PENDAHULUAN
masyarakat meningkat. Hal ini menjadi salah satu indikasi keberhasilan dari
Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan Tahun 2015 yang berpusat di
Br. Tegeh, merupakan salah satu dari upaya pemberian layanan kesehatan yang
bersifat kuratif, preventif, promotif dan rehabilitatif tersebut. Sesuai dengan Tri
Dharma Perguruan Tinggi, salah satu pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi
yaitu Dharma ketiga adalah Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat ( P2M ), peran
serta mahasiswa dalam masyarakat tidaklah dibatasi pada kewajiban akademis dan
lingkungan kampus saja, namun Mahasiswa dituntut untuk secara kritis mampu
terlibat lebih aktif dalam upaya pembangunan nasional, yang dapat dilakukan melalui
proses belajar dan pengembangan ilmu pengetahuan yang diiringi pula dengan kerja
nyata di lingkungan.
KINEMATIKA IV | 1
Pemilihan lokasi di Desa Angseri dilihat dari segi penduduk dan keadaan
fungsi gerak tubuh. Selain itu kondisi geografi Desa Angseri yang memiliki cuaca
yang dingin juga diperkirakan dapat memicu terjadinya gangguan dalam sistem
fungsi gerak tubuh. Dengan melihat kondisi tersebut, pelaksanaan P2M yang
Fungsional Tubuh Dalam Usaha Untuk Menuju Masyarakat Sehat”., bertujuan untuk
gerak apa saja yang dialami oleh masyarakat desa Angseri dan berusaha untuk
Pada P2M di desa Angseri yang telah dilaksanakan pada tanggal 2 juli sampai
dengan 5 Juli 2015, pelayanan kesehatan yang diberikan oleh mahasiswa jurusan
Fisioterapi Universitas Dhyana Pura diberikan selama 2 hari, dari mulai tanggal 3 Juli
sampai dengan tanggal 4 juli 2015. Selama dua hari pemberian pelayanan, total warga
yang seluruhnya lansia yang berusia mulai dari 52 tahun sampai dengan 83 tahun.
KINEMATIKA IV | 2
Lanjut usia tua (old), antara 75 dan 90 tahun, d) Usia sangat tua (very old), di atas 90
tahun. Di Indonesia saat ini telah terjadi pergeseran jenis penyakit yang ada di
masyarakat dari penyakit infeksi kearah penyakit non infeksi ataupun penyakit
degeneratif, hal ini terjadi karena dampak positif dari perbaikan kualitas pelayanan
Pada P2M di desa Angseri dari sejumlah warga yang telah mendapatkan
yang telah mendapatkan penanganan dari kami, gangguan fungsi gerak yang dialami
adalah kekakuan dan nyeri otot, gangguan fungsional akibat nyeri pada persendian,
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam laporan minat kali ini kami tertarik
memberikan penanganan Chest Fisioterapi yang tepat, efektif dan efisien, sehingga
diharapkan dapat mengurangi keluhan yang dialami warga. Maka dari itu kami
KINEMATIKA IV | 3
1.2 Rumusan Masalah
Pertanyaan dan Nordic Body Map warga dengan keluhan sesak nafas?
c. Bagaimana hasil data dari form pemeriksaan fisioterapi dari warga yang
fisioterapi dan dihadiri oleh 124 orang masyarakat desa Angseri. Pada kegiatan P2M
fisioterapi kepada 10 orang warga masyarakat desa Angseri yang seluruhnya adalah
lansia berusia antara 52 tahun sampai dengan 83 tahun, yang memiliki keluhan antara
lain : 6 orang mengalami kekakuan dan nyeri otot, 3 orang mengalami gangguan
fungsional akibat nyeri pada persendian dan 1 orang lagi mengalami gangguan sesak
gangguan pada sesak nafas dan bagaimana memberikan penanganan fisioterapi dada
KINEMATIKA IV | 4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pernapasan
2.1.1 Pengertian
Menurut Price & Wilson (2006) anatomi penghantar udara yang membawa
KINEMATIKA IV | 5
Laring merupakan rangkaian cincin tulang rawan yang dihubungkan oleh otot
oleh cincin tulang rawan dengan panjang sekitar 12,5 cm dengan struktur
yang terletak di sebelah kanan dan kiri rongga dada, terdiri atas jaringan
Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru
kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah
dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu
gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput
paru-paru (pleura).
KINEMATIKA IV | 6
2.1.3 Fisiologi Pernapasan
Pernapasan terdiri dari organ pertukaran gas yaitu paru dengan pompa ventilasi yang
terdiri atas dinding dada, otot diafragma, isi dan dinding abdomen serta pusat
pernapasan di otak. Otot pernapasan primer adalah diafragma yang berbentuk kubah,
berada pada dasar torak yang memisahkan torak dengan abdomen sedangkan otot
pernapasan tambahan terdiri dari otot intercosta eksterna dan interna, otot sterno
phrenikus yang mengendalikan otot diafragma dan otot dinding abdomen yang terdiri
dari rectus abdominis, obligus internus dan eksternus serta trasversus abdominis
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk
pertukaran gas.
1. Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk.
a. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih
kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
KINEMATIKA IV | 7
b. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara
tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga
dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.
2. Pernapasan perut
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga
dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.
KINEMATIKA IV | 8
2.2 Sesak Nafas
Dispnea atau sesak napas adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan
bronkitis, asma), kecemasan (Price dan Wilson, 2006). Perasaan yang dirasakan
tenggorokan paru-paru) atau gangguan yang berasal dari luar paru-paru (jantung).
Merupakan sensasi tidak nyaman yang dirasakan individu pada bagian saluran
3 Peningkatan O2 (demam)
KINEMATIKA IV | 9
6 Deconditioning
>30x/menit; bayi>40x/menit).
penyebabnya, yaitu organik (adanya kelainan pada organ tubuh) dan non
organik (berupa gangguan psikis yang tidak disertai kelainan fisik). Sesak
nafas organik tidak hanya disebabkan oleh kelainan organ pernapasan, tetapi
penyakit pada organ seperti jantung dan ginjal pun dapat menyebabkan
terjadinya keluhan sesak napas. Selain karena kelainan organ, penyakit karena
Sesak napas karena kelainan saluran pernapasan paling sering ditemukan pada
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Penyakit ini disebabkan oleh proses
peradangan paru dan ditandai dengan gangguan aliran udara dalam saluran
KINEMATIKA IV | 10
ETIOLOGI SESAK NAFAS
tiba – tiba akan memerlukan oksigen yang lebih banyak untuk proses
metabolism.
KINEMATIKA IV | 11
2.3 Penatalaksanaan Chest Fisioterapi
Adalah salah satu teknik dari fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita
penyakit respirasi baik bersifat akut maupun kronis, sangat efektif dalam upaya
mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasien yang fungsi parunya
terganggu (Helmi, 2005). Tujuan, intervensi terhadap dyspnea (sesak napas), upaya
digunakan dalam chest fisioterapi terdiri dari teknik yang bersifat pasif dan aktif.
Teknik yang bersifat pasif seperti penyinaran, relaksasi, postural drainase, perkusi
dan vibrasi, sedangkan yang bersifat aktif seperti latihan/pengendahan batuk, latihan
Merupakan salah satu modalitas fisioterapi yang paling mudah dijumpai. Infra
red dapat dibagi berdasarkan cahaya tampak dan cahaya tak tampak. Selain itu
IR juga dapat dibagi menjadi 2 yaitu gelombang panjang (non penetrating) dan
penetrasi sinar ini hanya sampai pada lapisan superficial epidermis yaitu
antara 7.700 A sampai 12.000 A, daya penetrasi lebih dalam dari pada
KINEMATIKA IV | 12
gelombang panjang dan merupakan comfortable heating (Sumber Fisis dan
Pigmentasi.
Peradangan
Luka terbuka
Gangguan sensibilitas
Insufisiensi darah
Diabetes Mellitus
Demam
KINEMATIKA IV | 13
Infeksi Akut
yaitu :
sirkulasi darah, maka zat “P” juga akan ikut terbuang, sehingga
KINEMATIKA IV | 14
dapat mengurangi pembengkakan, juga akan mengurangi rasa
jaringan otot tersebut dalam keadaan hangat dan rasa nyeri, dapat juga
setempat, hal ini terutama terjadi pada jaringan superficial dan efek ini
yang diobati.
Products)
KINEMATIKA IV | 15
Gambar 2. Infra Red (IR)
Indikasi dan tujuan dari postural drainage menurut Kisner dan Colby (2007)
fibrosis.
pasca operasi.
KINEMATIKA IV | 16
Sedangkan kontraindikasi dari postural drainage menurut Kisner dan
1) Hemoptisis berat
2) Kondisi akut yang tidak diobati seperti: edema paru berat, gagal
terjadi selama PD, posisi dari pasien dapat dilihat pada gambar 3 dan 4, PD
dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari
40 menit, tiap satu posisi 3 – 10 menit dan dilakukan sebelum makan pagi dan
Postural Drainage memiliki beberapa macam posisi sesuai dengan letak lendir
(sputum) atau sesuai anatomi dari paru-paru dan tracheobrochial. Dengan tiap
posisi berbeda tujuan untuk tiap segmen di lobus, berikut ilustrasi gambar
KINEMATIKA IV | 17
Gambar 3. Posisi Postural Drainage untuk paru kanan dan kiri lobus bagian atas.
KINEMATIKA IV | 18
Gambar 4. Posisi Postural Drainage untuk kanan dan kiri lobus bagian
udara melalui hidung dan mengeluarkan udara dengan cara bibir lebih
Terapi rehabilitasi paru-paru dengan pursed lips breathing ini adalah cara
KINEMATIKA IV | 19
yang sangat mudah dilakukan, tanpa memerlukan alat bantu apapun, dan juga
tanpa efek negatif seperti pemakaian obat-obatan (Smeltzer & Bare, 2013).
Tujuan dari pursed lips breathing ini adalah untuk membantu klien
tekanan jalan napas selama ekspirasi, dan mengurangi jumlah udara yang
Langkah-langkah atau cara melakukan pursed lips breathing ini adalah dengan
saat menghirup wangi bunga mawar. Hembuskan dengan lambat dan rata
bibir yang dirapatkan seperti saat sedang meniup lilin. Sambil duduk dikursi:
Lipat tangan diatas abdomen, hirup napas melalui hidung sambil menghitung
Tahap mengerutkan bibir ini dapat memperpanjang ekshalasi, hal ini akan
mengurangi udara ruang rugi yang terjebak dijalan napas, serta meningkatan
pengeluaran CO2 dan menurunkan kadar CO2 dalam darah arteri serta dapat
KINEMATIKA IV | 20
meningkatkan O2, sehingga akan terjadi perbaikan homeostasis yaitu kadar
CO2 dalam darah arteri normal, dan pH darah juga akan menjadi normal
(Muttaqin, 2013).
posisi telungkup serta dengan gerakan fleksi dan ekstensi wrist secara ritmis.
Teknik ini sering digunakan dengan dua tangan. Sering disebut clapping
KINEMATIKA IV | 21
dengan menggunakan kedua tangan membentuk mangkok dengan gerakan
fleksi dan ekstensi dari sendi pergelangan tangan secara ritmis pada
permukaan dinding dada passien yang meliputi seluruh segmen paru (Webber,
2007)
Pada anak-anak clapping dapat dilakukan dengan dua atau tiga jari. Teknik
dengan satu tangan dapat digunakan sebagai pilihan pada clapping yang
perasaan tidak nyaman dan tidak boleh dilakukan secara keras untuk
menit hati-hati pada orang tua karena adanya kontraindikasi berupa post
Prosedur :
dan dengan ringgan ditepukkan pada dinding dada dalam gerakan yang
alirkan.
KINEMATIKA IV | 22
2 Kemudian kedua pergelangan tangan secara bergantian melakukan
Gambar 6. Pada saat Clapping telapak tangan membentuk seperti mangkuk (sumber : The
KINEMATIKA IV | 23
BAB III
METODELOGI
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing – masing angkatan. Metode yang
Masyarakat
Angkatan 3 Mengisi Form Assessment hingga Diagnosa
Desa Angseri
Masyarakat
Angkatan 2 Melakukan Intervensi dan Re – Evaluasi
Desa Angseri
KINEMATIKA IV | 24
- Pertanyaan 11-20 menggambarkan motivasi dari individu.
pertanyaan seputar sakit yang dirasakan dan letak sakit yang dialami
individu.
Assesmen
Pemeriksaan dan evaluasi pada perorangan atau kelompok nyata atau yang
(history taking), screening, tes khusus, pengukuran dan evaluasi dari hasil
Intervensi
3.2 Instrumen
Pemeriksaan Fisioterapi
KINEMATIKA IV | 25
2. Alat dokumentasi berupa kamera dan alat tulis, untuk membuktikan
KINEMATIKA IV | 26
BAB IV
4.1 Kuisioner Kelelahan Umum dengan 30 Item Pertanyaan & Nordic Body Map
Questionare
Umur : 83 Tahun
Status : Kawin
Pekerjaan : Petani
No Pertanyaan Ya/Tidak
KINEMATIKA IV | 27
2 Apakah saudara merasa lelah pada seluruh badan ? Ya
bergerak ?
terhadap sesuatu ?
KINEMATIKA IV | 28
21 Apakah saudara sakit kepala ? Ya
yang kurang baik karena 70% dari 10 item tersebut Dadong Sudarya
bagian kepala, merasa lelah pada seluruh badan, kaki terasa berat,
pikiran terasa kacau, ia merasakan ada beban pada matanya hal ini
KINEMATIKA IV | 29
namun dalam keadaan lelah Dadong Sudarya tidak merasa ngantuk
motivasi Dadong Sudarya yang sekitar 60% keadaan pasien sulit untuk
cemas.
KINEMATIKA IV | 30
4 Sakit pada lengan atas kiri A
kanan
KINEMATIKA IV | 31
24 Sakit pada pergelangan kaki kiri A
Keterangan Gambar :
Putih : Tidak terasa sakit
Kuning : Sakit
KINEMATIKA IV | 32
Dilihat dari gambar dapat kita ketahui bahwa Dadong Sudarya memiliki rasa
sedikit sakit pada bahu kanan, sakit pada punggung, kaki kiri dan kaki kanan.
ASSESSMENT
DIAGNOSA UMUM
Identitas Pasien
Umur : 83 tahun
Status : Kawin
Pekerjaan : Petani
Hobi : -
Agama : Hindu
No Hp / Telp : -
Keluhan Utama
ASSESMENT
DIAGNOSA UMUM
Pasien mengeluh sesak nafas terutama pada malam hari, batuk berdahak. kaku
Identitas
pada Pasien
tungkai sampai kaki.
Nama : Nyoman Ngentiasa
KINEMATIKA IV | 33
Umur : 52 tahun
Status : Kawin
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas. Sesak nafas terkadang disertai
dengan nyeri di dada bagian kiri. Sesak nafas dirasakan lebih sering muncul
pada malam hari atau pada saat suhu udara yang dingin. Awalnya pasien
sering mengalami sakit batuk yang hilang timbul sejak dua tahun terakhir.
Sesak nafas tidak membaik dengan perubahan posisi, namun pasien merasa
lebih ringan bernafas pada posisi miring ke kanan. Batuk yang diderita pasien
disertai dengan adanya secret pada saluran nafas.
KINEMATIKA IV | 34
Riwayat Penyakit Sosia
Tidak ada
PEMERIKSAAN UMUM
Temperatur : 36oC
Inspeksi
Palpasi
Adanya
Dinamisnyeri tekan pada
: pasien daerah
datang dada, tidak terdapat perbedaan suhu. tonus
sendiri
otot pada bagian dada dan leher teraba sedikit meningkat. Pada bagian dada
sebelah kiri teraba ruang iga yang menyempit dan cekung dibandingkan dada
sebelah kanan. Pada pemeriksaan ekspansi thoraks gerakan thoraks tidak
simetris, gerakan dada sebelah kiri terlihat lebih lambat.
KINEMATIKA IV | 35
Perkusi
Pada saat perkusi dilakukan suara di bagian dada sebelah kiri terdengar redup
Auskultasi
Ronchi : (+)
Wheezing : (+)
Kemampuan Fungsional
Mahasiswa Assessment 1
Warga ____________________
_____________________
Pemeriksaan Spesifik
Dari pemeriksaan yang dilakukan didapatkan hasil ekspansi kurang dari 3,5
cm, yakni antara 2-2,5cm
KINEMATIKA IV | 36
Diagnosis Fisioterapis
Impairment : Sesak nafas, Nyeri dada kiri, dan batuk disertai
adanya sekret
Disability /
Intervensi
Infra Red
Postural Drainage
Clapping
Edukasi
Re - Evaluasi
KINEMATIKA IV | 37
Warga Mahasiswa Terapis
___________________ _____________________
a. Biodata pasien
perkembangan pasien baik secara fisik maupun psikologis, jenis kelamin dan
kejadian penyakit. Usia pasien dalam hal ini memberikan informasi yang
b. Keluhan Utama
pasien. dari keluhan utama terapis dapat menentukan prioritas intervensi yang
c. Perkusi
KINEMATIKA IV | 38
d. Auskultasi
suara yang timbul dari thorak. Ini bertujuan untuk mengetahui gangguan
ventilasi atau gangguan pembersihan jalan nafas (adanya mukus). Alat yang
e. Kemampuan Fungsional
Pasien merasa sakit saat mengangkat dan menurunkan tangan kiri, selain itu
f. Pemeriksaan Spesifik
Axilla 91 cm 89 cm 2 cm
KINEMATIKA IV | 39
g. Intervensi
Infra red digunakan untuk memberikan efek thermal berupa sinar yang
menghasilkan panas, sehingga diharapkan dapat memberi rasa hangat pada
daerah dada pasien dan efek panas juga diharapkan mampu merileksasi otot
bagian dada yang mengalami sedikit peningkatan tonus akibat sesak nafas.
Prosedur penggunaan IR :
melepaskan pakaian.
2 Mengarahkan infra red pada daerah yang akan diterapi yaitu pada
gaya berat dari sekret itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk mencegah
sehingga tidak memperluas area paru yang mengalami atelektasis. Selain itu,
KINEMATIKA IV | 40
pasien juga dianjurkan untuk berbaring pada sisi normal sehingga paru-
a. Stetoskop
e. Sputum pot
f. Tissue
Prosedur :
menit
KINEMATIKA IV | 41
4 Minta pasien untuk tarik nafas dalam dan batuk untuk
6 Reposisi, perkusi dan vibrasi area dada pada posisi drainage sesuai
Clapping
Prosedur :
gerakan yang berirama di atas segmen paru yang terdapat sputum yang
akan di alirkan.
KINEMATIKA IV | 42
Pursed Lip Breathing ( PLB )
Prosedur :
lambat.
dengan 6 x.
KINEMATIKA IV | 43
h. Re – Evaluasi
denyut nadi dan frekuensi pernafasan, yang setelah dilakukan pengukuran ulang
latihan PLB dan SMI dirumah, namu latihan tidak dilakukan lebih dari
hangat.
KINEMATIKA IV | 44
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
yang telah diuraikan di depan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
gangguan fungsi gerak apa saja yang mungkin terjadi pada masyarakat
KINEMATIKA IV | 45
mengalami gangguan sesak nafas akibat penurunan fungsi pernafasan
5.2 Saran
KINEMATIKA IV | 46
DAFTAR PUSTAKA
TENAGA KESEHATAN
https://www.scribd.com/doc/127770318/TERAPI-MANUAL-
KINEMATIKA IV | 47