By: Agustin, Rizka, Arvi, Davi (D7) dan Gladys, Ipeh, Dhila (D16)
A. BEDAH UMUM
Penguji: dr. Taufan Hidayat, Sp.B
Ket: Ada probandus, semua dilakuin ke probandus (anam+pf), nanti
penguji menyampaikan hasilnya
1. Lakukan anamnesis!
a. KU : Nyeri perut kanan bawah
b. Onset : 3 hari
c. Kualitas : Mengganggu aktivitas
d. Kuantitas : Nyeri menjalar, awalnya di perut kiri atas lalu ke
kanan bawah
e. F. Berat : Aktivitas
f. F. Ringan : Istirahat kaki ditekuk
g. Gejala penyerta : mual, muntah, tidak nafsu makan, demam (kejar
buat nyari Alvarado Scores-nya)
Maintanance = 2 cc x BB x 24
= 2 x 50 x 24
= 2400 cc (B)
B. BEDAH UROLOGI
Penguji: dr.Tri Budiyanto, Sp.U
Ket: Disediakan manekin genitalia + alat-alat buat pasang DC tapi waktu
gelombang kita ga dipake sama sekali Cuma buat assesori doang
Kasus: Seorang laki laki Mr. X usia 55 tahun (lansia pokoknya) datang dengan
keluhan susah berkemih, kadang berdarah. Dari hasil IPSS didapatkan skor
IPSS 7.
C. BEDAH SARAF
Penguji: dr.Teguh Manulima, Sp.BS
Ada 2 tipe soal, pokoke sing metu kuwi sing ditentirin sama beliau, jadi
silahkan baca2 aja dari tentiran beliau sama beliau pasti bawa CT scan
pasien (kemarin si pasien Cempaka)
Aslinya soal tipe A dan tipe B masing-masing 10 soal, tapi maaf beberapa
lupa
SOAL TIPE A
1. Apa perbedaan Cedera Otak dan Cedera Kepala?
Cedera kepala: cedera tanpa defisit neurologis
Cedera otak: terdapat defisit neurologis
Tanda-tanda defisit neurologis? Penurunan kesadaran, pupil anisokor,
hemiparese, kejang, amnesia
2. Sebutkan klasifikasi Cedera Otak!
COB : GCS ≤ 8
COS : GCS 9 - 13
COR : GCS 14 - 15
3. a) Jelaskan cara menilai GCS pada bedah saraf! (EVM jelaskan satu2
kayak yg di MMN, kudu hapal dan paham)
Eye Spontan 4
Terhadap suara 3
Terhadap nyeri 2
Tidak sama sekali 1
motoric Mengikuti perintah 6
Melokalisisr nyeri 5
Flexi normsl 4
Flexi abnormal 3
Ekstensi abnormal 2
Tidak ada 1
verbal Berorientasi baik 5
Bicara kacau 4
Kata2 tidak teratur 3
Suara tidak jelas 2
Tidak ada 1
SOAL TIPE B
Untuk tipe soal ini Cuma 3 orang yang dapet dan pada lupa, jadi maaf kalau
kurang lengkap.
BELIAU BAWA MANEKIN TEGKORAK JADI SOAL-SOAL AWAL ITU
SOAL ANATOMI
1. Sebutkan sutura-sutura
a. Sutura Coronaria
b. Sutura sagitalis
c. Sutura Skuamosa
d. Sutura Lambdoidea
2. Sebutkan Fossa cranii beserta penyusunnya
a. Fossa cranii anterior: os frontalis, os ethmoidalis, os spehoidalis ala
major et minor, batasnya sphenoidal ridge
b. Fossa cranii media: os parietal, pars petrosus
c. Fossa craii posterior: os occipital, protuberantia occipitalis interna,
dkk
3. Definisi open fracture: adanya hubungan antara intracranial dengan
extracranial berupa bone expose, robeknya duramater, bisa disertai
prolaps serebri
4. Ada kasus seorang anak datang dengan sakit kepala dan pandangan kabur
a. Nervus apa yang terkena? N II, III, IV, IV
b. DD? Tumor, hematom (SDH)
5. Sebutkan klasifikasi SDH!
Akut: < 3 hari
Subakut: 3- 21 hari
Kronis: > 21 hari
6. Jelaskan klasifikasi hidrosefalus!
Komunikans vs Nonkomunikans
Kongenital vs akuisita
7. Baca CT scan sama seperti tipe A
D. BEDAH ORTHO
Penguji: dr.Bambang Agus Teja Kusumah, Sp.OT
Tipenya kayak ident gitu, dikasih foto rontgen atau foto klinis 4 soal, ada
yang 6 soal. Kalau sudah jawab terus dokternya mengkoreksi atau
mengingatkan, kita ga bisa ganti jawaban karena jawaban yang kita
omogin dicatat sama beliau di kertas gitu, jadi usahakan konsentrasi.
DX ORTHO VERSI dr.Bambang:
1. Fraktur terbuka/tertutup,
2. Nama tulang ga usah pake os,
3. Dextra/sinistra,
4. 1/3 proximal, 1/3 media, 1/3 distal, distal, caput, collum, corpus,
5. kofigurasi: transversal, oblique, spiral, comminutive, greenstick, dll
6. displaced/undisplaced
SOAL
1. Seorang perempuan usia 65 th jatuh terpeleset dengan telapak tangan
menopang badan. Gambar Ro + Klinis dinner fork deformity
a. Dx: Fraktur tertutup radius dextra distal transversal displaced
Fr.Colles
b. Faktor risiko/etiologi: osteoporosis
c. Talak:
1) Semua fraktur dikelola secara emergensi (A, B, C, D, E)
2) Lakukan penilaian awal akan adanya cedera lain yang dapat
mengancam jiwa
3) Pasang cairan untuk mengantisipasi kehilangan darah yang tidak
terlihat misalnya pada fraktur tulang panjang atau fraktur pelvis
4) Lakukan immobilisasi dan stabilisasi fraktur dengan spalk,
waspadai adanya tanda-tanda kompartemen syndrome seperti
oedem, kulit yang mengkilat, dan adanya nyeri tekan.
5) Farmakologis: analgetik+antibiotik (ga usah sebutin golongan
ataupun nama obatnya)
6) Rujuk segera ke layanan sekunder (spesialis orthopedi) untuk
reposisi dan fiksasi (ORIF), dengan persetujuan pasien.
d. Komplikasi: avaskuler nekrosis (AVN), cedera n.medianus, syok
neurogenik, perdarahan, malunion, nonunion
2. Rontgen os humerus
a. Dx: Fraktur tertutup humerus sin 1/3 medial transversal displaced
b. Talak:
FRAKTUR TERTUTUP
1) Semua fraktur dikelola secara emergensi (A, B, C, D, E)
2) Lakukan penilaian awal akan adanya cedera lain yang dapat
mengancam jiwa
3) Pasang cairan untuk mengantisipasi kehilangan darah yang tidak
terlihat misalnya pada fraktur tulang panjang atau fraktur pelvis
4) Lakukan stabilisasi fraktur dengan spalk, waspadai adanya tanda-
tanda kompartemen syndrome seperti oedem, kulit yang mengkilat,
dan adanya nyeri tekan
5) Rujuk segera ke layanan sekunder (spesialis orthopedi)
FRAKTUR TERBUKA
1) Prinsip:
Semua fraktur terbuka dikelola secara emergensi (A, B, C, D,
E)
Lakukan penilaian awal akan adanya cedera lain yang dapat
mengancam jiwa
Lakukan stabilisasi fraktur
Pasang cairan dan berikan antibiotika iv yg sesuai dan
adekuat misalnya seftriakson dan segera rujuk ke layanan
sekunder
2) Talak:
Pembersihan terhadap luka fraktur, dengan cara irigasi
dengan NaCl fisiologis secara mekanis untuk mengeluarkan
benda asing yang melekat
Balut luka untuk menghentikan perdarahan, pada fraktur
dengan tulang menonjol keluar sedapat mungkin dihindari
memasukkan komponen tulang tersebut kembali ke dalam
luka
Fraktur dengan luka yang berat memerlukan suatu traksi
skeletal. Fraktur gr 2 dan 3 sebaiknya difiksasi dengan fiksasi
eksterna.
Pemberian antibiotika: merupakan cara efektif mencegah
terjadinya infeksi pada fraktur terbuka. Antibiotika yang
diberikan sebaiknya dengan dosis yang besar. Untuk fraktur
terbuka antibiotika yang dianjurkan adalah golongan
aminoglikosida
Pencegahan tetanus: semua penderita dengan fraktur terbuka
perlu diberikan pencegahan tetanus. Pada penderita yang
telah mendapat imunisasi aktif cukup dengan pemberian
toksoid tp bagi yang belum, dpt diberikan 250 unit tetanus
imunoglobulin
Rujuk setelah kondisi lebih stabil dengan persetujuan pasien
3. Dx: Fraktur terbuka femur dextra distal comminuted displaced gr. II
(soalnya kalau gr.III harus ancur tulangnya menurut dr.Bambang)
Talak: Sama kaya di atas ya, jangan lupa perawatan lukanya
Komplikasi: avn, sindroma kompartemen, cedera n.ischiadicus, OA,
perdarahan, infeksi, malunion, nonunion
4. Dx: Fraktur tertutup tibia sin 1/3 distal oblique displaced, fraktur tertutup
fibula sin 1/3 distal oblique displaced
Talak: sama kaya di atas
Komplikasi: Sama kaya di atas