Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

TL2101 – MEKANIKA FLUIDA I

MODUL 02

ALIRAN DALAM PIPA

Nama / Kelompok : Aghnia Qinthari Nabilah / 08


NIM : 15311049
Jam Shift : 13.45-14.30
Asisten yang Bertugas : Denisa Diviana
Anindiya Dwi W.
PJ Modul : Hilfi Amri
Amanda Larasati
Nadia Fitria

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2012
I. TUJUAN

1. Mengukur perbedaan tinggi tekan pada pipa piezometer water manometer dan u-tube
mercury manometer.
2. Mengitung koefisien friksi (f), koefisien Hazen-Williams (C), dan koefisien kekasaran
Manning (n) dalam perpipaan.

II. PRINSIP DASAR

Aliran air pada sebuah pipa dengan diameter dan panjang tertentu akan mengalami
penurunan tinggi tekan. Penurunan tinggi tekan ini dapat diukur menggunakan
piezometer water manometer dan u-tube mercury manometer. Penurunan tinggi tekan
digunakan untuk menghitung koefisien friksi (f), koefisien Hazen-Williams (C), dan
koefisien kekasaran Manning (n).

III. TEORI DASAR

1. TABUNG PIEZOMETER
Tabung yang paling sederhana dari manometer terdiri dari sebuah tabung tegak yang
terbuka bagian atasnya dan dihubungkan dengan bejana dimana tekanan ingin diketahui, seperti
diilustrasikan pada gambar 3.4. Karena manometer melibatkan kolom fluida dalam keadaan
diam, persamaan dasar yang menggambarkan penggunaannya adalah persamaan :

yang memberikan tekanan pada suatu ketinggian dalam fluida yang homogen dalam suku-suku
tekanan acuan p0 dan jarak vertikal h antara p dan p0. Perlu diingat bahwa di dalam fluida diam,
tekanan akanmeningkat jika kita bergerak kebawah dan akan berkurang jika kita bergerak ke
atas
Gambar 3.4 : Tabung Piezometer

pengukuran h1 melalui hubungan

Perlu dicatat bahwa karena tabung terbuka pada bagian atas, tekanan po dapat ditetapkan
sama dengan nol. Karena titik (1) dan titik A di dalam bejana berada pada
ketinggian yang sama, pA = p1. Alat ini hanya cocok digunakan sebaliknya akan ada
hisapan kedalam sistem, dan tekanan yang akan diukur harus relatif kecil sehingga ketinggian
kolom yang dibutuhkan cukup masuk akal.

2. MANOMETER TABUNG –U
Fluida yang berada dalam manometer disebut fluida pengukur. Untuk menentukan
tekanan pA yang dinyatakan dalam berbagai ketinggian kolom, kita mulai pada sebuah ujung dari
sistem dan terus menelusurinya sampai ke ujung yang
lainnya sambil menggunakan persamaan (3-9). Jadi, untuk manometer tabung-U yang
ditunjukkan pada gambar 3.5, kita akan mulai dari titik A dan menelusurinya sampai keujung
terbuka. Tekanan pada titik A dan (1) sama dan dengan kita bergerak dari titik (1) ke (2) tekanan
akan meningkat sebasar γ1h1. Tekanan pada titik (2) sama dengan tekanan pada titik (3), karena
tekanan pada ketinggian yang sama dalam suatu massa fluida diam yang kontinu pasti sama.
Dengan diketahuinya tekanan pada titik (3), sekarang kita dapat berpindah ke ujung terbuka
dimana tekanannya adalah nol. Dengan kita bergerak vertikal keatas, tekanan berkurang sebesar
γ2h2. Dalam bentuk persamaan berbagai langkah ini dapat dinyatakan sebagai :
pA + γ1h1 - γ2h2 = 0
dan oleh karena itu tekanan pA dapat dinyatakan dalam ketinggian kolom-kolom
sebagai :
pA = γ2h2 - γ1h1 ....................... (3-12)

Gambar 3.5 : Manometer tabung U sederhana

Kelebihan utama Manometer tabung-U didasari kenyataan bahwa fluida pengukur dapat
berbeda dari fluida dalam bejana dimana tekanan akan ditentukan. Kontribusi dari kolom gas di
dalam manometer biasanya diabaikan karena berat gas sangat kecil. Manometer tabung U juga
banyak dipakai untuk mengukur perbedaan tekanan antara dua bejana atau dua titik dalam
sebuah sistem. Tinjaulah sebuah manometer yang dihubungkan antara bejana A dan B seperti
yang ditunjukkan pada gambar 3.6.
Perbedaan tekanan antara A dan B dapat ditentukan dengan kembali memulai pada satu
ujung dari sistem dan menelusurinya sampai keujung yang lain. Sebagai contoh, di A tekanannya
adalah pA, yang sama dengan p1 dan dengan kita bergerak ke titik (2) tekanan meningkat
sebesar γ1h1, tekanan pada p2 sama dengan p3, dan dengan kita bergerak keatas menuju titik (4)
tekanan berkurang sebesar γ2h2. Sama halnya, dengan kita terus bergerak ke atas dari titik (4) ke
(5) tekanan berkurang sebesar γ3h3. Akhirnya p5 = pB karena kedua titik berada pada ketinggian
yang sama. Jadi;
dan perbedaan tekanan adalah:

Gambar 3.6 : Manometer tabung U differensial

3. KOEFISIEN FRIKSI (f), KOEFISIEN HAZEN WILLIAMS (C) dan KOEFISIEN


KEKASARAN MANNING (n)
IV. DATA DAN PERHITUNGAN

T awal (⁰C) = 25 ρ air (kg/m3) = 997.68095


T akhir (⁰C) = 24 Volume gelas ukur (m3) = 0.000050
D pipa (m) = 0.003 µ (Pa.s) = 0.0008151
L pipa (m) = 0.524 T rata-rata (⁰C) = 24.5

4.1 Tabel Data

h u-tube (mm) h piezometer (mm)


Variasi X Y A B t (s)
1 227 233 379 293 13.63 13.83 13.87
2 226 234 385 285 12.56 12.505 12.78
3 226 236 395 275 11.9 11.64 11.95
4 225 237 410 260 10.81 10.86 10.83
5 223 23 415 240 10.18 9.04 9.93
6 223 239 430 226 9.21 9.14 9.29
7 221 240 443 207 8.55 8.48 8.71
8 219 243 470 175 7.51 7.64 7.61
9 218 245 494 142 6.83 6.9 6.93
10 215 248 523 102 6.15 6.21 6.17

4.2 Tabel Hasil

A.

∆H (m) headloss (m)


Variasi ∆H (m) U-tube Headloss (m) U-tube
Piezometer Piezometer
1 0.086 0.086 0.006 0.0756
2 0.1 0.1 0.008 0.1008
3 0.12 0.12 0.01 0.126
4 0.15 0.15 0.012 0.1512
5 0.175 0.175 0.015 0.189
6 0.204 0.204 0.016 0.2016
7 0.178 0.178 0.019 0.2394
8 0.295 0.295 0.024 0.3024
9 0.352 0.352 0.027 0.3402
10 0.421 0.421 0.033 0.4158
B.

Jenis
variasi T rata-rata(s) Qakt(m3/s) v(m/s) nRe
aliran
1 13.78 3.62932E-06 0.513444449 1885.365277 laminer
2 12.62 3.96354E-06 0.560725567 2058.981289 transisi
3 11.83 4.22654E-06 0.597933476 2195.608534 transisi
4 10.83 4.61538E-06 0.652943356 2397.60452 transisi
5 9.38 5.3286E-06 0.753842241 2768.104685 transisi
6 9.30 5.37634E-06 0.7605971 2792.908491 transisi
7 8.58 5.82751E-06 0.82442343 3027.278434 transisi
8 7.59 6.59051E-06 0.932366392 3423.644415 transisi
9 6.89 7.26041E-06 1.027137419 3771.643121 transisi
10 6.18 8.09498E-06 1.145205563 4205.188715 turbulen

C.

Piezometer
variasi v2
S S0.54 S0.5
1 0.263625 0.164122 0.376868873 0.405119905
2 0.314413 0.19084 0.408847273 0.436852028
3 0.357524 0.229008 0.451147939 0.47854742
4 0.426335 0.28626 0.508921015 0.535032281
5 0.568278 0.333969 0.553097444 0.577900913
6 0.578508 0.389313 0.600843539 0.623949499
7 0.679674 0.339695 0.558197525 0.582833301
8 0.869307 0.562977 0.733271817 0.750317999
9 1.055011 0.671756 0.806666726 0.819607055
10 1.311496 0.803435 0.888532744 0.896345421

U-tube
variasi v2
S S0.54 S0.5
1 0.263625 0.144274809 0.351530389 0.379835239
2 0.314413 0.192366412 0.410610256 0.438595956
3 0.357524 0.240458015 0.463192159 0.490365186
4 0.426335 0.288549618 0.511115524 0.537168147
5 0.568278 0.360687023 0.576567926 0.600572246
6 0.578508 0.384732824 0.597016027 0.620268349
7 0.679674 0.456870229 0.655070653 0.675921762
8 0.869307 0.577099237 0.743147926 0.759670479
9 1.055011 0.649236641 0.791949761 0.805752221
10 1.311496 0.79351145 0.88258944 0.890792597

1 1
Luas penampang pipa (A) = 4 . 𝜋 . 𝑑 2 = 4 . 𝜋 . (3𝑥10−3 )2 = 7,06x10-6 m2
𝑇𝑎𝑤𝑎𝑙 + 𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 25+24
Suhu rata-rata air (T) = = = 24.5o C
2 2

Grafik

A. Grafik Hubungan T terhadap ρ dan T terhadap µ


Kekentalan kinematik dan massa jenis diperoleh dari Tabel Berat Spesifik dan Kekentalan
Kinematik Cairan-cairan Tertentu yang terdapat di Apendiks Tabel dan Diagram Schaum Serres
adalah sebagai berikut :

Kerapatan Kekentalan Kinematik


Suhu ( o C)
(kg/m3) (...x10-3 Pa.s)
4.4 1000 1,796
10.0 1000 1,550
15.6 1000 1,311
21.1 1000 1,130
26.7 1000 0,997
32.2 995 0,862
37.8 995 0,761
43.3 995 0,680
48.9 990 0,560
Grafik T(oC) terhadap ρ
1002
1000
y = -0.0044x2 + 0.0009x + 1000.3
massa jenis (ρ)
998
996
994
992
990
988
0 10 20 30 40 50 60
Suhu ( Celcius )

Fungsi untuk mengetahui massa jenis adalah y=-0.0044x2+0.0009x+1000.3 dengan x adalah


suhu rata-rata pada waktu praktikum yaitu 24.5oC. Sehingga massa jenis air pada suhu 24.5oC
adalah:
y=-0.0044(24.5)2+0.0009(24.5)+1000.3=997.68095 kg/m3
ρ air pada suhu 24.5 oC = 997.68095 kg/m3.

2.000E-03 Grafik T(oC) terhadap µ


1.800E-03
kekentalan dinamik (µ)

1.600E-03
1.400E-03 y = 4E-07x2 - 5E-05x + 0.0018
1.200E-03
1.000E-03
8.000E-04
6.000E-04
4.000E-04
2.000E-04
0.000E+00
0 10 20 30 40 50 60
suhu ( celcius )

Diketahui fungsi untuk mengetahui kekentalan dinamik adalah: y=4x10-7x2-5x10-5x+0.0018


dengan x adalah suhu rata-rata pada waktu praktikum yaitu (24+25)/2= 24.5oC. sehingga
kekentalan dinamik air pada suhu 24.5oC adalah:
y=4x10-7(24.5)2-5x10-5(24.5)+0.0018=0.0008151 Pa s
µ pada suhu 24.5oC= 0.0008151 Pa s.

B. Grafik v terhadap Headloss


4.5
4 grafik v terhadap headloss
3.5 piezometer y = 3.2083x1.9677
3
headloss(m)

R² =C= 0.9738
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
v(kecepatan)

grafik v terhadap headloss u-tube


0.5
0.45 manometer
0.4
0.35
headloss(m)

0.3
0.25
0.2
0.15
0.1 y = 3.3745x2.0484
0.05 R² =C= 0.9852
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
v(kecepatan)
C. Grafik v2 terhadap S

0.9
grafik v2 terhadap S piezometer
0.8
0.7
0.6
0.5
S

0.4
0.3
0.2 y = 0.421x
0.1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
v2

0.9
grafik v2 terhadap s u-tube manometer
0.8
0.7
0.6
0.5
S

0.4
0.3
0.2 y = 0.6311x
0.1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
v2
D. Grafik v terhadap S0.54

grafik v terhadap S0.54 piezometer


0.8
0.7
0.6
0.5
S0.54

0.4
0.3
y = 0.6396x
0.2
0.1
0
0 0.5 v 1 1.5

grafik v terhadap S0.54 u-tube manometer


1
0.9
0.8
0.7
0.6
S0.54

0.5
0.4
0.3 y = 0.7732x
0.2
0.1
0
0 0.2 0.4 0.6 v 0.8 1 1.2 1.4
E. Grafik v terhadap S0.5

grafik v terhadap S0.5 piezometer


0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
S0.5

0.4
0.3
0.2
0.1 y = 0.6696x
0
0 0.2 0.4 0.6 v 0.8 1 1.2 1.4

grafik v terhadap S0.5 u-tube manometer


1
0.9
0.8
0.7
0.6
S0.5

0.5
0.4
0.3 y = 0.7974x
0.2
0.1
0
0 0.2 0.4 0.6 v 0.8 1 1.2 1.4
V. Analisis

Koefisien friksi, koefisien Hazen-Williams, dan koefisien kekasaran Manning bisa didapatkan
melalui persamaan garis pada grafik.

1. Persamaan Darcy-Weisbach
Grafik v2 - S
𝐿 𝑣2
Hf = f 𝐷 2𝑔

𝐻𝑓 1 1
= f 𝐷 2𝑔v2
𝐿

S = mv2

2. Persamaan Hazen-Williams
Grafik v – S0.54

Q = 0.2785 . C . D2.63 . S0.54


A . V = 0.2785 . C . D2.63 . S0.54
𝐴
S0.54 = 0.2785 𝐶 𝐷 2.63
0.54
S = mv

3. Persamaan Manning
Grafik v – S0.5

1
v = 𝑛 R2/3 S0.5
𝑛
S0.5 = 𝑅2/3

S0.5 = mv

 Piezometer water manometer

Grafik v2 – S menunjukkan persamaan y = 0.421x


𝑓
= 0.421
𝐷 2𝑔

𝑓
= 0.421
0.003 2 9.81

f = 0.024780
Grafik v – S0.54 menunjukkan persamaan y = 0.6396x
𝐴
= 0.6396
0.2785 𝐶 𝐷 2.63

7.0696 10−6
= 0.6396
0.2785 𝐶 0.0032.63

C = 171.32955

Grafik v – S0.5 menunjukkan persamaan y = 0.6696x


𝑛
= 0.6696
𝑅 2/3

𝑛
= 0.6696
(7.5 10−4 )2/3

n = 5.5274 10−3

 U-tube water manometer

Grafik v2 – S menunjukkan persamaan y = 0.6311x


𝑓
= 0.6311
𝐷 2𝑔

𝑓
= 0.6311
0.003 2 9.81

f = 0.037146

Grafik v – S0.54 menunjukkan persamaan y = 0.7732x


𝐴
= 0.7732
0.2785 𝐶 𝐷 2.63

7.0696 10−6
= 0.7732
0.2785 𝐶 0.0032.63

C = 141.72579
Grafik v – S0.5 menunjukkan persamaan y = 0.7974x
𝑛
= 0.7974
𝑅 2/3

𝑛
= 0.7974
(7.5 10−4 )2/3

n = 6.58239 10−3

Nilai-nilai koefisien f, c, dan n yang didapat melalui persamaan grafik tidak begitu berbeda
dengan nilai yang dihasilkan melalui pengolahan data. Pada praktikum ini, rentang antar debit
berdekatan sehingga pengolahan data memberikan hasil yang mendekati keakuratan.

Perbedaan headloss pada piezometer water manometer dan u-tube mercury manometer
disebabkan oleh fluida yang digunakan berbeda. Piezometer menggunakan air sebagai fluida,
sedangkan u-tube manometer menggunakan raksa. Massa jenis raksa lebih besar daripada air.
Raksa memiliki massa jenis 136000 kg/m3 sedangkan air 997 kg/m3. Terdapat hubungan antara
ρair dengan ketinggian pada pipa.

P = ρgh
1
P=ℎ

Pada praktikum ini, mungkin ada kesalahan yang terjadi yang diakibatkan oleh:

1. Kesalahan paralaks.
Kesalahan ini dapat terjadi saat pembacaan skala pada alat ukur dan saat mengukur
ketinggian air pada pipa.
2. Kesalahan dalam menghentikan dan menyalakan stopwatch.

VI. Aplikasi di Bidang Teknik Lingkungan

Pada percobaan modul 02, aplikasi yang data diterapkan pada bidang teknik lingkungan adalah
untuk mengukur headloss pada sistem perpipaan distribusi air minum. Hal ini bertujuan supaya
desain sistem baik sehingga dapat mendistribusikan air minum secara optimal. Pengukuran
headloss yang memiliki prinsip dasar dari penurunan Hukum Bernoulli juga dapat diterapkan
pada berbagai hal, misalnya turbin reaksi, turbo pump, dan turbo blower.
VII. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan, perbedaan tinggi tekan pada pipa piezometer water manometer
dan u-tube mercury manometer adalah:

PIEZOMETER U-TUBE MANOMETER


hL hL darcy-weisbach hL hL darcy-weisbach
0.086 14.99878345 0.0756 14.99878345
0.1 17.88833116 0.1008 17.88833116
0.12 20.34111929 0.126 20.34111929
0.15 24.25605247 0.1512 24.25605247
0.175 32.33181216 0.189 32.33181216
0.204 32.9138313 0.2016 32.9138313
0.178 38.66960717 0.2394 38.66960717
0.295 49.4586582 0.3024 49.4586582
0.352 60.02417657 0.3402 60.02417657
0.421 74.61669462 0.4158 74.61669462

Koefisien friksi (f), koefisien Hazen-Williams (C), dan koefisien kekasaran Manning (n) dalam
perpipaan berdasarkan perhitungan berdasarkan pengolahan data adalah:

Piezometer U-tube Manometer


Variasi f c n f c n
1 0.036643799 149.2730772 0.006513248 0.03221246 160.0328 0.006106738
2 0.035726317 150.2683594 0.779083484 0.03601213 149.6232 0.78219361
3 0.037702008 145.2152351 0.800335554 0.03958711 141.4393 0.820099902
4 0.039521117 140.5734857 0.819416074 0.03983729 139.9699 0.822687209
5 0.034591236 149.3334536 0.766607232 0.03735853 143.2545 0.796681605
6 0.039610453 138.6984351 0.820341675 0.03914445 139.5876 0.815501859
7 0.029417673 161.8231724 0.706958681 0.03956512 137.8924 0.819872093
8 0.038118672 139.3156509 0.804745865 0.039074870 137.4642 0.814776772
9 0.037477838 139.5123644 0.797952679 0.03622148 142.1050 0.784463895
10 0.036058210 141.2174300 0.782693911 0.03561284 142.1684 0.777845153

Rata-
rata 0.036486733 145.5230664 0.70846484 0.03746263 143.3537 0.724022884
VIII. Daftar Pustaka

Giles, RonaldV. 1990. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-Soal. Mekanika Fluida dan
Hidraulika Edisi Kedua (S I Metrik). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Steerter, Victor L. & E. Benjamin Wylie. 1999. Mekanika Fluida Edisi Delapan jilid I.
Jakarta : Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai