Anda di halaman 1dari 10

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat 2017

No. 47/08/13/Th. XXI, 15 Agustus 2018

BERITA
RESMI
STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI SUMATERA BARAT

Indeks Demokrasi Indonesia


(IDI) Sumatera Barat 2017
• IDI adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat
perkembangan demokrasi di Indonesia. Tingkat capaiannya
Indeks diukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan tiga
aspek demokrasi, yaitu Kebebasan Sipil (Civil Liberty), Hak-Hak
Demokrasi Politik (Political Rights), dan Lembaga Demokrasi (Institution of
Indonesia (IDI) Democracy).
• Metodologi penghitungan IDI menggunakan 4 sumber data
Sumatera Barat yaitu: (1) review surat kabar lokal, (2) review dokumen (Perda,
Pergub, dll), (3) Focus Group Discussion (FGD), dan (4) wawancara
2017 sebesar mendalam.
69,50. • Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat 2017 adalah
sebesar 69,50 dari skala 0 sampai 100. Angka ini naik 15,09 poin
Naik 15,09 poin dibandingkan dengan IDI Sumatera Barat 2016 sebesar 54,41.
Indeks sebesar 69,50 memasukkan Sumatera Barat sebagai
dibanding daerah dengan tingkat demokrasi dengan kategori “sedang”.
tahun 2016 hal ini merupakan perubahan positif, dibandingkan tahun
sebelumnya masuk dalam kategori “buruk”. Tingkat demokrasi
(54,41) dikelompokkan menjadi tiga kategori yakni “baik” (indeks > 80),
“sedang” (indeks 60 – 80), dan “buruk” (indeks < 60).
• Kenaikan angka yang merupakan indeks komposit tersebut
dipengaruhi perubahan tiga aspek demokrasi yang diukur
yakni Kebebasan Sipil (Civil Liberty) yang naik 10,65 poin dari
51,01 pada 2016 menjadi 61,66 pada 2017. Hak-Hak Politik
(Political Rights) naik 6,75 poin dari tahun 2016 sebesar 54,33
menjadi 61,08 pada tahun 2017. Lembaga-lembaga Demokrasi
(Institution of Democracy) naik 33,90 poin dari 58,82 pada 2016
menjadi 92,72 pada 2017.

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat 2017 1


1. Perkembangan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat 2017
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat 2017 sebesar 69,50 dari skala 0 sampai
100, angka ini naik 15,09 poin dibandingkan dengan IDI Sumatera Barat 2016 sebesar 54,41.
Dengan kenaikan ini, maka tingkat demokrasi di Sumatera Barat pada tahun 2017 berada pada
kategori “sedang”.
Perkembangan IDI dari 2009 hingga 2017 mengalami fluktuasi (2009 sebesar 60,29; 2010
sebesar 63,04; 2011 sebesar 65,02; 2012 sebesar 60,82; 2013 sebesar 54,11; 2014 sebesar
63,99; 2015 sebesar 67,46; 2016 sebesar 54,41 dan 2017 sebesar 69,50). Tingkat demokrasi
Sumatera Barat berdasarkan penghitungan Indeks tahun 2009 hingga 2012, masih berada pada
kategori “sedang”, pada tahun 2013 turun ketingkat “buruk”, tahun 2014 dan 2015 naik menjadi
ke kategori “sedang”. Tahun 2016 kembali turun ke kategori “buruk”, namun membaik di tahun
2017 masuk ke kategori “sedang”. Hal ini menunjukkan IDI sebagai sebuah alat untuk mengukur
perkembangan demokrasi yang khas Indonesia, memang dirancang untuk sensitif terhadap naik-
turunnya kondisi demokrasi, karena IDI disusun berdasarkan evidence based (kejadian) sehingga
potret yang dihasilkan IDI merupakan refleksi realitas yang terjadi.
Perkembangan IDI Sumatera Barat tahun 2009 sampai dengan 2017 ditunjukkan oleh
Gambar 1.
Gambar 1
Perkembangan IDI Sumatera Barat, 2009-2017

Sumber: Diolah dari Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat, 2009-2017

2. Perkembangan Indeks Aspek-Aspek IDI


Angka IDI 2017 merupakan indeks komposit yang disusun dari skor beberapa aspek yakni
aspek kebebasan sipil dengan rata-rata Sumatera Barat 61,66; aspek hak-hak politik sebesar 61,08;
dan aspek lembaga demokrasi sebesar 92,72.
Secara lebih rinci, di tahun 2017 distribusi indeks dari tiga aspek demokrasi yang diukur,
semua aspek demokrasi mengalami kenaikan. Aspek kebebasan sipil, mengalami kenaikan 10,66
poin, aspek hak-hak politik mengalami kenaikan 6,75 poin dan aspek lembaga demokrasi mengalami
kenaikan tertinggi, sebesar 33,90 poin. Hal ini menggambarkan tingkat dinamika demokrasi di
Sumatera Barat.
Perbaikan iklim berdemokrasi di Sumatera Barat terjadi di aspek lembaga demokrasi, yang
secara tidak langsung menggambarkan perbaikan kinerja lembaga-lembaga demokrasi di Sumatera
Barat.

2 Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat 2017


Gambar 2
Perkembangan IDI Sumatera Barat menurut Aspek Demokrasi, 2009-2017
100 92.72
88.56
Baik 90
79.83 81.32 Lembaga Demokrasi
80 75.56
72.24
Sedang 70 67.48 67.59
63.06 Hak-hak Politik
63.90 59.21 61.82 61.66
57.10 69.77 58.82
60 54.88
58.34 60.57 54.33 61.08
50 53.57 52.99
50.85 Kebebasan sipil 51.01
Buruk 40 47.21
38.97
30
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Sumber: Diolah dari Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat, 2009-2017

3. Perkembangan Indeks Variabel IDI


Pada tahun 2017 terdapat enam variabel IDI Sumatera Barat yang mengalami peningkatan
dan satu variabel mengalami penurunan. Empat variabel tidak mengalami perubahan.
Dari enam variabel yang mengalami peningkatan, peningkatan tertinggi terjadi pada variabel
Peran Partai Politik yang naik 77,22 poin; diikuti oleh variabel Peran Birokrasi Pemerintah Daerah
sebesar 58,19 poin. Peningkatan tertinggi ketiga terjadi pada variabel Kebebasan dari Diskriminasi
(27,81 poin), disusul oleh variabel Peran DPRD (27,79 poin), variabel Partisipasi Politik dalam
Pengambilan Keputusan dan Pengawasan (naik 13,50 poin) dan ditutup oleh variabel Kebebasan
Berkeyakinan (naik sebesar 7,31 poin).
Satu-satunya variabel yang mengalami penurunan adalah variabel Kebebasan Berpendapat,
dimana terjadi penurunan 2,80 poin dibandingkan angka IDI tahun sebelumnya. Sedangkan
empat variabel (Kebebasan Berkumpul dan Berserikat, Hak Memilih dan Dipilih, Pemilu yang
Bebas dan Adil, serta Peran Peradilan yang Independen) tidak mengalami perubahan atau tetap.
Gambar 3
Perkembangan Indeks Variabel IDI Sumatera Barat, 2016-2017

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat 2017 3


4. Perkembangan Skor Indikator IDI
Dari sisi indikator, pada IDI 2017 terdapat 18 indikator yang terkategori “baik” (indikator
dengan skor di atas 80), yaitu indikator 1-3, 6-10, 11, 18-20, dan 23-28 (lihat Tabel 1. Perkembangan
Skor Indikator IDI, 2016 - 2017).
Kendati demikian, masih terdapat juga kinerja indikator demokrasi yang berkategori “buruk”
(skor di bawah 60) di tahun 2017. Berbagai indikator tersebut memerlukan perhatian khusus dari
semua pihak agar nilainya dapat membaik. Sejumlah indikator yang termasuk dalam kategori
“buruk” adalah indikator 5, 15, 16, 17, 21, dan 22.
Tabel 1
Perkembangan Skor Indikator IDI, 2016 - 2017
No Indikator 2016 2017
(1) (2) (3) (4)
Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat
1 100,00 100,00
kebebasan berkumpul dan berserikat

Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan
2 100,00 100,00
berkumpul dan berserikat
Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat
3 83,33 87,50
kebebasan berpendapat
Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan
4 100,00 62,50
berpendapat
Aturan tertulis yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat dalam menjalankan
5 8,70 13,04
agamanya
Tindakan atau pernyataan pejabat Pemerintah yang membatasi kebebasan atau mengharuskan
6 62,50 100,00
masyarakat menjalankan ajaran agamanya
Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan dari satu kelompok masyarakat terhadap
7 100,00 100,00
kelompok masyarakat lain terkait dengan ajaran agama
8 Aturan tertulis yang diskriminatif dalam hal gender, etnis atau terhadap kelompok rentan lainnya 83,33 100,00
Tindakan atau pernyataan pejabat pemerintah daerah yang diskriminatif dalam hal gender, etnis
9 100,00 87,50
atau terhadap kelompok rentan lainnya
Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat karena alasan gender, etnis atau
10 25,00 100,00
terhadap kelompok rentan lainnya
11 Kejadian di mana hak memilih atau dipilih masyarakat terhambat 100,00 100,00
Kejadian yang menunjukkan ketiadaan/kekurangan fasilitas sehingga kelompok penyandang cacat
12 60,00 60,00
tidak dapat menggunakan hak memilih
13 Kualitas daftar pemilih tetap (DPT) 76,31 76,31
Persentase penduduk yang menggunakan hak pilih dibandingkan dengan yang memiliki hak untuk
14 68,43 68,43
memilih dalam pemilu (voters turnout)
15 Persentase anggota perempuan DPRD provinsi 35,90 35,90
16 Demonstrasi/mogok yang bersifat kekerasan 22,83 45,65
17 Pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan 46,24 50,41
18 Kejadian yang menunjukkan keberpihakan KPUD dalam penyelenggaraan pemilu 100,00 100,00
19 Kejadian atau pelaporan tentang kecurangan dalam penghitungan suara 100,00 100,00

20 Skor alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan 64,02 100,00


Persentase jumlah perda yang berasal dari hak inisiatif DPRD terhadap jumlah total perda yang
21 0,00 30,77
dihasilkan
22 Rekomendasi DPRD kepada eksekutif 7,14 3,57

23 Kegiatan kaderisasi yang dilakukan parpol peserta pemilu 14,29 100,00

24 Persentase perempuan dalam kepengurusan parpol tingkat provinsi 99,22 100,00

25 Jumlah kebijakan pejabat pemerintah daerah yang dinyatakan bersalah oleh keputusan PTUN 65,79 84,21

26 Upaya penyediaan informasi APBD oleh pemerintah daerah 8,33 100,00


27 Keputusan hakim yang kontroversial 100,00 100,00
28 Penghentian penyidikan yang kontroversial oleh jaksa atau polisi 100,00 100,00

4 Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat 2017


5. Penjelasan Teknis
Pembangunan demokrasi dan politik merupakan hal yang penting dan terus diupayakan
oleh pemerintah. Namun, untuk mengukur pencapaiannya baik di tingkat daerah maupun pusat
bukan suatu hal yang mudah. Pembangunan demokrasi memerlukan data empirik untuk dapat
dijadikan landasan pengambilan kebijakan dan perumusan strategi yang spesifik dan akurat.
Untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan demokrasi politik di Indonesia maka
sejak tahun 2009, Badan Pusat Statistik (BPS) bersama stakeholder lain seperti Kementerian
Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (KEMENKOPOLHUKAM), Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kementerian Dalam Negeri (KEMENDAGRI), dan Tim Ahli
yaitu Prof. Maswadi Rauf (UI), Prof. Musdah Mulia (UIN Syarif Hidayatullah), Dr. Syarif Hidayat
(LIPI), dan Dr. Abdul Malik Gismar (Universitas Paramadina) merumuskan pengukuran Indeks
Demokrasi Indonesia (IDI).
Tabel 2
Komponen Penghitungan IDI 2009 – 2017
Aspek Variabel Indikator *)
(1) (2) (3)
1. Kebebasan Berkumpul dan Berserikat 2 indikator
2. Kebebasan Berpendapat 2 indikator
1. Kebebasan Sipil
3. Kebebasan Berkeyakinan 3 indikator
4. Kebebasan dari Diskriminasi 3 indikator
5. Hak Memilih dan Dipilih 5 indikator
2. Hak-Hak Politik 6. Partisipasi Politik dalam Pengambilan Keputusan dan Pengawasan
2 indikator
Pemerintahan
7. Pemilu yang Bebas dan Adil 2 indikator
8.Peran DPRD 3 indikator
3. Lembaga
9. Peran Partai Politik 2 indikator
Demokrasi
10. Peran Birokrasi Pemerintah Daerah 2 indikator
11. Peradilan yang Independen 2 indikator
Catatan: *) = rincian indikator dapat dilihat pada Tabel 3

IDI adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di


Indonesia. Tingkat capaiannya diukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan tiga aspek
demokrasi, yaitu Kebebasan Sipil (Civil Liberty), Hak-Hak Politik (Political Rights), dan Lembaga
Demokrasi (Institution of Democracy).
IDI bertujuan untuk mengukur secara kuantitatif tingkat perkembangan demokrasi. Dari
indeks tersebut akan terlihat perkembangan demokrasi sesuai dengan ketiga aspek yang diukur.
Di samping level nasional, IDI juga dapat memberikan gambaran perkembangan demokrasi di
provinsi-provinsi seluruh Indonesia. IDI tidak hanya melihat gambaran demokrasi yang berasal
dari sisi kinerja pemerintah/birokrasi saja. Namun, IDI juga melihat perkembangan demokrasi
dari aspek peran masyarakat, lembaga legislatif (DPRD), partai politik, lembaga peradilan dan
penegak hukum. Oleh karena itu, perkembangan IDI merupakan tanggung jawab bersama semua
stakeholder, tidak hanya pemerintah.
Pengumpulan data IDI menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif sebagai
tahapan yang saling melengkapi. Pada tahap pertama, data kuantitatif dikumpulkan dari koding
surat kabar dan dokumen tertulis seperti Perda atau peraturan dan surat keputusan kepala daerah,
yang sesuai dengan indikator-indikator IDI. Temuan-temuan tersebut kemudian diverifikasi dan
dielaborasi melalui Focus Group Discussion (FGD) sebagai tahap pengumpulan data kedua,
sekaligus menggali kasus-kasus yang tidak tertangkap di koding surat kabar/dokumen. Pada

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat 2017 5


tahap ketiga, data-data yang telah terkumpul tersebut diverifikasi melalui wawancara mendalam
dengan nara sumber yang kompeten memberikan informasi tentang indikator IDI. Semua tahapan
pengumpulan data dilakukan oleh BPS Provinsi, diolah di BPS RI, dan diverifikasi oleh Dewan Ahli
beserta mitra kerja lain pada semua tahapannya.
Penghitungan IDI melalui tiga tahapan proses yakni pertama, menghitung skor akhir
untuk setiap indikator; kedua, menghitung indeks provinsi; dan ketiga, menghitung indeks
keseluruhan atau IDI Nasional. Ketiga tahapan ini secara hierarkhis terkait satu dengan yang
lain. Skor masing-masing indikator IDI (28 indikator) di setiap provinsi memberikan kontribusi
dalam penghitungan indeks 11 variabel IDI, selanjutnya indeks 11 varibel memberikan kontribusi
terhadap penghitungan indeks tiga aspek IDI. Komposit indeks ketiga aspek IDI inilah yang
merefleksikan indeks demokrasi di masing-masing provinsi, Dan pada akhirnya komposit indeks
provinsi menentukan IDI Nasional.
Untuk menggambarkan capaian tingkat demokrasi dalam IDI digunakan skala 0 – 100. Skala
ini merupakan skala normatif di mana 0 adalah tingkat terendah dan 100 adalah tingkat tertinggi,
Tingkat terendah (nilai indeks = 0) secara teoretik dapat terjadi bila semua indikator mendapatkan
skor yang paling rendah (skor 0). Sebaliknya, tingkat tertinggi (nilai indeks = 100) secara teoritik
dimungkinkan apabila seluruh indikator memperoleh skor tertinggi. Selanjutnya, untuk memberi
makna lebih lanjut dari variasi indeks yang dihasilkan, skala 0 – 100 tersebut dibagi ke dalam tiga
kategori tingkat demokrasi, yakni “baik” (indeks > 80), “sedang” (indeks 60 – 80), dan “buruk”
(indeks < 60).
Pada 2015 sejalan dengan dinamika demokrasi dan agar sensitif dengan kondisi lapangan
terkini maka diterapkan dua indikator baru yakni indikator 25 “Kebijakan pejabat pemerintah
daerah yang dinyatakan bersalah oleh keputusan PTUN” dahulu “Laporan dan berita penggunaan
fasilitas pemerintah untuk kepentingan calon/parpol tertentu dalam pemilu legislatif” dan
indikator 26 yakni “Upaya penyediaan informasi APBD oleh pemerintah daerah” dahulu “Laporan
dan berita keterlibatan PNS dalam kegiatan politik parpol pada pemilu legislatif”. Skor IDI Sumatera
Barat tahun 2016-2017 berdasarkan nilai Aspek, Variabel dan Indikator dapat dilihat di Tabel 3.

6 Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat 2017


Tabel 3
Perkembangan Indeks Aspek, Variabel dan Skor Indikator IDI, 2016 – 2017
ASPEK / VARIABEL / INDIKATOR 2016 2017
INDEKS DEMOKRASI INDONESIA 54,41 69,50
A. KEBEBASAN SIPIL (CIVIL LIBERTIES) 51,01 61,66
I. Kebebasan berkumpul dan berserikat 100,00 100,00
1 Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan berkumpul 100,00 100,00
dan berserikat
2 Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berkumpul dan 100,00 100,00
berserikat
II. Kebebasan berpendapat 86,12 83,33
3 Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan berpendapat 83,33 87,50
4 Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berpendapat 100,00 62,50
III. Kebebasan berkeyakinan 31,12 38,43
5 Aturan tertulis yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat dalam menjalankan agamanya 8,70 13,04
6 Tindakan atau pernyataan pejabat Pemerintah yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat untuk 62,50 100,00
menjalankan ajaran agamanya
7 Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan dari satu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lain 100,00 100,00
terkait dengan ajaran agama
IV. Kebebasan dari diskriminasi 68,72 96,53
8 Aturan tertulis yang diskriminatif dalam hal gender, etnis atau terhadap kelompok rentan lainnya 83,33 100,00
9 Tindakan atau pernyataan pejabat pemerintah daerah yang diskriminatif dalam hal gender, etnis atau terhadap 100,00 87,50
kelompok rentan lainnya
10 Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat karena alasan gender, etnis atau terhadap kelompok 25,00 100,00
rentan lainnya
B. HAK-HAK POLITIK (POLITICAL RIGHTS) 54,33 61,08
V. Hak memilih dan dipilih 74,12 74,12
11 Hak memilih atau dipilih masyarakat terhambat 100,00 100,00
12 Kejadian yang menunjukkan ketiadaan/kekurangan fasilitas sehingga kelompok dengan keterbatasan akses tidak 60,00 60,00
dapat menggunakan hak memilih
13 Kualitas daftar pemilih tetap (DPT) 76,31 76,31
14 Penduduk yang menggunakan hak pilih dibandingkan dengan yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu (voters 68,43 68,43
turnout)
15 Perempuan terpilih di DPRD provinsi 35,90 35,90
VI. Partisipasi Politik dalam Pengambilan Keputusan dan Pengawasan 34,53 48,03
16 Demonstrasi/mogok yang bersifat kekerasan 22,83 45,65
17 Pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan 46,24 50,41
C. LEMBAGA-LEMBAGA DEMOKRASI (DEMOCRATIC INSTITUTIONS) 58,82 92,72
VII. Pemilu yang bebas dan adil 100,00 100,00
18 Kejadian yang menunjukkan keberpihakan KPUD dalam penyelenggaraan Pemilu 100,00 100,00
19 Kejadian atau pelaporan tentang kecurangan dalam penghitungan suara 100,00 100,00
VIII. Peran DPRD 43,57 71,36
20 Skor alokasi anggaran pendidikan 28,04 100,00
Skor alokasi anggaran kesehatan 100,00 100,00
21 Perda yang berasal dari hak inisiatif DPRD 0,00 30,77
22 Rekomendasi DPRD kepada eksekutif 7,14 3,57
IX. Peran Partai politik 34,59 100,00
23 Kegiatan kaderisasi yang dilakukan parpol peserta pemilu 14,29 100,00
24 Perempuan dalam kepengurusan parpol tingkat provinsi 99,22 100,00
X. Peran Birokrasi Pemerintah Daerah 34,59 92,78
25 Kebijakan pejabat pemerintah daerah yang dinyatakan bersalah oleh keputusan PTUN 65,79 84,21
26 Upaya penyediaan informasi APBD oleh pemerintah daerah/ 8,33 100,00
XI. Peran Peradilan yang independen 100,00 100,00
27 Keputusan hakim yang kontroversial 100,00 100,00
28 Penghentian penyidikan yang kontroversial oleh jaksa atau polisi 100,00 100,00

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat 2017 7


8
50
60
70
80
90

50
60
70
80
90
Papua Sumbar

61.34
54.41
Papua Barat Papua Barat
Sulawesi Barat Lampung
Sumatera Utara Papua
Sulawesi Tenggara NTB
Jawa Barat Jateng
Sumatera Barat Jabar

69.50
Sulawesi Tengah Sumut
Maluku Utara Selsel
Sulawesi Selatan Jambi
Jawa Tengah INDONESIA
70.09

Jawa Timur DKI Jakarta


Aceh Sultra
Lampung Banten

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat 2017


INDONESIA Riau

72.11
Bengkulu Sulteng

2017
2016
Kalimantan Timur Jatim
Riau Sulbar
Aceh
Gambar 4

Banten
Gorontalo Kepri
Sumatera Selatan Malut
Jambi Kalsel
Nusa Tenggara… Kaltim
Sulawesi Utara Bengkulu
Nusa Tenggara… Kalteng
Kalimantan Tengah Kalbar
Kalimantan Selatan Sulut
Kepulauan Riau Kaltara
Maluku Gorontalo
Bali Maluku
Posisi IDI Sumatera Barat Terhadap Angka Nasional tahun 2016-2017

Kalimantan Barat Bali


Kep. Bangka… Sumsel
Kalimantan Utara NTT
D.I.Yogyakarta Babel
DKI Jakarta DIY
85.58

84.73
Gambar 5
PERKEMBANGAN IDI PROVINSI 2016-2017

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat 2017 9


Tabel 4
PERKEMBANGAN IDI PROVINSI 2016-2017
IDI 2016 IDI 2017

Kode Provinsi Aspek Aspek Aspek


Aspek Hak- Aspek Hak- Aspek Lembaga
IDI Kebebasan Lembaga IDI Kebebasan
Hak Politik Hak Politik Demokrasi
Sipil Demokrasi Sipil
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
11 Aceh 72,48 92,92 63,94 60,33 70,93 87,27 63,94 61,47
12 Sumatera Utara 67,37 82,71 62,29 56,13 68,08 74,75 62,29 68,87

13 Sumatera Barat 54,41 51,01 54,33 58,82 69,50 61,66 61,08 92,72

14 Riau 71,89 71,78 77,98 62,34 73,41 82,03 66,57 73,41


15 Jambi 68,89 84,39 65,63 54,58 74,12 86,81 62,08 77,27
16 Sumatera Selatan 80,95 91,17 81,94 66,53 74,04 90,83 63,90 69,03
17 Bengkulu 74,23 85,14 63,84 77,01 72,73 88,51 59,42 74,03
18 Lampung 61,00 60,49 59,32 64,31 72,01 74,12 67,20 77,00
19 Kepulauan Bangka Belitung 83,00 87,65 81,09 80,20 80,11 83,07 82,30 72,89
21 Kepulauan Riau 72,84 85,43 71,28 59,48 76,33 90,84 71,45 65,82
31 DKI Jakarta 70,85 81,11 67,54 63,19 84,73 87,73 80,86 87,12
32 Jawa Barat 66,82 73,37 72,34 49,79 68,78 73,61 71,02 59,16
33 Jawa Tengah 66,71 66,06 67,24 66,69 70,85 69,07 67,24 78,82
34 DI Yogyakarta 85,58 90,00 81,59 86,37 83,61 93,25 82,31 73,55
35 Jawa Timur 72,24 73,73 76,49 63,63 70,92 78,98 60,98 76,57
36 Banten 71,36 83,47 68,30 60,99 73,72 85,16 63,87 74,98
51 Bali 78,95 96,94 69,60 71,18 78,80 95,51 66,80 76,85
52 Nusa Tenggara Barat 65,41 65,06 62,08 71,13 76,04 79,40 62,08 93,98
53 Nusa Tenggara Timur 82,49 96,25 81,68 66,46 75,51 79,69 69,75 79,39
61 Kalimantan Barat 75,28 83,29 75,70 64,54 79,13 97,15 76,36 60,85
62 Kalimantan Tengah 74,77 84,98 70,66 68,43 76,12 95,58 56,69 82,50
63 Kalimantan Selatan 73,43 61,04 83,58 72,89 76,25 60,16 81,09 88,79
64 Kalimantan Timur 73,64 78,25 78,35 60,36 72,86 83,33 67,18 68,72
65 Kalimantan Utara 76,98 100,00 66,64 64,48 81,06 98,57 68,54 78,93
71 Sulawesi Utara 76,34 96,31 70,42 60,62 75,76 90,87 72,12 62,54
72 Sulawesi Tengah 72,20 80,39 67,89 68,76 69,79 90,04 55,88 66,44
73 Sulawesi Selatan 68,53 75,54 61,51 70,86 70,79 77,48 64,58 72,23
74 Sulawesi Tenggara 71,13 88,07 55,51 74,66 68,51 77,66 60,49 69,74
75 Gorontalo 77,48 82,35 75,54 74,42 73,92 85,30 68,18 68,73
76 Sulawesi Barat 72,37 82,89 69,02 64,47 67,74 73,56 60,84 71,39
81 Maluku 78,20 87,17 76,18 70,13 77,45 81,78 74,85 76,15
82 Maluku Utara 73,27 92,27 61,79 67,59 70,73 90,19 65,84 54,02
91 Papua Barat 60,35 93,67 38,05 53,85 62,76 92,42 39,05 63,14
94 Papua 61,02 92,15 41,13 53,45 61,34 89,09 42,16 56,91

Indonesia 70,09 76,45 70,11 62,05 72,11 78,75 66,63 72,49

Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh


Provinsi Sumatera Barat
Jl. Khatib Sulaiman No 48 Padang Undang-Undang, hak cipta melekat pada
Sumatera Barat - 25135 Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan,
mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini
Dr. Ir. Sukardi, M.Si untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan
Kepala BPS Provinsi Sumatera Barat
Telepon: (0751) 442158, 442159 Pusat Statistik.

10 Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat 2017

Anda mungkin juga menyukai