Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Analisis Profil Populasi Penduduk Pulau Jawa Berdasarkan


Kelompok Umur
Mutiara Hati Agustia, Mustofa Usman, dan Widiarti
Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lampung
E-mail: Mutiarahatia@gmail.com

Abstrak. Analisis profil merupakan salah satu teknik analisis peubah ganda yang telah
diaplikasikan ke berbagai bidang, salah satunya bidang pemerintahan yang biasanya
digunakan untuk mengetahui karakteristik kesamaan beberapa kota atau negara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesamaan karakteristik populasi pada masing-
masing provinsi di Pulau Jawa berdasarkan enam belas kelompok umur. Pulau Jawa
terdiri dari empat provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten, serta
dua wilayah khusus, yaitu DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. Pada penelitian ini, analisis
profil digunakan untuk membandingkan profil populasi penduduk keenam provinsi di
Pulau Jawa berdasarkan enam belas kelompok umur. Berdasarkan uji kesejajaran profil,
diketahui bahwa profil keenam provinsi tidak sejajar atau dengan kata lain proporsi
penduduk berdasarkan kelompok umur pada beberapa provinsi berbeda. Perbandingan
berpasangan dengan metode Tukey juga menunjukkan bahwa ada beberapa perbedaan
yang nyata pada beberapa provinsi pada masing-masing kelompok umur.

Kata Kunci. Analaisis Profil, Kesejajaran, Metode Tukey.

PENDAHULUAN MANOVA (Multivariate Analysis of


Variance) merupakan suatu
Analisis profil merupakan suatu pengembangan lebih lanjut dari Analisis
bagian dari pengujian hipotesis terhadap Ragam Satu Peubah yang lebih dikenal
nilai tengah dari peubah ganda dengan dengan ANOVA (Analysis of Variance).
menggunakan prinsip grafik. Analisis Jika pada ANOVA hanya dikaji pengaruh
profil telah diaplikasikan ke berbagai berbagai perlakuan yang diterapkan pada
bidang, salah satunya bidang peubah tak bebas tunggal (satu buah
pemerintahan yang biasanya digunakan peubah tak bebas), maka pada
untuk membandingkan profil populasi MANOVA dikaji pengaruh dari
penduduk beberapa kota atau negara. berbagai perlakuan yang diterapkan
Profil populasi disini merupakan terhadap peubah tak bebas ganda (lebih
informasi yang penting untuk mengetahui dari satu peubah tak bebas) [1]. Pada
kesamaan karakteristik populasi dari umumnya dalam MANOVA diasumsikan
beberapa kota atau negara tersebut, yang
bahwa sampel acak
hasilnya dapat digunakan untuk rencana
berdistribusi normal peubah ganda
pemerintahan ke depan. Berdasarkan fakta
(multivariate) dengan vektor rataan μi dan
ini, peneliti tertarik untuk
matriks varias kovarians, dimana sampel
membandingkna profil di Pulau Jawa.
acak diambil secara independen (bebas)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dari g populasi].
kesamaan karakteristik populasi pada
Secara umum hipotesis nol dan
masing-masing provinsi di Pulau Jawa
hipotesis alternatif untuk sejumlah i-
berdasarkan enam belas kelompok umur.
peubah bebas dan sejumlah p-peubah tak
Analisis Ragam Peubah Ganda
bebas dapat dinyatakan sebagai berikut :
Analisis Ragam Peubah Ganda atau

Semirata 2013 FMIPA Unila |367


Mutiara Hati Agustia dkk: Analisis Profil Populasi Penduduk Pulau Jawa
Berdasarkan Kelompok Umur

dimana X adalah matriks rancangan


Ho : = = ... = (1) berdimensi (N x g), B matriks perameter
berdimensi (g x p), dan ε matriks galat
H1 : paling sedikit terdapat dua vektor berdimensi (N x p). Sedangkan Y
rataan yang tidak sama. merupakan matriks peubah tak bebas
Analisis Profil (respon) berdimensi (N x p). Dengan p =
Analisis Profil merupakan salah satu jumlah peubah tak bebas, g = jumlah
teknik Analisis Ragam Peubah Ganda kelompok (populasi), = jumlah
yang berkaitan dengan situasi dimana pengamatan pada populasi ke-i dan N =
sekumpulan p-perlakuan (dalam bentuk jumlah total pengamatan [4].
uji-uji, tes, pertanyaan-pertanyaan, dan Berdasarkan model bentuk umum
lain sebagainya) diberikan kepada dua tersebut, pengujian hipotesis analisis
atau lebih kelompok, kemudian diamati profil dinyatakan sebagai berikut,
respon yang terjadi berdasarkan profil 1. Uji Kesejajaran Profil (Paralell test)
yang dibentuk dari masing-masing Bentuk umum hipotesisnya adalah :
kelompok [2]. Dalam analisis profil μ11 − μ12 μ21 − μ22 μi1 − μi2
μ − μ μ − μ μ −μ
diasumsikan bahwa setiap perlakuan H01: 12 13 = 22 23 = ⋯ = i2 i3 (6)
untuk kelompok (populasi) yang berbeda ⋮ ⋮ ⋮
μ −μ μ −μ μ −μ
bersifat saling bebas satu dengan lainnya. 1(p −1) 1p 2(p −1) 2p i(p −1) ip
Selain itu, seluruh respon dari peubah- Atau dapat dituliskan dalam bentuk
peubahnya harus dinyatakan dengan
H01 : = (7)
satuan yang sama agar dapat
( Profil – profil sejajar )
dibandingkan dan dijumlahkan [4].
Dimana C merupakan matriks kontras
Misalkan , i = 1,2, ..., g, j = 1,2, ..., ni, berukuran (p-1) x p.
k = 1, 2, ..., p , merupakan pengamatan
(respon) pada percobaan pengukuran C (p-1) x p = (8)
berulang, dimana i merupakan kelompok
(populasi), j merupakan subjek (unit)
pada kelompok (populasi) ke – i, dan k dan merupakan vektor rataan populasi
merupakan respon (pengamatan). g. Untuk pengambilan keputusan tolak
atau terima Ho1, dapat digunakan
(2)
beberapa uji peubah ganda, yaitu Wilk‟s
menunjukkan vektor respon untuk subjek
Lambda, Pillai‟s Trace, Hotelling-Lawley
ke – j dalam populasi ke – i dan
Trace dan Roy‟s Greatest Root [3]. Pada
(3) penelitian ini, pengujian hipotesis yang
menunjukkan vektor nilai tengah respon digunakan adalah uji Wilk‟s Lambda.
untuk populasi ke – i. Model umum dalam Tolak H01 pada taraf α jika rasio
analisis profil dinyatakan sebagai berikut, generalized varians (Λ) terlalu kecil atau
Y = XB + ε (4) nilai F statistik lebih besar dari nilai kritis
Atau dapat dinotasikan dalam F. Nilai rasio generalized varians (Λ)
persamaan matriks, berkisar antara 0 dan 1.
Apabila profil sejajar, maka tidak
terdapat perbedaan pengaruh perlakuan
pada kelompok (populasi). Sebaliknya
(5)
jika pofil tidak sejajar, maka beberapa
kelompok (populasi) berbeda. Untuk
mengetahui kelompok (populasi) mana
saja yang berbeda, perlu dilakukan uji

368| Semirata 2013 FMIPA Unila


Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

lanjut (post hoc). Timm (2002) [6], H03 : Cµ = 0 (Profil sejajar dengan
mengusulkan bahwa uji lanjut yang sumbu x) (11)
dilakukan lebih baik dianalisis untuk dimana C merupakan matriks kontras
masing-masing peubah tak bebas secara berukuran (p-1) x p. Jika profil itu flat
terpisah. Uji lanjut (post hoc) dapat maka μ1 = μ2 = … = μp atau
dilakukan dengan beberapa metode yaitu
Duncan‟s Multiple-range test, Newman- (12)
Kuels test, Bonferroni (multiple
dependent t test), metode Tukey HSD
Untuk pengambilan keputusan tolak
(Honestly significant difference), metode
atau terima Ho3 juga digunakan beberapa
Fisher‟s LSD (Least significant
uji peubah ganda, yaitu Wilk‟s Lambda,
difference), Scheffe, dan lain-lain.Uji
Pillai‟s Trace, Hotelling-Lawley Trace
Keberhimpitan Profil (Coincident Test)
dan Roy‟s Greatest Root [3]. Pada
2. Uji keberhimpitan profil dilakukan
penelitian ini, pengujian hipotesis yang
apabila profil sejajar.
digunakan adalah uji Wilk‟s Lambda.
Bentuk umum dari hipotesisnya adalah:
Tolak H01 pada taraf α jika rasio
H02 : 1‟µ1 = 1‟µ2 = ... = 1‟µi (9)
generalized varians (Λ) terlalu kecil atau
(Profil - profil berhimpit)
nilai F statistik lebih besar dari nilai kritis
Dimana 1‟ = [1 1 1 ... 1] merupakan
F. Nilai rasio generalized varians (Λ)
vektor satuan. Jika berhimpit, maka nilai
berkisar antara 0 dan 1.
tengah untuk masing-masing perlakuan
Uji Tukey
tiap kelompok akan sama. Atau dengan
Uji Tukey yang lengkapnya disebut
kata lain, profil akan saling berhimpit
Tukey‟s HSD (Honestly Signifficant
apabila :
Difference) test dapat diterapkan untuk
μ11 + μ12 +...+ μ1p = ... = μi1 + μg2
perbandingan berpasangan nilai tengah.
+...+ μgp. (10)
Setiap dua rata-rata dinyatakan berbeda
Untuk pengambilan keputusan tolak
secara signifikan pada tingkat α jika :
atau terima Ho2 juga digunakan beberapa
uji peubah ganda, yaitu Wilk‟s Lambda, (13)
Pillai‟s Trace, Hotelling-Lawley Trace dimana q merupakan nilai pada distribusi
dan Roy‟s Greatest Root [3]. Pada studentized range statistic, MSW adalah
penelitian ini, pengujian hipotesis yang istilah jumlah kuadrat within, n adalah
digunakan adalah uji Wilk‟s Lambda. banyak subjek, dan k merupakan jumlah
Tolak H01 pada taraf α jika rasio kelompok perlakuan [5].
generalized varians (Λ) terlalu kecil atau
nilai F statistik lebih besar dari nilai kritis HASIL DAN PEMBAHASAN
F. Nilai rasio generalized varians (Λ)
berkisar antara 0 dan 1. Data yang digunakan dalam penelitian
3. Uji Level Profil (Flatness Test) ini adalah data proporsi penduduk
Apabila profil-profil tersebut berhimpit berdasarkan enam belas kelompok umur
(hipotesis nol keberhimpitan diterima), pada keenam provinsi di Pulau Jawa. Data
maka langkah selanjutnya adalah menguji ini diperoleh dari hasil Sensus Penduduk
apakah seluruh peubahnya tersebut tahun 2010 yang dipublikasikan oleh
memiliki nilai rataan yang sama untuk Badan Pusat Statistik. Keenam provinsi
setiap kelompok (populasi). tersebut yaitu provinsi DKI Jakarta (1),
Bentuk hipotesis nolnya dapat Jawa Barat (2), Jawa Tengah (3), DI
dituliskan sebagai berikut : Yogyakarta (4), Jawa Timur (5), dan

Semirata 2013 FMIPA Unila |369


Mutiara Hati Agustia dkk: Analisis Profil Populasi Penduduk Pulau Jawa
Berdasarkan Kelompok Umur

Banten (6). Sedangkan keenambelas Berdasarkan Gambar 1 tampak bahwa


kelompok umur tersebut yaitu. meskipun secara visual profil populasi
Tahun pada Kelompok Tahun penduduk keenam provinsi memilki trend
1 umur 0-4 yang sama, namun keenamnya tidak
2 umur 5-9 menunjukkan pola kesejajaran.
3 umur 10-14 Uji Statistik Untuk Pengujian Hipotesis
4 umur 15-19 H01 : profil keenam provinsi sejajar
5 umur 20-24 (pada persamaan (7), dengan g = 6) dari
6 umur 25-29 output SAS pada tabel 1 juga
7 umur 30-34 menunjukkan bahwa profil keenam
8 umur 35-39 provinsi tidak sejajar. Berdasarkan output
9 umur 40-44 SAS pada Tabel 1, didapatkan nilai rasio
10 umur 45-49 generalized varians (Λ) sebesar 0,0194
11 umur 50-54 dengan nilai p-value < 0,0001. Karena
12 umur 55-59 nilai p-value lebih kecil dati taraf nyata α
13 umur 60-64 = 0.05, juga nilai rasio generalized varians
14 umur 65-69 (Λ) terlalu kecil, maka H01 ditolak, berarti
15 umur 70-74 profil keenam provinsi tidak sejajar.
16 ≥ umur 75 Karena profil tidak sejajar, maka
Misalkan merupakan pengamatan pengujian keberimpitan profil dan level
populasi proporsi penduduk di Pulau profil (flat) tidak perlu dilakukan.
Jawa, dimana i = 1,2, 3,4,5,6; merupakan Tabel 1. Output SAS untuk Uji
jumlah provinsi di Pulau Jawa, j = 1,2, ..., Kesejajaran Profil
ni ; merupakan unit (jumlah
kabupaten/kota) pada provinsi ke-i dan k
= 1,2,3, ...., 16 ; merupakan kelompok
umur. Berdasarkan struktur data tersebut Profil keenam provinsi tidak sejajar
maka langkah pertama yaitu berarti terdapat perbedaan proporsi
memvisualkan populasi proporsi penduduk di beberapa provinsi di Pulau
penduduk pada tiap provinsi di Pulau Jawa atau terdapat paling sedikit dua
Jawa dengan mengggunakan plot profil. provinsi yang berbeda. Untuk mengetahui
Dalam plot profil, sumbu X atau garis provinsi mana saja yang berbeda, maka
horizontal menggambarkan variabel- dilakukan uji lanjutan. Uji lanjutan yang
variabel yang diamati yaitu proporsi digunakan adalah uji perbandingan
penduduk pada enam belas kelompok berpasangan dengan metode Tukey
umur dan sumbu Y atau garis vertikal (Honestly Signifficance Different (HSD)).
menggambarkan nilai estimasi marjinal Uji Tukey disini dilakukan pada masing-
rata-rata proporsi penduduk tersebut. masing kelompok umur dengan menguji
seluruh kemungkinan pasangan provinsi
sederhana (yang melibatkan dua buah
rata-rata provinsi).
Berdasarkan hasil perbandingan
berganda dengan metode Tukey pada
Tabel 2, terdapat beberapa pasang
provinsi yang berbeda pada masing-
masing kelompok umur. Dengan nilai
Gambar 1. Profil plot kelompok umur maksimum dan minimum proporsi
pada keenam provinsi di Pulau Jawa penduduk pada masing-masing kelompok

370| Semirata 2013 FMIPA Unila


Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

umur sebagai berikut, pada kelompok (50 - 54 tahun), proporsi populasi


umur 1 (0 - 4 tahun), proporsi populasi penduduk yang paling tinggi adalah DI
penduduk yang paling tinggi adalah Yogyakarta sebesar 6,11 % dan yang
Banten dengan proporsi 0,0993 atau 9,93 terendah adalah Banten sebesar 4,05 %.
% dan yang terendah adalah DI Pada kelompok umur 12 (55 - 59 tahun),
Yogyakarta sebesar 7,3 %. Sedangkan proporsi populasi penduduk yang paling
pada kelompok umur 2 (5 - 9 tahun), tinggi adalah DI Yogyakarta sebesar 4,73
proporsi populasi penduduk yang paling % dan yang terendah adalah Banten
tinggi adalah Banten sebesar 10,17 % dan sebesar 2,62 %. Pada kelompok umur 13
yang terendah adalah DI Yogyakarta (60 - 64 tahun), proporsi populasi
sebesar 7,16 %. Pada kelompok umur 3 penduduk yang paling tinggi adalah DI
(10 - 14 tahun), proporsi populasi Yogyakarta sebesar 3,55 % dan yang
penduduk yang paling tinggi adalah terendah adalah Banten sebesar 1,81 %.
Banten sebesar 10,23 % dan yang Pada kelompok umur 14 (65 - 69 tahun),
terendah adalah DI Yogyakarta sebesar proporsi populasi penduduk yang paling
7,34 %. Pada kelompok umur 4 (15 - 19 tinggi adalah DI Yogyakarta sebesar 3,3
tahun), proporsi populasi penduduk yang % dan yang terendah adalah Banten
paling tinggi adalah Banten sebesar 9,62 sebesar 1,23 %. Pada kelompok umur 15
% dan yang terendah adalah DI (70 - 74 tahun), proporsi populasi
Yogyakarta sebesar 8,27 %. Pada penduduk yang paling tinggi adalah DI
kelompok umur 5 (20 – 24 tahun), Yogyakarta sebesar 2,77 % dan yang
proporsi populasi penduduk yang paling terendah adalah Banten sebesar 0,85 %.
tinggi adalah DKI Jakarta sebesar 10,09 % Dan Pada kelompok umur 16 (75 tahun
dan yang terendah adalah jawa Timur keatas), proporsi populasi penduduk yang
sebesar 8,27 %. Pada kelompok umur 6 paling tinggi adalah DI Yogyakarta
(25 - 29 tahun), proporsi populasi sebesar 3,7 % dan yang terendah adalah
penduduk yang paling tinggi adalah DKI Banten sebesar 0,77 %.
Jakarta sebesar 11,56 % dan yang Tabel 2(a). Uji perbandingan berganda
terendah adalah Jawa Tengah sebesar 8,08 tukey pada kelompok umur 1 (0 – 4 tahun)
%. Pada kelompok umur 7 (30 - 34 tahun), Prov 1 2 3 4 5
2 0,0062
proporsi populasi penduduk yang paling 3 -0,0046 -0,0108*
tinggi adalah DKI Jakarta sebesar 9,98 % 4 -0,0145* -0,0206* -0,0098*
dan yang terendah adalah DI Yogyakarta 5 -0,0097* -0,0158* -0,0050* 0,0048
6 0,0118* 0,0056 0,0164* 0,0262* 0,0214*
sebesar 7,52 %. Pada kelompok umur 8 Tabel 2(b). Uji perbandingan berganda
(35 - 39 tahun), proporsi populasi tukey pada kelompok umur 2 (5 - 9 tahun)
penduduk yang paling tinggi adalah DKI Prov 1 2 3 4 5
Jakarta sebesar 8,58 % dan yang terendah 2 0,0118*
3 0,0005 -0,0112*
adalah DI Yogyakarta sebesar 7,35 %. 4 -0,0142* -0,0259* -0,0147*
Pada kelompok umur 9 (40 - 44 tahun), 5 -0,0033 -0,0151* -0,0038 0,0109*
6 0,0159* 0,0041 0,0153* 0,0300* 0,0192*
proporsi populasi penduduk yang paling
tinggi adalah Jawa Timur sebesar 7,75 % Tabel 2(c). Uji perbandingan berganda
dan yang terendah adalah Banten sebesar tukey pada kelompok umur 3 (10 - 14
6,84 %. Pada kelompok umur 10 (45 - 49 tahun)
Prov 1 2 3 4 5
tahun), proporsi populasi penduduk yang 2 0,0185*
paling tinggi adalah Jawa Timur sebesar 7 3 0,0131* -0,0054
4 -0,0039 -0,0223* -0,0114*
% dan yang terendah adalah Banten 5 0,0076 -0,0109 -0,0055 0,0114
sebesar 5,36 %. Pada kelompok umur 11 6 0,0251* 0,0066 0,0119* 0,0289* 0,0175*

Semirata 2013 FMIPA Unila |371


Mutiara Hati Agustia dkk: Analisis Profil Populasi Penduduk Pulau Jawa
Berdasarkan Kelompok Umur

Tabel 2(d). Uji perbandingan berganda Prov 1 2 3 4 5


2 0,0001
tukey pada kelompok umur 4 (15 - 19 3 0,0089* 0,0089*
tahun) 4 0,0092* 0,0092* 0,0003
Prov 1 2 3 4 5 5 0,01098 0,0108* 0,0019 0,0016
6 -0,0055* -0,0056* -0,0145* -0,0148* -0,0164*
2 0,0036
3 -0,0009 -0,0045 Tabel 2(k). Uji perbandingan berganda
4 -0,0024 -0,006 -0,0015
5 -0,0043 -0,0079* -0,0033 -0,0019
tukey pada kelompok umur 11 (50 - 54
6 0,011 0,0075 0,012* 0,0134* 0,0153* tahun)
Prov 1 2 3 4 5
Tabel 2(e). Uji perbandingan berganda 2 0,0031
3 0,0127* 0,0096*
tukey pada kelompok umur 5 (20 - 24 4 0,0155* 0,0123* 0,0027
tahun) 5 0,0148* 0,0117* 0,0021 -0,0007
Prov 1 2 3 4 5 6 -0,0051 -0,0083* -0,0179* -0,0206* -0,0199*
2 -0,0192* Tabel 2(l). Uji perbandingan berganda
3 -0,0273* -0,0081
4 -0,0172 0,0021 0,0101 tukey pada kelompok umur 12 (55 - 59
5 -0,0281* -0,0088 -0,0007 -0,0109 tahun)
6 -0,0053 0,0139 0,022* 0,0119 0,0228* Prov 1 2 3 4 5
Tabel 2(f). Uji perbandingan berganda 2 0,0044
tukey pada kelompok umur 6 (25 - 29 3 0,0122* 0,0078*
4 0,015* 0,0106* 0,0029
tahun) 5 0,0138* 0,0094* 0,0016 -0,0012
Prov 1 2 3 4 5 6 -0,0061 -0,0105* -0,0182* -0,0211* -0,0199*
2 -0,0261* Tabel 2(m). Uji perbandingan berganda
3 -0,0347* -0,0086*
4 -0,0367* -0,0106 -0,0019 tukey pada kelompok umur 13 (60 - 64
5 -0,0331* -0,0069 0,0017 0,0036 tahun)
6 -0,0167* 0,0093 0,0179* 0,0198* 0,0163* Prov 1 2 3 4 5
Tabel 2(g). Uji perbandingan berganda 2 0,0047
tukey pada kelompok umur 7 (30 - 34 3 0,01* 0,0053*
4 0,0142* 0,0095* 0,0042
tahun) 5 0,0125* 0,0078* 0,0025 -0,0017
Prov 1 2 3 4 5 6 -0,0032 -0,0079* -0,0132* -0,0174* -0,0157*
2 -0,0163* Tabel 2(n). Uji perbandingan berganda
3 -0,0211* -0,0048
4 -0,0246* -0,0083 -0,0035 tukey pada kelompok umur 14 (65 - 59
5 -0,0214* -0,0051 -0,0003 0,0032 tahun)
6 -0,0102 0,0061 0,0109* 0,0144* 0,0112* Prov 1 2 3 4 5
Tabel 2(h). Uji perbandingan berganda 2 0,0058
tukey pada kelompok umur 8 (35 - 39 3 0,0121* 0,0063*
4 0,0185* 0,0127* 0,0064
tahun) 5 0,0129* 0,0071* 0,0008 -0,0056
Prov 1 2 3 4 5 6 -0,0022 -0,0079* -0,0143* -0,0207* -0,0151*
2 -0,0069* Tabel 2(o). Uji perbandingan berganda
3 -0,0109* -0,004*
4 -0,0122* -0,0054 -0,0013 tukey pada kelompok umur 15 (70 - 74
5 -0,0064* 0,0005 0,0045* 0,0058 tahun)
6 -0,0045 0,0024 0,0065* 0,0078* 0,0019 Prov 1 2 3 4 5
Tabel 2(i). Uji perbandingan berganda 2 0,0054
tukey pada kelompok umur 9 (40 - 44 3 0,0123* 0,0068*
4 0,0189* 0,0135* 0,0067
tahun) 5 0,0122* 0,0068* -0,0001 -0,0067
Prov 1 2 3 4 5 6 -0,0002 -0,0057 -0,0125* -0,0192* -0,0125*
2 -0,0025 Tabel 2(p). Uji perbandingan berganda
3 0,0025 0,0051*
4 0,0042 0,0068* 0,0017 tukey pada kelompok umur 16 (75 tahun
5 0,0051* 0,0077* 0,0026 0,0009 keatas)
6 -0,0039 -0,0014 -0,0065* -0,0082* -0,0091* Prov 1 2 3 4 5
Tabel 2(j). Uji perbandingan berganda 2 0,0073
tukey pada kelompok umur 10 (45 - 49 3 0,0156* 0,0084*
4 0,0289* 0,0217* 0,0133*
tahun) 5 0,0162* 0,0089* 0,0005 -0,0128*
6 -0,0003 -0,0076 -0,0159* -0,0292* -0,0165*

372| Semirata 2013 FMIPA Unila


Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Keterangan : * pasangan provinsi berbeda proporsi penduduk paling rendah terdapat


signifikan pada taraf nyata α = 0,05. pada kelompok umur 70 - 74 tahun sengan
Provinsi 1 = DKI Jakarta proporsi sebesar 2,1 % dan tertinggi
Provinsi 2 = Jawa Barat adalah pada kelompok umur 10 - 14 tahun
Provinsi 3 = Jawa Tengah dengan proporsi sebesar 8,48 %. Dan pada
Provinsi 4 = DI Yogyakarta provinsi Banten, proporsi penduduk
Provinsi 5 = Jawa Timur paling rendah terdapat pada kelompok
Provinsi 6 = Banten umur 75 tahun ke atas dengan proporsi
sebesar 0,77 % dan tertinggi adalah pada
KESIMPULAN kelompok umur 10 - 14 tahun dengan
proporsi sebesar 10,23 %.
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa DAFTAR PUSTAKA
profil populasi proporsi penduduk
berdasarkan kelompok umur pada Gaspersz, V. (1992). Teknik Analisis
beberapa provinsi di Pulau Jawa berbeda. dalam Penelitian Percobaan 2.
Pada provinsi DKI Jakarta, proporsi Bandung : Tarsito.
penduduk paling rendah terdapat pada Johnson, Richard A. dan Wichern, Dean
kelompok umur 75 tahun ke atas sebesar W (2002). Applied Multivariate
0,8 % dan tertinggi pada kelompok umur Statistical Analysis, 5th ed. New Jersey
25 – 29 tahun sebesar 11,56 %. Pada
: Prentice-Hall, Inc.
provinsi Jawa Barat, proporsi penduduk
terrendah terdapat pada kelompok umur Khattree, R. dan Naik, D.N (2005).
70 - 74 tahun sebesar 1,53 % dan tertinggi Applied Multivariate Statistics with
pada kelompok umur 5 - 9 tahun sebesar SAS Software, 2nd ed. North Carolina:
9,76 %. Sedangkan pada provinsi Jawa SAS Institute, Inc.
Tengah, proporsi penduduk paling rendah Mattjik, A.A. dan I. M. Sumertajaya (
terdapat pada kelompok umur 70 - 74 2011). Sidik Peubah Ganda dengan
tahun sebesar 2,1 % dan proporsi menggunakan SAS. Bogor : IPB
penduduk tertinggi pada kelompok umur PRESS
10 - 14 tahun sebesar 9,03 %. Pada
provinsi DI Yogyakarta, kelompok umur Steven, J. 2002. Applied Multivariate
70 - 74 tahun merupakan kelompok umur Statistics For The Social Sciences. New
dengan proporsi terrendah sebesar 2,77 % Jersey: Lawrences Erlbaurn Associates,
dan kelompok umur 20 - 24 tahun Inc.
merupakan kelompok umur dengan Timm, Neil H. 2002. Applied Multivariate
proporsi penduduk tertinggi yaitu sebesar Analysis. New York : Springer-Verlag
8,37 %. Pada provinsi Jawa Timur, New York, Inc.

Semirata 2013 FMIPA Unila |373

Anda mungkin juga menyukai