id/2013/12/laporan-biologi-pengaruh-suhu-
terhadap.html
KATA PENGANTAR
BAB I Pendahuluan
I. 1. Latar Belakang Masalah
I. 2. Rumusan Masalah
I. 3. Tujuan Penelitian
I. 4. Manfaat Penelitian
BAB II Tinjauan Pustaka
BAB III Metodologi Penelitian
III. 1. Metode Penelitian
III. 2. Alat dan Bahan
III. 3. Cara Kerja
BAB IV Hasil dan Pembahasan
IV. 1. Hasil Penelitian
IV. 2. Hasil Pembahasan
BAB V Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I Pendahuluan
I. 2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kacang hijau?
I. 3. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2. Membandingkan pertumbuhan kacang hijau yang diletakkan di tempat yang memiliki
suhu berbeda.
I. 4. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kecambah.
2. Mengetahui suhu yang tepat bagi optimal bagi pertumbuhan kecambah.
1. Air
Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai media
reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis dan menjaga kelem-bapan. Bila tanaman
kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi kering, kekurangan nutrisi.
Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat
dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati. Agar tana-man dapat tumbuh dengan baik,
suhu di lingkungan tanaman tersebut juga harus ditentukan.
2. Suhu
Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30⁰C. Semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan
suatu tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada
tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada
suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih panjang dari pada perlakuan
tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta
kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
Pada Umumnya, tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang
dengan baik, yang disebut suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih memungkinkan
tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu minimum, sedangkan suhu paling tinggi yang
memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu maksimum.
Setiap tumbuhan mempunyai suhu minimum, optimal dan maksimum yang berbeda-beda.
Keberadaan suhu ini erat hubungannya dengan kerja enzim. Jika suhu terlalu tinggi atau
terlalu rendah, enzim akan rusak. (Erlangga, hal. 15)
3. Oksigen
Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen bila hidup di
lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi sel-sel akar yang akan
berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang tumbuhan dapat hanya sedikit,
maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat karena akan susah dalam penyerapan
unsur hara dalam tanah.
4. Cahaya
Faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya.
Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri-ciri : berdaun
hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah sedikit namun
ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan tanaman yang ditanam
di tempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka tanaman itu akan mempunyai ciri-ciri :
berdaun hijau muda, stomatanya akan berjumlah banyak namun berukuran kecil,
perakarannya lebih lebat, dan pertumbuhannya lebih cepat.
Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara lain:
perkecambahan, perpanjangan batang, perluasan daun, sintesis klorofil, gerakan batang,
gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi tunas.
5. Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber
materi dari berbagai komponen sel yanng diperlukan selama pertumbuhan, apabila ada
kekurangan terhadap salah satu unsur akan mengakibatkan kekurangan unsur defisiensi
atau mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.
6. Kelembaban
Pada keadaan lembab, banyak air yang diserap oleh tumbuhan dan sedikit penguapan
sehingga mengakibatkan pertumbuhan menjadi cepat. Akibat pemanjangan sel-sel yang
cepat, tumbuhan bertambah besar. Pada kondisi, ini faktor kehilangan air sangat kecil
karena tranpantasi yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan
beradaptasi dengan memiliki permukaan helai daun yang lebar.
Hasil Penelitian
a. Pengamatan Pertumbuhan Kecambah pada Suhu Rendah (di Sekitar Ruang Makan)
Tinggi Kecambah (cm)
Hari
Rata-
ke- 1 2 3 4 5
rata
1 0 0 0 0 0, 5 0, 1
2 1, 45 1, 1 0, 45 0, 95 1, 5 1, 09
3 4, 6 1, 9 0, 5 1, 5 2, 25 2, 15
4 6, 7 3, 3 0, 7 2, 45 4, 95 3, 62
5 7, 5 3, 9 0, 7 4 7, 3 4, 68
6 8, 2 4, 55 0, 85 6, 6 8, 3 5, 7
7 12, 55 5 1, 6 10, 8 12, 4 8, 47
Rata-
5, 85 2, 82 0, 69 3, 8 5,31 3, 69
rata
Pembahasan
Percobaan ini mengamati hubungan antara pertumbuhan kecambah kacang hijau dengan
perbedaan suhu yang ada. Jika dilihat dari hasil tabel a dan b menunjukkan adanya
perbedaan.
Pada proses perendaman yang dilakukan selama 65 menit terlihat kacang-kacang hijau
lebih menggembung daripada sebelum di rendam dalam air. Hal itu menandakan adanya
proses imbibisi.
- Hari pertama, tidak ada perubahan berarti pada kacang hijau di mangkuk I (yang
ditaruh di suhu rendah/di sekitar ruang makan) dengan kacang hijau di mangkuk II (yang
ditaruh di suhu tinggi/belakang kulkas). Perubahan hanya ditunjukkan oleh kacang no 5
pada mangkuk I dengan merekahnya kulit kacang dan munculnya tunas kecil dan kacang no
1 pada mangkuk II dengan merekahnya kulit kacang.
- Hari kedua, mulai terlihat perbedaan antara mangkuk I dan mangkuk II. Hal ini
ditandai dengan bertambah tingginya masing-masing kecambah.
- Hari ketiga, semua kecambah menunjukkan pertambahan tinggi kecambah dengan
pertumbuhan yang normal.
- Hari keempat, adanya beberapa kecambah yang bertambah tinggi dengan pesat
dibandingkan kecammbah-kecambah yang lain.
- Hari kelima, banyak kecambah bertambah tinggi dengan pesat (jauh dari data yang di
ambil dari hasil pengamatan hari sebelumnya) dan ada beberapa memiliki plumula yang
sudah tinggi juga di samping radikulanya. Beberapa kecambah memiliki plumula yang
pendek.
- Hari keenam, semua kecambah mengalami perubahan tinggi. Sebagian besar
kecambah telah memiliki daun dan beberapa kecambah pertumbuhan plumulanya sudah
mulai panjang dari hari sebelumnya.
- Hari ketujuh, semua kecambah bertambah tinggi. Banyak kecambah yang mengalami
perubahan tinggi yang lumayan pesat diikuti dengan pertumbuhan plumula dan radikula
yang lebih panjang dari sebelumnya.
Kesimpulan :
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan kecambah dipengaruhi suhu
dimana kacang-kacang tersebut diletakkan. Kecambah akan tumbuh dengan baik pada
suhu yang optimal yaitu sekitar 30-400C. Dalam percobaan ini pula bisa disimpulkan,
kecambah yang diletakkan di suhu yang lebih panas menyebabkan pertumbuhan kecambah
menjadi lebih cepat dibanding jika di taruh di suhu ruangan. Di samping suhu, banyak faktor
eksternal maupun internal serta cara adaptasi dari setiap kacang yang berbeda sehingga
pertumbuhan kacang hijau perharinya pun tidak konsisten.
Saran :
Sebaiknya dalam melakukan penelitian seperti ini, agar kacang tumbuh pesat dan akan
lebih baik lagi apabila diletakkan pada suhu optimal. Perlu diperhatikan juga jenis atau
bentuk tempat/wadah yang akan digunakan untuk meletakkan kacang hijau selama
percobaan, karena jika berbeda jenis atau bentuknya dikhawatirkan akan menghasilkan
hasil pengamatan yang salah atau diluar perkiraan.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, D.A., dkk. 2012. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
http://dedewkania.blogspot.com/2013/01/laporan-penelitian-pengaruh-suhu.html. Sabtu, 7
September 2013 | 15.24