Anda di halaman 1dari 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan mengambil lokasi di empat kecamatan yang

ada di Kabupaten Batang, yaitu Kecamatan Blado, Kecamatan Batang,

Kecamatan Warungasem dan Kecamatan Limpung. Pemilihan lokasi dilakukan

secara sengaja dikarenakan di Kecamatan Blado, Kecamatan Batang, Kecamatan

Warungasem dan Kecamatan Limpung terdapat sentra industri rumah tangga

pembuatan tahu yang jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan kecamatan

yang lain di Kabupaten Batang.

B. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder.

a. Data Primer

Data yang digunakan adalah penyebaran kuisioner/angket dan wawancara

langsung kepada pengusaha tahu di empat kecamatan yaitu Kecamatan Blado,

Kecamatan Batang, Kecamatan Warungasem dan Kecamatan Limpung.

Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk mengumpulkan data

tentang identitas, modal usaha, bahan baku, jumlah tenaga kerja, jam kerja,

lama usaha dan pendapatan pengrajin tahu.

commit31to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32

b. Data Sekunder

Metode yang digunakan yaitu dengan metode kepustakaan yaitu dilakukan

dengan cara mencari bahan-bahan, teori dari buku teks, literatur lain,

departemen terkait, BPS (Badan Pusat Statistik), Dinas Perindustrian dan

Perdagangan, serta penelitian terdahulu untuk mendukung tujuan penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner diberikan kepada responden dalam hal ini adalah pengrajin tahu

berisi yang berisi pertanyaan terbuka. Penulis membantu responden dalam

mengisi kuesioner untuk mempermudah dalam pengisian.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan

pertanyaan lisan kepada subyek penelitian.

3. Observasi

Observasi merupakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk

membuktikan secara nyata data-data yang diperoleh, melalui proses

pencatatan perilaku subyek (orang), obyek (benda) atau kejadian yang

sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu

yang diteliti.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33

4. Studi Pustaka

Studi pustaka yang digunakan untuk memperoleh data diantaranya berasal

dari dinas terkait seperti Dinas Perdagangan, BPS (Badan Pusat Statistik),

teori dari buku teks, dan penelitian terdahulu.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan data/sampel merupakan cara untuk mengambil

sampel yang mampu mewakili sejumlah populasi. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik quota sampling (sampel kuota). Teknik

quota sampling yaitu cara pengambilan sampel dimana jumlah responden yang

akan diteliti ditetapkan terlebih dahulu, baru kemudian peneliti memilih anggota

sampel. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30

pengrajin tahu.

E. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik

industri tahu yang ada di Kecamatan Blado, Kecamatan Batang, dan

Kecamatan Warungasem, yang terdiri dari identitas responden, karakteristik

permodalan, dan pendapatan yang diperoleh pengrajin tahu.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34

2. Analisis Statistik

a. Uji Statistik

1.) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determiansi (R2) digunakan mengukur seberapa besar

variasi dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel

independen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Persamaan regresi linear berganda semakin baik apabila nilai

koefisien determinasi (R2) semakin besar (mendekati 1) dan

cenderung meningkat nilainya sejalan dengan peningkatan jumlah

variabel bebas.

2.) Uji F

Uji F atau uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah semua

variabel independen mempunyai pengaruh yang sama terhadap

variabel dependen.

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

a. Menetukan Hipotesis

H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = 0

Artinya semua parameter yang digunakan sama dengan nol atau

semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35

Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ 0

Artinya semua parameter yang digunakan tidak sama dengan nol

atau semua variabel independen merupakan panjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen.

b. Melakukan penghitungan nilai F sebagai berikut :

Nilai F tabel = Fα;K-1;N-K

Keterangan :

N = Jumlah sampel/data

K = banyaknya parameter

Nilai Fhitung

Keterangan :

R2 = koefisien regresi

N = jumlah sampel/data

K = banyaknya parameter

c. Kesimpulan

 Apabila F hitung < F tabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima,

berarti bahwa secara bersama-sama variabel bebas tidak

berpengaruh terhadap variabel terikat.

 Apabila F hitung > F tabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak,

berarti bahwa secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh

terhadap variabel terikat.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36

3.) Uji t

Uji t atau uji parsial dilakukan untuk memastikan apakah variabel

independen yang terdapat dalam suatu persamaan secara individu

berpengaruh terhadap nilai variabel dependen.

a. Menentukan Hipotesis

Hipotesis akan diuji dengan tingkat signifikansi = 5%

 H0: βi = 0, artinya suatu variabel independen secara individu

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

 H1: βi > 0, artinya bahwa variabel independen secara individu

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Dasar pengambilan keputusan dapat dengan dua cara :

1. Dengan membandingkan t hitung dan t tabel.

 Apabila t hitung > t tabel, maka ada pengaruh antara

masing-masing variabel X dengan variabel Y. ( H0 ditolak

dan H1 diterima).

 Apabila t hitung < t tabel, maka tidak ada pengaruh antara

masing-masing variabel X dengan variabel Y. (H0 diterima

dan H1 ditolak).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37

2. Dengan mengggunakan angka signifikansi.

 Apabila angka signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1

diterima.

 Apabila angka signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan H1

ditolak.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda

dengan menggunakan metode estimasi kuadrat terkecil atau Ordinary Least

Square (OLS). Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya

hubungan dan pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel

dependen. Pendekatan hubungan antara pendapatan pengrajin tahu dengan

faktor-faktor yang diduga mempengaruhi dinyatakan dalam bentuk

persamaan alat analisis model regresi linier sebagai berikut :

LnYi = b0 + b1 LnX1 + b2 LnX2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e


Keterangan:
e = Variabel pengganggu
b0 = Bilangan konstan
Yi = Pendapatan Pengrajin Tahu
X1 = Variabel Modal
X2 = Variabel Bahan Baku
X3 = Variabel Tenaga Kerja
X4 = Variabel Curahan Jam Kerja
X5 = Variabel Lama Usaha
b1,b2,b3, b4, b5 = Koefisien garis regresi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38

Uji Asumsi Klasik

Selain menggunakan pengujian secara statistik yaitu menggunakan

uji t dan uji F, digunakan juga uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik ini

digunakan untuk mengetahui apakah model estimasi sudah memenuhi

kriteria ekonometrika, yaitu tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik. Uji

yang dilakukan yaitu uji normalitas, uji autokorelasi, uji

heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas.

1.) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan

berdistribusi normal atau tidak.

Pada uji normalitas ini dapat menggunakan uji Jarque-Bera (JB)

dengan nilai alpha sebesar 5%. Jika Jika ρ-value ≥ 0.05 menunjukkan

bahwa data yang digunakan dalam penelitian tersebut terdistribusi

normal dan sebaliknya jika ρ-value < 0.05 maka data dalam penelitian

tidak terdistribusi secara normal.

Dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

df = 2

Keterangan :

n = ukuran sampel

S = koefisien skewness

K = koefisien kurtosis

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39

2.) Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi antara residual

pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Uji

autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi

yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan

lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak

adanya autokorelasi pada model regresi. Langkah-langkah pengujian

menggunakan uji Durbin-Watson (Uji DW) adalah sebagai berikut :

1. Mengestimasi persamaan regresi OLS untuk mendapatkan nilai

residualnya (µt)

2. Meregresi µt dengan variabel bebas dan µt-i… µt-p

3. Menghitung (n-p)R2 ~ χ², jika nilai chi-square tabel dengan df p

lebih besar maka hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat

masalah autokorelasi ditolak.

3.) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Pengujian terhadap ada atau tidaknya masalah

heteroskedastisitas dalam model empiric dapat dilakukan dengan

beberapa metode. Antara lain uji Park, uji Glejser, uji Spearman’s

rank correlation, uji Goldfeld-Quant, uji Breusch-Pagan-Godfrey, uji

White, uji Koenker-Basset, dan lainnya. Dengan pengujian White,

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40

jika Obs*R² < χ² menunjukkan bahwa data tidak signifikan secara

statistik yang berarti bahwa model empirik tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas.

4.) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya hubungan yang sempurna atau tidak sempurna antar

variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi hubungan diantara variabel independen.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model

regresi penelitian ini adalah jika nilai R² pada regresi dengan semua

variabel independen memperoleh nilai yang paling besar dibandingkan

dengan nilai R² yang diperoleh dari regresi model dengan masing-

masing variabel independen maka model lolos dari indikasi adanya

multikolinearitas dan semua variabel independen layak atau berguna

untuk dimasukkan ke dalam model empirik.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41

F. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel digunakan untuk mendefinisikan variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian. Data dan informasi yang diperoleh

tentang variabel dalam penelitian memiliki pengertian tersendiri. Adapun

variabel yang digunakan adalah :

1. Pendapatan

Pendapatan merupakan penghasilan yang diterima oleh pengrajin tahu

dalam sekali produksi. Variabel dihitung perhari dan dinyatakan dalam satuan

rupiah.

2. Modal

Modal adalah modal awal yang dikeluarkan oleh pengrajin tahu dalam

memulai proses produksi. Variabel ini dinyatakan dalam satuan rupiah.

3. Bahan Baku

Bahan baku adalah banyaknya bahan baku yaitu kedelai yang

digunakan dalam proses pembuatan tahu. Variabel ini dinyatakan dalam

satuan rupiah yang diperoleh dari kuantitas bahan baku yang digunakan

dikalikan dengan harga kedelai per kilogram. Digunakan satuan rupiah karena

untuk menangkap fluktuasi harga bahan baku.

4. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah banyaknya karyawan atau tenaga kerja yang

digunakan dalam proses pembuatan tahu. Variabel ini dinyatakan dalam

satuan orang.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42

5. Jam Kerja

Jam kerja atau lama bekerja adalah lama pengrajin tahu dalam proses

pembuatan tahu dalam satu hari. Variabel ini dinyatakan dalam satuan jam.

6. Lama Usaha

Lama usaha adalah seberapa lama pengrajin menjalankan usahanya,

mulai dari produksi hingga memperoleh pendapatan. Variabel dinyatakan

dalam satuan tahun.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai