi kelayakan
Sumber Mineral Spatial, dimana bahan
masih belum meyakinkan secara
galian diklasifikasi kedalam 3 (tiga)
geologi sedangkan cadangan jika
golongan, yaitu Golongan A, B dan C.
semua aspek kelayakan telah terpenuhi.
Bahan Galian A, disebut juga bahan
Berdasarkan hasil studi data yang ada
galian strategis, terdiri dari Bitumen Cair,
serta didasari oleh hasil peninjauan
Lilin Bumi, Bitumen Padat, Aspal, Antrasit,
lapangan pada sekian lokasi di wilayah
Batubara, Uranium, Radium, Thorium
Sulawesi Tengah serta dengan melihat
potensi yang dimiliki berdasarkan aspek
51
Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 1, Pebruari 2010: 50 - 62
Keu, Jasa
Jasa-jasa
Perusahaan
Angkutan % 14,74%
4,1%
Komunikasi
6,38%
Pertanian
44,80%
52
Potensi Bahan Gaalian dan Potensi Bencana Alam di Wilayah Sulawesi Tengah
(Irianto Uno)
53
Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 1, Pebruari 2010: 50 - 62
54
Potensi Bahan Gaalian dan Potensi Bencana Alam di Wilayah Sulawesi Tengah
(Irianto Uno)
55
Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 1, Pebruari 2010: 50 - 62
56
Potensi Bahan Gaalian dan Potensi Bencana Alam di Wilayah Sulawesi Tengah
(Irianto Uno)
3.2. Topografi dan Bahaya Longsoran Hampir sebagian besar tanah di daerah
Tanah tropis bersifat mudah longsor karena
Topografi Sulawesi Tengah tingkat pelapukan batuan di daerah ini
didominasi oleh topografi perbukitan sangat tinggi dan komposisi tanah
dan pegunungan, dengan elevasi secara fisik didominasi oleh material
tertinggi sekitar 2.850 m diatas lepas dan berlapis serta potensial
permukaan laut. Prosentase ketinggian longsor. Kestabilan tanah ini sangat
terbesar adalah pada ketinggian 101 – dipengaruhi oleh kerusakan hutan
1000 m, yaitu sebesar 53,9%. Wilayah penyangga yang ada di Indonesia.
dataran pada kisaran 0 – 100 m hanya Karena banyaknya penebangan di
pada kisaran 20,2%. Nilai-nilai diatas hutan penyangga, wilayah rawan
menyiratkan bahwa pembangunan dan bencana longsor di Indonesia semakin
pengembangan wilayah akan bertambah.
berhadapan kondisi alam yang Kondisi ini akan dipercepat oleh
dominan perbukitan dan pegunungan. perubahan tata guna lahan yang di
Hal tersebut pula merupakan indikasi dalamnya termasuk hilangnya
bahwa potensi bencana alam berupa perkuatan lereng akibat terganggunya
longsoran tanah sangat mungkin terjadi media perakaran serta kecenderungan
sebagai hasil interaksi pembangunan perubahan infiltrasi air tanah menjadi
dengan perubahan keseimbangan aliran air permukaan.
bentang alam.
57
Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 1, Pebruari 2010: 50 - 62
58
Potensi Bahan Gaalian dan Potensi Bencana Alam di Wilayah Sulawesi Tengah
(Irianto Uno)
59
Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 1, Pebruari 2010: 50 - 62
60
Potensi Bahan Gaalian dan Potensi Bencana Alam di Wilayah Sulawesi Tengah
(Irianto Uno)
61
Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 1, Pebruari 2010: 50 - 62
5. Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi
Tengah, 2007, Sulawesi Tengah
dalam Angka 2006/2007
62